Anda di halaman 1dari 28

509/Pan.

II/VI/65
-100-

PERTIMBANGAN2 MENGENAI. PERLUNJA DIADAKAN DEPARTEMEN


PETERNAKAN DAN DIREKTORAT PETERNAKAN

Disusun oleh Panitia Ad Hoc


Bappenas Urusan Sumber2 Alam
Bidang Peternakan.
------------------------

There is no instance of any race or


tribe of man having reached a high
state of civilization without the aid of
domestic animals, and the loading
and conquering nations have always
boon far advanced in the arts of
hus bandry. 1)

1. Pidato Presiden Republik Indonesia “Soal hidup atau mati".


Segera sesudah tertjapai kemerdekaan Pemerintah memin-
ta perhatian jang chusus terhadap pentingnja bidang peter-
nakan baru kehidupan masjarakat, seperti gang terbukti dari
pidato Presiden Republik Indonesia jang terkenal :"Soal
hidup atau mati" pada perletakan batu pertama gedung Fa-
kultas Pertanian di Bogor pada tanggal 27 April 1952 jang dikutip
dibawah ini :2)
"...Ketiga: Kita harus memperlipat gandakan perchewanan ternak.
Peternakan adalah sjarat mutlak untuk pertanian ditanah kering.
Dari mana datangnja pupuk kandang, kalau tidak dart ternak ?
Darimana tenaga2 penarik – trokkrachton- untuk perusahaan
pertanian itu, kalau tidak dari sapi atau kuda? Ketjuali itu, adanja
ternak memetjahkan soal lalu- lintas, sehingga soal pengangkutan
ikut terkupas oleh karenanja pula, dan .. terutama kuda
mendinamiskan manusia Belum kita sebut disini manfaat jang
besar jang datang dari peternakan berkenaan dengan kebutuhan
zat putih-telur (siwit) dalam makanan rakjat. Telur ajam, telur
itik, daging ajam, daging itik, daging kambing, daging sapi dan
lain2 sebagainja, membuat tubuh manusia mendjadi sehat dan
kuat. Didalam hal pemakaian zat putih - telur jang berasal dari
chewan, Indonesia menduduki satu tempat jang teramat rendah. Hanja
rata2 4 gram kita makan seorang sehari. Sedangkan di Siam orang
makan zat puti telur 21 gram se- orang sehari, di Malaya 14 gram
seorang sehari, di Indo China 17 gram seorang sehari, di India 9
gram seorang Sehari. di Philipina 25 gram seorang sehari, di Cuba 29
gram seorang sehari, di Burma 32 gram soorang sehari. Sedjak
pendjadjahan Belanda jang beratus-ratus tahun itu, kita telah
mendjadi satu bangsa jang terlalu sedikit makan zat putih telur dari
chewan dan karenanja kita telah mendjadi satu bangsa jang lemah badan
dan kurang dinamis. Dizamannja Sultan Agung Henjokrokusumo, maka
menurut tjeritanja Rijclof Van Goons, seorang Belanda jang
menghadap di keratin Sultan Agung di Kerta, diibu kota Mataram
itu tiap2 hari disembelih orang 500 ternak jang besar2. Dan
lihatlah dalam sedjarah: pada waktu itu bangsa kita bangsa
jang dinamis jang; tangkas, Jang ulet, jang berani, Jang gemar
bekerdja."
Pidato …..
1
Pidato Jang dikutip ini tugas menundjuk kepada peranan
peternakan dan hasil peternakan jang pentirng bagi memelihara
kegiatan jang diperlukan bagi negara jang; bertjita-tjita besar,
bagi nation dan characterbuilding. Jang masih ketinggalan
realisasinja.

I. PERLUNJA PENINDJAUAN KEMBALI DAN PENINGKATAN KEGIATAN2


DIBIDANG PETERNAKAN.

1. Pentingnja peternakan.
Peternakan mempunjai kedudukan jang sangat penting
dalam kehidupan masjarakat. Peternakan menghasilkan bahan2
makanan jang paling baik susunan zat-zatnja, antara lain
memberi protein jang bomutu paling tinggi jang chusus
diperlukan bagi pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
dan kegiatan rakjat, jang berarti djuga sangat diperlu-
kan dalam djumlah jang; tjukup bagi kegiatan2 pembangunan
selandjutnja, Selain itu peternakan memberi berbangai
hasil lainnja jang diperlukan oleh manusia, seperti
kulit, bahan pakaian, pongangkutan dsb. jang pelaksanaan
pekerdjaannja terbagi rata seluruh tahun, berbeda dari-
pada pertanian jang memberi fluktuasi jang sangat besar
dalam kegiatan manusia, menjebabkan peternakan adalah
faktor penstabilisasi perekonomian, penambahan penghasilan dan
pembentukan modal jang panting bagi kaum tani. Ternak
terkenal sebagai tjelengan bagi petani. Selain itu di-
berinja pupuk untuk memelihara dan menaikan kesuburan
tanah dan ternak dipergunakan bagi pekerdjaan2 pertanian,
Berarti ternak mempunjai pengaruh jang langsung untuk
meningkatkan produksi pertanian. Sungguhpun peternakan
makin kurang artinja bagi pengangkutan dalam zaman modern
ini dan sudah ada mekanisasi pertanian, peranannja sebagai
sumber tenaga masih panting sekali dalam perekonomian
jang masih sedang mulai membangun. Seperti halnja dengan
Indonesia Negara jang masih sedang mulai membangun, masih
kekurangan modal dan technical know-how, sehingga belum
dapat dapat segera mengadalkan mekanisasi pertanian se-
tjara luas, dan sebagian terbesar pekerdjaan2 tanah
harus masih dikerdjakan oleh ternak. Sebagian terbesar
penduduk negara jang sedang mulai membangun adalah petani,
berarti sebagian modal jang diporlukan bagi pembangunan
negara jang baru mulai membangun harus datang dari petani.
Dalam pembentukan modal oleh petani ini peternakan me-
ngambil bagian jang penting.

Pada. ......

2
Pada perekonomian jang madju peternakan tidak kurang
pentingnja,.bahkan dalam satu segi fungsi utama, jakni sebagai
sumber bahan makanan jang bermutu baik mempunjai peranan jang
djauh lebih besar. Normal negara2 jang madju dan makmur, se-
tengah atau lebih dari pengeluaran uang, oleh keluarga untuk
membeli bahan2 makanan adalah untuk membeli bahan2 makan
jang berasal dari ternak, dan setengah atau lebih dari luas
tanah jang dikerdjakan oleh adalah untuk. menghasilkan tanam-
tanaman makanan ternak, berarti umumnja lebih luas daripada
jang untuk pertanian chusus.

2. Dasar dan tudjuan;potornakan.


Supaja mempunjai pegangan jang njata bagi uraian2 lebih landjut
adalah panting untuk menegaskan terlebih dahulu dasar dan tu-.
djuan peternakan. Tudjuan peternakan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a. Supaja terdjamin penghasilan jang; memuaskan bagi jang mengerdjakan
peternakan.
b. Supaja tertjapai hasil peternakan jang setinggi-tingginja, baik jang
langsung dikonsumsi oleh atau memberi keuntungan bagi manusia seperti
bahan2 makanan jang berasal dari ternak dan lain2 hasil, dan jang tidak
langsung jakni membantu usaha-usahanja dan kehidupannja.
Tudjuan peternakan seperti jang dikemukakan ini adalah
dasar jang harus dipagang teguh dalam usaha2 pembangunan peter-
n ak an selandjutnja.

3. Keadaan sekarang di Indonesia,


Di Indonosia peroduksi dan konsumsi bahan2 makanan jang,
berasal dari hewan adalah sangat rendah dan terhitung paling
rendah didunia 3,4. Perkembangan selama ini bukannja bertambah
baik tapi bertambah buruk, tidak dapat mengimbangi pertambahan
penduduk. Sebagian besar penduduk hampir tidak makan bahan2
makanan jang berasal dari hewan, atau hanja sedikit pada waktu
slamatan dan konsumsi jang paling rendah ini adalah djustru
pada penduduk petani sunguhpun mereka itu adalah produsennja.
Demikian djuga penghasilan mereka mengerdjakan peternakan ada-
lah djauh daripada memuaskan. Peternakan ada pada ti n gk at an
jang rendah, lebih berupa peternakan alamiah, sama sekali belum
berupa peternakan ilmiah, artinja mempergunakan dasar2 rasio dan
hasil2 pengetahuan.
Bagaimana re nd ah n j a tingkatan peternakan itu dapat dilihat
dari penghitungan hasil pekerdjaan per kesatuan waktu bekerdja,
Pada achirnja satu-satunja kriterium jang; dapat dengan tegas
mengukur berhasilnja pembangunan ekonomis ialah basil per kesatuan
waktu bekerdja dan ini adalah rendah sekali di Indonesia.

tjontoh .......

3
Tjontoh misalnja peternakan sapi di Madura jang berupa salah
satu kegiatan. Jang utama Djawatan sampai kini. Sapi di Madura
menghasilkan bahan makanan bagi manusia, dihitung bahan
kaoringnja, k u r a n g d a r i 15 gram rata2 per djam bekerdja.
Dengan effisiensi jang begitu rendah. penghasilan jang meme- lihara
ternak dengan sendirinja adalah sangat rendah pula; demikian
djuga produksi peternakan tidak akan mungkin dapat tjukup.
Untuk perbandingan diambil disini keadaan di Selandia Baru,
suatu negara jang madju mengenai peternakan, ` disitu produksi
bahan makanan jang , berasal dari ternak diperusahaan-
perusahaan susu mentjapai rata2 3500 gram bahan kering.`per djam
bekerdja seorang,
Dibanjak daerah terdapat kekurangan2 ternak kerdja, bahkan
kekurangan ini diberbagai tempat sudah demikian hebatnja se-
hingga terdjadi apa jang disebut kerbo wong, manusia bekerdja
sebagai tenaga menarik badjak. Selain itu dibeberapa daerah
petani masih belum mengenali ternak sebagai tenaga untuk me-
ngerjakan tanah,
Sumba dan Timor terkenal sebagai daerah peternakan per-
excellence di Indonosia, Tapi terbukti penduduknja adalah
sangat miskin, tiap tahun timbul kelaparan. Perhitungan me-
nundjukkan bahwa penghasilan rata2 dari peternakan adalah
sangat rendah. Terbukti djuga bahwa ternak sudah mulai kekura -
ngan makanan, pada waktu musim kering selalu timbul kematian2
ternak dan ternak mendjadi kurus oleh karena kekurangan makanan.
Semustinja ternak membantu memelihara kesuburan tanah.
Di Indonesia sering tidaklah demikian. Oleh sistem ladang
sudah luas sekali tanah Indonesia jang hilang kesuburannja,
sudah lebih dari 40 juta hektar. Bila sudah terlandjur hilang
kesuburan maka sulit sekalilah untuk menjuburkan kembali.
Setjara tak langsung peternakan jang tidak didjalankan sebagai
mana mustinja turut bertangung djawab disini, jakni berupa
pembakaran2 ladang jang tidak teratur untuk memperoleh
rumput jang muda untuk makanan ternak.
Makanan adalah kebutuhan ternak jang terutama, kurang
lebih 50 persen kebutuhan ternak adalah untuk makan. makanan
jang tjukup dan baik menaikkan proditivitas ternak, sebaliknja
makanan jang kurang dan mutunja djelek menurunkannja, Dari
itu adalah sjarat mutlak Untuk mengusahakan supaja selalu
ada tjukup makanan ternak, baik djumlah maupun mutu, Makanan
itu dihasilkan oleh tanah, berarti berupa sjarat mutlak pula
untuk memelihara dan berusaha menaikkan daja guna tanah
untuk ternak.

Dan ini ...

4
Dan ini lebih lagi diperlukan di Indonosia sebagai jang
jang terletak didaerah chatulistiwa. Bila tidak ada usaha jang
ohusus maka hanja dapat hidup sedikit ternak dan pro-
duktivitasnjapun rendah. Pada peternakan jang madju harus ada
tjukup terdjamin tanah bagi pemeliharaan ternak, dan
tanah ini dikerdjakan, dipelihara dan ditanami rumput dan
tanam-tanaman lainnja makanan ternak demikian rupa sehingga
terdjamin tjukup makanan ternak, bailk djumlah maupun mutu.
Tidaklah demikian di Indonesia. Tidak ada tanah chusus bagi
ternak, kalaupun ada hanja sedikit sekali jakni diperusahaan-
perusahaan susu dan inipun tidak tjukup. Jang dikatakan
ada, seperti misalnja "tanah G.G." dan tanah2 pengembalaan
lainnja, tidak dikerdjakan sama sekali, sehingga artinja
bagi peternakan adalah rendah sekali.
Sungguhpun demikian peternakan mempunjai kedudukan jang
sangat penting di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari
perbandingan2 relatif. Penghasilan nasional dari peternakan
(5 persen dari seluruh penghasilan nasional Indonosia menu-
rut angka2 jang terachir 5) adalah lebih besar daripada
penghasilan nasional dari masing2 Perkebunan Besar (3,6persen),
Perikanan (3 persen) dan Kehutanan (1,6 person), jakni tiga
Departemen jang baru didirikan dikalangan Kompartimen Perta-
nian dan Agraria.+ Selain itu rakjat jang memelihara hewan,
kurang lebih 90 persen seluruh penduduk., adalah djauh lebih
banjak daripada jang bekerdja pada masing2 bidang jang di-
sebut tadi itu. Belum lagi biIa turut diperhitungkan lain2
keuntungan dari peternakan jang setjara langsung atau tidak
langsung menguntungkan bagi kehidupan masjarakat, chusus
bagi kaum tani (lihat I,1).

4. Keadaan .....
+ Angka2 penghasilan nasional jang dikemukakan ini tidak
ohusus dihitung dengan maksud untuk membandingkan luas
lapangan pekerdjaan masing2 instansi, Bila dipakai dasar 1
luas lapangan masing2 instansi untuk membandingkan, maka
penghasilan nasional jang diliputi oleh instansi kehewanan
masih lebih besar Iagi. Misalnja pekerdjaan ternak untuk
pertanian tidak dihitung masuk bidang peternakan tapi bidang
pertanian., Demikian djuga belum dihitung dalam bidang kehe-
wanan pekerdjaan hewan untuk pengangkutan dan kegiatan2
mengerdjakan bahan2 makanan jang berasal dart ternak Jang
l angsung adalah dibawah pengawasan Jang intensif instansi
kehewanan. Bila hal2 lain jang belum dihitung ini diturutkan
maka penghasilan nasional dari peternakan masih lebih lagi
daripada djumlah jang telah ditemukan. Sebaliknja didalam
perkebunan sudah turut terhitung produksi gula, jang sekarang
ini tidak ada dibawah Departemen Purkebunan, tapi dibawah
Departomon Pertanian, berarti bagian Departemen Perkebunan
dalam penghasilan nasional harus masih dikurangi.

5
4. Keadaan sebagai peninggalan pendjadjahan
Keadaan peternakan jang menjedihkan di Indonesia se-
bagian adalah sebagai akibat langsung pendjadjahan jang baru
silam. Negara jang mendjadjah Indonesia tempoh hari,
jakni negeri Belanda, penghasilannja jang utama dart peter-
nakan. Mudah dimengerti bahwa pendjadjah tidak ingih pater-
nakan jang madju di Indonesia, supaja Indonesia totap mendja.
di pasar bagi hasi12 peternakannja. Hal ini mendjadi pegangan
kebidjaksanaan pemerintah pendjadjah, peternakan sengadja
ditahan pada tingkat jans rendah. Politik jang demikian djelas
dapat dilihat dari organisasi instansi jang diserahi tugas
bidang peternakan, jakni Burgerlijke Veeart senijkundigo
Dienst jang dulu, Peternakan dirangkap oleh petugas2 jang; me-
megang djuga urusan kesehatan hewan dan hygiene. Dua bidang
ini masing2 demikian luasnja sehingga tidak dapat dirangkap
bila bermaksud memadjukan peternakan mentjapai tingkat jang
tinggi. Dapat, dirangkap, bila tudjuan. hanja untuk tingkatan
peternakan jang rendah, seperti jang diingini oleh pendjadjah
di Indonesia.++ Dinegaranja pendjadjah sendiri, demikian djuga
disemua negara jang madju peternakannja atau mengusahakan
dengan giat supaja madju, petugas jang mengurusi peternakan
dibedakan dari. Jang mengurusi kesehatan hewan.
Pada zaman pendjadjahan jang diutamakan ialah pembran-
tasan penjakit hewan, perhatian adalah kurang terhadap
peternakan jang madju. Hal ini dapat djuga dilihat dari namanja
instansi, jakni Burgerlijke Veeartsenijkundigo Dienst. Sesudah
tertjapai kemerdekaan belum ada perobahan. dalam hal ini, urusan
peternakan tetap dirangkap oleh jang mengurusi penjakit, dan
hygine.dan nama instansi mendjadi "Kehewanan".

Harapan2 dari peternakan2 di Indonesia


Sebagian besar penduduk mengerdjakan peternakan di Indo-
nesia hal ini berarti bahwa usaha kekemadjuan dibidang peter-
nakan mendjadi djauh lebih banjak rakjat menikmaati hasilnja
daripada bila jang dimadjukan ialah usaha2 jang sedikit penduduk
mengerdjakannja. Program pemerintah jang pertama dan terutama
sekarang ini ialah menaikkan produksi pangan, dengan maksud
supaja rakjat terdjamin makanannja baik djumlah maupun mutu.
Usaha menaikkan produksi sering terbentur pada pemasaran, ter-
utama oleh karena sebagian besar rakjat daja b e l i n j a masih
rendah atau usahanja masih kurang berupa ekonomi uang, seperti
usaha petani umumja, petani meliputi 70 parsen penduduk lndo-
nesia.
Kesulitan ….

++ Lain halnja misal dengan Pertanian, tidak ada satupun


hasi12 pertanian Indonesia jang; berupa saingan bagi hasil2 pertanian
negara pendjadjah Belanda, sehingga pendjadjah tidak sengadja me-
nahannja pada tingkat jang rendah.

6
Kosulitan inilah misalnja jang dapat dialami oleh peri-
kanan laut. Mengenai bahan2 makanan jang berasal dari hewan
menurut rentjana2 jang ada lebih diharapkan d ari perikanan
daripada dari peternakan. Disini produksi letaknja djauh dari- .
pada sebagian besar konsumen dan konsumen ini harus membeli.
Belum tentu konsumen sanggup membeli dan masih ada kemungki-
nan-kemungkinan kesulitan pengangkutan. Selain itu usaha
menaikkan produksi perikanan laut adalah kapitaalsintensif.
Lain halnja dengan peternakan, konsumen adalah dekat
kepada produsen, konsumen sebagian besar adalah produsen,
disini kesulitan2 pemasaran lebih mudah dapat diatasi,
Dan jang penting lagi ialah, banjaknja penduduk jang me-
n g erdjakan dan dapat mengerjakan peternakan, berarti
mendjadi mungkin penggerakan massa untuk menaikkan pro-
duksi. Peternakan lebih memerlukan tenaga, kurang kapi-
taalsintensif. Hal ini menjebabkan peternakan lebih dapat
diharapkan untuk mempertahankan dan menaikkan produksinja
daripada usaha2 jang meminta modal banjak, jakni dalam
keadaan perekonomian jang masih kekurangan modal seperti
sekarang i n i . Perkembangan Jang demikian terbukti belakangan
ini. Perikanan diharapkan mengambil bagian jang besar
dalam ekspor dan diadakan usaha dan perentjanaan chusus
untuk itu. Terbukti tjita2 ini belum berhasil. Bahkan
peternakan jang kurang mendapat perhatian itu mendjadi
melampaui perikanan djuga dibidang ekspor.
Indonesia terletak didaerah chatulistiwa, iklimnja
panas, tjurah. hudjan tinggi dan hudjan ini datang berupa
hudjan2 lebat. Sifat2 iklim jang chusus ini menjebabkan
daerah chatulistiwa umumja adalah kurang tjotjok bagi
tanam-tanaman berumur pendek, tapi lebih tjotjok bagi
pohon-pohonan atau tanam-tanaman berumur pandjang umumnja.
Sifat chusus daerah chatulistiwa itu menjebabkan bila
tanam-tanaman berumur pendek jang ditanam, mendjadi mudah
sekali hilang kesuburan atau adalah sulit untuk memelihara
kesuburan. Sebaliknja pada tanam-tanaman berumur pandjang
adalah lebih mudah untuk memelihara kesuburan. 8)
Sobagian besar tanam-tanaman rakjat adalah berumur pendek,
diantaranja semua tanaman bahan2 makanan pokok, jakni
tanaman Jang paling banjak ditanam, Sebaliknja rumput,
jakni makanan jang terutama bagi ternak adalah berumar
pandjang.

Memperhatikan……

7
Memperhatikan sifat2 jang dikemukakan d i a t a s , daerah chatu-
l i s t i w a semestinja adalah lebih t j o t j o k untuk peternakan
daripada pertanian umumja, a r t i n j a b i l a diusahakan giat
dengan mempergunakan ilmu.8) dengan mem-adjukan peternakan
jang mempunjai sifat dapat membantu memelihara dan menaik-
kan kesuburan tanah itu , b i l a diadakan bekerdja sama jang
nasional dengan pertanian, mendjadi peternakan membantu
mengatasi kesulitan2 daerah chatulistiwa mengenai perta-
nian. Sebaliknja lebih-lebihan pertanian mendjadi dapat
dipergunakan untuk peternakan, sehingga terdjadi keadaan
saling membantu jang; menguntungkan 7)

Menurut keadaan sekarang di Indonesia hanja 13 djuta


luas tanah Indonesia dipergunakan pertanian rakjat. Menurut
taksiran ada tingga l 32 djuta ha jang masih t j o t j o k untuk
pertanian, djumlah 45 djuta ha, jang sama dengan 24% dari
luas , seluruh Indonesia Jang selebihnja i t u sebagian besar
dapat untuk peternakan.

Perlunja diadakan spesialisasi dibidang peternakan dan


didirikan Departemen Peternakan

Kesimpulan dari uraian2 jang telah diberikan i a l a h


bahwa peternakan di Indonesia masih ada pada tingkatan
jang sangat rendah, demikian pula produksi peternakan sangat
kurang. Perlu gi a t diusahakan untuk memadjukan peternakan
itu dan menaikkan produksi dan 1ain2 kegunaan dari ternak.
Supaja hal ini mungkin perlu penindjauan kembali kebidjak-
sanaan pemerintah mengenai peternakan dan organisasi ins-
tansi jang bersangkutan disesuaikaan dengan tugas2 jang di-
perlukan. Untuk itu adalah s j a r a t mutlak untuk mengadakan
s p e s i a l i s a s i dibidang, peternakan.
Didirikan Direktorat/Djawatan Peternakan tersendiri dibedakan
dari Direktorat/Djawatan Kesehatan Hewan dan hygiene.
Supaja perobahan kebidjaksanaan dan pelaksanaan jang besar
demikian dapat berdjalan l a n t j a r dan tegas dan supaja
anggaran2 jang diperlukan dapat lebih terdjamin menurut
kebutuhan, maka adalah perlu untuk mengadakan Departemen
t e r s e n d i r i Jang meliputi dua bidang, jang dikemukakan., jang
untuk singkatnja dapat disebut Departemen Peternakan

Diantara ……

8
Diantara peternakan dan pertanian .perlu ada selalu
bekerdja sama jang erat. Bi1a diadakan. Departemen Peternakan
tersendiri, bekerdja sama i n i dengan Departemen Pertanian
Pertanian dapat tetap terdjamin dengan adanja “overkapping”
jakni Kompartimen Pertanian dan Agraria.

II PROGRAM KERDJA BAGI DEPARTEMEN PETERNAKAN .


UMUM
A. Meninjau kemba l i kebidjaksanaan dibidang peternakan .
a. Musjawarah besar.
b. Seminar dan simposium.
c. Panitia ah1 i .
B. R e o r g a n i s a s i ,
a. Mengadakan Direktorat Peternakan.
b. lain2 reorganisasi.
C. Reform Peternakan
D. Perundang-undangan
a. Mengadakan undang peternakan.
b. Menindjau
c. Idem undang2 dan peraturan2 Hygiene Veteriner.

CHUSUS
A. Memadjukan dan Merakjatkan produksi susu.
a. Merakjatkan produksi susu
- Menimbulkan pemeliharaan2 ternak perah dan produksi
susu ditangan para petani.
- Para petani jang belum dapat memperoleh ternak
perah diandjurkan memerah ternak jang ada.
b.. Mengadakan unit2 perusahaan2 susu multipurpon.
c. Memadjukan perusahaan2 susu.
d. Memperbaiki b i b i t ternak perah, inseminasi tiruan dan
mengusahakan supaja self-supporting mengenai. b i b i t
ternak perah (sapi, kambing, kerbau),
e. Mendirikan pabrik tepung susu dan lain2 bahan awetan
dari susu.
f. Sebelum ada tjukup produksi susu dalam negeri. sebagai
tindakan peralihan mendirikan pabrik susu reconstructed.

Tudjuan: 1. Berdiri diatas kaki sendiri mengenai produksi


s u s u d a l a m waktu sesingkat mungkin.
2. Memperluas konsumsi susu sehingga mendjadi umum
(Merakjatkan konsumsi susu).

B . P r o d u k si……

9
B. Produksi daging .
a. Membuka daerah2 peternakan Baru ( “transmigrasi ternak").
b. Menaikkan productivitas daerah2 peternakan jang sudah ada.
c. Mengintroduksi usaha2 peternakan ranch.
d. Menghasilkan daging jang memenuhi sjarat2 "internasional".
e. Didaerah-daerah jang agamanja mengizinkan konsumsi daging
babi, memadjukan peternakan babi.
f. Pengawetan daging (canning factory dsb. )
g. Kastrasi. ,

C. P r o d u k s i t e l u r d a n D a g i n g U n g g a s .
a. Memadjukan produktivitas ajam jang dipelihara setjara lepas
oleh rakjat, salah. satu pelaksanaan utama disini ialah pemberan-
tasan penjakit N.C.D. setjara besar-besaran.
b. Memadjukan usaha2 peternakan ajam modern.
c. Membuat Indonesia b e d i r i diatas kaki sendiri mongenai bibit
unggul ternak ajam.
d. Memadjukan produksi ternak i t i k .

D. Ternak Kerja.
a. Ternak kerdja untuk pertanian, supaja tjukup djumlah dan ter-
djamin kekuatan.
b. Ternak kerdja untuk lain2 usaha,

E. Makanan ternak, memelihara dan menaikkan daja guna Tanah


bagi peternakan.
a. Menjediakan tjukup tanah bagi peternakan.
b. Mengusahakan supaja tanah bagi peternakan itu borupa
kesatuan jang ekonomis.
c. Memelihara dan menaikan kesuburan tanah. bagi peternakan.
d. Merobah dan memperbaiki vegetasi kearah jang lebih mendjamin
produktivitas ternak pada umumja memadjukan Produksi dan mutu
tanam-tanaman makanan tornak.
e. Kombinasi pertanian dan peternakan (Pertanian madjemuk),
sehingga mempunjai pengaruh jang saling menguntungkan.
f . Memperbaiki keadaan makanan ternak dimusim kering.
g. Mendirikan pabrik2 makanan ternak dengan mempergunakan hasil2
ikutan Pertanian, perikanan dsb.

F. Menaikkan effisiensi peternakan .


a. Pada pemeliharaan2 atau usaha2 peternakan jang sudah ada.
- pemeliharaan ternak. oleh rakjat tani.
- perusahaan2 peternakan
b. Mengintroduser bentuk2 usaha peternakan baru jang effisien.
- pertanian madjemuk (kombinasi Pertanian dan peternakan)
- peternakan.

c. Meningkatkan ….

10
c. Meningkatkan peternakan dari keadaan jang terlalu ketj i l
dan miskin (subsistence) seperti jang umum sekarang kearah
usaha2 jang lebih besar sehinggh terdjadi self-propelling
growth (usaha2 peternakan keluarga mampu).

G. Industri peternakan,
a. Mengolah h a s i l 2 peternakan,
b. Industri makanan bagi ternak; bahan2 ekspor jang memberi
hasil ikutan jang basik bagi makanan ternak (kopra;dsb. ) supaja
diusahakan diolah di Indonesia sendiri.
c . Industri peternakan dimana mungkin supaja diadakan didaerah-
daerah peternakan jang bersangkutan.
H. Bantuan2 dan kredit_ kepada petani/peternak untuk memadjukan
peternakannja. .
a. Kredit untuk membeli ternak jang baik dan lain2 me-
madjukan peternakan.
b. Kredit untuk membebaskan peternak dari penghisapan manusia
oleh manusia (sistem marobati/mareanak, idjon d s b . ) .
c. Penggaduhan ternak menindjau kembali sistem penggaduhan
ternak jang tidak effisien (kontrak Sumba)
d. Lain2 bantuan

I . Penjuluhan, Pembentukan Mental


a . Menindjau kembali kebidjaksanaan extension dan penjuluhan,
lebih ketjontoh-tjontoh.usaha jang riel..
b. Mengatasi ketidak-sukaan bertani/beternak dengan menjingsing
lengan badju bila sudah mulai terpelajar atau sudah mulai
mempunjai modal
c. Menimbulkan sifat2 radjin, hemat/ekonomis , effisien dan
effektif.
d. Mengadakan kader2 peternakan.
e. Madjalah dan lain2 penerbitan.
f. P a m e r a n.

J. Pengintegrasian usaha2 pemerintah dan rakjat dalam memadjukan


peternakan
Turutnja petani/peternak setjara aktif dalam memadjukan pater-
nakan adalah satu-satunja djalan untuk dapat mentjapai
kemadjuan peternakan jang luas dan tjepat. Turutnja aktif ini
meliputi semua usaha2 memadjukar peternakan.

K. K o p e r a s i peternakan.
a. Memadjukan koperasi dibidang peternakan.
b. Menjehatkan usaha2 koperasi.

L……………

11
L. Mengambil bagian dalam Rentjana Transmigrasi Gaja Baru
a. Ternak kerdja untuk pertanian.
b. Peternakan sebagai usaha tambahan pada pertanian.
c. Trannigrasi jams mongutan &can potornndcaxio
d. Mengambil tindakan2 jang diperlukan supaja transmigrasi tidak
berupa pemindahan kemiskinan.

M. Pemasaran .
a. Mengatasi surplus ternak jang tak ekonomis jang banjak
ter- dapat di Nusa Tenggara (sapi, kuda, dsb )
b. Memperlantjar pengangkutan.
c. Memadjukan ekspor t e r n a k dan menindjau kembali
politik eks- por, sedapat mungkin tidak berupa ternak.hidup.
d. Memperlantjar perdagangan.
e. Politik impor supaja tidak mempunjai sifat menghalang-
halangi kemadjuan peternakan.

N. Menambah pengetahuan dan pengalaman para petugas


a. didalam negeri..
b. keluar negeri.

0. Pendidikan.
a. Menindjau , kembali kebidjaksanaan pendidikan supaja bersifat
lebih ptraktis.

P. Penelitian.
Intensifikasi penelitian
.

Q. Sensus, Statistik dan Laporan .

R. Bekerdja sama dengan Pertanian dan lain2 instansi jang


berke- tjimpung dalam Pertanian dan peternakan

S. Lain2

PEMBRANTASAN PENJAKIT MENULAR, DAN KESEHATAN HEWAN UMUMNJA.

HYGIENE VETERINER

III. PENDJELASAN
01eh karena penindjauan kembali kebidjaksanaan jang chusus
diperlukan ialah di.bidang peternakan, bidang inilah jang dibitjara-
kan setjara luas disini, sedang bidang kesehatan hewan dan hygiene
sengadja dibatasi untuk tidak mengaburkan pertanian terhadap.
pokok pembaharuan jang diperlukan dibidaiig .peternakan. .
P ad a ........

12
Pada umumnja dasar2 usaha kesehatan hewan dan hygiene tidak perlu
dirobah, jang perlu ialah penjesuaian usaha dengan porobahan2 dasar
jang akan diadakan dibidang peternakan dan dengan kemadjuan2. di
bidang ilmu pengetahuan. Bersamaan dengan peningkatan kegiatan di-
bidang peternakan, maka diperlukan peningkatan jang sesuai dibidang
kesehatan hewan. Menurut keadaan sekarang kemampuan menghasilkan
masing2 ternak rakjat adalah rendah sekali sehingga nilainja per
ekor djuga adalah sangat rendah. Hal ini menjebabkan ternak rakjat
tidak dapat membajar pengobatan setjara individu. Dengan berhasilnja
usaha menaikkan produktivitas masing2 ternak sehingga. mentjapai
tingkat jang tinggi maka akan sangat berlipatganda1ah, Kebutuhan akan
ahli2 kesehatan hewan. Madjunja peternakan djuga akan berarti..pening-
katan jang sangat; dibidang usaha2 hygiene.

A. Menind jau kembali , kebidjaksanaan di bidang peternakan .


Mengenai perlunja penindjauan kembali kebidjaksanaan dibidang
peternakan dapat dilihat dart uraian2 pendahuluan. supaja penin-
djauan ini sungguh2 sesuai dengan alam sosialisme Indonesia pada
chususnja dan kebutuhan2 rakjat pada umumnja maka perlu rakjat,
chusus masjarakat tani diadjak mengambil bagian dalam penentuan2
kebidjaksanaan. Untuk itu diadakan musjawarah besar. Selain itu
diadakan seminar2, simposium dan panitia ahli untuk penindjauan
setjara ahli dan mendetail.

B. Reorganisasi .
Pertimbangan2 mengenai perlunja reorganisasi dapat dilihat
dalam pembitjaraan2 pendahuluan,.Perlu diadakan Djawatan/Direktorat
Peternakan tersendiri dibedakan dari Djawatan/Direktorat kesehatan.
Hewan dan Hygiene. Lain2 reorganisasi diperlukan djuga, pada umum-
nja supaja sesuai dengan kebidjaksanaan2 baru jang akan diadakan.

C. Reform Peternakan
Pemeliharaan ternak oleh rakjat pada umumnja adalah berupa
sampiran pada "subsistence farming", mengenai mana dikatakan "they
grow what thay eat and eat most what they grow". Berarti usaha2
jang sangat ketjil dan miskin, sehingga terdjadi lingkaran djahanam
(vicious circle), darimana adalah sulit dapat keluar. Bahkan sudah
banjak djuga terdapat usaha2 jang labih ketjil lagi jang dapat di-
sebut "sub subsistence farming", mereka tanam jang mereka makan
tapi tidak tjukup jang dimakan. Ternak jang dipelihara bermutu
rendah dengan kapasitas produksi jang rendah. Pada umumnja bentuk2
peternakan jang; ada adalah demikian rupa sehingga memberi pengha-
silan jang; sangat sedikit pengusahanja miskin sehingga sulit
dapat tertjapai kamadjuan.

Umum ……….

13
Umum terdapat pemeliharaan2 ternak setjara Nerobati jang pada hakekat-
nja tidaklah lain daripada penghisapan manusia oleh manusia (exploi -
tation do 1'homme par 1'homme). Pemelihara ternak ternak hanja mempe-
roloh setengah dari hasil untuk segala djerih pajahnja, sedang jang
setengahnja lagi bagi jang momiliki ternak jang tidak mengerdjakan
apa2. Diantara ini terdapat pemilik2 jang besar jang hanja mengharap- ,
kan untung sadja, tapi tidak berusaha kearah kemadjuan peternakan
jang sesungguhnja, dapat dibandingkan dengan sistem ''absentese ownership”
pada pemilikan tanah. keadaan jang demikian sangat disajangkan. Semusti-
nja sebagai jang lebih mampu, mereka ini lebih, mampu pula untuk me-
ngadakan usaha2 kemadjuan daripada pemeliharaan2 ternak jang miskin,
tapi tidak diusahakan demikian, akibatnja .pada pemilikan2 jang besar
mengenai ternak ini peternakan djuga tidak madju.

Untuk mengadakan perbaikan2 dalam keadaan ini sudah sulit sekali


dan meminta waktu jang terlalu lama, bahkan besar kemungkinan keadaan
tidak bertambah baik tapi bertambah buruk. Perlu diadakan Reform Peter-
nakan jang memberi dasar jang sehat dan kokoh bagi pembangunan peter-
nakan selandjutnja. Dasar bagi Reform Peternakan itu ialah bentuk2
usaha peternakan atau kombinasi peternakan .dan peternakan jang demikian
rupa sehingga pengusahanja memperoleh ponghasilan jang tjukup memuaskan
artinja dia mendjadi mampu dan mampu pula untuk "self-propelling
growth". Supaja hal ini dapat tertapai, maka pemelihara ternak harus
memiliki atau menguasai. tjukup tanah untuk.menghasilkan.makanan Jang
tjukup dan baik bagi ternaknja: Dan jang tidak kurang pentingnja
ialah, Tanah diperlihara kesuburannja dan diusahakan naik daja guna-
nja, bagi peternakan, Supaja pengusahanja effisien, bentuknja harus
berupa kesatuan jang bulat dan rumah pengusahanja ada didalamnja
dan tidak seperti jang biasa sekarang, pengusahaan petani terbagi-
bagi terpentjar-pentjar sering djauh satu samalain. ;

Sobaiknja luas2 tanah fang diusahakan satu keluarga petani ada


sedikitnja 5 ha, bagi peternakan ranch sedikitnja 50 ha. Sementara
minimum jang dipakai Undang2 Landreform jakni sedikitnja 2 ha satu
keluarga dapat dipakai, tapi perlu segera diusahakan baik. Usaha
mentjapai minimum 2 ha ini harus konsekwen dilaksanakan, oleh karena
adanja ketjondongan didaerah-daerah chatulistiwa kearah pengusahaan2
pertanian jang sangat ketjil. Sekarang ini semua tanah jang dikerdjakan
oleh keluarga2 petani di Indonosia, tanpa ada perketjualian, hanja ada
disekitat satu hektar atau kurang.

D. Perundangan…... .

14
D. Perundang-undangan
Sampai kini Indonesia belum mempunjai undang2 chusus peternakan
Memperhatikan pentingja peternakan bagi kehidupan masjarakat perlu
segera diadakan. Sudah mulai dikerdjakan Undang2 Pokok2 Peternakan,
bila hal ini sudah selesai perlu disusun oleh peraturan2 pelaksanaan dan
instruksi-instruksinja.

Undang2 Pemberantasan Penjakit Hewan Menular jang ada dapat


dikatakan sudah, usang, masih dari tahun 1912. Demikian; djuga Undang2
peraturar2 Hygiene Voteriner. Perlu segera diadakan pembaharuan-
nja. Dalam pembaharuan ini selain.penjesuaian, dengan kemadjuan. ilmu,
perlu penjesuaian dengan pembaharuan kebidjaksanaan dibidang peter-
nakan.

CHUSUS
A. Memadjukan dan merakjatkan produksi dan konsumsi susu 15,
16,17
Bersama telur, susu adalah bahan makanan jang paling sempurna
susunannja. Selain itu susu adalah bahan makanan jang berasal
dari hewan jang paling murah, dapat dihasilkan. Demikian pentingnja
susu untuk memperbaiki mutu makanan rakjat, sehingga dimana-mana
pemerintah mengandjurkan konsumsi susu dan diadakan bantuan2
untuk itu, chusus bagi anak2 dan baji. Dinegara-negara jang ter-
kenal baik keadaan kesehatan rakjatnja susu adalah bahan makanan
jang utama, artinja jang paling banjak dan paling umum dikonsumsi.
Memperhatikan hal2 ini maka adalah sangat perlu untuk
mengandjurkan konsumsi susu sebanjak-banjaknja di Indonesia dan
memang sesudah tertjapai kemerdekaan sudah giat, diandjurkan dan
adalah berupa program chusus. B.K.I.A. Supaja konsumsi jang luas
dapat terdjamin tidak dengan mengimpor tapi harus
menghasilkannja sendiri. Dan ini memang mungkin, dengan
mempergunakan ilmu sekarang' Tanah dan iklim Indonesia adalah tjojtok
untuk usaha produksi susu.

Rentjana .jang demikian adalah sesuai dengan politik pemerintah


berdiri diatas kaki sendiri. Kita selalu banjak mengimpor susu
sedjak perang dunia kedua djuga banjak diperoleh susu sebagai
bantuan luar negeri.melalui Unicef dan mentjapai 65 djuta. liter
ekwivalen susu segar pada tahun 1964,12) Bersamaan dengan keluar-
nja kita dari Perserikatan Bangsa-bangsa jang demikian dihentikan
djuga. Tambahan produksi sedjumlah 65 djuta liter inilah dan meng-
ganti impot dengan produksi susu, dalam negeri dapat. dipakai
sebagai target perentjanaan pertama.

Memadjukan produksi susu selain dengan memadjukan


perusahaan2 susu, adalah mutlak perlu untuk megandjurkan supaja
orang tani sendiri turut memelihara ternak perah dan menghasilkan
susu.

Inilah ………..
15
Inilah jang kita sebut merakjatkan produksi susu. Bila orang, tani
menghasilkan susu dapat harga susu .lebih rendah darilpada harga susu
jang dihasilkan oleh perusahaan2 susu menurut tjara sekarang. Selain
itu orang tani jang menghasilkan susu akan lebih mudah diajak
untuk mengkonsumsikan susu. Dengan keadaan jang demikian , rentjana
mengandjukan konsumsi susu supaja mendjadi umum (merakja tkan kon-
sumsi) dapat lebih landjut berdjalan. Sampai sekarang hanja kaum
elitalah jang meminum susu oleh karena mahalnja. Per1u diusahakan
supaja rakjat djelata djuga umum minum susu. Ternak perah djauh
lebih banjak memberi b asi l daripada umumnja ternal jang dipelihara
oleh rakjat sekarang. Dengan ternak perah penghasilan petani banjak
bertambah dan jang tidak kurang pentingnja, penghasilan itu di- peroleh
setjara "gerogold". 16)

Chusus didaerah-daerah jang sudah. terlalu padat penduduk orang


taninja seperti Djawa, Madura, Bali, Lombok, dsb. ternak perah ada -
lah sjarat mutlak. Tanah sudah kurang, berarti satu-satunja politik
meningkatkan produksi jang masih mungkin ialah menaikkan produksi
per kesatuan luas dan ini adalah mungkin dengan ternak perah, tidak
dengan djenis2 ternak potongan. Sudah ada pengalaman mengenai ter-
nak perah dan produksi susu oleh petani (Grati, Bojolali, Pengale-
ngan dsb) jang ditmulai sedjak tertjapai kemerdekaan. Tinggal soka-
rang penjempurnaan dan prluasan. Dalam perluasan ini didahulukan
daerah2 jang tinggi letaknja, karena lebih tjotjok untuk ternak pe-
rah. Antara lain dipikirkan djuga misalnja daerah2 jang disebut
"daerah vetmeterijen" jang letaknja tinggi. Perluasan jang tjepat dapat
tertjapai dengan inseminasi tiruan .

Dengan menganjurkan tornak perah pertambahan prodoksi daging,


jang mendjadi matjet belakangan ini didaerah-daerah jang sudah ter-
lalu rapat penduduknja, dapat mendjadi naik kembali. Ternak perah le-
bih besar, lebih tjepat mendjadi besar dan lebih sering beranak da-
ripada ternak jang dipelihara rakjat sekarang ini. Penghasilan jang
djauh lebih banjak padaternak perah menambah modal untuk mengadakan2
perbaikan pada pertanian dan peternakan, sehingga naik, hasilnja. l6.)

Sebelum ada tjukup ternak perah diandjurkan supaja ternak jang


ada diperah. Memerah ternak bukanlah asing sama sekali pada pendu-
duk asli di Indonesia, dibeberapa daerah diperah kerbau, dan sudah
dimulai djuga mengandjurkan memerah kambing, tinggal sekarang per-
luasannja dan meliputi djuga matjam2 ternak lainnja. 16)

Sampai kini kita selalu tergantuag kepada luar negeri mengenai


bibit2 ternak perah jang baik , Perlu diusahakan supaja mendjadi djuga
berdiri diatas kaki sendiri disini.
B. Produksi daging

Perternakan ternak potongalah tjara jang paling sederhana jang


dapat membuat produktif daerah2 jang luas jang masih djarang penduduk-
nja. Di Indonesia, terdapat luas tanah2 jang masih kosong jang perlu
dibuat produktif ; i n i sebagian diandjurkan mempergunakan ternak potong
potongan jang perlu chusus diperhatikan disini ialah supaja dijalan-
kan dengan tjara2 j a n g t r a d i s i o n a l , t i -

16
Dak seperti kebiasaan sampai kini jang mempunjai sifat mambe-
reskan kekajaan alam.dan orang jang memelihara ternakt tetap miskin.
Didaerah-daerah, jang sudah t e r l a l u rapat penduduk petani-
nja dimana usaha menaikkan produksi daging belakangan ini su-
dah mendjadi matjet, usaha menaikkan produksi didjalankan se- t j a r a
tak langsung dengan ternak jang memberi hasil banjak su- su jang
berarti sambil lalu djuga menaikkan produksi daging.
Perlu mulai diusahakan produksi daging jang; memenuhi sja-
rat2 lnternasional, antara l a i n untuk Hotel Indonesia. Sampai
sekarang Hotel Indonesia, tarpaksa mengimpor daging dengan har-
g a sangat mahal dari luar negeri, oleh karena, di Indonesia
belum dapat diperolan daging jang memenuhi sjarat2 jang diper-
lukan.
C. Produksi talur dan daging unggas.
Sedjak. tertjapai kemerdekaan, setjara luas diusahakan me-
madjukan peternakan ajam modern di Indonedia. Usaha ini tidak
memperhatikan keadaan dan tingkat perekonomian rakjat dan me -
mang terbukti mendjadi matjet. Dilupakan bahwa ajam jang di-
pelihara setjara modern barsaing dengan manusia mengenai ma-
kanannja dan tidak dapat diandjurkan pada masjarakat jang ma-
sih r endah daja belinja dan masih kekurangan persediaan makan-
an bagi manusianja sendiri. jang sementara perlu diusahakan ia-
lah supaja produksi ajam jang dipelihara menurut tjara jang sekarang,
jakni tjara lepas, ajam mentjari sendiri makanannja, bertambah. Ini
dapat dilaksanakan dengan berbagai tjara. Sjarat disini ialah
pembarantasan setjara besar-besaran penjakit . N. C.D. jang selalu
banjak sekali. mengambil korban. Tentu ada per- ketjualianja dimana
peternakan ajam modern dapat dimulai, jakni dikota-kota jang
besar. l6)
D. Ternak kerdja.
Sementara mekanisasi pertanian belum dapat didjalankan
setjara luas di Indonesia. Dalam pada itu harus diperhatikan,
bahwa mekanisasi pertanian adalah labih sulit di Indonesia sebagai
jang terletak didaerah chatulistiwa dengan iklimnja jang panas
dan tjurah hudjan jang tinggi 8). Dari itu masih sangat
diperlukan, ternak kerdja. Terbukti bahwa sebagian be-sar
pekerdjaan Pertanian jang semestinja dapat dikerjakan t ernak
terpaksa dikerdjakan oleh manusia, sehingga sangat mem- b u a n g
Waktu dan tenaga. Ini bukan hanja d i d a e r a h 2 jang belum mengenal
ternak s e b a g a i tenaga kerdja pertanian, djuga di- da- ' erah2 jang
sudah mengenalnja, jakni oleh karena ada kurang ternak: Dibanjak
daerah makin l a m a m a k i n k u r a n g ternak kerdja untuk Pertanian
bahkan sudah ada daerah2 dimana manusia ter- paksa mendjadi
menarik badjak (kerbo wong). Perlu giat diusa- hakan pula
menaikkan kekuatan ternak kerdja d a r i e f f i s i e n s i pelaksanaan.
E. Makanan ternak, memelihara dan menaikkan daja guna tanah bagi
ternak
Sebagiah besar keperluan terrak adalah makan. Makanan itu h a r u s
tjukup baik djumlah maupun mu t u supaja dapat terdjamin produksi
ternak : jang tinggi. Makanan itu dihasilkan oleh ta- nah, berarti
adalah berupa sjarat mutlak untuk memelihara dan berusaha
menaikkan daja guna Tanah bagi ternak, artinja meng- hasilkan
makanan bagi ternak jang sebanjak-banjaknja dan jang mutunja
sebaik-baiknja.
Menurut ……….
17
Menurut keadaan sekarang ternak asal dilepas begitu sadja
mempergunakan tetumbuhan jang ada, atau makanan ternak itu di-
kumpulkan dari jang ada. Tidak ada usaha sama sekali untuk m e-
melihara dan berusaha manaikkan produksi dan mutu;..rerumputan
dan lain2 tumbuh2an makanan ternak. Bila usaha jang demikian
tidak ada dan ternak hanja hidup dart vegetasi jang ada, maka
menurut sifatnja iklim chatulistiwa maka sedikit sekalilah jang
jang dapat dimakan oleh ternak dan mutunjapun umumnja djelek.
8).Akibatnja ternak jang dapat hidup hanja sedikit.dan hasil-
njapun rendah, lebih rendah daripada umumnja diiklim-iklim lain.
lain. Sebaliknja bila chusus dipelihara dan diusahakan naik da-
ja guna tanah menghasilkan makanan ternak, maka hasil berlim-
pah djauh lebih banjak daripada dilain-lain iklim per kesatu-
an 1uas, dan mutunjapun dapat terdjamin. l8) Keadaan iklim jang
chusus itu djuga menjebabkan sebagian besar daerah Indonesia
adalah kurang subur dan kesuburan mudah, sekali hilang, Dari itu
adalah berupa sjarat mutlak djuga untuk berusaha memeliha- ra
kesuburan tanah. Supaja dapat terdjamin usaha memelihara k e -
suburan dan menaikkan daja guna tanah bagi peternakan harus
ada, pemilikan atau pengusahaan tanah jang tegas, tidak seperti.
sekarang dimana tiada terdapat pemilikan atau pengusaha chu- sus
tanah bagi peternakan, kalaupun dikatakan ada adalah untuk
umum, sembarangan orang dapat melepaskan.ternaknja. Bila tidak
ada pemilikan atau penguasaan tegas oleh perseorangan maka. Su-
karlah dapat dipertanggungdjawabkan kepada orang untuk memeli-
hara dan mengerdjakan Tanah. 13).
F. Menaikkan effisiensi peternakan.
Sargat diperlukan dalam hubungan pemasaran dan Meningkat–
kan effisiens peternakan. Bila keadaan telah mengizinkan, di-
daerah2 produsen supaja didirikan pabrik2 pengolahan hasil.2 ,
peternakan (pemotongan, canning factory, pabri k tepung susu, susu
kental dlsb.) Demikian djuga didirikan pabrik2 bahan. , makanan
bagi, ternak. Dalam mendirikan, industri2, peternakan, dimana ke-
adaan mengirimkan, supaja didirikan didaerah2 perternakan jang
bersangkutan sendiri. (Misalnja di Madura perlu didirikan ru–
mah pemotongan dengan canning factory).
Kita banjak mengimpor kopra keluar negeri. Kopra mengha-
silkan djuga bungkil kelapa jang adalah baik sekali: untuk ma-
kanan ternak. Sebaiknja bahan2 ekspor . Jang memberi hasil che-
wan jang baik untuk makanan lunak diolah di Indonesia:
"Bantuan" sendiri. Dengan tjara demikian selain lebih terdjamin
makanan ternak jang baik, djuga' memperluas lapangan pekerdjaan di
Indonesia.
H. Bantuan2 dan kredit kepada petani/petarnak untuk me-
madjukan peternakannja.,
Usaha2 memadjukan sering tidak tjukup hanja dengan bombing-
an dan tuntunan, perlu djuga bantuan2 jang lebih njata berupa
ternak bibit jang lebih balk, kredit, alat2 dsb. Bantuan2 jang
demikian terutama diperlukan bagi membuka daerah2 peternakan
jang baru atau memperluas2 daerah2 peternakan jang ada, intro-
duksi bentuk2 peternakan jang lebih effisien, introduksi dje-
nis2 ternak baru atau memperbanjak: djenis2 ternak jang dapat
memberi hasil jang tinggi dlsb. Sering bimbingan dan tuntunan
tidak akan berhasil bila tidak ada bantuan2 jang lebih njata,
terutama oleh karena sebagian besar orang tani kemampuannja
membentuk modal adalah terlalu rendah. Dalam segala pemberian
bantuan itu hares diperhatikan dasar2 effisiensi dan effektif.
Bantuan2 jang tidak memperhatikan dasar2 ini akan menghambat
sendiri kesanggupan memberi bantuan itu pada achirnja. Bantuan2
jang bersifat "sinterklas" harus didjauhkan, hanja akan menim-
bulkan kerugian belaka dan tidak mempunjai sifat membimbing ke -
arah sifat2 mau berusaha jang giat. Bantuan2 sedapat mungkin
harus terbajar kembali bersama ongkos2 administrasi jang di-
perlukan.
Hanja ………..

18
Hanja dengan tjara demikian dapat memberi bantuan kepada
sebanjak mungkin orang.
Memberi bantuan berupa ternak memerlukan administrasi dan
pengawasan jang berbelit sehingga meminta banjak ongkos.
Dari itu pemberian bantuan berupa ternak harus dibatasi pada
hal2 jang sangat perlu, jakni terutama bagi jang bersifat in-
troduksi. Presedur pemberian bantuan dengan kredit uang untuk
membeli ternak atau lain2 hal jang diperlukan adalah lebih
sederhana,.dimana mungkin djalan inilah jang ditempuh. Dalam
member i bantuan t e r n a k , t jara jang sering dipergunakan ialah
apa jang disebut "kontrak Sumba” Terbukti bahwa sistem kon-
trak sumba dalam bentuknja jang didjalankan sampai kini t i -
daklah sesuai dengan tudjuan peternakan jang madju dan e f f e -
s i e n sesuai dengan harapan kita sebagai bangsa jang merdeka,
dari perlu ditindjau kembali.
S a m p a i kini belum ada usaha jang terkoordinasi memperguna-
kan kesempatan jang didirikan oleh adanja Bank Koperasi Tani dan
Nelajan bagi usaha methadjukan peternakan rakjat, sehingga
peternakan sama sekali tidaklah tjukup mengambil untung dari
adanja badan ini. Sebagai umumnja usaha kekemadjuan ekonomis
memerlukan kredit, demikian djuga peternakan sangat membutuh-
kannja. Kredit i n i memerlukan pula untuk membebaskan pemelihara
ternak jang miskin dari tjengkraman lintah darat, turut terhi-
tung pembebasan dari sistem merebati pada peternakan. Disini chusus
disebut djuga kredit bagi merakjatkan ternak perah dan. produksi susu.
Kredit disini umumnja adalah safe karena s i f a t - nja ternak
perah memberi penghasilan jang teratur. Keberatan jang sering
dikemuukakan terhadap perluasan pemberian kredit kepada petani
ialah kurangnja "kredietwaardigheid". Dapat dike- mukakan bahwa kredit
kepada petani umumnja adalah safe, djamin- an kepala desa
biasanja sudah tjukup. Jang lebih diperlukan ialah
penjempurnaan pelaksanaanja sehingga lebih effektif.
I. Penjuluhan.
Penjuluhan berupa penerangan sedikit sekali gunanja pada
masjarakat jang sedang mulai membangun. Jang lebih diperlukan
ialah tjontoh2 jang r i e l dan beladjar dengan bekerdja. Untuk
itu diperlukan tjontoh2 usaha dan tempat2 beladjar dengan be-
kerdja. Adanja fekstansion2 seperti jang banjak didirikan sesu-
dah tertjapai kemerdekaan tidaklah mentjukupi, diperlukan tjon-
toh2 jang lebih r i e l berupa usaha dengan perhitungan untung
rugi, artinja usaha sebagai jang semustinja dikerdjakan oleh
petani peternak. Untuk tjontoh2 usaha dapat diambil tanah2 jang
masih kosong jang balum dipergunakan. Didaerah-daerah jang su- dah
kekurangan tanah kosong dengan pemabelian, bilat ersedia ta- nah2
wakaf atau dengan menjempurnakan usaha petani demikian ru- pa
sehingga mendjadi tjontoh jang; baik dan petaninja mendjadi kader.
Samapi ini dalam mengusahakan kemadjuan pertanian dan pe-
ternakan di Indonesia jang diutamakan ialah bimbingan technis
kurang diperhatikan sifat2: orangraja, ini tidak kurang pen-
tingnja. Masih umum terdapat kurang sifat2 radjin, hemat, eko-
nomis, bekerdja giat, e f f i s i e n dan e f f e k t i f 8) Sifat2 ini ada-
lah sjarat mutlak bagi pembangunan ekonomis, "hasil2 otak dapat
dibeli, pengalaman dapat dibeli", tapi sifat2 mental jang diper-
lukan bagi pembangunan tidak”, perlu d i t j a r i djalan untuk meng-
insjafkan sifat2 jang diperlukan ini kepada petani/peternak.
Demikian djuga umum terdapat kekurang-sukaan mengingsing lengan
badju bekerdja sendiri bertani/beternak, bila sudah terpeladjar
atau mempunjai modal 8) Baru sedikit sadja terpeladjar atau se-
dikit sadja mempunjai modal sudah tidak suka lagi mengerdjakan
sendiri peternakan, kalaupun mempunjai ternak, tidak mengerdja-
kannja sendiri tapi memeliharakannja.
Keadaan ......

19
Keadaan jang demikian sangat mengganggu kemungkinan memadjukan
paternakan dan perlu dibrantas. Bagi pembangunan diperlukan
pengetahuan dan modal, bila jang mulai, mempunjai modal atau
mulai mempunjai ilmu sudah tidak suka bekerdja sendiri bertani
dan beternak maka tidaklah mungkin dapat membangun.
Sifat2 jang dikemukakan ini bukanlah asli tapi ditimbulkan
oleh keadaan, Masing2 petani mempunjai terlalu sedikit tanah,
sehingga ada kurang jang dikerdjakan, buat apa bekerdja radjin?
Bentuk2 tanah jang dikerdjakan jung selain ketjil umumnja masih
terpetjah-petjah dan letaknja djauh dari rumah sehingga tidak
memungkinkan pelaksanaan pekerdjaan jang effisien. Jang biasa
dilihat dan dialami ialah tjara2 bekerdja jang kolot jang sesuai
dengan tingkatan hidup Jang rendah zaman lampau, tidak meng-
hargai penggunaan waktu jang sebaik-baiknja dan pembagian
pekerdjaan sehingga tetap ada sibuk sepandjang tahun. Hanja
pada waktu2 tertentulah banjak pekerdjaan petani, jang selebih-
nja sedikit sekali pekerdjaan.± Dengan keadaan jang demikian
petani terpaksa miskin, bila terpaksa miskin buat apa mau
tetap tinggal sebagai petani bila sudah mulai mempunjai modal
atau sudah mulai sedikit terpeladjar, lebih baik mentjari pe-
kerdjaan lain mendjadi buruh halus atau hidup dari memperalat
orang lain. 8)
Keadaan ini hanja dapat diperbaiki dengan menjediakan
tjukup fasilitas2 jang diperlukan, jakni tjukup tanah dan
bentuknja efisien, oleh karena petani Indonesia belum ada sama
sekali pengalaman mengusahakan tanah jang luas oleh satu keluar-
ga, maka perlu diadakan tjontoh2 dan bimbingan tjara bekerdja. dan
diberikan bantuan2 jang diperlukan. Bila tanah ada tjukup luas,
tjontoh2 pelaksanaan jang baik dan effisien ++ dan lain2
bantuan diberikan, maka dengan adanja "rising demands " zaman
modern, didukung oleh berhasilnja. pembrantasan buta huruf,
maka dapatlah diharapkan timbul dan mendjadi berurat berakar
sifat2 . radjin, giat bekerdja menjingsing lengan badju dan lain2
sifat jang mutlak diperlukan bagi pembangunan, sehingga ter-
djadi pembangunan jang pesat berupa Self-propelling growth.
Tjara pelaksanaan jang demikian tentu banjak meminta
modal dari pemerintah, supaja ada tjukup modal harus diatur
demikian rupa sehingga terbajar kembali oleh masing2 petani jang
mendapat bantuan. Supaja ada tjukup modal bagi perluasan usaha
harus dibajar dengan bunga jang pantas. Supaja. dapat membajar
kembali bersama bunga, bantuan tidak boleh tanggung 2.
Dalam. menjelenggarakan penjuluhan, diadakan usaha jang demi-
kian rupa sehingga tidak hanja memberi nasehat2 jang umum tapi
djuga jang Konkret bagi mendirikan usaha2 peternakan, lengkap
dengan modal2 dan perhitungan-perhitungannja bagi usaha2 jang
sebaik-baiknja menurut berbagai kedaan tanah, iklim dan
kebutuhan2 jang berbeda-beda.
Sampai kini tjara penjuluhan jang demikian belum ada dan perlu
diadakan. Untuk tudjuan ini diadakan staf chusus jang mempunjai
tjukup pengalaman dan keterangan2 dari praktek,
____________________________________
+ Didaerah-daerah jang sudah terlalu rapat penduduknja terdapat
keadaan jang sebaliknja, sebagian besar petani terus menerus
bekerdja sibuk tapi miskin. Keadan inilah sifat jang chas
"disguised unemployment", oleh karena ketjilnja milik Tanah
dan orangnja adalah sangat miskin , terpaksa mendjalankan tjara2
bekerdja jang sangat membuang waktu sungguhpun hanja, sedikit
sekali hasil hanja tjukup untuk sekedar memperoleh sesuai nasi,
ini djuga sering tidak terdjamin, hanja sesuap tiwul.
++ Ditekankan kepada effisiensi disamping pelaksenaan jang baik,
sampai kini jans diutarnakan ialah pelaksanaan jang baik dalam
penjuluh2, kurang terhadap effisiensi.
J. ………….
20
J. Pengintegrasian usaha2 pemerintah dengan rakjat dalam
memadjukan peternakan
Turutnja rakjat a k t i f dalam usaha2 memadjukan petarnakan
adalah sj a r a t mutlak bagi berhasilnja usaha setjara luas dan
kontinu. Dari i t u pengintegrasian usaha2 instansi pemerintah
dengan r a k j a t p e t a n i penting sekali diperhatikan, jang men-
djadi counterpart dalam pengintegrasian i a l a h koperasi2 jang
sehat dan lain2 organisasi partarian/petarnakan. Pangintegra-
sian i n i diperlukan dalam segala bidang extension, jakni
penjuluhan pemberian2 tjontoh usaha, latihan2 pamberian2
bantuan, kradit, usaha2 pemeliharaan kesuburan, menaikkan
daja guna tanah, perdagaan, politik hargam, pambrantasan
idjon, penghisapan manusia oleh manusia. d1sb, bahkan djuga
dapat; dibidang panelitian dan pandidikan. Dimana mungkin
koperasi2 atau lain2 organisasi. peternakan dengan hanja me-
nerima nasehat dan koordinasi dari pamerintah, Dengan tjara
demikian, Keuangan dihemat dan keuangan jang dibebaskan
mendjadi dapat dipargunakan untuk usaha2 jang djauh lebih
luas dun intensif. Dengan adanja peigintegrasian, usaha me-
madjukan petarnakan bukannja hanja labih luas, dan kontinu,
djuga lebih sempurna. R a k j a t d i a j a k turut aktif berfikir
d an i n i l a h sjarat mutlak. Bagi usaha memadjukan bidang jang
tjara-tjaranja sangat tergantung kepadea keadaan sesetempat,
s e s e o r an g dan sesekumpulan dan berubah-robah menurut waktu
seperti halnja dengan peternakan.
Penginterasian ini mamperhatikan adanja susunan Pemerintah-
an otonom. Didaswati I, II dan desa perlu adanja organisasi2
Peternakan jang a k t i f dalam pangintegrasian.
K. Koperasi peternakan
Sesuai dengan sosialisma Indonesia, koparasi adalah
dasar bagi bentuk2 usaha2 di lndonesia dan adalah chusus
diperlakun bagi usaha2 partanian r a k j a t dan peternakan. Pada
peternakan usaha2 k e l u a g a l a h jang lazim dan menurut s i f a t n j a
Memang paling t e p a t . B e r a r t i usaha2 bentuk ke t j i l , sehingga
lebih sulit dapat . membentuk modal untuk kemadjuan dan mudah
djatuh korban penghisapan lintah darat, b i l a tidak diadakan
penjatuan2 kakuatan dengan dasar “bersatu kita teguh . b e r t j e r a i
kita runtuh ” , jakni dalam.bentuk2 koperasi. Perlu g i a t di-
andjurkan timbulnja, koperasi2 ini djuga dibidang peternakan .
dan diusahakan supaja berdjalan lantjar dan baik. Sampai kini
praktis belum ada usaha Djawatan dibidang i n i .
Peranan chusus Koperasi itu menjebabkan Koperasi biasa
disebut sendjata kaum miskin. Sjarat ialah orang tani tidak
terlalu miskin, bila terlalu miskin sukar dapat membentuk
koperasi2 jang sehat jang dapat mentjapai tudjuannja. 8)
Menurut keadaan sekarang umumnja orang tani di Indonesia
adalah terlalu miskin untuk dapat membentuk koperasi2 jang
tjukup sehat, sehingga terdjadi lingkaran djahanam. Perlu giat
diusahakan peningkatan taraf hidup kaum tani dan peternak, hal
mana berarti setjara tak langsung lebih memberi kemung- konan
bagi pertumbuhan Koperasi jang dekat.
L. Mengambil bagian dalam Rentjana Transmigrasi Gaja baru.
Atas saran P.J.M. Presiden diadakan Rentjana Transmigrasi
Gaja Baru jang berupa peninjauan kembali renjana2 transmig-
rasi jang lama, sehingga lebih effektif dan sanggup mentjapai
tudjuannja, jakni mempunjai bagian jang utama dalam menghi-
langkan kesulitan penduduk dipulau-pulau jang telah terlalu
rapat penduduknja. Memperhatikan pentingnja Peranan peternakan
dalam usaha2 pertanian dan pembukaan2 daerah2 baru jang masih
kosong, maka adalah berupa sjarat mutlak bahwa peternakan
mengambil bagian dalam rentjana ini.
Sebagian ……..

21
Sebagian kaum transmigran diharapkan mendjadi paternak2 chusus.
Dari i t u peranan petarnakan d a l a m rentjana transmigraai i n i
ialah manjadiakan ternak kerdja bagi pertanian dan pengangkutan,
bekerdja sama dengan Pertanian dalam mengadakan usaha2 pertanian
madjemuk dan mangadakan usaha2 peternakan chusus ditempat
trasmigrasi.
M. Pemasaran
Baiknja dan lantjarnja pemasaran adalah sj a r a t m u tlak bagi
kamadjuan usaha2 produksi. Pemasaran i n i banjak saginja. Dian-
tara i n i suatu hal jang partama perlu mendapat perhatian ialah
adanja surplus ternak jang ekonomis jang tertahan di Nusa
Tenggara antara lain oleh karena pengangkutan jang tidak lantjar
Hal i n i berupa pukulan ekonomis jang hebat bagi Nusa Tenggara
jang sudah miskin i t u . Pembebasan surplus ternak i n i , s e l a i n
memberi keringanan bagi Nusa Tenggara, berupa menambah konsumsi
di lain-lain daerah jang sudah amat kekurangan bahan makanan
jang berasal dari ternak dan lain2 kebutuhan ternak.
Suatu perkembangan jang aneh, timbul mengenci peternakan
kuda sedjak perang dunia kadua, jakni kebutuhan akan kuda
mendjadi sangat barkurang akibat timbulnja batjak, madjunja
motorisasi pengangkutan dan sangat berkurangnja penggunaan kuda
pada angkatan perang. Akibatnja berlebihan terdapat kuda di Nusa
Tenggara Timur dan Sumbawa. Para pemiliknja kurang berusaha
untuk menggantikan ternak kudanja dengan djenis ternak l a i n jang
lebih ekonomis. Sesuai dengan sifat2 feodal jang masih melekat,
pemilik lebih mamentingkan n i l a i .sosial ternak, pemilihan djumlah
banjak ternak menaikkan "social standing" sehingga ada kurang
usaha untuh mempergunakan n i l a i 2 ekonomis ternak. Sebagian
keadaan i n i terpelihara oleh karena s u l i t n j a pengangkutan dan
tidak lantjarnja perdagangan jang menjebabkan harga2 ternak di
Nusa Tunggara djauh lebih rendah daripada jang semustinja. Hal
i n i munjebabkan l a g i mendjadi ada kurang usaha untuk mangganti
ternak jang ada dengan djenis2 ternak jang lebih mempunjai nilai
ekonomis. Dipikirnja buat apa saja ganti, kalaupun saja ganti
harga ternak jang mengganti i t u i t u b i l a didjual t e r l a l u
randah dan belum tentu dapat didjual. Banjaknja kuda i t u
manjebabkan medjadi ada kurang makanan bagi djenis2 ternak
lainnja jang lebih ekonomis.
Parlu s e g e r a d i a m b i l tindakan untuk memperbaiki keadaan jang
sangat marugikan i n i .
Hal lain jang urgent perlu mendapat perhatian ialah
ekspor ternak . , s e l a i n p e r l u diperbesar, djuga prosedurenja
diatur demikian rupa, sehingga jang memelihara ternak mendapat
bagian j a n g lebih banjak dari harga terachir ternak. Menurut
keadaan sekarang jang memelihara ternak hanja mendapat bagian
jang terlalu rendah dari harga terakhir ternak jang diekspor, hanja
± 10-20%. Kaadaan jang d e m i k i a n bukan hanja tidak a d i l , djuga
mendjadi mengganggu kemungkinan memadjukan paternakan. Kita
mengekspor ternak dalam keadaan hidup ketempat jang djauh. Tjara
mengekspor jang demikian manjebabkan banjak pemborosan jang
tidak perlu. Adalah lebih menguntungkan untuk mengekspor ternak
dalam keadaan sudah d i p o tong atau sudah dibuat mendjadi
bahan2 jang telah diawetkan.
Perdagangan ternak di Indonesia umumnja terlalu b e r b e l i t
dan para pedagang perantara mengambil untung jang t e r l a l u
banjak.
Perlu d i t j a r l djalan keluar dari kesulitan ini.
Dalam ………..

22
Dalam usaha memadjukan peteranakan politik impor djuga perlu
diperhatikan. Sampai kini po l i t i k impor mengenai susu
misalnja mempunjai pangaruh menghalang-halangi usaha memadjukan
produksi susu di Indonesia, .17) dan baru ada dasar perobahan
dengan pidato Presidan "berdiri diatas kaki sendiri" pada
t g l . 17 Agust. 1964. Tinggal sekarang pelaksanaannja jang masih
harus diusahakan.
N. Menambah pengetahuan dan Pengalaman para petugas
Memporhatikan perobahan2 dasar jang besar jang perlu di-
adakan dibidang peternakan, perlu g i a t d i u s a h a k a n m e nambah pe-
ngetahuan dan pengalaman para petugas, demikian djuga supaja di -
didik kader2 jang tjakap. Untuk ini perlu diadakan pilot-projek2,
tempat2 lahitan' don tjontoh2 usaha, jang dapat dirangkap dengan
usaha2 extension dan penjuluhan dan dengan usaha2 pendidikan
membentuk tenga2 baru. Diadakan madjalah2 jang praktis dan lain2
penerbitan. Sampai sekarang belum ada madjalah jang praktis
dibidang peternakan. Madjalah ilmiah jang adapun matjet,
Panerbitan2 lainnja (brosur2, buku2) tidak ada atau sangat
kurang dan jang ada umumnja sudah tidak up to date. Dalam hu -
bungan i n i diperhatikan bahwa penerbitan2 adalah salah satu
s j a r a t mutlak bagi. Kemadjuan dan kasempurnaan pekerdjaan.
Perobahan2 jang besar dan p r i n s i p i e l dalam kebidjaksanaan,
perentjanaan dan pelaksanaan memerlukan diadakannja seminar2,
Seminar selain dibutuhkan untuk manindjau kebidjaksanaan jang
akan diadakan, djuga sangat diperlukan supaja para. petugas me -
ngetahui dan mangerti seluk baluk kebidjaksanaan dan rentjana2
jang baru. Rentjana bagaimanapun baiknja, b i l a Para petugas
tidak turut i n s j a f mengenai perlunja dan mengerti seluk-beluk-
nja sukar dapat b e r h a s i l baik. Sampai sekaraag belum ada diadakan
seminar dibidang peternakan dan seperti jang dikatakan
penerbit2 pun, jang dapat membantu dalam hal ini, tidak ada
atau sangat kurang.
0. Pendidikan
Pendidikan t i n g g i dibidang, paternakan ada.. ditangan Depar-
teman Pandidikan Tinggii dan Ilmu pengetahuan ( P . T . I . P . ) , jang
lainnja ditangan Departemen Pertanian sendiri. 0leh karena se-
bagian terbesar tammatan pandidikan tinggi ini pada achirnja
mandjadi bekerdja dibidang Peternakan, maka koordinasi jang
erat harus ada diantara dua Instan si jang bersangkutan. Sampai
kini koordinasi i t u kurang t e r b u k t i dari berbagai. hal. Oleh
Departemen P.T.I.P. setjara sepihak d i d i r i k a n Fakultas Peter -
nakan tersendiri terpisah dari Fakultas Kedokteran Hewan tanpa
ada permufakatan dari instansi kehewanan. Sambil l a l u harus
diakui perlunja pemisahan jang demikian sehingga terdjadi
s p e s i a l i s a s i jang sangat diperlukan. Sebaliknja Departemen
P.T.I.P. mendjadi mengadakan terlalu banjak dari jang baik
(to veel van het gols), dan dalam dua tahun sadja mendirikan
sebanjak tidak kurang dari 14 Fakultas Peternakan jang baru. Selain
mendirikan s e k a l i gus b e g i t u banjak fakultas, sedang tenaga
panadjar jang tjakap ada s e d i k i t sekali dan lain2 f a s i l i t a s djuga
sangat kurang, akan sangat merendahkan mutu pendidikan, djuga
djumlah jang b e g i t u banjak tidaklah diperlu- kan manurut
keadaan se k a r a n g i n i . Tjukuplah sementara beberapa Fakultas
Peternakan jang diselenggarakan dengan baik.
Kesulitan jang besar jang dialami oleh Fakultas Peternakan
sekarang ialah, praktis tidak adanja usaha peternakan jang
tjukup madju jang memenuhi sjarat2 e f f i s i e n s i modern.

Akibatnja ….

23
Akibatnja mudah terdjadi pandidikan mendjadi terlalu teoretis.
Perlu chusus diadakan fakultas2 beladjar jang praktis. Dalam
hal ini adalah sangat panting bekerdja. Samanja Departemen.
P.T.I.P. dangan Departeman Peternakan jangakan diadakan . .
Demikian djuga perlu ditindjau kembali kebidjaksanaan
pendidikan dibidang pandidikan, peternakan lainnja. Sampai kini
pendidikan di Indonesia pada umumnja adalah kurang praktis, hal
ini sudah mulai diinsjafi dan diadakan program2 pendidikan
jang lebih praktis dengan dilantjarkannja prinsip Pantjawardhana
dibidang pandidikan. Prinsip ini perlu dipegang teguh djuga
dibidang pendidikan peternakan. Jang perlu diperhatikan disini
ialah, diusahakan demikian rupa. sehingga sungguh2 dapat ter -
laksana. Dimulainja melaksanakan prinsip tanpa dapat melaksana -
kan dangan sungguh2, keuntungannja dapat mandjadi lebih ketjil
daripada kerugiannja. Fasilitas2 jang diperlukan harus tjukup .
tersedia. Soal jang dikamukan ini perlu chusus diperhatikan.
Terbuktt misalnja keterangan ini, bahwa diadakannja "hari krida"
sabagai follow-up, prinsip pantjawadhana, hasiInja mendjadi
sering mendjadi disangsikan hal mana dikatakan disebabkan oleh
tidak tjukupnja sama sekali fasilitas2 jang diperlukan.
Mulai tahun ini diadakan reorganisasi Sekolah Peternakan
Manengah Atas jang sampai kini bersifat dual purpose, diadakan
spesialisasi mandjadi chusus sekolah perusahaan peternakan.
Masih perlu ditindjau masalah2 pendidikan2, peternaka n . lainnja..
Baiknja supaja diadakan djuga, Akademi Peternakah, jang sambil
lulu memberi kamungkinan melandjutkan peladjaran diluar negeri
jang telah madju peternakannja. Pelaksanaan jang demikian diPerlu-
kan oleh. karena peternakan diIndonesia umumnja masih terbe-
lakang, sehingga kamungkinan.2 peladjaran praktek jang baik masih
ada kurang.
P. Penelitian.
Sebelum merdeka penelitian dibidang chusus peternakan
hampir tidak ada dan kalaupun ada umumnja untuk tingkatan pe-
ternakan Jang rendah jang tidak sesuai lagi dengan tjita2
kemerdekaan. Sebelum mereka jang diutamakan ialah penelitian
dibidang penjakit hewan. Dengan didirikannja Balai Penelitian
Peternakan sesudah tertjapai kemerdekaan datang tekad jang baru.
Parlu intensif diadakan penelitian2 dibidang petenakan untuk
melomba keterbelakangan. Penelitian2 itu sementara bersifat
praktis, jang berupa "basic" terpaksa menunggu.
Penelitian dibidang peternakan dalam barbagai hal memerlukan
sjarat2 jang lebih berat daripada kebanjak penelitian lainnja
dibidang pertanian. Sering meminta anggaran jang djauh lebih
mahal, waktu jang lebih lama dan keadaan jang sangat merugikan
bila terdjadi kekurangan anggaran atau terlambat uang datang.
Sifat ini terdapat pada penelitian2 ternak sebagai machluk jang
hidup dan chusus paling berat dalam penelitian mengenai ternak
perah. (Penelitian dibidang Peternakan ternak perah adalah salah
satu bidang penelitian jang paling urgent diperlukan sekarang
ini.). Keadaan seperti jang . diterangkan ini perlu mendapat
perhatian chusus dalam penjelenggaraan2 penelitian.
Penelitian2 jang utama perlu mandapat perhatian antara lain
ialah mengenai : memelihara dan menaikkan daja guna tanah bagi
peternakan dan makanan ternak pada umumnja, menaikkan produkti-
vitas ternak dan djenis2 ternak jang bermutu tinggi, bentuk2
usaha peternakan jang effisien, pembiakan ternak, hygiene
susu dlsb.
Q. Sensus…..

24
Q. Sensus ternak, Statistik dan Laporan2.
Sampai sekararig sensus peternakan jang teratur hanja di- adakan
dipulau Djawa, i n i d j u g a s e r i ng tidak " g e r e g e l d " . Perlu diadakan
sensus peternakan setjara geregeld untuk seluruh Indonesia dan
ditindjau pula mengenai tjara2 pelakasanaannja jang paling baik.
Demikian d j u g a umumnja s t a t i s t i k peternakan disempurnakan,
Belakangan i n i laporan2, jang prioddik maupun jang i n s i d e n t e l ,
biasa terlambat datamg, bahkan sering tidak datang sama s e k a l i .
Keadaan ini perlu diperbaiki. Sensus, sta- t i s t i k , laporan2 jang
tjukup baik dan datang pada waktunja adalah s j a r a t mutlek bagi
perantjanaan yang baik dan bagi evaluasi pekerdjaan usaha2
pemerintah. Sungguhpun laporan bukahlah pelaksanaan pekerdjaan
jang sebenarnja, pelaporan tidaklah dapat diabaikan pada usaha2
pemerintah jang bukan milik perseorangan i t u .
R. Be kerdja sama dengan P e r t a n i a n , dan 1ain2 institusi jang
Berketjimpung dalam Pertanian dan peternakan.
Pertanian dan peternakan objeknja sama, jakni petani.
Sungguhpun seseorang mengutamakan peternakan, menurut s i f a t n j a
usahanja sebaiknja digolongkan petani djuga, jakni oleh karena
supaja memperoleh h a s i l jang sebanjak-banjaknja jang memelihara
ternak bukannja hanja harus menguasai tanah jang tjukup tapi djuga
wadjib memeliharanja dan mengerdjakannja dengan sebaik- baiknja.
(Terdapat bentuk2 peternakan jang tidak perlu mengerdjakan tanah
s e n d i r i s e p e r t i misalnja pada peternakan unggas dan babi, tapi tjara
i n i r e l a t i f masih s e d i k i t s e k a l i kemungkinannja di Indonesia dan
normal memang djauh kalah dibanding dengan peternakan ternak
memamah biak jang memerlukan tanah menghasilkan rumput dan
lain2 hidjauan ditempatnja sendiri.
Dengan keadaan jang demikian maka ada panting sekali bekerdja
sama jang erat diantara petani dan peternakan.
Bekerdja sama ini dan tukar-
menukar pengetahuan dan pengalaman di perlukan dalam usaha2 meme-
lihara mengerdjakan tanah dan tanam-tanaman makanan ternak, penggu-
naan ternak dan hasil2 ternak bagi pertanian dan sebaliknja, umum -
nja meningkatkan taraf hidup para petani.
Ternak di Indonesia d i p e l i h a r a s e t j a r a ekstensif. Umumnja
ternak di gembala tapi pengembalaan i n i dikerdjakan s e t j a r a tidak
sempurna sehingga sering lepas merusak tanaman. (Memang terdapat
pemeliharcan jang intensif tapi seperti jang dikerdjakan
sekarang hal i n i tardjadi oleh karena keadaan terpaksa dan pelak-
sanaannja adalah sangat p r i m i t i f .
Didaerah-daerah jang sudah t e r l a l u rapat penduduknja, karena
praktis semua tanah sudah dipakai oleh pertanian, ternak dipelihara
dikandang dan pemelihara ternak terpaksa membuang banjak sekali
waktu untuk mentjari rumput, sehingga h a s i l sama sekali tidak
seimbang dengan pekerdjaan.).
Pada peternakan Jang ekstensif itu ternak sering merusak tanaman
dan sebaliknja pertanian menggancu perkembangan peternakan jang
sebaik-baiknja. Bahkan dibanjak tempat, seperti di Sumba dan
Timor terdapat keadaan jang saling mengganggu jang hebat jang
sekarang i n i djuga perlu mendapat penjelesaian. Pertanian ter-
dapat bersimpang siur terpentjar-pentjar ditengah2 pemeliharaan
ternak s e t j a r a e k s t e n s i f . Perlu diadakan penjelesaian berupa pem-
bagian daerah peternakan e k s t e n s i f dan daerah pertanian. (Daerah
peternakan.intensif tempatnja didaerah pertanian). Untuk daerah2
peternakan ekstensif diambil daerah2 jang tidak tjukup baik bagi
pertanian, artinja b i l a dipergunakan bagi pertanian hanja akan
dapat mendjamin penghidupan jang merana.
Tanah2 …..

25
Tanah2 jang demikian dapat memberi penghasilan jang tinggi pada
peternakan per kesatuan waktu berdja. Selanjudjutnja supaja setjara
lambat laun di tjegah pemeliharaan ternak setjara lepas disemua
daerah jang tidak chusus di tundjuk bagi pemeliharaan ternak setjara
ekstensif. 13).
Selain dengan pihak Pertanian diperlukan bekerdja sama jang
erat dengan semua instansi jang berketjimpung dibidang Pertanian dan
peternakan. Disini selain instansi2 jang telah. disebutkan sebelumnja
(Djawatan Koperasi, Bank Tani dan Nelajan), chusus disebut
pembangunan.Masjarakat Desa, Agraria, Kehutanan, Irigasi dan tentu
Pamong Prodjo dan Pamong Desa.
Suatu hal jang kiranja perlu disebut dalam usaha meningkatka n
taraf hidup kaum petani ialah penggunaan kotoran ternak bagi
manimbulkan gas metan untuk keperluan memasak dlsb.

PEMBERANTASAN PENJAKIT MENULAR DAN KESEHATAN HEWAN.


Diantara usaha2 penjempurnaan jang diperlukan dalam bidang
pemberantasan penjakit menular dan kesehatan hewan supaja sesuai
dengan tingkat kemadjuan jang telah tertjapai, chusus disebut
penggunaan sifat geografis Indonesia jang istimewa bagi pembran-
tasan penjakit menular, Indonesia terdiri dari pulau2 hal ini
memungkinkan pelaksanaan pemberantasan penjakit menular setjara
"stamping out" jang lebih mudah, jakni diadakan setjara pulau
demi pulau.

HYGIENE VETERINER
Diantara usaha2 penjempurnaan. jang diperlukan, disini chusus
d i s e b u t p e n i n d j a u a n k e m b a l i p e r a t u r a n 2 hygiene susu supaja
sesuai dengan rentjana pekajatan produksi dan konsumsi susu.

Djakarta, 12 Djuni 1965


Panitia Ad Hoc Bappenas Urusan Sumber2
Alam Bidang Peternakan
Ketua,

Ttd.

(Drh. B. Napitupulu )

26
LAMPIRAN

LI TERATUR

1. H.O,Handerson dan Davi Cattle Feeding and management,


Paul M. Rennes 1953, John Wley & Sons, New York
2. Pidato Presiden Repub- Pada Pelatakan batu pertama Fakultas
lik Indonesia Pertanian di Bogor, tgl.27 April 1952:
Soal hidup atau mati, Almanak Pertanian
1953.
3. F.A.O Production Yearbook, diterbitkan
tahun.
4. B. Napitupulu Perkembangan persediaan bahan maka-
nan dalam djangka waktu 1951-1959,
Madjalah M.I.P.I. Djanuari 1962.
5. Biro Pusat Statistik Statistical Pockebook of Indonesia,
di terbitkan tiap tahun.
6. M. Siregar Kesubu.ran tanah Indonesia pada umumnja,
Warta P.P.N.. Sept./Okt.1962 .
7. Kaslan A. Tohir Sekitar Masalah Pertanian Rakjat, 1952,
Jajasan Pembangunan, Djakarta.
8. B. Napitupulu Rentjana induktrinasi. pertanian keluarga
mampu di Indonesia, stensilan, 1964.

9. Pierre Gourou The Tropical World, Longmans, Green and


Co, 1958, London.
10. Karl P. Pelzer Pioneer Settlements in the Asiatic
Tropics, Internasional Secretariat
Institute of Pacific Relations,
1945, Now York.
11. E.C.J. Mohr and F.A. van Tropical soils, 1954, Uitgeberij W. van
Baren Hoeve, Bandoeng, 1954.
12. Poorsoedarmo Masalah produksi susu, stensilan,1965
13. B. Napitupulu Reform Peternakan, konsep, 1965.
14. Peraturan Pemerintah No. 56/1969, Tentang penetapan luar
pengganti Undang2 tanah Pertanian.
15. B. Napitupulu Kemungkinan2 produksi susu di Indo-
nesia, Hemera Zoa, vol.67,1960
no. 5-6,
16. Idem Bahan Makanan bagi manusia jang berasal
dari hewan dan Peternakan, 1960,
Soeroengan, Djakarta.
17. Idem Usul, peraturan impor susu dan bahan2
barasal dari susu, 1957, brosur.
P.P.M.R. Semarang.
18. D.A. Lubis Kemungkinan Pembangunan Projek Pem-
buatan Susu Ditindjau dari Sudut
Peternakan, stensilan.
19. Biro Perantjang Lapora pelaksanaan rentjana pemba-
Negara ngunan lima tahun 1956 - 1960.-

27

Anda mungkin juga menyukai