DENGAN
VIRUS KAWASAKI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat tugas Mata Kuliah Sistem Karediovaskuler
Kelompok VIII
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Sistem Kardiovaskuler yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KAWASAKI DISEASE ” tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing.Tantut S.Kep, yang telah membimbing kami hingga pembuatan makalah ini
dapat diselesaikan. kami mohon maaf jika ada penulisan yang kurang berkenan dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi mahasiswa/i
STIKES Bhakti AlQodiri 1 jember, bagi penulis sendiri maupun kepada mahasiswa/i
kesehatan lainnya di Indonesia.
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul.........................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...........................................................................................
I.2 Rumusan Masalah......................................................................................
I.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II ISI & PEMBAHASAN
II.1 Pengertian.................................................................................................
II.2 Anatomi Fisiologi Sistem kardiovaskular...............................................
II.3 Etiologi...................................................................................................
II.4 Tanda Dan Gejala....................................................................................
II.5 Patofisiologi............................................................................................
II.6 Komplikasi...............................................................................................
II.7 Pemeriksaan Penunjang............................................................................
II.8 Penatalaksanaan Medis Dan Keperawatan...............................................
BAB III PHATWAYS
BAB IV PROSES KEPERAWATAN
IV.1 Pengkajian…………………………………………………………….
IV.2 Diagnosa keperawatan………………………………………………..
IV.2 Intervensi keperawatan………………………………………………..
BAB V PENUTUP
III.1 Kesimpulan...............................................................................................
III.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 PENDAHULUAN
Kawasaki disease (Penyakit Kawasaki) adalah suatu penyakit yang langka, dan
ditemukan pada anak-anak. Nama lainnya adalah Sindrom Kawasaki atau mucocutaneous
lymph node syndrome. Penyakit ini menyebabkan radang pada pembuluh darah disekujur
tubuh penderita. Sekitar 80% penderita Sindrom Kawasaki ini adalah anak-anak di bawah
usia 5 tahun dan paling banyak terdapat pada usia antar 9-12 bulan. Penyakit ini jarang
menyerang anak-anak yang sudah berusia di atas 8 tahun. Dan anak-anak dari etnis Asia
beresiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Penyakit ini dinamakan sesuai nama seorang pediatris Jepang bernama Tomisaku
Kawasaki, yang menemukannya pada tahun 1967. Sejak saat itu diketahui berbagai kasus
serupa ternyata ditemukan di berbagai negara lainnya.
Penyakit kawasaki (KD) juga disebut "sindrom simpul getah bening mukokutan."
Penyebab Penyakit Kawasaki belum diidentifikasi.
Karena temuan demam tinggi dan kelenjar getah bening yang membesar, Kawasaki
Penyakit dianggap suatu proses inflamasi. Penyebab dari respons inflamasi tidak diketahui.
1.2 RUMUSAN MASALAH
II.1 PENGERTIAN
Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal (Ethel,
2003: 228-229).
1.Dinding Jantung
Terdiri dari tiga lapisan:
Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas
jaringan ikat
Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi utnuk
memompa darah. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju
arteri besar.
Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotellial yang melapisi pembuluh
darah yang memasuki dan meninggalkan jantung (Ethel, 2003: 229).
1.Tanda – tanda Permukaan
Sulkus Koroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung diantara atrium dan
ventrikel.
Sulkus Interventrikular anterior dan posterior, memisahkan ventrikel kanan
dan ventrikrl kiri (Ethel, 2003: 230).
3.Ruang Jantung
Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum
intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah dipisahkan oleh septum
interventrikular
Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.
Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah
dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
1. Vena cava superior dan inferior membawa darah yang tidak
mengandung oksigen dari tubuh kembali ke jantung.
2. Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu
sendiri.
Atrium kiri di di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium
kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena
pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah ke luar jantung
menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
1. Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada apeks
jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
2. Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung.
Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh
bagian tubuh kecuali paru-paru.
3. Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur
yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke
rongga ventrikuler (Ethel, 2003: 229).
1. Fisiologi Jantung
1. Sistem pengaturan jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar
impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot
jantung.
Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus
yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan
vena cava superior. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga
disebut pemacu jantung.
Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls
seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.
Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septum interventrikular
menuju ventrikel (Ethel, 2003: 231-232).
2. Siklus jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi
(diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung
mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh
utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah
yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.
4. Frekuensi jantung
1. Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dengan
rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung
berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
2. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per
menit.
3. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit
(Ethel, 2003: 235).
5. Curah Jantung
1. Definisi
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per
menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya
kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada
perempuan.
2. Perhitungan curah jantung
Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
1) Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung aktivitas berat
memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang
sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah
kemampuan jantung untuk memperbesar
2) Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output
dengan input-nya
II.ETIOLOGI
Penyebab pasti penyakit ini sampai sekarang tidak diketahui. Hasil penelitian Prof.
Anne H Rovley dkk, menunjukkan adanya antibody Immunoglobulin A (IgA) yang berikatan
dengan struktur spheroid pada bronkhus penderita kawasaki. Antibody ini merupakan
inclusion bodies berisi protein dan asam nukleat yang merupakan ciri khas infeksi disebabkan
virus. Dari hasil temuan ini mereka menduga penyebab kawasaki disease adalah infeksi virus
yang masuk melalui jalur pernapasan. Namun sampai sekarang tidak ada seorangpun yang
dapat membuktikannya.
Sebuah asosiasi telah diidentifikasi dengan SNP pada gen ITPKC, yang merupakan
kode enzim yang negatif mengatur aktivasi T-sel. An additional factor that suggests genetic
susceptibility is the fact that regardless of where they are living, Japanese children are more
likely than other children to contract the disease. Faktor tambahan yang menunjukkan
kerentanan genetik adalah kenyataan bahwa di mana pun mereka hidup, anak-anak Jepang
lebih cenderung anak-anak lain untuk kontrak penyakit. The HLA-B51 serotype has been
found to be associated with endemic instances of the disease.The serotipe HLA-B51 telah
ditemukan terkait dengan kasus endemik penyakit ini.
II. KOMPLIKASI
Kematian mendadak dan gangguan fungsi jantung serta pembuluh darah yang berat
merupakan masalah serius pada anak. Kelainan jantung yang paling serius ialah aneurisma,
obstruksi koronaria, infark miokard dan kelainan katup yang berat.
1. Aneurisma Koronaria (AK)
a) Insidensi AK pada PK 740 %. Frekuensi sama pada anak lelaki dan
perempuan, dapat ditemukan pada semua umur. Timbulnya AK biasanya pada
hari ke 815 perjalanan penyakit. Demam pada penderita PK yang mendapat
AK berlangsung lebih lama. Kelainan ini dapat dideteksi dengan
ekokardiografi 2 dimensi atau angiografi.
b) Pada stadium akut, lebih dari setengah penderita PK menunjukkan dilatasi
koronaria, namun hanya 1020 % yang mendapat AK pada akhir stadium akut.
Timbulnya AK tidak berarti menyebabkan gangguan iskhemik atau disfungsi
jantung. Di antara penderita AK tersebut, setengahnya menunjukkan perbaikan
pada pemeriksaan angiografi berulang-ulang setelah 12 tahun. Hanya 3% yang
mendapat sekuele dengan kemungkinan penyakit jantung iskhemik . Bentuk
AK yang dapat menjadi faktor risiko obstruksi koronaria ialah :
ukuran aneurisma (diameter lebih 8 mm)
bentuk bola, sausage atau aneurisma multipel
kasus yang tidak diobati antitrombosis sejak stadium akut.
2. Obstruksi Arteri Koronaria (OK)
Kliniknya sangat bervariasi, dari asimtomatik sampai gejala angina, infark
miokard atau mati mendadak. Kelainan ini dapat dideteksi dengan ekokardiografi atau
angiografi koronaria. Pada angiografi ternyata kebanyakan penderita infark miokard
yang meninggal menunjukkan obstruksi pada arteri koronaria kiri atau kanan dan
desendens anterior. Pada kasus yang hidup obstruksi seringkali mengenai satu
pembuluh darah, terutama arteri koronaria kanan.
II.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik evaluasi :
1. The diagnostic of Kawasaki disease is based on clinical manifestations.Diagnostik
penyakit Kawasaki didasarkan pada manifestasi klinis. The CDC requires that fever
and four of the six other criteria listed above in stage I be demonstrated. CDC
memerlukan bahwa demam dan empat dari enam kriteria lain yang tercantum di atas
pada tahap I didemonstrasikan.
2. Electrocardiogram, echocardiogram, cardiac catheterization, and
angiocarddiography may be required to diagnose cardiac abnormalities.
Elektrokardiogram, ekokardiogram, kateterisasi jantung, dan angiocarddiography
mungkin diperlukan untuk mendiagnosa kelainan jantung.
3. Although there are no specific laboratory tests, the following may help support
diagnosis or rule out other disease.Meskipun tidak ada tes laboratorium khusus,
berikut dapat membantu diagnosis mendukung atau menyingkirkan penyakit
lainnya.
a. CBC – leukocytosis during acute stage.CBC - leukositosis selama tahap akut.
b. EErythrocytes and hemoglobin – slight decrease.ritrosit dan hemoglobin -
sedikit penurunan.
c. Menghitung trombosit - meningkat selama minggu keempat kedua penyakit.
d. IgM, IgA, IgG, dan IGF - transiently ditinggikan.
e. Urin - protein dan leukosit hadir.
f. Reaktan fase Akut (ESR, protein C-reaktif, alpha aku antitrypsin) yang
meningkat selama fase akut.
g. Tingkat enzim miokard (serum CK-MB) menyarankan MI jika ditinggikan.
h. Enzim hati (AST, ALT) - cukup tinggi.
i. Profil lipid - lipoprotein densitas rendah tingkat tinggi dan trigliserida tinggi.
PHATWAYS
BAB IV
PROSES KEPERAWATAN
IV.1 ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan
Tanda : takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat penyakit jantung kongenital, IM, palpitasi, jatuh
pinsan
Tanda : takikardia, distritmia
3. Eliminasi
Gejala : Riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal, penurunan jumlah
urin
Tanda : urin pekat dan gelap
4. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri dada/punggung/sendi
Tanda : perilaku distraksi
5. Keamanan
Gejala : riwayat penyakit infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis:
trauma dada), penurunan sistem imun
Tanda : demam
2. pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak lemah, rewel, tidak sesak,
tidak sianosis. Berat badan 10,3 kg, tinggi badan 87 cm, lingkar kepala 45 cm
(normosefal). BB/U: -1 s/d -2 SD, TB/U : -2 SD, BB/T -2 s/d -3 SD, jadi
status gizi pasien adalah gizi kurang. Tanda vital : nadi 130 x/menit, regular,
kekuatan cukup (takikardi), respirasi 26 x/menit, teratur, kedalaman cukup,
suhu aksila 38,5oC, tekanan darah 100/70 mmHg. Pada kepala tidak
didapatkan anemis, tidak ikterik, didapatkan bibir merah, kering, krusta (+)
(cracked lips), lidah kemerahan (strawberry tongue). Pada leher didapatkan
pembesaran kelenjar getah bening sebelah kanan, tidak nyeri tekan, multiple,
diameter 1 cm, tidak ada tanda-tanda radang. Pemeriksaan jantung dan paru
didapatkan hasil dalam batas normal, demikian juga dari pemeriksaan
abdomen didapatkan hasil dalam batas normal. Ekstremitas : tangan dan kaki
udem, nyeri (+), kemerahan (+), didapatkan keterbatasan gerak, kekuatan
motorik anggota gerak atas dan bawah kiri dan kanan : dbn, sensibilitas kesan
normal.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Kawasaki disease (Penyakit Kawasaki) adalah suatu penyakit yang langka, dan
ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini dinamakan sesuai nama seorang pediatris Jepang
bernama Tomisaku Kawasaki, yang menemukannya pada tahun 1967.Penyakit kawasaki
(KD) juga disebut "sindrom simpul getah bening mukokutan." Penyebab Penyakit Kawasaki
belum diidentifikasi. Bagian yang paling sering terkena dari jantung adalah pembuluh darah
koroner.Perubahan lain yang dapat terjadi adalah peradangan / inflamasi pada otot jantung
(miocarditis), dan pada kantong yang mengelilingi jantung (pericarditis).
SARAN
Kami menyadari kemungkinan makalah ini masih ada kekurangan nya.oleh sebab itu maka
demi perbaikan makalah ini kelak di kemudian hari ,saran dan kritik.kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk membuat tugas makalah,semoga makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
http://erfansyah.blogspot.com/2011/01/kep-anak-penyakit-kawasaki.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.cincinnatichildrens.org/health/k/kawasaki/