Anda di halaman 1dari 9

PG 3001 LABORATORIUM DASAR TEKNIK PANGAN

SEMESTER II – 2020/2021

MODUL ADS

ADSORPSI

Jurnal Praktikum

Oleh:

Kelompok PG.2021.B1.04

Tri Riyanti Teresa (14318013)

Pembimbing:

Dr. Helen Julian

PROGRAM STUDI TEKNIK PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
MODUL ADS
ADSORPSI

Tanggal Percobaan : 3 Februari 2021


Dosen Pembimbing : Dr. Helen Julian
Kelompok : PG.2021.B1.04
Praktikan : 1. Tri Riyanti Teresa (14318013)
2. Fendy Ariono (14318015)
  3. Anindita Anandavardhini (14318008)
  4. Nur Muhammad Akbar (14318009)

I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan pengaruh ukuran luas
permukaan partikel dan jenis adsorben terhadap kinerja proses adsorpsi zat warna.

II. Sasaran Percobaan


Sasaran dari percobaan adsorpsi ini adalah:
1. Menentukan tingkat kejernihan larutan produksi adsorpsi dengan pengukuran
intensitas cahaya produk menggunakan light flux meter.
2. Menentukan kurva breakthrough proses adsorpsi zat warna dengan variasi ukuran
dan jenis adsorben.
3. Menentukan kapasitas adsorben yang digunakan dalam proses penjernihan larutan
zat warna

III. Teori Dasar


Adsorpsi merupakan proses pemisahan dengan penyerapan satu atau lebih
komponen bisa berupa gas atau cairan pada permukaan adsorben padat (Geankoplis, 1993).
Adsorbat adalah substansi yang terakumulasi pada permukaan. Adsorben adalah material
dimana adsorbat terakumulasi. Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik molekul
pada permukaan padat yang tidak seimbang yang menyebabkan padatan menarik molekul
yang bersentuhan dengan permukaan. Proses adsorpsi akan berhenti bila mencapai
kesetimbangan. Pada proses adsorpsi, pemisahan partikel akan terakumulasi pada suatu

1
permukaan, membentuk suatu lapisan film (tipis).
Adsorben yang baik memiliki kapasitas adsorpsi dan presentase penyerapan yang
tinggi. Penggunaan adsorben dengan ukuran kecil akan memberikan luas permukaan yang
lebih besar sehingga meningkatkan kinerja adsorpsi. Faktor yang mempengaruhi kinerja
proses adsorpsi antara lain jenis adsorben, karakteristik adsorben (luas permukaan dan
ukuran partikel), temperatur dan tekanan (Asnawati. et al., 2017).
Proses adsorpsi digambarkan menggunakan kurva breakthrough yang menunjukkan
perubahan rasio konsentrasi di dalam fluida dengan konsentrasi umpan pada selang waktu
tertentu. Pada kurva breakthrough terdapat breakpoint yang menunjukkan konsentrasi
maksimum dari adsorbat yang diperbolehkan dalam produk dan dapat digunakan untuk
menentukan kapan proses adsorpsi dihentikan agar sesuai dengan spek produk yang
diinginkan.

IV. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini ditulis dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Alat dan Bahan Percobaan Modul Adsorpsi
Alat Bahan
1. Kolom adsorpsi 1. Air (larutan referensi)
2. Pipet 2. Sampel warna (metilen biru)
3. Light flux meter 3. Bentonit 60 mesh
4. Kaca arloji 4. Zeolit 60 mesh, 80 mesh
5. Penyangga 5. Kapas
6. Sendok/pengaduk

2
V. Skema Alat Percobaan

Gambar 5.1 Skema alat percobaan adsorpsi


Keterangan:
1. Pipet 5. Adsorben
2. Larutan sampel 6. Kapas
3. Penyangga 7. Kaca Arloji
4. Kolom adosrpsi

VI. Diagram Alir Percobaan


6.1 Pengukuran Intensitas Larutan Referensi

Gambar 6.1 Diagram alir pengukuran intensitas larutan referensi

3
6.2 Pembuatan Larutan Sampel Warna

Gambar 6.2 Diagram alir pembuatan larutan sampel warna

6.3 Pengukuran Intensitas Larutan Sampel Warna

Gambar 6.3 Diagram alir pengukuran intensitas larutan sampel warna

4
6.4 Adsorpsi Larutan Sampel Warna

Gambar 6.4 Diagram alir adsorpsi larutan sampel warna

5
VII. Data Pengamatan
7.1 Kondisi Ruangan Percobaan
Tabel 7.1 Data kondisi tempat percobaan

Waktu Temperatur Tekanan

7.2 Pengukuran Intensitas Larutan Referensi


Tabel 7.2 Data pengukuran intensitas larutan referensi
Intensitas Larutan Referensi (lux)
Kaca Arloji
1 2 Rata-rata

7.3 Pengukuran Intensitas Sampel Warna Awal


Tabel 7.3 Data pengukuran intensitas sampel warna awal
Intensitas Sampel Warna Awal (lux)
Kaca Arloji
Run 1 Run 2 Rata-rata

7.4 Pengukuran Intensitas Sampel dengan Adsorben Zeolit Ukuran 60


Mesh
Tabel 7.4 Data pengukuran intensitas sampel dengan adsorben
zeolit ukuran 60 mesh
Adsorben Zeolit, 60 mesh
Tinggi unggun (cm) 1
No Jumlah Jumlah
Intensitas (lux) No. Intensitas (lux)
. Tetesan Tetesan

6
1.
2.
....

7.5 Pengukuran Intensitas Sampel dengan Adsorben Zeolit Ukuran 60


Mesh
Tabel 7.5 Data pengukuran intensitas sampel dengan adsorben
zeolit ukuran 60 mesh
Adsorben Zeolit, 60 mesh
Tinggi unggun (cm) 0,7
No Jumlah Jumlah
Intensitas (lux) No. Intensitas (lux)
. Tetesan Tetesan
1.
2.
....

7.6 Pengukuran Intensitas Sampel dengan Adsorben Bentonit Ukuran 80


Mesh
Tabel 7.6 Data pengukuran intensitas sampel dengan adsorben
bentonit ukuran 80 mesh
Adsorben Zeolit, 80 mesh
Tinggi unggun (cm) 0,7
No Jumlah Intensitas No Jumlah Intensitas
. Tetesan (lux) . Tetesan (lux)
1.
2.
....

7.7 Pengukuran Intensitas Sampel dengan Adsorben Bentonit Ukuran 60


Mesh
Tabel 7.7 Data pengukuran intensitas sampel dengan adsorben
bentonit ukuran 60 mesh
Adsorben Bentonit, 60 mesh
Tinggi unggun (cm) 0,7
No Jumlah Intensitas No Jumlah Intensitas
. Tetesan (lux) . Tetesan (lux)
1.

7
2.
....

VIII. Perhitungan dan Pengolahan Data


8.1 Perhitungan kejernihan hasil adsorpsi

intensitas sampel (lux)


Kejernihan sampel ( % )= ×100 %
intensitas larutan referensi(lux)

8.2 Perhitungan kapasitas adsorben

massa adsorbat
Kapasitas adsorben ( q )=
massa adsorben

IX. Pembahasan

X. Kesimpulan

XI. Daftar Pustaka


Geankoplis, Cristie J. 1993. Transport Processes and Unit Operation, 3rd edition. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Asnawati, dkk. 2017. Penentuan Kapasitas Adsorpsi Selulosa terhadap Rhodamin B dalam
Sistem Dinamis. Jurnal Kimia Riset, 2(1), 23-29

Anda mungkin juga menyukai