3B / E0018080
TSF BAHAN ALAM
- Dicampurkan bahan yang sudah ditimbang ekstrak temu kunci dengan succus
liquiritae, gom arab, serbuk temu kunci ditambahkan gliserin sedikit demi sedikit
gerus ad homogen hingga diperoleh massa pil yang baik
- Digulung adonan pil membentuk silinder pada alat pillen plank diberi talcum
- Dibentuk dan selanjutnya dipotong
- Dibuatkan pil yang sudah dipotong pada pillen roller sehingga diperoleh massa
yang diinginkan (25 pil)
- Dilakukan uji evaluasi sediaan pil
HASIL
V. UJI MUTU SEDIAAN
5.1. Uji disolusi
1 buah pil
HASIL
20 buah pil
HASIL
VI. PEMBAHASAN
Sediaan obat dalam bentuk pil sudah jarang dijumpai, apalagi sediaan pil dari bahan alam.
Adanya inovasi-inovasi baru terhadap benuk dan jenis sediaanlah yang membuat pil semakin
jarang ditemui. Padahal dibandingkan dengan sediaan solid lainnya, pil lebih mudah untuk dibuat
dan dosisnya juga telah ditentukan bersamaan dengan pembuatan massa pil. Berdasarkan
Farmakope Indonesia edisi III, pil adalah suatu sediaan berupa massa bulat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat. Di dalam pil juga terdapat bahan tambahan seperti pengisi, pengikat,
pembasah, penabur, dan penyalut. Sedangkan bobot rata-rata pil bisa 100-250 mg atau 251-500
mg.
Boesenbergia rotunda (L.) yang dikenal sebagai temu kunci di Indonesia banyak digunakan
sebagai bumbu penyedap masakan dan merupakan obat tradisional yang mengandung minyak
atsiri yang terdiri dari boesenbergin, cardamonin, pinostrobin, 5,7-dimetoksiflavon, 1,8-sineol,
dan panduratin. Diketahui bahwa minyak atsiri dari rimpang temu kunci efektif sebagai
antimikroba (Taweechaisupapong, et al., 2010). Selain itu temu kunci memiliki efek sebagai
antioksidan dan antikanker (Jing, et al., 2010).
Dibuat masa pil dengan mencampur ekstrak temu kunci(Boesenbergia pandurata L.), zat
pengisi (serbuk temu kunci) dan zat pengikat (succus L.) digerus sampai halus kemudian
campuran serbuk ditetesi dengan zat pembasah (gliserin). Gliserin dapat mencegah pil pada
penyimpanan tidak terlalu mengeras, karena gliserin tidak mudah menguap. Tetapi pemberian
gliserin kebanyakan agar pil tidak menjadi lembek. (Anief.2010).
Setelah terbentuk massa pil, dibuat batang dengan cara digulung-gulungkan dan dipotong
dengan pisau pemotong yang ada pada alat papan pil. Pil yang belum bulat itu digelindingkan
pada papan pembulat pil supaya bulat. Untuk mencegah masa pil melekat pada alat, maka papan
ditaburi dengan talcum (Anief.2010).
Berdasarkan pil yang telah dibuat sebanyak 25 pil dengan bobot masing-masing pil 150
mg. Pil ekstrak temu kunci (Boesenbergia pandurata L.) berkhasiat utama membantu
meningkatkan nafsu makan karena mengandung senyawa pinostrobin dan membantu mengatasi
BAB tidak lancar.
Pada prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obatatau
zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.h, Setelah homogen,campuran ini ditetesi
dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif,lalu dibuat bentuk
batangdengan cara menekan sampai sepanjang alat pil yang dikehendaki,kemudian dipotong
dengan alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa
pil,pada alat penggulung, dan alat pemotong pil, agar massa pil tidak melekat pada alat pembuat
pil tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu
atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering, dan bahan penabur yang masih menempel
pada pil harus dibersih kan terlebih dahulu.