Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI BERMAIN

MENYUSUN PUZZLE PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

DI RUANG ANAK RSUD TANJUNG UBAN

Disusun Oleh : Yesi windi,SST, Istini, SST, Melur, SST, Fenisia, SST, Wasirin, SST

A. TOPIK

Pokok Bahasan : Terapi Bermain pada anak di Rumah Sakit


Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain mengenal Menyusun Puzzle
Tempat : Ruang anak RSUD Tanjung Uban
Waktu : Rabu, 03 Maret 2021 selama 40 menit (jam s.d 09.40 Wib).
Sasaran : 1.
2.

Metode : Ceramah dan Bermain Bersama Media


Pemandu : Yesi windi,SST, Istini, SST, Melur, SST, Fenisia, SST,
Wasirin, SST

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum : Setelah mendapatkan terapi bermain selama 40 menit, diharapkan


tingkat kecemasan/ stress pada anak akibat hospitalisasi berkurang.
2. Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak
mampu :
1. Bisa merasa tenang dan nyaman selama dirawat.
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat

C. LATAR BELAKANG
1. Pengertian

Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (Wholey and Wong, 1991).

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Foster, 1989).

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan


tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).

Bermain adalah ungkapan bahasa secara alami pada anak yang diekspresikan
melalui bio-psiko-sosio anak yang berhubungan dengan lingkungan (Cindy
Smith).

Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam mengungkapkan


konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami dengan kesenangan yang
diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang berhubungan dengan lingkungan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

2. Kategori Bermain

a. Bermain aktif Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak
sendiri atau kegembiraan timbul dari apa yang dilakukan oleh anak. Contoh:
bermain sepak bola.
b. Bermain pasif/hiburan yaitu Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu
melakukan aktivitas (hanya melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan
orang lain. Contoh: memberikan support, menonton televisi.

3. Jenis Permainan
a. Permainan bayi Permainan sederhana oleh anggota keluarga dilakukan pada
usia 0-1 tahun. Contoh: petak umpet, dakon, kejar-kejaran.
b. Permainan perorangan Untuk menguji kecakapan, ada peraturan sedikit,
dilakukan pada todler dan prasekolah. Contoh: menendang bola.
c. Permainan tetangga yaitu Permainan kelompok, pada prasekolah dan sekolah
Contoh: bermain polisi dan penjahat.
d. Permainan tim Permainan terorganisir, punya aturan tertentu, dilakukan pada
usia sekolah dan remaja. Contoh: sepakbola, kasti, lari.
e. Permainan dalam ruang Permainan pada anak sakit atau lelah, dilakukan pada
cuaca buruk atau hujan. Contoh: main kartu, tebak-tebakan, teka-teki.

4. Ciri ciri bermain


a. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
b. Selalu ada timbal balik, sifat interaksi
c. Selalu dinamis, berkembang
d. Ada aturan tertentu
e. Menuntut ruangan tertentu.

5. Fungsi Bermain
a. Perkembangan Sensorik Motorik
Melalui permainan anak akan mampu mengungkapkan kemampuan fisiknya.
Bayi dengan penglihatan, taktil, dan rangsangan. Todler dan pra sekolah
melalui gerakan tubuh, dimana kematangan dan maturitas akan membedakan
masing-masing usia.

b. Perkembangan Kognitif/intelektual
Membantu mengenal benda sekitar(warna, bentuk, kegunaan). Perkembangan
ini diperoleh melalui eksplorasi dan manipulasi benda disekitarnya baik dalam
hal warna, ukuran, dan pentingnya benda tersebut. Contoh: bermain mengisi
teka-teki silang.
c. Kreatifitas Anak mengembangkan kreatifitas, mencoba ide baru, bermain
dengan semua media, puas dengan kreatifitas baru, dan minat terhadap
lingkungan tinggi. Misalnya menyusun balok.
d. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
peran dalam kelompok, belajar memberi dan menerima, belajar benar salah,
dan mampu mengenal tanggungjawab.
e. Kesadaran Diri (Self awarness) Anak belajar memahami kemampuan dirinya,
kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain.
f. Perkembangan Moral Diperoleh melalui interaksi dengan orang lain,
bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan dengan aturan
kelompok. Contoh: dapat menerapkan kejujuran.
g. Terapi Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
perasaan yang tidak enak, misalnya: marah, takut, benci.
h. Perkembangan Komunikasi Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi
anak yang belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya: melukis,
menggambar, bermain peran.

6. Faktor- Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain


a. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan.
b. Status kesehatan, pada anak sakit maka perkembangan psikomotor dan
kognitif terganggu.
c. Jenis kelamin, dimana anak laki-laki lebih tertarik dengan mekanikal
sementara anak wanita mother role.
d. Lingkungan yang meliputi: lokasi, negara, kultur.
e. Alat permainan.
f. Intelegensia.
g. Status sosial ekonomi.

7. Tahap perkembangan Bermain


a. Tahap Eksplorasi Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain.
b. Tahap Permainan Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap
perminan.
c. Tahap Bermain Sungguhan Anak sudah ikut dalam perminan.
d. Tahap Melamun Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya.

D. KLIEN

Karakteristik Klien
1. Todler (2-3 tahun)
a. Mulai berjalan, memanjat, berlari.
b. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya.
c. Senang melempar, mendorong, mengambil sesuatu. D
d. Perhatiannya singkat.

e. Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”


f. Karakteristik bermain “Paralel Play”
g. Toddler selalu bertengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu.
h. Senang musik/irama.

Mainan untuk toddler:


a. Mainan yang dapat ditarik dan didorong.
b. Alat masak.
c. Malam, lilin.
d. Boneka, blockies, telepon, gambar dalam buku, bola, dram yang dapat dipukul,
krayon, kertas.
2. Pra Sekolah (4-5 tahun)
a. Dapat melompat, berlari, bermain dan bersepeda.
b. Sangat energik dan imaginatif.
c. Mulai terbentuk perkembangan moral.
d. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dengan kelompok.
e. Karakteristik bermain: assosiative play, dramatic play, skill play.
f. Laki-laki aktif bermain di luar, perempuan didalam rumah.
Mainan untuk pra sekolah:
a. Peralatan rumah tangga.
b. Sepeda roda tiga.
c. Papan tulis/kapur.
d. Lilin, boneka, kertas.
e. Drum, buku dengan kata sederhana, kapal terbang, mobil, truk.

E. PENGORGANISASIAN
Waktu : Rabu, 03 Februari 2021 selama 40 menit (jam s.d 09.40 Wib).
Tim pelaksana : Penanggung jawab : Yesi Windi, SST
Moderator : Fenisa, SST
Observer : Istini, SST, Wasirin, SST
Pemimpin bermain : Melur,SST
Metode dan Media : 1. Metode Bermain bersama
2. Media Puzzle dan hadiah

F. PROSES PELAKSANAAN

No Uraian Kegiatan perawat Kegiatan klien


1 Pembukaan (5 menit) a. Salam pembukaan Memperhatikan
b. Perkenalan Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan tujuan Menjawab salam

2 Kegiatan bermain (25 a. Menyiapkan mainan Mengikuti


menit) b. Bermain menebak gambar Menanggapi
dengan melibatkan anak Mengikuti
c. Meminta respon dan
tanggapan anak.
d. Meminta anak
menempelkan gambar yang
sesuai
e. Memberikan Reinfocement
positif jika anak bisa
mengikuti permainan
3 Evaluasi (10 Menit) a. Mengakhiri permainan Memperhatikan
b. Melakukan evaluasi Menanggapi

G. EVALUASI

1. Pembagian tugas dalam tim


a. Penanggung jawab :

b. Moderator :

c. Observer :

d. Pimpinan bermain :

1. Evaluasi Struktur
Yang diharapkan:
 Alat-alat yang digunakan lengkap

 Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses
Yang diharapkan:
 Terapi dapat berjalan dengan baik
 Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
 Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi

 Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya

3. Evaluasi Hasil
Yang diharapkan:
 Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menyusun puzzle
kemudian berhasil
 Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
 Anak merasa senang
 Anak tidak takut lagi dengan perawat
 Orang tua dapat mendamping kegiatan anak sampai selesai

H. DAFTAR PUSTAKA

- Hurlock, E. B. 1991. Perkembangan anak. jilid I. Erlangga. Jakarta Markum, dkk.


1990.
- Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. IDI. Jakarta Merenstein, et al. 2002.
- Buku Pegangan Pediatri. Edisi 17. Widya Medika. Jakarta Soetjiningsih. 1995.
- Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta Whaley and Wong.1991.
- Nursing Care infants and children. Fourth Edition. Mosby Year Book. Toronto.
Canada

Anda mungkin juga menyukai