Anda di halaman 1dari 2

A.

BATASAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA

Kosakata merupakan salah satu aspek bahasa yang sangat penting keberadaannya dalam
komunikasi. Kosakata diperlukan oleh setiap pemakai bahasa untuk menyalurkan gagasan atau
ide tau pendapat, baik saat berkomunikasi secara lisan maupun secara tulisan. Semakin banyak
kosakata yang dimiliki, maka semakin besar pula kemampuannya dalam menggunakan bahasa.
Dengan begitu, kemampuan berbahasa seseorang dapat dilihat dari kemampuannya dalam
menguasai kosakata.

Kosakata dikenal juga dengan istilah Inggrisnya vocabulary merupakan himpunan kata-kata yang
dikuasai oleh seseorang dalam keperluannya untuk menyusun kalimat-kalimat saat
berkomunikasi.

Dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan komponen bahasa yang memuat daftar kata-kata
atau perbendaharaan kata beserta batasannya yang penggunaannya sesuai dengan makna dan
fungsinya. Perbendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang
dimiliki oleh sebuah bahasa.

Berbicara mengenai kosakata, tidak terlepas dari penguasaan seseorang terhadap kosakata.
Penguasaan kosakata merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-kata.
Kemampuan untuk memahami itu diwujudkan dalam kegiatan membaca dan menyimak,
sedangkan kemampuan menggunakan diwujudkan dalam kegiatan menulis dan berbicara.
Pemilihan dan penggunaan bentuk kata secara cermat dan tepat dapat mewakili pikiran dan
perasaan penulis dan pembicara sehingga menggugah pemikiran pembaca dan pendengar secara
tepat. Dengan memilih dan menggunakan kata secara tepat yang sesuai dengan makna yang
dikandungnya, berarti penulis telah memberikan informasi yang tepat kepada pembaca dan
pendengar.

Setiap kata memiliki makna dan nilai rasa yang berbeda. Walaupun ada istilah “sinonim”
(persamaan kata), tetapi tetap saja ada perbedaan dalam penggunaan dan maknanya dalam suatu
kalimat. Bagi mereka yang luas penguasaaan kosakatanya akan memiliki kemampuan yang
tinggi dalam melihat perbedaan pada penggunaan setiap sinonim kata tersebut.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Kosakata

Penguasaan kosakata antara seseorang dengan orang lain tidak sama. Kosakata yang dikuasai
seseorang semakin lama semakin bertambah sejalan dengan perkembangan orang tersebut.
Menurut Yudiono (1984:47) ada beberapa faktor dominan yang mempengaruhi tingkat
penguasaaan kosakata seseorang yaitu : latar belakang pengetahuan atau disiplin ilmu tertentu,
usia, tingkat pendidikan, dan referensi.

Tingkat Pendidikan, sewajarnya mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang. Semakin tinggi


pendidikan seseorang semakin luas pula cakupan penguasaan kosakatanya. Hal ini dapat diterima
karena mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan berbeda, banyak istilah baru
yang diperkenalkan pada jenjang yang lebih tinggi.

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan kosakata seseorang


antara lain : latar belakang pengetahuan, usia, tingkat pendidikan, dan referensi.

Pemilihan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pengajaran kosakata sendiri berujung pada empat hal :

1. Makna Kata
Makna kata dalam banyak bahasa memiliki karakterisitik yang sama, yaitu :

 Sebagian besar kata memiliki lebih dari satu makna


 Sangat berkait erat dengan konteks tempat dimana kata itu muncul
 Makna beberapa kata hanya bisa dipahami dengan pemahaman akan kata lain

2. Penggunaan Kata
Suatu kata bisa bermakna luas bila kata itu hadir bersama metafora dan idiom. Kata tertentu juga
hanya bersanding dengan kata tertentu lainnya, yang biasanya disebut dengan kolokasi.

3. Pembentukan Kata
Bagaimana kata itu dibentuk tidak saja memungkinkan siswa bisa memperluas kosakata yang ia
kuasai melalui penambahan-penambahan sufiks, prefiks dan infiks, tetapi juga bisa menerka
makna kata yang belum diketahui sebelumnya.

4. Gramatika Kata
Gramatika kata atau hubungan gramatis antara suku kata dan kata lain, tidak saja perlu diketahui
tetapi juga penting. Sebagai ilustrasi, siswa penting untuk mengetahui bahwa sebagian besar kata
kerja berawalan ‘me’ atau ‘ber’ (memandang, berdiskusi), bahwa kata benda dapat dibentuk dari
kata sifat atau kata kerja dengan menambahkan afiks seperti ‘ke-an’, (kedamaian, kedatangan),
kata kerja tertentu diikuti oleh obyek (Dani melemparkan tali kea rah korban banjir) yang lain
tidak bisa (mereka menangis, sedangkan Nina tertawa).

Anda mungkin juga menyukai