Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BELAJAR MANDIRI

Blok 14– Skenario B– Rhinosinusitis

Nama: Nissa Daradinanti


NIM: 04011181823022
Kelas: Alpha 2018

Pemeriksaan ENT dan Penunjang

Pada pemeriksaan ENT (Ear, Neck, Throat):

ENT Examination (Pemeriksaan THT)

Persyaratan umum pemeriksaan THT:

1. Ruangan : memerlukan ruangan yang agak gelap agar pemeriksaan lebih jelas
2. Seberkas sinar: menggunakan alat-alat seperti: lampu kepala, serta alat-alat
yang sudah dilengkapi lampu, ie: otoskopi elektris, faringoskopi, laringoskop,
esofagoskop, bronkoskop.
3. Posisi Penderita dan Pemeriksa
4. Fiksasi pasian
5. Peralatan THT
A. Otoscopy:

Alat:

 Lampu kepala/ sumber cahaya


 Corong telinga (speculum telinga)
 Aplikator
 Sendok Serumen
 Pinset Siku
 Otoskop

Teknik Pemeriksaan:

a. Pasien duduk dengan punggung tegak lurus, kepala sedikit ke depan, kedua
kaki di atas lantai dengan tungkai tidak saling menyilang, posisi kepala pasien
sedikit lebih tinggi disbanding pemeriksa
b. Pemeriksa duduk disebelah pasien atau berdiri dengan memakai lampu kepala,
atau menggunakan alat pemeriksaan yang sudah dilengkapi dengan lampu.
c. Jika menggunakan lampu, lampu diletakkan di kepala di tengah dahi dengan
sinar lampu diatur fokusnya pada jarak 20-30 cm dengan diameter 2-3 cm.
d. Biasakan memegang telinga dengan menggunakan tangan kiri agar tangan
kanan dapat memegang alat lain seperti pinset
e. Right Ear : Tangan kiri jari I dan II memegang daun telinga
Left Ear : Dengan tangan kiri jari I dan II memegang daun teling, jari
III menahan telinga
f. Bila banyak terdapat rambut telinga maka dipakai spekulum telinga
g. Otoscope berguna untuk melihat bagian dalam dengan pembesaran

Hal yang perlu dinilai:

a. Telinga Luar :
- Bentuk daun telinga (aurikula/pinna) dan adanya nyeri tekan tragus dan
nyeri Tarik
b. Liang Telinga (Ear Canal) :
- Serumen, secret, penyempitan
c. Membran Timpani (Ear Drum) :
- Bentuk (konkaf, menonjol, retraksi)
- Landmark (anulus, plica anterior dan posterior, umbo, reflex cahaya)
- Warna (normal seperti Mutiara, hiperemis, kuning)
- Keutuhan (intact, perforasi, rupture)

B. Pemeriksaan Hidung:

- Anterior Rhinoscopy
- Posterior Rhinoscopy
- Palpasi

Alat:
 Lampu kepala
 Spekulum hidung
 Pinset bengkok
 Kaca laring kecil
 Penekan lidah
 Lampu spiritus.

o Anterior Rhinoscopy
- Alat : lampu kepala, speculum

- Teknik Pemeriksaan:
a. Spekulim dimasukkan ke dalam lubang hidung dengan hati-hati dan dibuka
setelah speculum berada di dalam
b. Pada waktu mengeluarkan speculum jangan ditutup di dalam agar rambut hidung
tidak terjepit.

- Hal yang perlu dinilai:


1. Konka (turbinate) inferior dan media
2. cairan hidung,
3. warna dan pembengkakan mukosa / konka,
4. nanah, septum hidung, polip, tumor, dll

o Posterior Rhinoscopy
- Alat : lampu kepala, spatel tongue, kaca laring kecil, Bunsen

- Hal yang perlu diperiksa:


1. nasofaring,
2. koana (nares interior)
3. mukosa hidung,
4. sekret hidung,
5. cairan/ nasal polip,
6. tumor,dll
o Palpasi

Dilakukan bila menduga adanya pembesaran adenoid atau sangkaan tumor

C. Mulut Tenggorokan

a. Pemeriksaan Mulut

- alat:lampu kepala, penekan lidah.


- hal yang diperhatikan:
1. gerakan bibir,
2. mucosa,
3. ginggiva,
4. lidah,
5. palatum
- palpasi, perkusi

b. Pemeriksaan Tonsil Dan Pharynx

- Alat: Lampu Kepala, Spatula lidah


- hal yang diperhatikan:
1. tonsil,
2. dinding belakang pharynx

Tekn

Tonsil: T1-T1, Hyperemis (-).


Posterior Wall: Hyperemis (-), Granules (-). post nasal drip (+)

Laboratory Examination

Hb 13gr%, WBC: 11.000/ mm, Trombosit: 150.000 / mm, CRP : 90 mg/L

Anda mungkin juga menyukai