Anda di halaman 1dari 10

ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859

Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

PROGRAM DIRECT MARKETING DWI-BAHASA GUNA MENINGKATKAN


MINAT WISATA RELIGI MAKAM MBAH HONGGO, KAMPUNG
KAYUTANGAN, KOTA MALANG

Rulli Krisnanda
Program Diploma Kepariwisataan Universitas Merdeka Malang
Jl. Bandung No. 1 Malang

Korespondensi dengan Penulis:


Rulli Krisnanda: Telp: 62822 3402 7555
E-mail: rulli.krisnanda@gmail.com

Abstract
Malang city has many tourist destinations. Some of them are located in Malang’s
downtown. One of the city's existing tourism potential is owned by the city of Malang,
namely Kayutangan Village. Areas that have a religious tourist attraction located Jl.
Basuki Rachmad Gg.4, RW 09 which is Mbah Honggo Koesomo’s tomb. But there are
still many people who do not know the existence of this tourist destination. Therefore,
there should be a bilingual direct marketing program to increase the religious tourism
interest of Mbah Honggo's tomb, Kayutangan Village, Malang City. Parties which
expect to assist in term of implementing direct-marketing methods to increase tourist
interest in mbah Honggo’s tomb is the Tourism Office of Malang City, government or
officials in Kayutangan village, the family welfare movement or in Indonesian’s term, we
call as PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) in Kayutangan village, and the
surrounding community of Mbah Honggo’s tomb. Steps that can be taken are preparation
of information gathering, marketing tool making in the form of guide book, marketing and
language marketing training, direct-marketing implementation and evaluation.

Keywords: Kayutangan, Mbah Honggo tomb, direct-marketing, bilingual

Saat ini dunia pariwisata sudah supaya wisatawan lebih mudah


menjadi sebuah industri yang mengenali daerah tersebut. Informasi
berkembang untuk mendapatkan yang aktual dan persuasif diperlukan
keuntungan sebesar-besarnya. untuk membuat suatu destinasi wisata
Perkembangan dunia pariwisata menjadi menarik dan diminati oleh
didukung dengan semakin wisatawan. Marketing atau pemasaran
kondusifnya kondisi dan tatanan adalah suatu cara dalam menjalankan
topografi di daerah tersebut. Selain suatu “usaha” dengan lebih
aspek terbut, proses pemasaran menitikberatkan perhatian terhadap
(marketing) pariwisata juga diperlukan pelanggan daripada terhadap produk.

1
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

Semua fungsi manajemen termasuk kebijaksanaan yang tepat, pelayanan


pengorganisasian, perencanaan, serta distribusi yang cepat, tetapi
pengambilan keputusan dan banyak tergantung pada pembinaan
pengawasan terhadap hasil-hasilnya, hubungan antara produsen dan
diarahkan kepada orientasi pemasaran konsumen yang berkelanjutan. Oleh
yang mewujudkan suatu kumpulan karena itu suatu komunikasi dalam
teknik dan strategi guna mencapai pemasaran atau marketing harus
tujuan-tujuan. bersifat informatif dan persuasif.
Krippendorf, dalam bukunya Kota – kota besar seringkali
Marketing et Tourisme, memberikan menjadi destinasi wisata bagi
batasan pemasaran wisata sebagai pengunjung dari luar kota. Saat ini,
berikut: “Penyesuaian yang sistematis sektor pariwisata menjadi faktor
dan terkoordinasi mengenai kebijakan penentu kelahiran kembali suatu kota.
dari badan-badan usaha wisata Konsep perkotaan yang dijadikan
maupun kebijakan dalam sektor sebagai destinasi wisata dapat
pariwisata pada tingkat pemerintah, memiliki kontribusi besar bagi
lokal, regional, nasional dan pertumbuhan industri wisata yang
internasional, guna mencapai suatu potensial di setiap kota. Destinasi
titik kepuasan optimal bagi wisata di kota Malang mempunyai
kebutuhan-kebutuhan kelompok keanekaragaman jenis mulai dari
pelanggan tertentu yang telah wisata alam, sejarah, religi,
ditetapkan sebelumnya, sekaligus petualangan sampai kuliner. Malang
untuk mencapai tingkat keuntungan mempunyai kekayaan dan
yang memadai. keanekaragaman tersebut yang bisa
Dalam suatu proses pemasaran dimanfaatkan potensinya untuk
dibutuhkan suatu komunikasi. menarik wisatawan domestic maupun
Suksesnya kegiatan pemasaran yang wisatawan manca negara.Penelitian
dilakukan suatu perusahaan tidak menurut Vella dan Nedelea (2008)
hanya bergantung pada kualitas menyebutkan bahwa sektor pariwisata

produk yang dihasilkannya, kota dapat berkontribusi dalam dua hal,


yaitu peningkatan perekonomian,

2
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

meningkatkan investasi produk dan mampu merespon harapan dan


infrastruktur budaya, serta dapat kebutuhan wisatawan untuk
meningkatkan kualitas hidup meningkatkan jumlah wisatawan
masyarakat sekitarnya. Sebuah kota dengan cara menggali daya tarik dan
yang menjadi wisata kota dapat produk wisata yang dimiliki. Para
meningkatkan potensi sumberdaya stakeholderyang mempunyai produk
yang dimiliki. pariwisata harus selalu melakukan
Oleh karena itu, pengembangan perbaikan dan pengembangan fasilitas
perkotaan, arsitektur dan fungsional wisata untuk menciptakan kota
kota dapat menjadi titik fokus dari pariwisata yang kompetitif. Selain itu,
banyaknya upaya pembangunan. sebuah kota juga harus memastikan
Apabila pariwisata kota direncanakan pariwisata yang dikembangkan dan
dengan benar, dikembangkan dan dikelola sedemikian rupa, sehingga
dikelola dengan baik, dapat membuat dapat memberikan kontribusi yang
keuntungan dan dapat memberikan signifikan bagi masyarakat sekitar
multiple-effect bagi masyarakatnya. tanpa mengabaikan kerusakan
Tingginya minat wisata kota lingkungan.
disebabkan oleh informasi dan Di Indonesia sudah banyak
publisitas pariwisata yang kota yang dijadikan sebagai wisata
memungkinkan pengunjung untuk kota dan telah berkembang, salah
mengetahui dan mengintegrasikan ke satunya yang sedang dikembangkan
sekitarnya. Tren terbaru dalam adalah pariwisata Kota Malang. Kota
pariwisata yaitu mulai banyak Malang merupakan salah satu kota di
wisatawan yang mengunjungi Provinsi Jawa Timur di Indonesia
perkotaan sebagai salah satu daya yang memliki banyak potensi untuk
tarik wisata. dijadikan sebagai destinasi wisata
Seiring dengan minat yang dapat dikunjungi oleh para
wisatawan akan wisata kota, maka wisatawan nusantara maupun
akan timbul tantangan besar bagi Kota mancanegara. Akan tetapi, sayangnya
Malang sebagai kota pariwisata harus kota Malang seringkali hanya

3
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

dijadikan kota transit bagi para Mbah Honggo adalah keturunan


wisatawan karena para wisatawan Kerajaan Mataram yang menjadi
lebih memilih untuk berwisata ke kota penyebar agam Islam di wilayah
Batu maupun Malang Selatan dan Kayutangan yang dulunya masih
Taman Nasional Bromo Tengger berupa hutan. Selain Makam Mbah
Semeru yang terkenal akan jajaran Honggo, di kampung tersebut juga
pantai-pantainya. Padahal sebenarnya mempunyai makam Kanjeng Soero
kota Malang sendiri menyimpan Adimerto atau Kyai Ageng Peroet
destinasi wisata sejarah dan religi yang merupakan keturunan Prabu
dimana banyak masyarakat belum Wijaya dari kerajaan Majapahit.
mengetahuinya. Kampung Kayutangan tidak hanya
Salah satu potensi wisatakota menyimpan wisata religi saja akan
yang ada dimiliki oleh kota Malang tetapi juga wisata heritage yang masih
yaitu Kampung Kayutangan. Area tersimpan di beberapa rumah-rumah
Kayutangan tersebar luas mulai dari penduduk yang umur bangunannya
Jalan Basuki Rachmad, Jalan sudah cukup tua akan tetapi pondasi
Kahuripan sampai Pasar Bunga dan bangunannya masih kokoh. Warga
Pasar Hewan Splendid. Akan tetapi, Kayutangan sendiri mengakui bahwa
wilayah yang mempunyai daya tarik kawasan wisata makam Mbah Honggo
wisata religi terletak Jl. Basuki tersebut masih belum banyak dikenal
Rachmad Gg.4, RW 09 yakni berupa oleh wisatawan bahkan warga Kota
Makam Mbah Honggo Koesomo. Malang sekalipun. Oleh karena itu
Terdapat beberapa versi mengenai perlu adanya suatu strategi pemasaran
Makam Mbah Honggo Koesomo, atau marketing untuk
beberapa sumber menyebutkan Mbah mengembangkan kawasan wisata
Honggo adalah salah satu senopati tersebut.
Pangeran Diponegoro yang pindah ke
Malang pada tahun 1830 untuk
menghindari penangkapan oleh
Belanda. Ada pula yang menyebutkan METODE

4
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

Jenis Artikel ini adalah menghindari penangkapan oleh


deskriptif kualitatif yang bertujuan Belanda. Ada pula yang menyebutkan
untuk mengumpulkan informasi Mbah Honggo adalah keturunan
secara actual melalui observasi dan Kerajaan Mataram yang menjadi
wawancara langsung, penyebar agam Islam di wilayah
mengidentifikasikan masalah, Kayutangan yang dulunya masih
memeriksa kondisi dan menyusun berupa hutan. Selain Makam Mbah
gaagsan berdasarkan teori-teori atau Honggo, di kampung tersebut juga
kajian putaka yang telah dipaparkan. mempunyai makam Kanjeng Soero
Sumber data yang didapat adalah Adimerto atau Kyai Ageng Peroet
melalui studi kepustakaan. yang merupakan keturunan Prabu
Wijaya dari kerajaan Majapahit.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kampung Kayutangan tidak hanya
Salah satu potensi wisatakota menyimpan wisata religi saja akan
yang ada dimiliki oleh kota Malang tetapi juga wisata heritage yang masih
yaitu Kampung Kayutangan. Area tersimpan di beberapa rumah-rumah
Kayutangan tersebar luas mulai dari penduduk yang umur bangunannya
Jalan Basuki Rachmad, Jalan sudah cukup tua akan tetapi pondasi
Kahuripan sampai Pasar Bunga dan bangunannya masih kokoh. Selain
Pasar Hewan Splendid. Akan tetapi, makam Mbah Honggo, masih terdapat
wilayah yang mempunyai daya tarik makam-makam lainnya yang
wisata religi terletak Jl. Basuki dianggap sebagai pengikut atau
Rachmad Gg.4, RW 09 yakni berupa penganut dari ajaran mbah Honggo.
Makam Mbah Honggo Koesomo. Namun pada
Terdapat beberapa versi mengenai kenyataanya, masih banyak
Makam Mbah Honggo Koesomo, wisatawan yang belum mengetahui
beberapa sumber menyebutkan Mbah keberadaan wisata religi tersebut
Honggo adalah salah satu senopati bahkan waqrga Kota Malang sendiri
Pangeran Diponegoro yang pindah ke masih banyak yang belum
Malang pada tahun 1830 untuk mengetahuinya.

5
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

Oleh karena itu dibutuhkan wisatawan. Bila pemasaran ditinjau


suatu teknik pemasaran wisata yang dari dari segi ini, maka yang termasuk
baik supaya wisatawan baik domestik dalam kegiatan ini adalah public
maupun wisatawan asing mengenal relation, advertising dan sales support.
dan meminati makam Mbah Honngo Selain aspek-aspek di atas
ini sebagai salah satu destinasi tujuan kemampuan berbahasa juga perlu
wisata di Kota Malang. Salah satu ditingkatkan dalam hal ini paling
teknik yang bisa diaplikasikan adalah tidak bahasa nasional dan bahasa
melalui direct marketing. Direct asing universal seperti bahasa Inggris
marketing adalah pemasaran yang supaya cakupan pangsa pasarnya
dilakukan dengan caraterjun langsung lebih luas tidak terbatas pada daerah
pada sasaran pemasaran baik itu regional saja tapi juga bisa menyasar
dalam bentuk individu, kelompok pada wisatawan asng.
maupun institusi. Dalam pengertian sehari-hari,
Direct Marketing memiliki public relation dikenal dengan arti
kelebihan dimana produsen bisa hubungan masyarakat, yaitu suatu
bertatap muka langsung dengan bagian atau seksi dalam suatu
konsumen. Oleh karena itu dalam keorganisasian yang tujuannya
teknik pemasaran tersebut dibutuhkan sebagai juru bicara bagi perusahaan
komunikasi yang baik karena dengan pihak lain yang memerlukan
bertujuan untuk mempengaruhi keterangan. Beberapa tahun yan glalu
potential-customers. Oleh karena itu majalah Fortune mengartikan istilah
suatu komunikasi dalam direct public relation sebagai: “good
marketing harus bersifat informatif dan performance, publicity appreciated because
persuasif. Selain itu, dalam direct adequetly communicated”, maksudnya
marketing perlu diperhatikan mengenai sautu penampilan yang baik juga
komunikasi non-verbal sebab harus dikomunikasikan dengan baik
komunikasi non-verbal harus supaya bisa diterima oleh publik.
memberikan kesan favorable terhadap Public relation berguna menciptakan
sasaran marketing dalam hal ini adalah

6
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

dan memelihara kesan yang positif motivasi wisata dari pangsa pasar,
tentang suatu destinasi tujuan wisata, situasi atau keadaan ekonomi,
Suatu public relation keadaan dan kecenderungan sosial
membutuhkan sales support. Sales serta waktu (timing) pemasaran.
support dapat diartikan sebagai Dari uraian teori-teori tersebut,
bantuan pada penjual dengan maka dapat dilakukan beberapa solusi
memberikan semua bentuk informasi yang melibatkan berbagai pihak.
wisata yang direncaknakan dan Pihak-pihak yang diperkirakan dapat
diberikan kepada umum. Sales support membantu dalam
tidak lain adalah kegiatan yang mengimplementasikan metode direct
mendakan kontak-kontak secara marketing untuk meningkatkan minat
pribadi (baik secara langsung maupun wisata wisatawan makam mbah
tidak langsung) kepada customer Honggo di Kampung Kayutangan
dalam hal ini wisatawan dengan Kota Malang adalah Dinas Pariwisata
tujuan memberitahu produk/service Kota Malang, pemerintah atau pejabat
yang tersedia atau disediakan dan di kampung Kayutangan, kelompok
memberikan motivasi pada mereka ibu-ibu PKK kampung Kayutangan,
untuk melakukan kegiatan penjualan. serta masyarakat sekitar kampung
Sales support merupakan channel of makam Mbah Honggo.
communicationantara pengelola Adapun uraian peran-peran
destinasi tujuan wisata dengan pihak tersebut adalah: (1) Dinas
penyedia jasa-jasa yang lain. Sales Pariwisata Kota Malang membanttu
support juga merupakan alat bantu dalam legalitas informasi-informasi
yang efektif bagi pengelola tempat mengenai sejarah makam mbah
wisata. Beberapa sales support yang Honggo serta membantu dalam hal-
banyak digunakan adalah: brosur, hal perijinan. (2) Pemerintah atau
folder, leaflets danguide-book. pejabat kampung Kayutangan
Dalam melakukan pemilihan diharakan mampu mempersiapkan
sasaran direct marketing perlu lokasi makam mbah Honggo serta
diperhatikan mengenai perilaku dan membentuk kelompo sadar wisata

7
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

(POKDARWIS) yang melibatkan termasuk warga sekitar serta


warga sekitar sebagai pelaku direct pembenahan area makam mah
marketing-nya. Serta melakukan Honggo termasuk fasilitas-fasilitas
pelatihan untuk warga sebagai pendukungnya seperti taman di area
pemasar. (3) kelompok ibu-ibu PKK makam, tempat souvenir, dll. Selain itu,
diharapkan berperan aktif untuk pemerintah daerah kampung
mendukung pembuatan alat Kayutangan juga bisa membentuk
pemasaran seperti guide-book dan POKDARWIS yang khusus untuk
brosur. Di sisi lain juga ibu-ibu PKK menangani area makam mbah Honggo
juga dapat berperan untuk membuat tersebut. Anggota POKDARWIS bisa
produk-produk yang bisa dijual diambil dari warga sekitar dan
sebagai oleh-oleh khas sehingga anggota ibu-ibu PKK. Peran-peran
menambah nilai positif dari direct ibu-ibu PKK di sini diharapkan juga
marketing yang akan dilakukan oleh bisa memberikan ide-ide untuk
POKDARWIS. (4) Masyarakat memberikan sarana pendukung wisata
kampung Kayutangan berperan makam mbah Honggo yang dapat
merawat dan menjaga area makam memberikan nilai positif untuk
mbah Honggo. Selain itu, diharapkan destinasi wisata ini seperti kerajinan
warga juga bisa berperan aktif untuk tangan atau olahan makanan khas.
mempromosikan destinasi wisatanya. Tahap kedua adalah
Adapun langkah-langkah yang pembuatan alat pemasaran dalam hal
dapat ditempuh untuk ini yang dapat diimplementasikan
mengimplementassikan program adalah pembuatanguide-book dan
direct-marketing tersebut adalah: Tahap brosusr berdasarkan informasi-
pertama adalah pengumpulan informasi yang didapat pada tahap
informasi mengenai sejarah-sejarah pertama. Pembuatan guide-book dan
dan literatur mengenai makam Mbah brosur ini bisa melibatkan warga
Honggo dengan melibatkan Dinas sekitar dan kelompok ibu-ibu PKK
Pariwisata dan keturunan-keturunan karena diperlukan ide-ide otentik
dari mbah Honggo yang juga masih suaya tampilan lebih menarik.

8
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

Selanjutnya guide-book tersebut bisa bisa menawarkan paket wisata kepada


dipatenkan kepada dinas Pariwisata instansi-instansi terkait. Diharapkan
terkait. pelaksanaan direct-marketing ini bisa
Tahap ketiga adalah pelatihan diterapkan tidak hanya pada kegiatan-
dwi-bahasa dalam hal ini bahasa kegiatan atau moment tertentu tapi
Indonesia dan bahsa Inggris kepada juga keseharian.
seluruh warga terasuk POKDARWIS Tahap kelima adalah evaluasi
dan kelompok ibu-ibu PKK supaya dari direct-marketing yang telah
sasaran pemasaran nantinya tidak dilakukan. Diharapkan mampu
terbatas pada wisatawan domestik meningkatkan pengetahuan dan minat
tapi juga wisatawan asing. Perilaku wisatawan datang ke area makam
wisatawan asing cenderung lebih Mbah Honggo. Serta perbaikan terus-
menyukai wisata yang tradisional atau menerus supaya area sasaran direct
otentik seperti wisata religi makam marketing semakin luas.
Mbah Honggo ini sehingga diperlukan
suatu kemampuan berbahasa yang KESIMPULAN
baik. Oleh karena itu pelatihan Besarnya potensi wisata di
berbahasa Inggris juga perlu pusat Kota Malang harus didukung
dilakukan secara kontinu. dengan strategi pemasaran yang baik.
Tahap keempat adalah Strategi pemasaran yang tepat dapat
pelaksanaan direct-marketing oleh meningkatkan minat dan pengetahuan
bagian-bagian perrsonal/kelompok wisatawan terhadap wisata religi
yang sudah ditunjuk. Hal ini dapat makam Mbah Honggo yang berada
dilakukan dengan marketing lokal tepat di pusat Kota Malang. Supaya
seperti berkeliling di area Kota gagasan ini terwujud harus ada teknik
Malang, mengadakan presentasi untuk mengimplementasikannya. Di
dengan penyedia usaha perjalanan sini penulis menggunakan teori
wisata, hotel, sekolah-sekolah baik pemasaran wisata yang dikemukakan
yang berbasis nasional maupuh oleh Oka A. Yoeti dalam bukunya
internasional, warga asing serta juga yang berjudul Pemasaran Pariwisata

9
ISSN (print) : 1410 – 7252 ISSN (electronic): 2541 – 5859
Vol. 2 No. 01 Juni 2017 PESONA

dan Alison Morrison dalam buknya Malang dapat menjadi salah satu ikon
yang berjudul Entrrepreneurshi in the wisata religi yang diminati di pusat
Hospitality, Tourism and Leisures Kota Malang.
Industries. Secara garis besar teknik
pemasaran yang paling efektif adalah DAFTAR RUJUKAN
menggunakan direct-marketing karena Morisson, Alison. 1999.
Entrepreneurship in the
langsung menuju pada pasar sasaran.
Hospitality, Tourism and Leisures
Beberapa tahap yang diperlukan Industries. Butterworth
Heinemann : Oxford
adalah Persiapan komunikasi, alat
pemasaran dan komunikasi, Wahab, Salah. dkk. 1997. Pemasaran
Pariwisata. Pradnya Paramitha :
perencanaan kegiatan pemasaran,
Jakarta
implementasi, dan evaluasi.
Yoeti, Oka.A. 1996. Pemasaran
Diharapkan dengan adanya
Pariwisata. Angkasa : Bandung
direct-marketing makam mbah Honggo
dikawasan kampung Kayutangan kota

10

Anda mungkin juga menyukai