Anda di halaman 1dari 5

WAJAH EKONOMI INDONESIA 2021, TANTANGAN, PELUANG DAN

TARGET PASCA PANDEMI

Resume

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor
Publik yang Diampu Oleh : Bpk. Arvian Triantoro S.Pd., M.Si. & Bpk

Disusun Oleh:

Hasan Nurpalah 1808507

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
PEMATERI KULIAH UMUM FPEB UPI

11 FEBRUARU 2021

Masyita Crystallin Ph.D

Staff Khusus Menteri Keuangan


RINGKASAN / RESUME MATERI

o APBN & PEN Menjadi Motor Perekonomian 2020


Perekonomian Indonesia pada 2020 masih akan menghadapi sejumlah
tantangan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5%.
Pereekonomian Indonesia tahun 2019 merupakan perekonomian paling lemah,
sehingga pada saat memasuki tahun 2020 harapan Indonesia dalam memanuper
pertumbuhan ekonomi sangatlah berat bahkan optimisme yang sudah terbentuk
pada pada awal tahun dengan mudahnya sirna akibat adanya pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 sangat berdampak hebat bahkan hampir seluruh elemen
di berbagai dunia merasakan dampak adanya pandemi ini. Berbagai lembaga terus
merevisi proyeksinya di tengah ketidakpastian ekonomi akbiat adanya pandemi.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi menurut IMF mengalami penurunan yang sangat
drastis di bulan April mencapai -3% dan penurunan ini terus berlanjut akibat
banyaknya jiwa yang terpapar akibat pandemi coivid-19 hingga mencapai - 4,9%.
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen
pada triwulan II 2020. Penyebab utamanya adalah lemahnya konsumsi masyarakat
dan aktivitas investasi sebagai akibat kebijakan pembatasan sosial untuk
mengatasi penyebaran Covid-19. Hampir semua sektor mengalami tekanan akibat
pandemi Covid19. Adapun sektor yang mengalami kontraksi terbesar adalah
sektor transportasi dan penyediaan akomodasi serta makan dan minum. Secara
tahunan year on year (yoy), pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020
memang masih terkontraksi sebesar 3,49 persen. Namun, kondisi ini masih lebih
baik dibandingkan triwulan sebelumnya dan bahkan, termasuk rendah jika
dibandingkan negara lain.
APBN 2020 mampu menjaga kontraksi perekonomian Indonesia dan
mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Di dalam rangka menolong
masyarakat dan menjaga dampak buruk Covid 19 terhadap perekonomian, seluruh
dunia memanfaatkan APBN sebagai instrumen kebijakan yang sangat luar biasa
penting. Dengan berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah, perekonomian
Indonesia mulai mengalami pemulihan. Sinyal pemulihan ekonomi terlihat pada
berbagai indikator, seperti perbaikan demand yang mendorong kenaikan harga,
terjaganya sentimen positif di pasar keuangan, serta perbaikan permintaan
eksternal.
Menurut ibu Masyita, APBN 2020 telah bekerja keras untuk mengatasi
dampak Covid 19 agar ekonomi dapat pulih kembali. Tahun 2021 akan disambut
dengan optimisme yang lebih tinggi dan kebijakan pada APBN 2021 akan
diarahkan untuk mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi dengan
keberlanjutan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta momentum
penguatan reformasi.
Langkah extraordinary Indonesia dengan melakukan kebijakan pelebaran
defisit dilakukan untuk mendukung penanganan covid-19 dan pemulihan
ekonomi. Dukungan kebijakan fiskal yang telah terjadi secara kuat di 2020 akan
tetap dilanjutkan dan tetap bersifat countercyclical di 2021. Kelanjutan fase
pemulihan perekonomian Indonesia tercermin pada angka pertumbuhan PDB
kuartal IV 2020 sebesar -2,19 persen (yoy). Hal ini lebih baik dibandingkan
kinerja dua triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi -5,32 persen di kuartal
II dan -3,49 persen di kuartal III.
Tren pemulihan sangat terlihat juga dari sisi produksi, sebagian sector
berdaya tahan tumbuh positif di masa pandemi covid-19, sector stretegis yang
menghadapi tekanan telah menunjukan arah pemulihan, kontraksi indusrti
pengolahan, perdagangan, dan pertumbuhan semakin moderat, serta hadirnya
pemerintah dalam memmberikan bantuan bagi pelaku usaha.

o Pemulihan Ekonomi dan Agenda Reformasi Akan Diperkuat

Ekonomi Indonesia di tahun 2021 di perikirakan akan menguat, Ibu Masyita


memaparkan bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan
berada di angka 5.0 % yang secara umum didorong oleh pemulihan konsumsi
swasta. Seiring dengan longgarnya pembatasan social serta adanya kebijakan
vaksinisasi. Disamping itu juga upaya pemerintah untuk terus melakukan
penanganan covid-19 dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
melakukan ekspansif dan memfokuskan APBN 2021 untuk melanjutkan
penanganan pandemi dan memperkuat pemulihan ekonomi melalui realokasi ke
belanja produktif dan penguatan program PEN.
Pemerintah akan mempercepat reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja.
Implementasi UU Ciptaker akan membuat layanan pemerintah menjadi lebih
efisien, mudah dan lebih pasti. Dalam konteks mendorong investasi, pemerintah
juga membuat peraturan untuk meregulasi investasi yang terbuka bagi seluruh
sektor bisnis, kecuali yang disebut tertutup oleh hukum. Pemerintah juga
menawarkan insentif fiskal maupun nonfiskal, untuk investor yang berinvestasi di
sektor bisnis penting. Selain itu juga, pemerintah telah mendirikan INA (Indonesia
Investment Authority), sebagai pendanaan alternatif yang menyediakan kepastian
hukum.

Anda mungkin juga menyukai