NIM : GAC118067
KELAS :A
ANGKATAN : 2018
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN
MATA KULIAH : PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
DOSEN PENGAMPU : DR. JHON RETEI ALFRI SANDI.S.SOS.,M.SI
Kelompok II
1. Negara di Kawasan ASIA
2. Negara di Kawasan Benua Amerika
3. Negara di Kawasan Afrika
Jawaban.
Saya memilih Kelompok II yaitu Perbandingan Pemerintahannya sebagai berikut :
Kelompok II
1. Negara di Kawasan Asia Timur
Jepang
Berawal dari berakhirnya kejayaan samurai dan shogun atau dikenal dengan zaman
Meiji, bentuk pemerintahan negara Jepang kemudian mulai dipertimbangkan, selain
itu mereka juga mengambil sistem pemerintahan, sistem politik serta penerapan ciri
sistem hukum Eropa kontinental yang diambil dari negara Inggris dan Amerika.
Kemudian pada 1881-1931 sistem hukum yang diterapkan sebelumnya berganti
dengan sistem hukum yang lebih modern, utamanya adalah hukum tindak pidana.
Kondisi ini didasari atas asumsi bahwasanya setiap kejahatan dan hukum setidaknya
dibatasi oleh suatu aturan hukum yang sesuai dengan landasan hukum pembentukan
peraturan perundang-undangan.
Seiring berjalannya waktu, terlebih setelah masa Perang Dunia II, tepatnya pada tahun
1947 Jepang kemudian mengeluarkan UUD Jepang sebagai simbol demokrasi pada
masa itu. Dari situlah kemudian diberlakukannya institusi politik modern yang
mengambil konsep dari Amerika yang diterapkan di Jepang. Mengapa demikian?
Kondisi ini tidak lain disebabkan oleh kekalahan Jepang dari Amerika pada masa
Perang Dunia II. Namun, keadaan ini menimbulkan beberapa konsekuensi yang harus
mereka ambil. Salah satunya adalah konsekuensi dalam keharusan mengikuti sistem
pemerintahan, politik dan sistem lain yang dianut oleh negara pemenang perang pada
masa itu. Dengan adanya konstitusi baru tersebut, negara Jepang kemudian didaulat
sebagai salah satu negara yang menganut paham pasifisme atau paham cinta damai
serta menerapkan praktek sistem demokrasi liberal. Oleh karena itulah Jepang
kemudian tidak diizinkan untuk mengembangkan industri dalam bidang persenjataan
serta tidak membentuk angkatan militer. Sebagai gantinya, sistem pertahanan
negaranya menerapkan sistem pemerintahan sipil dan wajib militer.
Bentuk Pemerintahan
Sistem Parlemen
Sistem parlemen yang diterapkan pada bentuk pemerintahan negara Jepang adalah
sistem parlemen dua kamar yang mengikuti sistem parlemen yang diterapkan di
negara Inggris. Sistem kabinet di Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para
menteri lainnya. PM biasanya berasal dari partai Majelis Rendah yang bertindak
sebagai kepala pemerintahan. Sedangkan untuk para menteri kabinet lainnya akan
diangkat oleh Perdana Menteri. Disisi lain, Perdana Menteri akan diangkat oleh
Kaisar Jepang sesuai dengan keputusan parlemen Jepang dan menyetujui atas
pengangkatan menteri kabinet lainnya. Dalam prosesnya, Perdana Menteri
membutuhkan dukungan serta kepercayaan dari anggota Majelis Rendah agar
kedudukannya sebagai Perdana Menteri dapat bertahan.
Anggota dari Majelis Rendah berjumlah 480 anggota yang akan dipilih langsung oleh
rakyat dan memiliki masa jabatan 4 tahun, tepatnya setelah Majelis Rendah
dibubarkan untuk dibentuk yang baru. Sedangkan Majelis Tinggi beranggotakan 240
orang dengan masa jabatan 6 tahun dan sama-sama dipilih langsung oleh rakyat juga.
Di negara Sakura ini bagi masyarakat yang telah berusia 20 tahun lebih diberikan hak
untuk memilih. Sesuai dengan bentuk pemerintahan negara Jepang yang dibatasi oleh
konstitusi, maka diberlakukanlah pemilu. Salah satu yang unik dari Jepang adalah
pemilunya dilaksanakan pada hari Minggu dan berlangsung di beberapa fasilitas
umum termasuk sekolah. Kemudian, sisi menarik selanjutnya adalah bagaimana para
calon memperkenalkan diri dan visi misinya kepada masyarakat. Nantinya calon-
calon tersebut akan didampingi oleh tim suksesnya masing-masing untuk turun secara
langsung ke lapangan, mengelilingi perumahan, menyebarkan brosur, memasang
pamflet serta melakukan orasi di stasiun.
Lembaga Negara
UUD Jepang berlaku sejak 1947 sesuai dengan prinsip kehormatan kepada hak asasi
manusia, kedaulatan di tangan rakyat serta penolakan perang. Dalam konstitusi
tersebut juga ditetapkan kemandirian dari 3 struktur lembaga negara, yaitu lembaga
legislatif (parlemen atau diet), lembaga eksekutif (kabinet) serta lembaga yudikatif
(pengadilan).
1. Legislatif
Tugas lembaga negara legislatif pada dasarnya dijalankan sesuai dengan kekuasaan
parlemen atau diet. Sistem parlemen di Jepang menjalankan prinsip dua kamar yang
biasa disebut sebagai Kokkai yang terdiri atas Majelis Tinggi (Sangi-in) dan Majelis
Rendah (Shuugi-in).
2. Eksekutif
Lembaga eksekutif di Jepang dijalankan oleh kabinet. Anggota kabinet terdiri atas
menteri-menteri terpilih dan Perdana Menteri. Di Jepang setidaknya terdapat 47
prefektur atau provinsi dan lebih dari 3300 pemerintah daerah yang masuk dalam 47
prefektur. Pemerintahannya memiliki tanggung jawab atas :
Pelayanan Publik – Pelayanan publik di Jepang dapat dikatakan sangatlah baik dan
terorganisir sedemikian rupa untuk memberikan kenyamanan.
Pendidikan – Pendidikan di Jepang juga bagus, terdapat beberapa universitas terkenal
bagi masyarakat setempat yang menghasilkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi.
Kondisi inilah yang tidak mengherankan apabila Jepang seringkali menciptakan
inovasi-inovasi baru, terutama dalam bidang teknologi.
Pembangunan – Pembangunan dari segi infrastruktur di Jepang sangatlah maju,
terlebih pembangunan dalam transportasi publik yang sangat memadai.
Banyaknya tanggung jawab dari contoh kekuasaan eksekutif menyebabkan terjadinya
kontrak antara penduduk setempat dengan proyek pekerjaan.
3. Yudikatif