Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI I

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR”

Dosen Pembimbing :

Ta’adi, S.Pd., S.SiT., M.Kes

Disusun Oleh :

Natasya Octamia Pratiwi (P07125219004)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

2020/2021
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR

FAKTOR MATERI

a. Yang pertama, materi atau hal yang dipelajari, ikut menentukan proses dan hasil belajar.
Misalnya, belajar pengetahuan dan belajar sikap atau keterampilan akan menentukan
perbedaan proses belajar. 

b. Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak, berfikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi atau nilai untuk menentukan apakah orang harus setuju atau
tidak setuju terhadap sesuatu menentukan apa yang disukai, diharapkan, baik yang bersifat
positif maupun negatif. Sikap setiap orang berbeda atau bervariasi, baik kualitas maupun
jenisnya sehingga prilaku individu menjadi bervariasi.

c. Perilaku yang di inginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai
mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
Jadi, perilaku sangatlah penting dalam proses pembelajaran, karena jika perilaku baik, ,maka
suasana proses belajar tentunya menjadi nyaman dan kondusif.

FAKTOR LINGKUNGAN

- Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu
mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada
sebaliknya. Demikian pula, belajar pada pagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik
dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga
kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.

a. Lingkungan Sosial  Lingkungan sosial yang dimaksud adalah manusia, yakni manusia
dengan segala interaksinya serta representasinya seperti keramaian atau kegaduhan, lalu
lintas, pasar dan lain sebagainya.

- Lingkungan sosial pendidikan, seperti guru/dosen, administrasi, dan teman-teman sekelas


dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antra ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baikdisekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk belajar.
- Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajarsiswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.
- Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaankeluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

b. Lingkungan Non Sosial (Fisik)  Kondisi Fisik (Keadaan Jasmani)


Faktor fisik yang berpengaruhi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi individual
subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan kesehatan.
Subjek didik berbeda dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan
yang memadai untuk memulai tindakan belajar. Kondisi fisik pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya, akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan.
- Disekolah mencakup kondisi dan materi fisik seperti rumah, sekolah, peralatan atau
perlengkapan di sekolah dan alam.

FAKTOR INSTRUMENTAL
a. Perangkat Lunak  Perangkat lunak (software) seperti kurikulum dalam pendidikan
formal, pengajar atau fasilitator belajar serta metode belajar mengajar.

b. Perangkat Keras  Perangkat keras seperti perlangkapan belajar, alat praktikum, buku teks
dan sebagainya sangat berperan sebagai sarana pencapaian tujuan belajar. Karenanya,
pendidik harus memahami dan mampu mendayagunakan faktor-faktor instrumental ini
seoptimal mungkin demi efektifitas pencapaian tujuan-tujuan belajar.

Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu saja pada tingkat
kelembagaan, agar dapat mencapai ke arah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam
berbagai bentuk dan jenisnya. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-
baik agar berdaya guna dan berhasil untuk kemajuan belajar anak didik di sekolah
- Untuk memperoleh hasil belajar yang efckrif. faktor instrumental ini dirancang sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan materi dan subyek belajar. Misalnya metode untuk belajar
pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah, sedangkan untuk belajar sikap dan
tindakan, ketrampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode diskusi kelompok,
demonstrasi, bermain peran (role play) atau metode permainan. 

FAKTOR INDIVIDUAL SUBYEK BELAJAR


a. Fisiologis  Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor
lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik.Material
pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek
didik. Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian material
pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik juga melakukan gradasi material
pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompeks.

Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu
mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada
sebaliknya. Demikian pula, belajar pada pagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik
dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga
kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.

Faktor fisiologis lainnya yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah
kondisi individual subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran
jasmani dan kesehatan indra. Sehat adalah kondisi dimana seseorang terhindar atau bebas
dari segala macam penyakit. Kesehatan akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang,
bila dalam kondisi sehat tentunya orang tersebut akan mampu dan sanggup dalam mengikuti
proses belajar dengan baik.

b. Psikologis  Kondisi psikologis (Keadaan Mental)

Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar


jumlahnya banyak sekali, dan masing-masingnya tidak dapat dibahas secara terpisah.
Perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas
yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian,
pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.

Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor luar dan faktor
dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama
dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor-faktor psikologis yang utama
mempengaruhiproses dan hasil belajar peserta didik.

Berikut ada beberapa penjelasan faktor – faktor yang dapat berpengaruh dalam psikologis :

1) Hereditas

Hereditas merupakan faktor pertama yang dibawa anak sejak lahir sebagai warisan
dari orang tua melalui gen dan kromosom, factor ini mempengaruhi belajar karena genetika
sangat mempengaruhi segala aspek yang ada pada anak serta factor genetika menurunkan
sifat-sifat biologis(pembawaan dari orang tua,dari dirinya sendiri, dan kondisi fisik dan
mental individu).

2) Kecerdasan

Inteligensi menurut William Strem adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri


dalam mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat yang sesuai.

3) Minat dan bakat

Minat belajar siswa adalah rasa antusias siswa yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap suatu pengetahuan. Sedangkan bakat siswa adalah kemampuan potensial siswa
untuk mencapai keberhasilan di masa depan.
4) Motivasi

Upaya secara keseluruhan psikis, psikologis, dan sosiologis untuk menjamin


kelangsungan belajar serta memberikan pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan belajar.

5) Kreativitas:

Individu yang memiliki kreativitas ada usaha untuk memperbaiki kegagalan sehingga
akan merasa aman bila menghadapi pelajaran.

SUMBER :

https://www.kompasiana.com/nurelsaayuaprilia/5e82d9e4f1110c441c0419a2/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-belajar

Anda mungkin juga menyukai