NPM : 201808143 Kelas : AP-B 2018 Jum’at, 04 December 2020
A. Pemeriksaan utang jangka pendek/Pemeriksaan audit current liability
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain atau pihak ketiga yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan. Suatu liabilitas/utang diklasifikasikan, sebagai utang jangka pendek jika : 1. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan atau 2. Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal laporan neraca atau posisi keuangan. Contoh perkiraan yang digolongkan sebagai utang jangka pendek: 1. Utang usaha atau acauntpayble yaitu kewajiban kepada pihak ketiga dari pembelian barang atau jasa secara kredit yang harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dengan 1 tahun. 2. Pinjaman dari bank jangka pendek (short term financing) yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank dan didukung oleh suatu perjanjian kredit (loewen agreement), bisa dalam bentuk kredit modal, bisa dalam bentuk kredit modal kerja (working capital loewen), ataupun kredit rekening koran (over draft facility) 3. Bagian dari kredit jangka Panjang yang jatuh tempo dalam waktu kurang atau sama dengan 1 tahun 4. Utang pajak (taxpayble) yaitu kewajiban pajak perusahaan yang harus dilunasi dalam periode berikutnya. 5. Biaya yang harus dibayar (accrual expenses) yaitu biaya yang sudah terjadi dan menjadi beban periode yang diperiksa tapi baru akan dilunasi dalam periode berikutnya. 6. Vaoucer payble dalam hal digunakan voucer system 7. Utang deviden atau dividenpayble 8. Pendapatan yang diterima dimuka (prepaid income), DP yang diterima 9. Utang uang muka penjualan 10. Utang pemegang saham 11. Utang leasing (kewajiban sewa yang jatuh tempo 1 tahun yang akan datang) 12. Utang bunga 13. Utang perusahaan aviliasi (utang dalam rangka hubungan khusus) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan audit adalah: 1. Kecendrungan perusahaan untuk mencatat kewajiban lebih rendah dari yang sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang sebenarnya dalam asset besar passive kecil, jadi laba lebih besar. Untuk itu auditor harus melakukan prosedur yang disebut searching of unrecorded liability, dengan cara memeriksa pembayaran sesudah tanggal laporan neraca/ posisi keuangan. 2. Perbedaan uncountpayble dan accurant expensis, accountpayble memiliki angka yang lebih pasti karena perusahaan mencatat berdasatkan informs yang dia terima dari langganan. Sedangkan accurant expensis dicatat berdasarkan estimasi sehingga jumlahnya kurang pasti dibandingkan accountpayble.
B. Tujuan pemeriksaan utang/kewajiban
Tujuan pemeriksaan liabilitis jangka pendek adalah untuk memeriksa apakah: 1. Terdapat internal control yang baik 2. Utang jangka pendek yang tercantum dineraca didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betul-betul terjadi. 3. Semua liabilitas jangka pendek sudah dicatat per tanggal neraca. 4. Accurant expend jumlah nya masuk akal/ wajar, dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil 5. Kewajiban leasing atau sewa jika ada sudah dicatat sesuai PSAK 6. Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam uang asing per tanggal neraca sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs setengah BI per tanggal neraca. Jika terdapat selisih kurs sudah dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 7. Biaya bunga dan bunga yang terutang dari utang jangka pendek telah dicatat per tanggal neraca. Dalam hal ini auditor harus yakin bahwa semua bunga liabilitas/ utang jangka pendek, baik dari utang bank, utang pemegang saham dan lain-lain sudah di catat sebagai beban perusahaan. 8. Biaya bunga liabilitas jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca betul-betul telah terjadi dihitung secara akurat dan merupakan beban usaha. 9. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak menjadi bank diforts. Biasanya dalam perjanjian kredit bank mencantumkan beberapa persyaratan yang harus didipatuhi nasabah, antara lain a) perusahaan tidak boleh manager kunci tanpa seijin bank, b) current rasio harus dijaga pada tingkat tertentu, c) tidak boleh terlambat dalam membayar bunga. Jika persyaratan tersebut dilanggar oleh perusahaan maka terjadi bank diforts dan hal tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan 10. Penyan jian liabilitas jangka pendek dalam neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai denga PSAK.
C. Prosedur pemeriksaan utang jangka pendek
1. Pelajari dan evaluasi internal control, atas kewajiban jangka pendek/ utang jangka pendek. Dapat menggunakan internal control kuesioner, atau penjelasan naratis. 2. Minta rincian dari kewajiban jangka pendek baik utang dagang maupun kewajiban lainnya. Kemudian periksa penjumlahan nya (voting) serta cocokkan saldo nya dengan saldo utang di buku besarUntuk utang dagang cocokan saldo masing-masing langganan dengan saldo menurut subsidiary utang dagang (jika langganannya banyak tidak usah 100%) 3. Secara sampling periksa bukti pendukung beri saldo utang pada beberapa langganan atau supplier, perhatikan apakah angkanya cocok dengan purches (permintaan pembelian), purches order,laporan penerimaan dan supplier ifotrs. Bisa juga perhitungan mathematicdari dokumen tersebut danotorisasi dari pejabat yang berwenang 4. Seandainya terdapat monthly steatment of account dari supplier maka harus dilakukan rekonsiliasi antara saldo utang menurut steatment of account tersebut dengan saldo subsidiary legend utang 5. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier yang saldo nya besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya 6. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (subsicuend payment) untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang belum dicatat (unrecorded liabitlity) pertanggal neraca dan untuk meyakinkan diri mengenai kewajaran saldo utang per tanggal neraca, caranya adalah dengan merivew buku pengeluaran kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan. 7. Seandainya ada utang pada bank baik dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit overdraft, maka kirim konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan buatkan catatan dari perjanjian kredit tersebut, dan periksa otorisasi dari direksi, dewan komisasris dan RUPS untuk perolehan kredit bank tersebut. 8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi, atau dari perusahaan aviliasi, yang harus dilunasi dalam waktu 1tahun yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas perjanjian tersebut. 9. Seandainya utang leasing periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha ( PSAK 30) dan apakah bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun yang akan datang sudah dicatat sebagai kewajiban jangka pendek. 10. Periksa perhitungan dan pembayaran bunga apakah sudah dilakukan secara akurat dan di teeup jumlah beban bunga tersebut dengan jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi, perhatikan juga aspek pajaknya. 11. Seandainya ada saldo debit dari utang dagang maka harus ditelusuri apakah ini merupakan uang muka pembelian atau karena adanya pengembalian barang yang dibeli tetapi sudah dilunasi sebelumnya. Kalau jumlah nya besar harus direklasifikasi sebagai piutang. 12. Seandainya ada uang muka penjualan per tanggal neraca periksa bukti pendukungnya dan periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan diperiode berikutnya (subsecuend current) misalnya dengan mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli. 13. Seandinya ada kredit jangka Panjang harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo 1 tahun yang akan datang sudah direklasifikasi sebagai utang jangka pendek. 14. Seandinya ada kewajiban dalam mata uang asing periksa apakah saldo tersebut per tanggal neraca sudah dikonversikan dalam rupiah dengan kurs setengah BI per tanggal neraca. Jika ada selisih kurs sudah dibebankan ke laba rugi. 15. Untuk utang PPh 21 dan PPN periksa apakah utang tersebut sudah dilunasi pada periode berikutnya 16. Periksa dasar perhitungan akun ekspend yang dibuat oleh perusahaan, pakah resenable dan konsisten 17.