Anda di halaman 1dari 110

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR: 93/K.1/PDP.07/2021
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
292, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Negara Nomor 5601);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);
4. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2018
tentang Lembaga Administrasi Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 162);
5. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Produk Hukum
di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 222);
6. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 8 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 494);
7. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI


NEGARA TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON
PEGAWAI NEGERI SIPIL.
KESATU : Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU menjadi acuan dalam penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Januari 2021

KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Ttd.

ADI SURYANTO

Salinan ini sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TRI ATMOJO SEJATI


LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR : 93/K.1/PDP.07/2021
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada
ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri
Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan
nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga
memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi),
serta merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas.
Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat
menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai
dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini
memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital
economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau
dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan
tersebut, kita perlu meningkatkan daya saing kita baik nasional
maupun regional. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat yang
mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam
masyarakat, merupakan aset negara yang perlu dikembang potensi dan
kemampuannya. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan desain
pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel dan responsif bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil sebagai awal pembentukan karakter Pegawai Negeri
Sipil dan penguatan kompetensi sesuai tuntutan jabatannya melalui
penyelenggaraan pelatihan modern yang memaksimalkan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dikombinasikan dengan
pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara nasional dalam sistem
informasi pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara yang telah
dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern
melalui penyelenggaraan Blended Learning telah sejalan dengan
perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi
dalam Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan.
Pelatihan tersebut diselenggarakan dalam rangka pembentukan
karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional sesuai bidang tugas
sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan
menggunakan perspektif whole of government atau one government yang
didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kedudukan
dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai
pelayan masyarakat dalam rangka wujud nyata bela negara seorang
Pegawai Negeri Sipil.

B. Pengertian Umum
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
2. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
4. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan
pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah
warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS,
diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan
persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
6. Masa Prajabatan adalah masa percobaan selama 1 (satu) tahun
yang wajib dijalani oleh CPNS melalui proses pendidikan dan
pelatihan.
7. Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam
Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
8. Pelatihan Dasar CPNS Klasikal yang selanjutnya disebut Pelatihan
Klasikal adalah Pelatihan Dasar CPNS yang strategi
pembelajarannya sebagian besar dilakukan melalui proses
pembelajaran tatap muka di dalam kelas.
9. Pelatihan Dasar CPNS Terpadu yang selanjutnya disebut Blended
Learning adalah Pelatihan Dasar CPNS yang dilakukan dengan
memadukan proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dan
proses pembelajaran secara daring.
10. Pelatihan Mandiri secara Daring yang selanjutnya disebut
Pelatihan Mandiri adalah pembelajaran mandiri yang dilakukan
oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS secara daring dengan
memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh
Lembaga Administrasi Negara.
11. Pelatihan Jarak Jauh yang selanjutnya disebut Distance Learning
adalah pembelajaran kolaboratif antara Peserta Pelatihan Dasar
CPNS dan Tenaga Pelatihan dengan memanfaatkan sistem
pembelajaran yang dikembangkan oleh Lembaga Administrasi
Negara dan dikelola bersama dengan lembaga pelatihan
pemerintah yang terakreditasi.
12. Peserta Pelatihan Dasar CPNS yang selanjutnya disebut Peserta
adalah CPNS yang memenuhi persyaratan sebagai peserta
Pelatihan Dasar CPNS.
13. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku seorang PNS yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan dalam melaksanakan tugas jabatannya.
14. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.
15. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
16. Kompetensi Teknis Bidang Tugas adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang bersifat teknis
administratif dan teknis substantif yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan untuk melaksanakan bidang tugas jabatan PNS.
17. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah.
18. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN
adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi
kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan dan pelatihan
aparatur sipil negara sebagaimana diatur dalam undang-undang
yang mengatur mengenai aparatur sipil negara.
19. Lembaga Penyelenggara Pelatihan adalah unit kerja pada Instansi
Pemerintah yang bertugas menyelenggarakan pelatihan.
20. Lembaga Penyelenggara Pelatihan Terakreditasi yang selanjutnya
disebut Lembaga Pelatihan Terakreditasi adalah Lembaga
Penyelenggara Pelatihan yang telah mendapatkan pengakuan
tertulis terakreditasi dari LAN untuk menyelenggarakan Pelatihan
Dasar CPNS.
21. Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS.
22. Mata Pelatihan adalah materi ajar yang dibangun berdasarkan
bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau pertimbangan dari
sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran yang dirumuskan dalam
Kurikulum.
23. Kode Sikap Perilaku adalah pedoman perilaku yang meliputi
kewajiban dan larangan bagi Peserta selama mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS.
24. Jam Pelajaran yang selanjutnya disingkat JP adalah satuan waktu
yang diperlukan dalam pembelajaran.
25. Hari Pelatihan adalah hari kalender yang menjadi waktu
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS, tidak termasuk hari libur
nasional dan hari besar keagamaan.
BAB II
PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CPNS

A. Ketentuan Pokok Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS


Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. sebelum tahun 2024:
a. pada dasarnya, Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan secara
Blended Learning; dan
b. penyelenggaraan Pelatihan Klasikal dilaksanakan bagi
Instansi Pemerintah yang belum siap menyelenggarakan
Blended Learning.
2. sejak tahun 2024, penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
dilaksanakan secara Blended Learning.
3. Dalam hal tidak memungkinkan dilaksanakannya Blended
Learning sejak tahun 2024 sebagaimana dimaksud pada angka 2
dengan mempertimbangkan kondisi daerah dan/atau kondisi lain,
maka Pelatihan Klasikal tetap dapat dilaksanakan berdasarkan
atas persetujuan tertulis Kepala LAN.
Yang dimaksud dengan kondisi daerah dan/atau kondisi lain
diantaranya adalah:
a. Lembaga penyelenggara pelatihan memiliki keterbatasan
dukungan sarana prasarana dan/atau akses jaringan internet
yang dinyatakan secara tertulis dengan pernyataan Pimpinan
Instansi Pemerintah; dan/atau
b. Sebagian besar Peserta dalam 1 (satu) angkatan
penyelenggaraan memiliki keterbatasan dukungan sarana
prasarana dan/atau akses jaringan internet yang dinyatakan
secara tertulis dengan pernyataan PPK Instansi asal Peserta.
4. Dalam hal tidak memungkinkan untuk diselenggarakan Pelatihan
Klasikal atau pembelajaran klasikal pada Blended Learning, karena
terjadi keadaan darurat atau keadaan lain, maka dapat
dilaksanakan secara Distance Learning dalam Keadaan Darurat
atau Keadaan Tertentu. Distance Learning dimaksud dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. berdasarkan persetujuan tertulis Kepala LAN atau penetapan
Kepala LAN (misalnya Surat Edaran Kepala LAN);
b. menggunakan acuan ketentuan teknis sebagaimana
tercantum dalam Keputusan ini; dan
c. yang dimaksud dengan keadaan darurat atau keadaan lain,
antara lain:
1) terjadi pandemi atau wabah penyakit secara meluas;
2) bencana alam;
3) penanganan atau pemulihan keamanan lingkungan di
tempat penyelenggaraan pelatihan; dan/atau
4) kedaan darurat atau keadaan lainnya yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
d. Skenario Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau
Keadaan Tertentu menggunakan kurikulum dan pedoman
penyelenggaraan yang mengacu kepada Peraturan LAN Nomor
1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS, meliputi:
1. perencanaan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS meliputi
mekanisme perencanaan pelatihan, Peserta, Tenaga Pelatihan,
fasilitas, dan pembiayaan;
2. pelaksanaan yang meliputi lembaga pelaksana pelatihan, waktu
pelaksanaan pelatihan, jadwal pelatihan, Kode Sikap Perilaku
Peserta, evaluasi, kode registrasi alumni pelatihan, dan surat
keterangan pelatihan dan piagam penghargaan; dan
3. pengawasan dan pengendalian yang meliputi monitoring dan
evaluasi, laporan pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi
pascapelatihan.
C. Perencanaan
1. Mekanisme Perencanaan Pelatihan
Mekanisme Perencanaan Pelatihan Dasar CPNS adalah sebagai
berikut:
a. Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan registrasi CPNS
yang telah diusulkan sebagai calon Peserta oleh PPK Instansi
Pemerintah asal Peserta melalui proses pendataan dan
verifikasi kelengkapan persyaratan calon Peserta;
b. Lembaga Pelatihan Terakreditasi menyusun jadwal pelatihan,
membentuk tim penyelenggara dan tim Pengajar dengan
penugasan masing-masing termasuk pemantauan, penilaian,
dan pembimbingan terhadap Peserta, serta mempersiapkan
sarana dan prasarana pelatihan yang diperlukan;
c. Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi menetapkan
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dalam bentuk
keputusan;
d. Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi menyampaikan
kesiapan penyelenggaraan pelatihan melalui surat
pemberitahuan kepada Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja sebelum pelatihan
dilaksanakan;
e. Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf d,
antara lain meliputi: tanggal pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, jumlah Peserta, dan golongan Peserta, dengan
melampirkan copy keputusan sebagaimana dimaksud pada
huruf c dan perencanaan Pelatihan yang mencakup jadwal
mingguan pembelajaran; dan
f. Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan
pemanggilan calon Peserta melalui PPK Instansi Pemerintah
asal Peserta dengan melengkapi persyaratan yang telah
ditentukan.
Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang tidak melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c,
huruf d, huruf e, dan huruf f diberikan teguran tertulis oleh LAN
dan akan menjadi dasar pertimbangan dalam penerbitan Kode
Registrasi Alumni (KRA).
Perencanaan Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan secara
terintegrasi dengan sistem informasi pelatihan yang dikembangkan
oleh LAN.
Pemantauan keseluruhan perencanaan Pelatihan Dasar CPNS
dilakukan dituangkan dalam format sebagaimana tercantum dalam
Formulir 1 Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Selain mekanisme perencanaan Pelatihan Dasar CPNS tersebut,
dalam penyelenggaraan Blended Learning dilaksanakan
perencanaan pembelajaran melalui 3 (tiga) bagian pembelajaran
yaitu:
a. Pelatihan Mandiri
Pelatihan Mandiri merupakan bentuk pembelajaran yang
dilaksanakan melalui pembelajaran Massive Open Online
Course (MOOC) dengan memanfaatkan sistem pembelajaran
yang dikembangkan oleh LAN.
Pelatihan Mandiri ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Lembaga Pelatihan Terakreditasi bekerja sama dengan
unit kerja yang menyelenggaran urusan bidang sumber
daya manusia pada Instansi Pemerintah asal Peserta
untuk memberikan informasi kepada seluruh CPNS yang
telah mendapatkan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil
(NIP) untuk melakukan registrasi MOOC;
2) Registrasi pembelajaran dilaksanakan melalui aplikasi
MOOC pada smartphone, komputer pribadi, atau
perangkat teknologi lainnya;
3) Aplikasi MOOC memuat materi pembelajaran pada
kurikulum pembentukan karakter PNS;
4) Pembelajaran MOOC dilaksanakan secara mandiri oleh
Peserta dan Peserta menyelesaikan penilaian evaluasi
sikap perilaku dan evaluasi akademik dalam MOOC; dan
5) Mekanisme pembelajaran MOOC ditetapkan dalam
petunjuk teknis tersendiri.
b. Distance Learning
Distance Learning merupakan bentuk pembelajaran
kolaboratif yang dilaksanakan melalui e-learning (Learning
Management System (LMS)) dan aktualisasi di tempat kerja,
dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang
dikembangkan oleh LAN dan dikelola bersama dengan
lembaga pelatihan pemerintah yang terakreditasi.
Distance Learning ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi menunjuk
Person In Charge (PIC) untuk mengelola sistem
pembelajaran daring melalui LMS yang dikembangkan
oleh LAN;
2) PIC melakukan input data Peserta dan Tenaga Pelatihan,
jadwal pelatihan, bahan pembelajaran, soal evaluasi
akademik, penilaian evaluasi dengan memperhatikan
tahapan pembelajaran, dan melakukan pemantauan
proses pembelajaran serta unggahan produk
pembelajaran Peserta melalui sistem informasi
pembelajaran yang dikembangkan oleh LAN;
3) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan
pemantauan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran Distance Learning; dan
4) Mekanisme pembelajaran Distance Learning ditetapkan
dalam petunjuk teknis tersendiri.
c. Pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS
Pembelajaran klasikal ini merupakan bentuk pembelajaran
kolaboratif yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Lembaga Pelatihan Terakreditasi menyusun jadwal
pembelajaran klasikal dan mempersiapkan sarana
prasarana pendukung pembelajaran klasikal yang
diperlukan;
2) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan
pemanggilan calon Peserta melalui PPK Instansi
Pemerintah asal Peserta dengan melengkapi persyaratan
yang telah ditentukan; dan
3) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan
pemantauan perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran klasikal.
2. Kepesertaan
a. Pencalonan dan Penetapan Peserta
Mekanisme pencalonan dan penetapan Peserta dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) calon Peserta lulus seleksi administrasi dan melampirkan
keputusan pengangkatannya sebagai CPNS;
2) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi menerima
calon Peserta yang diusulkan oleh PPK Instansi
Pemerintah asal Peserta dengan memprioritaskan
berdasarkan:
a) urutan penetapan mulai bekerja atau Terhitung
Mulai Tanggal (TMT) Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas (SPMT) CPNS; dan
b) telah bekerja atau telah mendapatkan orientasi pada
unit kerja yang sesuai dengan formasi CPNS;
3) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi pada:
a) Instansi Pemerintah Pusat dapat menerima usulan
nama calon Peserta yang berasal dari Instansi
Pemerintah Daerah setelah menerima rekomendasi
tertulis dari Lembaga Pelatihan Terakreditasi pada
Instansi Pemerintah Provinsi asal Peserta dan
setelah berkoordinasi dengan LAN; atau
b) Instansi Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dapat menerima usulan nama calon Peserta yang
berasal dari Instansi Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota lainnya setelah menerima
rekomendasi tertulis dari Lembaga Pelatihan
Terakreditasi pada Instansi Pemerintah Provinsi asal
Peserta dan setelah berkoordinasi dengan LAN;
4) Dalam hal terdapat CPNS berkebutuhan khusus,
Lembaga penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS wajib
menyiapkan rencana dan sarana prasarana untuk
pendampingan dan/atau fasilitasi yang disesuaikan
dengan karakteristik kebutuhannya untuk mencapai
tujuan pelatihan;
5) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi menetapkan
jumlah dan nama Peserta sesuai dengan golongannya
pada 1 (satu) tahun berjalan, yang dibuat secara
terperinci dalam satu kelas per angkatan dan per
kelompok pembimbingan;
6) Jumlah Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 5)
adalah 40 (empat puluh) orang.
Dalam hal jumlah Peserta:
a) lebih dari 40 (empat puluh) orang, Pelatihan Dasar
CPNS tetap dapat diselenggarakan dengan
mempertimbangkan kesiapan dan kelayakan proses
pembelajaran, dan mendapatkan persetujuan
tertulis dari Kepala LAN; atau
b) kurang dari 40 (empat puluh) orang, Pelatihan Dasar
CPNS tetap dapat diselenggarakan dengan
mempertimbangkan aspek keuangan dan kondisi
lembaga penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS.
Aspek keuangan dan kondisi dimaksud adalah
jaminan kecukupan anggaran dan kondisi lain yang
memungkinkan pelatihan dapat berjalan dan
mencapai tujuan pembelajaran.
7) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi dapat
menggabungkan Peserta golongan III dan golongan II
dalam 1 (satu) angkatan dengan mempertimbangkan
jumlah Peserta dan kemampuan penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan
Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN;
8) Penggabungan Peserta sebagaimana dimaksud pada
angka 7) dilaksanakan pada angkatan terakhir
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS tahun berjalan
atau pada angkatan terakhir penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS berdasarkan Instansi Pemerintah asal
Peserta; dan
9) Penggabungan Peserta sebagaimana dimaksud pada
angka 8) diberikan pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik Peserta dan kebutuhan penilaian evaluasi
Peserta, dan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Penugasan Peserta
Penugasan Peserta dilaksanakan oleh pejabat berwenang di
masing-masing instansi dengan mempertimbangkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni sebagai
berikut:
1) Peserta dari Instansi Pemerintah pusat ditugaskan oleh
Sekretaris Jenderal/Sekretaris Menteri/Sekretaris
Utama;
2) Peserta dari Instansi Pemerintah Provinsi ditugaskan oleh
Sekretaris Daerah Provinsi; dan
3) Peserta dari Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota
ditugaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.
CPNS yang mengikuti Pelatihan Dasar CPNS harus
dibebastugaskan dari rutinitas melaksanakan tugas jabatan.
Ketentuan pembebastugasan dimaksud, dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Peserta harus dibebastugaskan selama Pelatihan Klasikal
dan pembelajaran Blended Learning yang menggunakan
metode pembelajaran daring secara langsung
(synchronous) serta pembelajaran klasikal; dan
2) Peserta dapat dibebastugaskan pada Blended Learning
melalui MOOC dan e-learning yang menggunakan metode
pembelajaran daring secara tidak langsung
(asynchronous) dengan memperhatikan beban
pembelajaran dan tugas pembelajaran.
Peserta wajib mematuhi ketentuan yang berlaku dalam
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dituangkan dalam
format sebagaimana tercantum dalam Formulir 2 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
3. Tenaga Pelatihan
a. Tenaga Pelatihan Dasar CPNS pada Kurikulum Pembentukan
Karakter PNS.
1) Jenis Tenaga Pelatihan
a) Penceramah
Penceramah merupakan pejabat paling rendah
pimpinan tinggi pratama, pejabat fungsional
keahlian, nonPegawai ASN atau yang setara
dan/atau memiliki keahlian/kepakaran untuk
memberikan wawasan pengetahuan dan/atau
berbagi pengalaman sesuai dengan keahliannya
kepada Peserta pada pembelajaran materi ceramah.
b) Pengajar
Pengajar merupakan Pegawai ASN atau non Pegawai
ASN yang memberikan informasi dan pengetahuan
serta memfasilitasi Peserta dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
Pengajar terdiri atas:
(1) Pengampu Materi
Pengampu materi merupakan Widyaiswara
dan/atau Pegawai/nonPegawai ASN lainnya di
dalam dan/atau di luar lingkup Lembaga
Penyelenggara Pelatihan yang memiliki
kemampuan mengampu agenda pembelajaran
dan Mata Pelatihan pada Pelatihan Dasar CPNS.
(2) Penguji
Penguji merupakan Pegawai ASN atau non
Pegawai ASN yang memiliki kemampuan
memberikan penilaian pada evaluasi akademik
atau evaluasi aktualisasi; dan
(3) Pembimbing
Pembimbing merupakan Pegawai ASN atau
nonPegawai ASN yang memiliki kemampuan
memberikan pembimbingan pada pembelajaran
aktualisasi.
c) Pendamping
(1) Pelatihan Klasikal
Pendamping pada Pelatihan Klasikal
merupakan Pegawai ASN atau nonPegawai ASN
yang bertugas mendampingi Peserta dalam
menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, sikap
perilaku, kebersamaan dengan fokus pada
penguatan fisik/jasmani, rohani dan spiritual
selama pelatihan sebagai esensi pola
pendampingan.
(2) Blended Learning
Pendamping pada Blended Learning merupakan
Pengajar yang memiliki kemampuan memahami
esensi pola pendampingan, pembimbingan, dan
konseling sikap perilaku Peserta.
d) Pengelola dan Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Terakreditasi merupakan Pegawai ASN dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi dan/atau Jabatan
Administrasi atau pejabat lain yang setara yang
bertugas pada Lembaga Pelatihan Terakreditasi.
e) Penjamin Mutu merupakan Pegawai ASN atau
nonPegawai ASN dan/atau Praktisi yang memiliki
kemampuan melakukan penjaminan mutu program
pelatihan pada Lembaga Pelatihan Terakreditasi.
2) Persyaratan Tenaga Pelatihan
a) Penceramah
Penceramah pada Pelatihan Dasar CPNS harus
mempunyai kemampuan dalam:
(1) pengelolaan pembelajaran yang diindikasikan
dengan kualifikasi, pengalaman, dan keahlian
pada program Pelatihan Dasar CPNS; dan
(2) penguasaan substansi materi ceramah yang
diajarkan yang diindikasikan dengan
kualifikasi, pengalaman dan keahlian mengajar
pada Pelatihan Dasar CPNS.
b) Pengajar
(1) Pengampu Materi
Pengampu materi harus memiliki sertifikat
kompetensi untuk mengampu agenda
pembelajaran dan Mata Pelatihan pada
Pelatihan Dasar CPNS.
(2) Penguji
Penguji harus memiliki kompetensi untuk:
(a) menyiapkan, mengawasi, dan memberikan
penilaian pada evaluasi akademik; dan
(b) memberikan penilaian rancangan
aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi
pada Pelatihan Dasar CPNS.
(3) Pembimbing
Pembimbing terdiri atas coach dan mentor.
(a) Coach
Coach merupakan Widyaiswara dan/atau
Pegawai ASN lainnya harus memiliki
kompetensi menggali potensi
pengembangan diri Peserta dalam
melaksanakan pembelajaran agenda
habituasi.
(b) Mentor
Mentor merupakan atasan langsung
Peserta atau Pegawai ASN lainnya di
lingkup Instansi Pemerintah asal Peserta
harus memiliki kompetensi memberikan
dukungan, bimbingan dan masukan, serta
berbagi pengalaman
keberhasilan/kegagalan kepada Peserta
untuk melaksanakan pembelajaran agenda
habituasi dan/atau pembelajaran
penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas.
c) Pendamping
(1) Pelatihan Klasikal
Pendamping pada Pelatihan Klasikal harus
mempunyai kemampuan memahami esensi
pola pendampingan Pelatihan Dasar CPNS.
(2) Blended Learning
Pendamping pada Blended Learning harus
memiliki kemampuan:
(a) memahami esensi pola pendampingan
sikap perilaku Peserta; dan
(b) melakukan pembimbingan dan konseling
sikap perilaku Peserta.
d) Pengelola dan Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Terakreditasi
Pengelola dan Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Terakreditasi harus memiliki kemampuan dalam
mengelola dan menyelenggarakan pelatihan, baik
secara daring dan/atau klasikal, yang dibuktikan
dengan:
(1) sertifikat Pelatihan Management of Training
dan/atau pelatihan lain yang dipersyaratkan
bagi Pengelola Pelatihan; dan
(2) sertifikat Training Officer Course dan/atau
pelatihan lain yang dipersyaratkan bagi
Penyelenggara Pelatihan.
e) Penjamin mutu harus memiliki kemampuan
melaksanakan penjaminan penerapan standar
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3) Penugasan Tenaga Pelatihan
a) Tenaga Pelatihan yang terdiri atas: pengampu
materi, coach, penguji, pendamping, pengelola dan
penyelenggara, dan penjamin mutu pelatihan,
ditugaskan oleh pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi;
b) Mentor ditugaskan oleh PPK Instansi Pemerintah
asal Peserta; dan
c) Penceramah ditugaskan oleh pimpinan Instansi
Pemerintah asal penceramah dengan
memperhatikan kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
b. Tenaga Pelatihan Dasar CPNS pada Kurikulum Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
1) Jenis Tenaga Pelatihan
Jenis Tenaga Pelatihan dapat berupa penceramah,
Pengajar, instruktur, pembimbing (Mentor dan Coach),
penguji atau evaluator atau asesor, pengelola dan
penyelenggara Lembaga Pelatihan Terakreditasi,
Penjamin Mutu, atau sebutan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2) Persyaratan Tenaga Pelatihan
Persyaratan Tenaga Pelatihan pada Kurikulum penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas memiliki kemampuan
yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman, dan
keahlian mengajar sesuai dengan tuntutan Kurikulum
penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas yang telah
ditetapkan.
3) Penugasan Tenaga Pelatihan
Penugasan Tenaga Pelatihan pada Kurikulum penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas ditugaskan oleh
pimpinan Instansi Pemerintah tempat pelaksanaan
pelatihan penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
dengan memperhatikan kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
4. Fasilitas
Pelatihan Dasar CPNS menggunakan prasarana yang responsive
gender dan mengakomodasi Peserta berkebutuhan khusus.
Prasarana yang diperlukan dalam Pelatihan Dasar CPNS antara
lain sebagai berikut:
a. aula;
b. ruang kelas;
c. ruang diskusi;
d. ruang seminar;
e. ruang kantor;
f. ruang kebugaran atau olahraga;
g. ruang komputer;
h. asrama bagi Peserta;
i. wisma Tenaga Pelatihan;
j. perpustakaan;
k. ruang makan;
l. fasilitas rekreasi;
m. unit kesehatan; dan
n. tempat ibadah.
Pelatihan Dasar CPNS juga menggunakan sarana pembelajaran
antara lain sebagai berikut:
a. papan tulis;
b. standing flipchart;
c. marker;
d. sound system;
e. TV dan video player;
f. kaset dan/atau compact disc;
g. perekam;
h. komputer/laptop;
i. LCD projector;
j. jaringan wireless fidelity (wi-fi);
k. jaringan internet;
l. local area network;
m. buku referensi;
n. modul/bahan ajar;
o. bank kasus; dan
p. teknologi multimedia.
Penggunaan dan pengaturan prasarana dan/atau sarana yang
diperlukan untuk mendukung Kurikulum dan pembelajaran
penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas dapat menyesuaikan
dengan tuntutan tujuan pembelajaran Mata Pelatihan penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
5. Pembiayaan
a. Pembiayaan program Pelatihan Dasar CPNS dibebankan pada
anggaran Instansi Pemerintah asal Peserta.
b. Pengelolaan pembiayaan Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan
mengacu pada mekanisme pengelolaan keuangan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c. Tidak termasuk dalam pembiayaan Pelatihan Dasar CPNS
adalah kegiatan yang dilaksanakan pada:
1) Pelatihan Klasikal dalam pembelajaran aktualisasi di
tempat kerja pada Instansi Pemerintah asal Peserta atau
pada pembelajaran penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas di tempat kerja pada Instansi Pemerintah asal
Peserta; dan
2) Blended Learning dalam pembelajaran Distance Learning
melalui aktualisasi di tempat kerja atau pada
pembelajaran penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas.

D. Pelaksanaan
1. Lembaga Penyelenggara Pelatihan
a. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dilaksanakan oleh
LAN dan Lembaga Pelatihan Terakreditasi.
b. Lembaga Pelatihan Pemerintah yang belum terakreditasi dapat
menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS dengan penjaminan
mutu dari LAN atau Lembaga Pelatihan Terakreditasi dengan
akreditasi paling rendah kategori B.
c. Lembaga pelatihan dengan syarat tertentu dapat
menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS dengan persetujuan
tertulis dari Kepala LAN.
d. Syarat tertentu sebagaimana yang dimaksud pada huruf c
antara lain:
1) mempunyai sarana prasarana yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh LAN;
2) memiliki pengalaman dalam pengelolaan pelatihan;
3) memiliki tenaga pelatihan yang mampu memfasilitasi
Pelatihan Dasar CPNS;
4) memiliki standar pelayanan sesuai dengan standar
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS;
5) mempunyai kemampuan mengelola pembiayaan
Pelatihan Dasar CPNS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan; dan
6) telah bekerja sama dengan LAN dan/atau Lembaga
Pelatihan Terakreditasi.
e. Lembaga Pelatihan Terakreditasi, baik secara mandiri atau
sebagai Penjamin Mutu dalam melaksanakan Pelatihan Dasar
CPNS, melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1) mengoordinasikan rencana pelaksanaan Pelatihan Dasar
CPNS antara lain meliputi jumlah dan komposisi Peserta,
Tenaga Pelatihan, sarana dan prasarana, jadwal,
penjaminan mutu, dan pembiayaan;
2) melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan,
evaluasi pelatihan, serta evaluasi pasca pelatihan; dan
3) menyampaikan laporan secara tertulis mengenai
keseluruhan kegiatan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
kepada Kepala LAN.
2. Tempat Penyelenggaraan Pelatihan
a. Tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS pada
Kurikulum pembentukan karakter PNS dilaksanakan oleh:
1) Lembaga Pelatihan Terakreditasi;
2) Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang belum
terakreditasi; dan/atau
3) Lembaga Penyelenggara Pelatihan dengan syarat tertentu
yang ditetapkan oleh LAN.
b. Tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS pada
Kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
dilaksanakan di tempat kerja Instasi Pemerintah asal Peserta
yang dilaksanakan oleh unit kerja Instansi Pemerintah asal
Peserta yang menyelenggarakan urusan di bidang
pengembangan sumber daya manusia dan dapat bekerja
sama dengan Lembaga Pelatihan Pemerintah Terakreditasi.
3. Waktu Pelaksanaan
a. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS
Waktu Pelaksanaan pembelajaran terkait Kurikulum
pembentukan karakter PNS dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Pelatihan Klasikal

Waktu pelaksanaan Pelatihan Klasikal dilaksanakan


selama 511 (lima ratus sebelas) JP atau setara dengan 51
(lima puluh satu) hari kerja yang dapat disesuaikan
dengan jadwal pelaksanaan berdasarkan hari kalender.

Selama pembelajaran pada Pelatihan Klasikal dilakukan


proses pendampingan dengan kegiatan penguatan
jasmani, rohani dan/atau spiritual yang disesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan Instansi Pemerintah
asal Peserta serta ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi ASN.

Jadwal pembelajaran Pelatihan Klasikal pada kurikulum


pembentukan karakter PNS dan jumlah JP secara
terperinci adalah sebagai berikut:
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
1. Dinamika
1. Pembukaan Kelompok
(6 JP)
2. C: Kebijakan
Pengembangan SDM
Analisis Isu
Aparatur dan Nilai-
Kontemporer
Nilai ASN 2. Wawasan
(9 JP)
(2 JP) Kebangsaan
3. Overview Kebijakan (6 JP)
Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS
(4 JP)
Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6
Kesiapsiagaan Bela Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan
Negara Bela Negara Bela Negara
(12 JP) (12 JP) (6 JP)
Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9

1. C: Muatan Teknis
Substansi Akuntabilitas Nasionalisme
Lembaga/MTSL (6 JP) (6 JP)
(3 JP)

2. Konsep Aktualisasi Nasionalisme Etika Publik


(3 JP) (6 JP) (6 JP)
3. Akuntabilitas PNS
(6 JP)
Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12
Etika Publik Komitmen Mutu
(6 JP) (6 JP) Anti Korupsi (6
Komitmen Mutu Anti Korupsi JP)
(6 JP) (6 JP)
Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15
1. Evaluasi
1. Manajemen ASN 1. Pelayanan
Akademik
(6 JP) Publik (6 JP)
(5 JP)
2. Whole of 2. Penjelasan
2. MTSL
Government Aktualisasi
(3 JP)
(6 JP) (6 JP)
Hari ke-16 Hari ke-17 Hari ke-18
1. Pembimbingan
Penulisan Rancangan
Evaluasi
Aktualisasi Pembekalan
Rancangan
(9 JP) Habituasi
Aktualisasi
2. Pembimbingan (3 JP)
(10 JP)
Rancangan
Aktualisasi (Mandiri)
AKTUALISASI Hari ke-19 Hari ke-20
Pembimbingan Evaluasi
Aktualisasi Di Tempat
Praevaluasi Pelaksanaan
Kerja
Aktualisasi Aktualisasi
(30 Hari Kerja)
(2 JP) (10 JP)
Hari ke-21
1. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP)
2. Penutupan
Keterangan: Simbol huruf “C” adalah mata pelatihan yang
diberikan oleh Penceramah.

2) Blended Learning
Waktu pelaksanaan Blended Learning dilaksanakan
selama 647 (enam ratus empat puluh tujuh) JP atau
setara dengan 74 (tujuh puluh empat) hari kerja yang
dapat disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
berdasarkan hari kalender.
Jadwal pembelajaran Blended Learning pada kurikulum
pembentukan karakter PNS secara terperinci adalah
sebagai berikut:
a) MOOC
Pembelajaran Mata Pelatihan pada MOOC dilakukan
secara mandiri oleh Peserta (self learning) dan
asynchronous yang dilaksanakan selama 48 (empat
puluh delapan) JP atau setara dengan 16 (enam
belas) hari kerja yang dilaksanakan di tempat
kedudukan Peserta.
Jadwal pembelajaran MOOC dan jumlah JP secara
terperinci adalah sebagai berikut:

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4


Kebijakan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Blended Agenda 1 Agenda 1 Agenda 1
Learning (3 JP) (3 JP) (3 JP)
(3 JP)
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 Agenda 2 Agenda 2 Agenda 2
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)
Hari ke-9 Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 Agenda 2 Agenda 3 Agenda 3
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)
Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15 Hari ke-16
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Evaluasi
Agenda 3 Agenda 4 Agenda 4 Akademik
(3 JP) (3 JP) (3 JP) (3 JP)

Keterangan MOOC:
(1) Waktu mulai dan selesai pembelajaran dapat
diatur secara fleksibel dengan memperhatikan
kesiapan belajar Peserta;
(2) Pembelajaran MOOC dilaksanakan secara
terstruktur mulai dari materi kebijakan sampai
dengan evaluasi akademik;
(3) Evalusi akademik dilakukan dalam bentuk soal
pilihan ganda pada level knowledge;
(4) Selama pembelajaran MOOC, sikap perilaku
Peserta akan dinilai oleh sistem berdasarkan
keaktifan Peserta dalam mempelajari materi
pembelajaran dalam MOOC yang selanjutnya
akan dikonversi menjadi nilai sikap perilaku;
dan
(5) Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan
sikap perilaku dalam MOOC paling lambat
sebelum pembelajaran klasikal dalam Blended
Learning dilaksanakan.
b) Distance Learning
(1) E-Learning
Distance learning melalui e-learning
dilaksanakan secara terstruktur selama 217
(dua ratus tujuh belas) JP atau setara dengan
22 (dua puluh dua) hari kerja dengan rincian
selama:
(a) 25 (dua puluh lima) JP yang dilaksanakan
melalui pembelajaran daring secara
langsung (synchronous); dan
(b) 192 (seratus sembilan puluh dua) JP yang
dilaksanakan secara asynchronous.

Distance learning melalui e-learning


dilaksanakan melalui pembelajaran kolaboratif
antara Peserta dengan Pengajar yang
dilaksanakan secara asynchronous (async) dan
synchronous (sync) di tempat kedudukan
Peserta.

Jadwal pembelajaran distance learning melalui


e-learning dan jumlah JP secara terperinci
adalah sebagai berikut :

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 1 Agenda 1 Agenda 1 Agenda 2
1. Sync (1 JP) Async (9 JP) 1. Async (6 JP) 1. Sync (1 JP)
2. Async (9 JP) 2. Sync (2 JP) 2. Async (9 JP)
Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 Agenda 2 Agenda 2 Agenda 3
Async (9 JP) Async (9 JP) 1. Async (3 JP) 1. Sync (1 JP)
2. Sync (2 JP) 2. Async (9 JP)
Hari ke-9 Hari ke-10 Hari ke-11 Hari ke-12
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 3 Agenda 3 Agenda 4 Agenda 4
Async (9 JP) 1. Async (6 JP) Async (12 JP) Async (12 JP)
2. Sync (2 JP)
Coaching
Agenda
Sync (2 JP)

Hari ke-13 Hari ke-14 Hari ke-15 Hari ke-16


Pembelajaran Pembelajaran Coaching R.A Pembelajaran
Agenda 4 Agenda 4 SynC (2 JP) Agenda 4
Async (12 JP) Async (12 JP) Evaluasi Async (12 JP)
Akademik
AsynC (3 JP)

Hari ke-17 Hari ke-18 Hari ke-19 Hari ke-20


Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Coaching R.A
Agenda 4 Agenda 4 Agenda 4 SynC (2 JP)
Async (12 JP) Async (12 JP) Async (12 JP) Pembelajaran
Agenda 4
Async (3 JP)
Hari ke-21 Hari ke-22
Pembelajaran Agenda 4 Seminar Rancangan Aktualisasi
Async (12 JP) Sync (10 JP)
Keterangan Distance Learning melalui e-
learning:
(a) e-learning dapat diawali dengan
pembelajaran overview skenario
pembelajaran secara asynchronous atau
synchronous oleh Lembaga Penyelenggara
Pelatihan untuk memberikan pemahaman
terhadap Peserta mengenai kegiatan
pembelajaran dan penugasan
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
Peserta selama mengikuti e-learning;
(b) Pembelajaran synchronous dilaksanakan di
dalam kelompok dengan jumlah paling
banyak 10 (sepuluh) orang per kelompok
dan pembelajaran asynchronous dapat
dilakukan dalam jumlah yang lebih kecil
pada satu kelompok belajar melalui
kegiatan pembelajaran penugasan
kelompok;
(c) Waktu mulai dan selesai pembelajaran
dapat diatur secara fleksibel dengan
memperhatikan jumlah JP dan kesiapan
belajar Peserta;
(d) E-learning dilaksanakan secara terstruktur
mulai dari materi agenda 1 sampai dengan
seminar rancangan aktualisasi;
(e) Selama e-learning, sikap perilaku Peserta
akan dinilai oleh pendamping dan
pengampu materi;
(f) Peserta harus sudah melaksanakan
pembelajaran evaluasi akademik sebelum
seminar rancangan aktualisasi
dilaksanakan dan menyelesaikan remedial
paling lambat sampai dengan
pembelajaran klasikal dilaksanakan;
(g) Evaluasi Akademik diberikan dalam
bentuk soal kasus dan/atau esai selama 3
(tiga) JP;
(h) Coaching agenda dilaksanakan oleh coach
aktualisasi untuk melakukan penguatan,
pembulatan, dan umpan balik terhadap
hasil pembelajaran agenda 1, agenda 2,
dan agenda 3 dikaitkan dengan kebutuhan
pembelajaran aktualisasi;
(i) Kegiatan pembelajaran agenda 4 secara
asynchronous diarahkan untuk
memfasilitasi Peserta agar mampu
memahami dan menyusun Rancangan
Aktualisasi dengan baik di bawah
pengawasan coach;
(j) Coaching Rancangan Aktualisasi (RA)
dilaksanakan oleh coach dengan
melakukan pembimbingan secara
asynchronous dengan memberikan umpan
balik terhadap kualitas RA;
(k) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi RA
dengan total 80 (delapan puluh) JP
dilaksanakan dalam 1 (satu) hari pelatihan
dengan perincian:
i. 40 (empat puluh) Peserta dibagi
dalam 4 (empat) kelompok;
ii. setiap kelompok dievaluasi oleh
coach dan penguji; dan
iii. masing-masing kelompok mendapat
alokasi sebanyak 10 (sepuluh) JP;
dan
(l) Kegiatan pembelajaran synchronous dan
asynchronous pada agenda 1, agenda 2,
dan agenda 3 dapat dilaksanakan dengan
pembagian kegiatan belajar secara fleksibel
(sebaran jumlah JP disesuaikan dengan
kebutuhan dengan memperhatikan aspek
kesiapan belajar Peserta), sebagai berikut:
Skenari
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
o
Pembelajara Pembelajara Pembelajara
n Agenda 1 n Agenda 1 n Agenda 1
1. 1. Sync (1 JP) Async (9 JP) 1. Async (6
2. Async (9 JP)
JP) 2. Sync (2 JP)
Pembelajara Pembelajara Pembelajara
n Agenda 1 n Agenda 1 n Agenda 1
2. 1. Sync (1 JP) 1. Sync (1 JP) 1. Async (6
2. Async (9 2. Async (9 JP)
JP) JP) 2. Sync (1 JP)
Pembelajara Pembelajara Pembelajara
n Agenda 1 n Agenda 1 n Agenda 1
3. 1. Sync (2 JP) Async (9 JP) 1. Async (6
2. Async (9 JP)
JP) 2. Sync (1 JP)
Pembelajara Pembelajara Pembelajara
n Agenda 1 n Agenda 1 n Agenda 1
4. 1. Sync (3 JP) Async (9 JP) Async (6 JP)
2. Async (9
JP)
(m) Kegiatan belajar yang diberikan dalam
pembelajaran asynchronous dapat berupa
penugasan individu dan/atau kelompok.
(2) Aktualisasi

Aktualisasi dilaksanakan secara terstruktur


melalui pembelajaran di tempat kerja asal
Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP
atau setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja
dengan perincian 60 (enam puluh) menit, dibagi
45 (empat puluh lima) menit, dikalikan 8
(delapan) jam kerja efektif, dikalikan waktu
pembelajaran di tempat kerja selama 30 (tiga
puluh) hari kerja.

Pembagian aktivitas pembelajaran secara


terperinci adalah sebagai berikut:
Hari
Aktualisas Kegiatan Belajar
i
Hari ke-1 1. melaksanakan kegiatan
sampai aktualisasi di tempat kerja;
dengan 2. melakukan coaching jarak
hari ke-28 jauh (e-mail, instant message
, dan lain-lain) atau e-
coaching;
3. melaksanakan pembelajaran
asynchronous;
4. membuat catatan
pelaksanaan aktualisasi; dan
5. membuat rancangan Laporan
Aktualisasi.
Hari ke-29 1. membuat rancangan tindak
dan hari lanjut hasil aktualisasi; dan
ke-30 2. membuat rancangan bahan
paparan aktualisasi.
Keterangan pembelajaran aktualisasi di tempat
kerja:
(a) Pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
menggunakan rancangan aktualisasi yang
telah diseminarkan sebagai pedoman
kerja;
(b) Waktu dan media pembimbingan selama
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
dilaksanakan atas kesepakatan antara
Coach dan Peserta serta diketahui oleh
Mentor;
(c) Selama proses pembimbingan, Peserta
mendokumentasikan hasil bimbingan dan
mengumpulkan bukti belajar hasil
aktualisasi yang relevan yang dituangkan
dalam Laporan Aktualisasi;
(d) Hasil pembimbingan dan laporan
kemajuan aktualisasi diunggah ke dalam
sistem pembelajaran, dan laporan
pelaksanaan aktualisasi harus diunggah
ke dalam sistem pembelajaran sebelum
pembelajaran klasikal dilaksanakan; dan
(e) Selama pembelajaran aktualisasi di tempat
kerja, sikap perilaku Peserta akan dinilai
oleh Mentor atau atasan Peserta.
b) Pembelajaran Klasikal di Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS

Pembelajaran klasikal dilaksanakan di tempat


penyelenggaraan Blended Learning selama 62 (enam
puluh dua) JP atau setara dengan 6 (enam) hari
kerja.

Selama pembelajaran klasikal di tempat


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dalam
Blended Learning dilakukan proses pendampingan
dengan kegiatan penguatan jasmani, rohani
dan/atau spiritual yang disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan Instansi Pemerintah
asal Peserta serta ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi ASN.

Jadwal pembelajaran klasikal di tempat


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan jumlah
JP secara terperinci adalah sebagai berikut:

Hari ke-1
1. Pembukaan
2. C: Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur
dan Nilai-Nilai ASN (2 JP)
3. Overview Kebijakan Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS (1 JP)
4. C: MTSL (2 JP)
5. Dinamika Kelompok (3 JP)
6. Pembinaan Sikap Perilaku (2 JP)

Hari ke-2
1. C: Etika dan Integritas ASN (2 JP)
2. Pembelajaran Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS (7
JP)
3. Bimbingan Aktualisasi (3 JP)
4. Pembinaan Sikap Perilaku (2 JP)
Hari ke-3
1. Pembelajaran agenda sikap perilaku Bela
Negara dan kegiatan semangat Bela Negara (12
JP)
2. Sosiometri antarPeserta
Hari ke-4
1. C: Profesionalisme ASN (2 JP)
2. Pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran
PNS dalam Kerangka NKRI (7 JP)
3. Pembimbingan Praevaluasi Aktualisasi (3 JP)
Hari ke-5
Seminar Aktualisasi (10 JP)
Hari ke-6
1. Penyempurnaan Laporan Aktualisasi (Mandiri)
2. Pembinaan Sikap Perilaku (1 JP)
3. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan (Mandiri)
4. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (3
JP)
5. Penutupan/Pelepasan Peserta
Keterangan pembelajaran klasikal:
(1) Simbol huruf “C” adalah mata pelatihan yang
diberikan oleh Penceramah.
(2) Pembelajaran klasikal bersifat residential
program, Peserta diasramakan dan diberikan
kegiatan penunjang berupa kesegaran jasmani
dan rohani;
(3) Jadwal dapat diatur secara fleksibel dengan
memperhatikan kesiapan penyelenggaraan,
jumlah JP, dan sebaran Pengajar;
(4) Pembelajaran klasikal bersifat tematik yang
dilaksanakan oleh Penceramah dan Pengampu
Materi dengan penekanan pada aktivitas
pembelajaran praktik (outdoor activity) sebagai
bentuk penguatan dan pendalaman hasil
pembelajaran MOOC dan Distance Learning
dalam rangka pembentukan karakter PNS
profesional sesuai bidang tugas;
(5) Selama pembelajaran klasikal, sikap perilaku
Peserta akan dinilai dan diberikan bimbingan,
serta apabila dibutuhkan Peserta dapat
diberikan konseling oleh pendamping;
(6) Coaching diarahkan untuk memfasilitasi
Peserta mampu menyusun dan menyiapkan
Laporan Aktualisasi, serta memberikan umpan
balik terhadap kualitas Laporan Aktualisasi;
dan
(7) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi aktualisasi
dengan total 120 (seratus dua puluh) JP
dilaksanakan dalam 1 (satu) Hari Pelatihan
dengan perincian:
(a) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4
(empat) kelompok;
(b) setiap kelompok dievaluasi oleh 1 (satu)
Tim Pengajar Aktualisasi (Coach, Mentor
dan penguji); dan
(c) masing-masing kelompok mendapat
alokasi sebanyak 10 (sepuluh) JP.
2) Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan
Lain

Dalam keadaan darurat atau keadaan tertentu, dimana


pembelajaran klasikal dalam Blended Learning tidak
dapat dilaksanakan, pembelajaran klasikal digabungkan
dalam pembelajaran distance learning.

Skenario pembelajaran Distance Learning dalam Keadaan


darurat atau Keadaan lain menggunakan kurikulum dan
pedoman penyelenggaraan yang mengacu kepada
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Skenario pembelajaran dilaksanakan dengan


mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi
yang dilaksanakan di tempat kedudukan Peserta secara
terstruktur, sebagai berikut:
a) Pelatihan Mandiri
(1) Pelatihan Mandiri yang dilaksanakan melalui
pembelajaran Massive Open Online Course
(MOOC). Pembelajaran MOOC dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pembelajaran MOOC
pada Blended Learning.
(2) Jadwal pembelajaran MOOC dan jumlah JP
dilaksanakan dengan menggunakan acuan
sebagaimana dimaksud pada pembelajaran
MOOC Pelatihan Dasar CPNS secara Blended
Learning.
(3) Dalam keadaan MOOC tidak dapat
diselenggarakan, pembelajaran mandiri dapat
dilaksanakan dengan media komunikasi
lainnya dengan persetujuan tertulis dari Deputi
Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi
Aparatur Sipil Negara LAN.
(4) Peserta menyelesaikan evaluasi akademik dan
sikap perilaku dalam MOOC paling lambat 3
(tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi dalam Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu
dilaksanakan.
b) E-Learning
E-Learning merupakan pembelajaran kolaboratif
antara Peserta dan Tenaga Pelatihan secara daring
baik asynchronous dan synchronous dengan
menggunakan sistem informasi pembelajaran yang
dikembangkan oleh LAN yang dikelola bersama
Lembaga Penyelenggara Pelatihan.
Dalam hal e-learning tidak dapat dilaksanakan,
maka pembelajaran kolaboratif dapat dilaksanakan
dengan media komunikasi lainnya dengan
persetujuan tertulis dari Deputi Bidang Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
LAN.
E-Learning dilaksanakan selama 599 (lima ratus
sembilan puluh sembilan) JP atau setara dengan 70
(tujuh puluh ) hari kerja, dengan perincian sebagai
berikut:
(1) Di tempat kedudukan Peserta selama 279 (dua
ratus tujuh puluh sembilan) JP atau setara
dengan 40 (empat puluh) hari kerja; dan
(2) Aktualisasi di tempat kerja Peserta selama 320
(tiga ratus dua puluh) JP atau setara dengan 30
(tiga puluh) hari kerja
Jadwal e-learning secara terperinci adalah sebagai
berikut:

Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3


1. Pembukaan 1. Sync*: 1. Sync
2. Sync*: Dinamika Pembelajaran
C: Kebijakan kelompok (3 JP) agenda 1
Pengembangan 2. Sync (Pendalaman
Sumberdaya Pembelajaran dan penguatan)
Aparatur dan agenda 1 (3 JP)
Nilai-Nilai ASN (Pendalaman 2. Async
(2 JP) dan penguatan) pembelajaran
3. Sync*: Overview (3 JP) Agenda 1 (6 JP)
Kebijakan 3. Async
Penyelenggaraan pembelajaran
Pelatihan Dasar Agenda 1 (6 JP)
CPNS (1 JP)
4. Sync*:
C:Muatan
Teknis
Substantif
Lembaga (2 JP)

Hari ke 4 Hari ke 5 Hari ke 6


1. Sync * : 1. Sync 1. Sync Umpan
Pembinaan Pembelajaran Balik Agenda 1
Sikap Perilaku agenda 1 (3 JP)
(2 JP) (Pendalaman 2. Sync
2. Async dan penguatan) Pembelajaran
pembelajaran (3 JP) agenda 1
Agenda 1 ( 6 JP) 2. Async (Pendalaman
pembelajaran dan penguatan)
Agenda 1 (6 JP) (3 JP)
Hari ke 7 Hari ke 8 Hari ke 9
1. Sync* Async 1. Sync
C: Etika dan pembelajaran Pembelajaran
Integritas ASN Agenda 2 (6 JP) agenda 2
(2 JP) (Pendalaman
2. Sync dan penguatan)
Pembelajaran (2 JP)
agenda 2 2. Async
(Pendalaman pembelajaran
dan penguatan) Agenda 2 (6 JP)
(2 JP)
3. Async
pembelajaran
Agenda 2 (6 JP)
Hari ke 10 Hari ke 11 Hari ke 12
Async Async 1. Sync
pembelajaran pembelajaran Pembelajaran
Agenda 2 (6 JP) Agenda 2 ( 6 JP) agenda 2
(Pendalaman
dan penguatan)
(3 JP)
2. Sync Umpan
Balik Agenda 2
(3 JP)
Hari ke 13 Hari ke 14 Hari ke 15
1. Sync* C: 1. Sync Async
Profesionalisme Pembelajaran pembelajaran
ASN (2 JP) agenda 3 Agenda 3 (9 JP)
2. Sync (Pendalaman
Pembelajaran dan penguatan)
agenda 3 (3 JP)
(Pendalaman 2. Async
dan penguatan) pembelajaran
(2 JP) Agenda 3 (6 JP)
3. Async
pembelajaran
Agenda 3 (6 JP)

Hari ke 16 Hari ke 17 Hari ke 18


1. Async Sync Coaching 1. Async Evaluasi
pembelajaran Agenda Akademik II (3
Agenda 3 (3 JP) JP)
2. Sync Umpan Pembelajaran (2 2. Async
Balik Agenda 3 JP) Pembelajaran
(3 JP) Agenda 4 (3 JP)
3. Sync
Pembelajaran
agenda 3
(Pendalaman
dan penguatan)
(2 JP)
Hari ke 19 Hari ke 20 Hari ke 21
1. Sync * Async Async
Pembinaan Pembelajaran Pembelajaran
Sikap Perilaku Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 (6 JP)
(1 JP)
2. Sync*
Pembimbingan
Penulisan
Rancangan
Aktualisasi (2
JP)
Hari ke 22 Hari ke 23 Hari ke 24
Async Async Async
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 4 ( 9 JP) Agenda 4 ( 9 JP) Agenda 4 (9 JP)
Hari ke 25 Hari ke 26 Hari ke 27
Async Async Async
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 (6 JP) Agenda 4 ( 9 JP)
Hari ke 28 Hari ke 29 Hari ke 30
Async Async Async
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Agenda 4 ( 8 JP) Agenda 4 ( 8 JP) Agenda 4 ( 9 JP)
Hari ke 31 Hari ke 32 Hari ke 33
Sync * Pembinaan 1. Sync Async
Sikap Perilaku (2 Pembimbingan Pembelajaran
JP) Penulisan Agenda 4 (9 JP)
Rancangan
Aktualisasi (
2JP)
2. Async
Pembelajaran
Agenda 4 (6 JP)

Hari ke 34 Hari ke 35 Habituasi


Sync Async Aktualisasi di
Evaluasi Pembekalan tempat kerja (30
Rancangan Habituasi (8 JP) hari kerja)
Aktualisasi (10 JP)

Hari ke 36 Hari ke 37 Hari ke 38


Sync Sync Sync
Pembimbingan Pra Pembimbingan Pra Evaluasi
Evaluasi Evaluasi Aktualisasi (10 JP)
Aktualisasi (3 JP) Aktualisasi (3 JP)
Hari ke 39 Hari ke 40
Sync* Review Penutupan/*
Kebijakan Pelepasan Peserta
Penyelenggaraan
Pelatihan (3 JP)

Keterangan Distance Learning dalam Keadaan


Darurat atau Keadaan Lain melalui e-learning:
(1) Simbol huruf “C” adalah mata pelatihan yang
diberikan oleh Penceramah;
(2) E-learning dapat diawali dengan pembelajaran
overview skenario pembelajaran secara
asynchronous atau synchronous oleh Lembaga
Penyelenggara Pelatihan untuk memberikan
pemahaman terhadap Peserta mengenai
kegiatan pembelajaran dan penugasan
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
Peserta selama mengikuti e-learning;
(3) Pembelajaran synchronous dilaksanakan secara
bersama-sama melibatkan Peserta dalam 1
(satu) kelas (simbol tanda ‘*’) atau kelompok
dengan jumlah paling banyak 10 (sepuluh)
orang per kelompok;
(4) Pembelajaran asynchronous dapat dilakukan
dalam jumlah yang lebih kecil pada 1 (satu)
kelompok belajar melalui penugasan kelompok;
(5) Selama e-learning, sikap perilaku Peserta akan
dinilai oleh pendamping dan pengampu materi;
(6) Peserta harus sudah melaksanakan
pembelajaran evaluasi akademik sebelum
seminar rancanagan aktualisasi dilaksanakan
dan menyelesaikan remedial paling lambat 3
(tiga) hari sebelum Evaluasi Seminar
Aktualisasi;
(7) Evaluasi Akademik diberikan dalam bentuk soal
kasus dan/atau esai selama 3 (tiga) JP;
(8) Peserta menyelesaikan evaluasi sikap perilaku
paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi
Seminar Aktualisasi;
(9) Coaching agenda dilaksanakan oleh coach
aktualisasi untuk melakukan penguatan,
pembulatan, dan umpan balik terhadap hasil
pembelajaran agenda 1, agenda 2, dan agenda 3
dikaitkan dengan kebutuhan pembelajaran
aktualisasi;
(10) Kegiatan pembelajaran agenda 4 secara
asynchronous diarahkan untuk memfasilitasi
Peserta agar mampu memahami dan menyusun
Rancangan Aktualisasi dengan baik di bawah
pengawasan coach;
(11) Coaching Rancangan Aktualisasi (RA)
dilaksanakan oleh coach dengan melakukan
pembimbingan secara asynchronous dengan
memberikan umpan balik baik terhadap
kualitas RA; dan
(12) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi RA dengan
total 80 (delapan puluh) JP dilaksanakan dalam
1 (satu) hari pelatihan dengan perincian:
(a) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4
(empat) kelompok;
(b) setiap kelompok dievaluasi oleh Coach dan
penguji; dan
(c) masing-masing kelompok mendapat
alokasi sebanyak 10 (sepuluh) JP.
(13) Pembimbingan Praevaluasi Aktualisasi
dilaksanakan oleh coach secara synchronous
untuk memfasilitasi Peserta mampu menyusun
dan menyiapkan Laporan Aktualisasi, serta
memberikan umpan balik terhadap kualitas
Laporan Aktualisasi;
(14) Pelaksanaan pembelajaran evaluasi aktualisasi
dengan total 120 (seratus dua puluh) JP
dilaksanakan dalam 1 (satu) Hari Pelatihan
dengan perincian:
(a) 40 (empat puluh) Peserta dibagi ke dalam 4
(empat) kelompok;
(b) setiap kelompok dievaluasi oleh 1 (satu)
Tim Pengajar Aktualisasi (Coach, Mentor
dan penguji); dan
(c) masing-masing kelompok mendapat
alokasi sebanyak 10 (sepuluh) JP; dan
(15) Kegiatan belajar yang diberikan dalam
pembelajaran asynchronous dapat berupa
penugasan individu dan/atau kelompok.

Aktualisasi dalam E-Learning dilaksanakan secara


terstruktur melalui pembelajaran di tempat kerja asal
Peserta selama 320 (tiga ratus dua puluh) JP atau
setara dengan 30 (tiga puluh) hari kerja dengan
perincian 60 (enam puluh) menit, dibagi 45 (empat
puluh lima) menit, dikalikan 8 (delapan) jam kerja
efektif, dikalikan waktu pembelajaran di tempat kerja
selama 30 (tiga puluh) hari kerja.
Pembagian aktivitas pembelajaran Aktualisasi dalam
E-Learning secara terperinci adalah sebagai berikut:
Hari
Kegiatan Belajar
Aktualisasi
Hari ke-1 1. melaksanakan kegiatan
sampai aktualisasi di tempat kerja
dengan hari 2. melakukan coaching jarak jauh
ke-28 (e-mail, instant message , dan
lain-lain) atau e-coaching;
3. melaksanakan pembelajaran
asynchronous;
4. membuat catatan pelaksanaan
aktualisasi; dan
5. membuat rancangan Laporan
Aktualisasi.
Hari ke 29 1. membuat rancangan tindak
dan hari ke- lanjut hasil aktualisasi; dan
30 2. membuat rancangan bahan
paparan aktualisasi.
Keterangan pembelajaran aktualisasi di tempat kerja:
(1) Pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
menggunakan rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan sebagai pedoman kerja;
(2) Waktu dan media pembimbingan selama
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja
dilaksanakan atas kesepakatan antara coach
dan Peserta serta diketahui oleh mentor;
(3) Selama proses pembimbingan, Peserta
mendokumentasikan hasil bimbingan dan
mengumpulkan bukti belajar hasil aktualisasi
yang relevan yang dituangkan dalam Laporan
Aktualisasi;
(4) Hasil pembimbingan dan laporan kemajuan
aktualisasi diunggah ke dalam sistem
pembelajaran, dan laporan pelaksanaan
aktualisasi harus diunggah ke dalam sistem
pembelajaran sebelum pembelajaran klasikal
dilaksanakan; dan
(5) Selama pembelajaran aktualisasi di tempat
kerja, sikap perilaku Peserta akan dinilai oleh
mentor atau atasan Peserta.

b. Kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Waktu Pelaksanaan pembelajaran terkait Kurikulum
penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas dapat
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) sebelum pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS;
2) selama pembelajaran aktualisasi di tempat kerja pada
penyelenggaraan Pelatihan Klasikal dan Distance
Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu
dilaksanakan; atau
3) paling lambat sebelum pembelajaran klasikal pada
penyelenggaraan Blended Learning.

4. Kode Sikap Perilaku


a. Penegakan Kode Sikap Perilaku merupakan bagian dari
penilaian sikap perilaku Peserta.
b. Rincian Kode Sikap Perilaku antara lain sebagai berikut:
1) hadir tepat waktu mengikuti kegiatan pembelajaran tidak
kurang dari 5 (lima) sesi pembelajaran pada pembelajaran
synchronous dan klasikal;
2) menghormati Pengajar, penyelenggara, dan sesama
Peserta lainnya;
3) menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh
penceramah, Pengajar, dan penyelenggara pelatihan;
4) berpakaian sopan selama mengikuti kegiatan pelatihan;
5) selama pembelajaran synchronous Peserta tidak
melakukan aktivitas lainnya dan mengaktifkan kamera
(kecuali tidak memungkinkan secara sistem);
6) berperilaku peduli dalam menjaga kebersihan dan
kenyamanan di lingkungan pelatihan;
7) tidak merokok selama pembelajaran berlangsung;
8) tidak membawa senjata ke dalam tempat pelatihan;
9) tidak melakukan plagiarisme dalam bentuk apa pun
selama mengikuti Pelatihan;
10) tidak memberi gratifikasi kepada Penceramah,
Widyaiswara, Pengelola, dan Penyelenggara Pelatihan;
11) tidak melakukan pelanggaran norma hukum, moral, dan
susila selama mengikuti pelatihan; dan
12) tidak membawa dan mengonsumsi minuman keras,
narkoba, dan bahan terlarang lainnya di dalam tempat
pelatihan.
c. Pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku Pelatihan Dasar
CPNS, diberikan sanksi sebagai berikut:
1) jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku
Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1)
diberikan sanksi sebagai berikut:
a) pada rentang 3 (tiga) sesi pertama diberikan
peringatan lisan;
b) pada rentang 2 (dua) sesi berikutnya setelah rentang
sebagaimana dimaksud pada huruf a) diberi surat
teguran;
c) pada sesi berikutnya setelah rentang sebagaimana
dimaksud pada huruf b), Peserta diberhentikan tidak
dengan hormat dari Pelatihan Dasar CPNS dan
dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d) pemberhentian dan pengembalian sebagaimana
dimaksud pada huruf c) disampaikan melalui surat
pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi ditujukan kepada Pimpinan Instansi
Pemerintah asal Peserta;
2) Jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku
sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 2) sampai
dengan 8), diberikan sanksi sebagai berikut:
a) pelanggaran pertama diberikan peringatan secara
lisan;
b) pelanggaran kedua diberi surat teguran;
c) pelanggaran ketiga Peserta diberhentikan status
kepesertaanya dalam Pelatihan Dasar CPNS dan
dikembalikan kepada instansi asalnya; dan
d) pemberhentian dan pengembalian sebagamana
dimaksud pada huruf c) disampaikan melalui surat
pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi ditujukan kepada Pimpinan Instansi
Pemerintah asal Peserta;
3) jika Peserta terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan pelanggaran terhadap Kode Sikap Perilaku
Peserta sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 9)
sampai dengan angka 12), Peserta diberhentikan status
kepesertaanya dalam Pelatihan Dasar CPNS dan
dikembalikan kepada instansi asalnya;
4) pemberhentian dan pengembalian sebagamana dimaksud
pada angka 3) disampaikan melalui surat pengantar dari
pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi ditujukan
kepada Pimpinan Instansi Pemerintah Asal Peserta;
5) Pembuktian adanya pelanggaan terhadap kode sikap
perilaku sebagaimana dimaksud pada angka 2),
dilaksanakan dengan ketentuan:
a) Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku
mengadakan rapat penegakan kode sikap perilaku
setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari
pimpinan Lembaga Penyelenggara Pelatihan Dasar
CPNS;
b) Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a)
membahas antara lain:
(1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan
kepada Peserta yang bersangkutan disertai
bukti pelanggaran; dan
(2) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak
lanjutnya;
c) Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan
dilaporkan kepada pimpinan lembaga penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS;
6) Pembuktian adanya pelanggaran terhadap kode sikap
perilaku sebagaimana dimaksud pada angka 3),
dilaksanakan dengan ketentuan:
a) Tim pendamping atau tim penilai sikap perilaku
mengadakan rapat penegakan kode sikap perilaku
dengan melibatkan unit kerja yang membidangi
pengelolaan kepegawaian Instansi asal Peserta
setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari
pimpinan Lembaga Penyelenggara Pelatihan Dasar
CPNS;
b) Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a)
dipimpin oleh pimpinan Lembaga Penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS dan membahas, antara lain:
(1) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan
kepada Peserta yang bersangkutan dan unit
kerja yang membidangi pengelolaan
kepegawaian Instansi asal Peserta dan/atau
LAN disertai bukti pelanggaran;
(2) temuan pelanggaran dengan mengonfirmasikan
kepada unit kerja yang membidangi pengelolaan
kepegawaian Instasi asal Peserta dan pihak lain
yang relevan disertai bukti pelanggaran; dan
(3) jenis sanksi yang akan diberikan dan tindak
lanjutnya.
c) Hasil rapat dituangkan dalam berita acara dan
dilaporkan kepada PPK Instansi asal Peserta.
7) Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak
hukum, pimpinan Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Dasar CPNS dapat melakukan konsultasi kepada LAN
melalui deputi yang menyelenggarakan urusan di bidang
kebijakan pengembangan kompetensi untuk
mendapatkan pertimbangan tertentu.
d. Selain Kode Sikap Perilaku sebagaimana dimaksud pada huruf
b, Lembaga Penyelenggara Pelatihan dan Instansi Pemerintah
asal Peserta dapat menetapkan Kode Sikap Perilaku Peserta
yang lain dan sanksinya, disesuaikan dengan kebutuhan
penyelenggaraan pelatihan atau pembelajaran dan ketentuan
yang berlaku serta atas persetujuan tertulis dari Deputi
Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil
Negara LAN.
5. Pemberhentian Peserta
Peserta diberhentikan tidak dengan hormat dari Pelatihan Dasar
CPNS, karena:
a. Dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan
hasil rapat evaluasi akhir atau dinyatakan tidak lulus
Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat evaluasi akhir
ulang; atau
b. terbukti melanggar Kode Sikap Perilaku.
Peserta yang diberhentikan tidak dengan hormat tersebut
dikembalikan kepada instansi asalnya yang disampaikan melalui
surat pengantar dari pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi
ditujukan kepada Pimpinan Instansi Pemerintah Asal Peserta.
Pemberhentian tidak dengan hormat Peserta yang dinyatakan tidak
lulus Pelatihan Dasar CPNS berdasarkan hasil rapat evaluasi akhir,
diberikan apabila jumlah ketidakhadiran Peserta dimaksud pada :
a. Pelatihan Klasikal secara akumulatif paling rendah:
1) 6 (enam) sesi;
2) 18 (delapan belas) JP; dan/atau
3) 2 (dua) hari secara kumulatif.
b. Blended Learning, ketidakhadiran Peserta sebagaimana
dimaksud pada angka 1) huruf (a), huruf (b), dan huruf (c)
diberlakukan untuk Distance Learning dengan metode
synchronous dan pembelajaran klasikal.
c. Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau Keadaan Lain,
ketidakhadiran Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1)
huruf (a), huruf (b), huruf dan (c) diberlakukan untuk e-
Learning dengan metode synchronous.
Atas pertimbangan kemanusiaan dan/atau alasan lain sesuai
ketentuan yang berlaku, Lembaga Pelatihan Terakreditasi
berdasarkan atas persetujuan tertulis dari Deputi Bidang
Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN,
dapat memberikan jumlah ketidakhadiran Peserta melebihi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1) huruf (a), huruf
(b), dan huruf (c) dan/atau memberikan penugasan lain, dengan
ketentuan:
a. Peserta mendapatkan tugas dinas instansi yang tidak bisa
diwakilkan dan diperkuat dengan pernyataan dari PPK atau
PyB Instansi Pemerintah asal Peserta;
b. Peserta mendapatkan kejadian di luar kemampuan manusia
dan tidak dapat dihindarkan (bersifat force majeure), sehingga
jumlah ketidakhadiran Peserta melebihi ketentuan dengan
batas paling banyak 6 (enam) Hari Pelatihan;
c. Kejadian sebagaimana dimaksud pada huruf b antara lain:
bencana alam, kecelakaan diri secara fisik dan/atau psikis
dengan keterangan tertulis dari dokter pemerintah, atau
kejadian lainnya berdasarkan atas penetapan pejabat
berwenang;
d. Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2)
diberikan tugas tambahan yang setara sesuai dengan Mata
Pelatihan yang ditinggalkan sebelum Pelatihan Dasar CPNS
berakhir; dan
e. Dalam rangka menjaga hal-hal yang akan berdampak hukum,
pimpinan Lembaga Penyelenggara Pelatihan dapat melakukan
konsultasi kepada Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan
Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN untuk mendapatkan
pertimbangan tertentu.
6. Evaluasi Pelatihan Dasar CPNS
Evaluasi Pelatihan Dasar CPNS dilakukan melalui Evaluasi Peserta,
Evaluasi Tenaga Pelatihan, dan Evaluasi Penyelenggaraan.

a. Evaluasi Peserta
Penilaian terhadap Peserta meliputi: evaluasi sikap perilaku,
evaluasi akademik, evaluasi aktualisasi, dan evaluasi
penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
1) Evaluasi Sikap Perilaku

Evaluasi sikap perilaku dilakukan dengan melakukan


pemantauan sikap dan perilaku Peserta selama Pelatihan
pada pembelajaran daring dan klasikal serta di tempat
kerja, dengan rincian sebagai berikut:

a) Pelatihan Klasikal:
(1) Penilaian sikap perilaku dengan bobot penilaian
sebesar 10% (sepuluh persen);
(2) Dilakukan Lembaga Pelatihan Terakreditasi
oleh pendamping dan penyelenggara dengan
bobot penilaian sebesar 5% (lima persen) selama
pelatihan berlangsung; dan
(3) Dilakukan oleh Instansi Pemerintah asal
Peserta dengan dengan bobot penilaian 5% (lima
persen) melalui aktualisasi di tempat kerja, dan
pembelajaran penguasaan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas.
b) Blended Learning:
(1) Evaluasi sikap perilaku dengan bobot penilaian
15% (lima belas persen);
(2) Dilakukan oleh Lembaga Pelatihan
Terakreditasi dengan bobot penilaian sebesar
10% (sepuluh persen) untuk menilai sikap
perilaku Peserta selama Pelatihan Mandiri,
Distance Learning melalui e-learning, dan
pembelajaran klasikal; dan
(3) Dilakukan oleh Instansi Pemerintah asal
Peserta dengan bobot penilaian sebesar 5%
(lima persen) untuk menilai sikap perilaku
Peserta selama Distance Learning melalui
aktualisasi di tempat kerja, dan pembelajaran
penguasaan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.
c) Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau
Keadaan Lain:
(1) Evaluasi sikap perilaku dengan bobot penilaian
15% (lima belas persen);
(2) Dilakukan oleh Lembaga Pelatihan
Terakreditasi dengan bobot penilaian sebesar
10% (sepuluh persen) untuk menilai sikap
perilaku Peserta selama Pelatihan Mandiri dan
Distance Learning melalui e-learning; dan
(3) Dilakukan oleh Instansi Pemerintah asal
Peserta dengan bobot penilaian sebesar 5%
(lima persen) untuk menilai sikap perilaku
Peserta selama Distance Learning melalui
aktualisasi di tempat kerja dan pembelajaran
penguasaan Kompetensi Teknis Bidang Tugas.

Bagi Peserta yang dinilai mempunyai sikap perilaku


kurang memuaskan atau tidak memuaskan (bawah nilai
70 (tujuh puluh)) diberikan konseling, dengan ketentuan:

a) konseling dilaksanakan melalui pendampingan dan


pembinaan sikap perilaku yang dilakukan selama
Pelatihan Dasar CPNS;
b) dilaksanakan oleh Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Terakreditasi, paling lambat sampai dengan
dilaksanakannya rapat evaluasi akhir; dan
c) dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah asal Peserta,
paling lambat sampai dengan pembelajaran
aktualisasi di tempat kerja selesai dilaksanakan.
Hasil Akhir proses pemberian konseling dilaporkan
dan dikonsultasikan kepada Pimpinan Lembaga
Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS untuk
pertimbangan akhir nilai sikap perilaku.

Nilai sikap perilaku, hasil konseling, hasil konsultasi dan


laporan, digunakan sebagai bahan rapat evaluasi akhir
untuk menentukan status kelulusan Peserta.

Rincian bobot penilaian Sikap Perilaku bagi CPNS


Golongan II dan Golongan III menggunakan instrumen
sebagaimana dimaksud dalam Formulir 3A dan Formulir
3B untuk Pelatihan Klasikal, Formulir 3C dan Formulir
3D untuk Blended Learning, dan Formulir 3E dan
Formulir 3F untuk Distance Learning. Sedangkan
rekapitulasinya dituangkan dalam format sebagaimana
tercantum dalam Formulir 3G Anak Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

2) Evaluasi Akademik

Evaluasi akademik diberikan kepada Peserta untuk


menilai pemahaman Peserta mengenai substansi Mata
Pelatihan pada pembelajaran agenda 2 (Nilai-nilai Dasar
PNS) dan agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI).
a) Pelatihan Klasikal
Penilaian Evaluasi akademik dapat diberikan secara
daring kepada Peserta dengan bobot 20% (dua puluh
persen) untuk menilai pemahaman Peserta pada
mengenai Mata Pelatihan agenda 2 dan agenda 3.
Jenis soal pada evaluasi akademik terdiri atas ujian
tulis Tipe A dan soal tipe B. Pada ujian tulis Tipe A
dapat berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat
dengan bobot 10% (sepuluh persen), dan ditambah
soal tipe B berbentuk kasus dengan bobot 10%
(sepuluh persen).
b) Blended Learning dan Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Lain
Penilaian Evaluasi akademik diberikan secara daring
(e-evaluation) dengan bobot 20% (dua puluh persen)
untuk menilai pemahaman Peserta mengenai Mata
Pelatihan agenda 2 (Nilai-nilai Dasar PNS) dan
agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI),
dengan rincian:
(1) evaluasi akademik pada pembelajaran mandiri
(MOOC) yang dikembangkan oleh LAN diberikan
dalam bentuk pilihan ganda dengan bobot 10%
(sepuluh persen); dan
(2) evaluasi akademik pada pembelajaran Distance
Learning melalui E-Learning yang
dikembangkan oleh LAN dan/atau Lembaga
Penyelenggara Pelatihan Terakreditasi
diberikan dalam bentuk soal kasus dengan
bobot 10% (sepuluh persen).

Penyelesaian soal kasus diukur melalui kualitas analisis


pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui jawaban
Peserta dengan menggunakan indikator penilaian dan
bobot sebagai berikut:

Bobot (10%)
No. Indikator
Gol. II Gol. III
1. mendeskripsikan rumusan
kasus dan/atau masalah
pokok, aktor yang terlibat
3% 2%
dan peran setiap aktornya
berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
2. melakukan analisis
terhadap:
a. bentuk penerapan dan
pelanggaran terhadap
nilai-nilai dasar PNS,
dan pengetahuan
tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI
oleh setiap aktor yang
terlibat berdasarkan
3% 2%
konteks deskripsi
kasus.
b. dampak tidak
diterapkannya nilai-
nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang
kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI
berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
3. mendeskripsikan gagasan-
gagasan alternatif
pemecahan masalah 4% 3%
berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
4. Mendeskripsikan
konsekuensi penerapan dari
setiap alternatif gagasan
- 3%
pemecahan masalah
berdasarkan konteks
deskripsi kasus.

Penilaian Evaluasi Akademik bagi CPNS Golongan II dan


Golongan III dituangkan dalam format sebagaimana
tercantum dalam Formulir 4A dan Formulir 4B Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
3) Evaluasi Aktualisasi
Evaluasi aktualisasi diberikan kepada peserta untuk
menilai hasil pembiasaan diri di tempat kerja berbagai
mata pelatihan yang telah dipelajari dalam pelatihan,
terdiri atas:
a) evaluasi rancangan aktualisasi dengan bobot
penilaian sebesar 20% (dua puluh persen); dan
b) evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan bobot
penilaian sebesar 30% (tiga puluh persen),

yang masing-masing secara rinci dijelaskan sebagai


berikut:

a) Evaluasi Rancangan Aktualisasi (RA)


Penilaian RA dilakukan melalui presentasi seminar
RA pada sesi evaluasi rancangan aktualisasi dengan
indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:

No. Indikator Bobot


a. Ketepatan Rencana Aktualisasi
5%
dikaitkan dengan Agenda 3
b. Gagasan kreatif dalam
3%
pelaksanaan kegiatan
c. Tahapan rencana kegiatan
5%
aktualisasi
d. Relevansi rencana kegiatan
dikaitkan dengan Aktualisasi 5%
Agenda 2
e. Teknik Komunikasi 2%

Jumlah 20%

(1) Ketepatan Rencana Aktualisasi dikaitkan


dengan Agenda 3
Level (L) ketepatan rencana aktualisasi
dikaitkan dengan agenda 3 adalah sebagai
berikut:
L Uraian
4 Isu yang diangkat aktual, dianalisis
dengan baik, disertai buki-bukti dan
dikaitkan dengan aktualisasi agenda 3.
3 Isu yang diangkat aktual namun tidak
disertai dengan analisis dan bukti yang
dikaitkan dengan aktualisasi agenda 3.
2 Isu yang diangkat tidak aktual.
1 Tidak dapat dikategorikan sebagai isu.

(2) Gagasan Kreatif dalam Pelaksanaan Kegiatan


Level (L) gagasan kreatif dalam pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Gagasan kreatif sebagai terobosan


untuk memecahkan isu tergambar
dengan jelas dan memiliki lebih dari 3
kegiatan pemecahan isu yang
dikaitkan dengan agenda 3.
3 Gagasan kreatif sebagai terobosan
untuk memecahkan isu tergambar
dengan jelas dan memiliki 3 (tiga)
kegiatan pemecahan isu yang
dikaitkan dengan agenda 3.
2 Gagasan kreatif sebagai terobosan
untuk memecahkan isu kurang
tergambar dengan jelas dan memiliki 2
(dua) kegiatan pemecahan isu yang
dikaitkan agenda 3.
1 Tidak ada gagasan kreatif sebagai
terobosan untuk memecahkan isu dan
memiliki 1 (satu) kegiatan pemecahan
isu yang dikaitkan agenda 3.

(3) Tahapan Rencana Kegiatan Aktualisasi


Level (L) tahapan rencana kegiatan aktualisasi
adalah sebagai berikut:

L Uraian

4 Kegiatan yang dipilih relevan dengan


penyelesaian isu dan keterkaitan antar
tahapan kegiatan tergambar jelas.
3 Kegiatan yang dipilih relevan dengan
penyelesaian isu, tetapi keterkaitan
antar tahapan kegiatan tidak
tergambar jelas.
2 Kegiatan yang dipilih kurang relevan
dengan penyelesaian isu, tetapi
keterkaitan antar tahapan kegiatan
tergambar dengan jelas.
1 Kegiatan yang dipilih tidak relevan
dengan penyelesaian isu, penyusunan
tahapan kegiatan tidak tergambar
dengan jelas.

(4) Relevansi rencana kegiatan dikaitkan dengan


Aktualisasi Agenda 2
Level (L) relevansi rencana kegiatan dikaitkan
dengan Aktualisasi Agenda 2 adalah sebagai
berikut:
L Uraian

4 Aktualisasi agenda 2 relevan dengan


seluruh kegiatan yang telah
ditetapkan.
3 Aktualisasi agenda 2 relevan dengan
sebagian besar kegiatan yang telah
ditetapkan.
2 Aktualisasi agenda 2 relevan dengan
separuh kegiatan yang telah
ditetapkan.
1 Aktualisasi agenda 2 relevan dengan
sebagian kecil kegiatan yang telah
ditetapkan.

(5) Teknik Komunikasi


Level (L) teknik komunikasi pada saat
presentasi seminar RA adalah sebagai berikut:
L Uraian
4 Peserta mampu menjelaskan RA
dengan baik, dan mampu memberikan
respon terhadap pertanyaan dengan
baik.
3 Peserta mampu menjelaskan RA
dengan baik, tetapi kurang mampu
memberikan respon terhadap
pertanyaan.
2 Peserta kurang mampu menjelaskan
RA dan kurang mampu memberikan
respon terhadap pertanyaan.
1 Peserta tidak mampu
mempresentasikan RA.

Penilaian RA dituangkan dalam format sebagaimana


tercantum dalam Formulir 5 Anak Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini. Sedangkan rekapitulasi penilaian RA
dituangkan dalam format sebagaimana tercantum
dalam Formulir 6 Anak Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

b) Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi


Penilaian pelaksanaan aktualisasi dilakukan melalui
presentasi seminar pelaksanaan Aktualisasi pada
sesi evaluasi pelaksanaan Aktualisasi dengan
indikator penilaian dan bobot sebagai berikut:

No. Indikator Bobot

a. Capaian pelaksanaan kegiatan 5%


b. Kualitas dan kemanfaatan
20%
aktualisasi
c. Teknik komunikasi 5%

Jumlah 30%

(1) Capaian pelaksanaan kegiatan


Level (L) capaian pelaksanaan kegiatan adalah
sebagai berikut:

L Uraian

4 Peserta mampu melaksanakan seluruh


kegiatan dan didukung dengan bukti
belajar yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
3 Peserta mampu melaksanakan sebagian
besar kegiatan dan didukung dengan
bukti belajar yang relevan dengan
persetujuan pembimbing.
2 Peserta mampu melaksanakan separuh
kegiatan dan didukung dengan bukti
belajar yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
1 Peserta mampu melaksanakan sebagian
kecil kegiatan dan didukung dengan
bukti belajar yang relevan dengan
persetujuan pembimbing.

(2) Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi


Level (L) kemanfaatan aktualisasi adalah
sebagai berikut:

L Uraian

4 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang


mendasari kegiatan dilakukan dan
bermanfaat bagi stakeholder dan/atau
pimpinan, berkontribusi terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi, serta memperkuat nilai
organisasi.
3 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang
mendasari kegiatan dilakukan, tetapi
hanya bermanfaat bagi stakeholder atau
pimpinan, tetapi kontribusinya terhadap
pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi, serta memperkuat nilai
organisasi tidak tergambar dengan jelas.
2 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang
mendasari kegiatan dilakukan, tetapi
tidak terurai dengan jelas.
1 Tidak terjadi Aktualisasi agenda 2 dan
agenda 3.

(3) Teknik Komunikasi


Level (L) kualitas teknik komunikasi pada saat
presentasi seminar hasil Aktualisasi adalah
sebagai berikut:
L Uraian
4 Peserta mampu menjelaskan hasil
aktualisasi dengan baik dan mampu
memberikan respon terhadap
pertanyaan dengan baik.
3 Peserta mampu menjelaskan hasil
aktualisasi dengan baik, tetapi kurang
mampu memberikan respon terhadap
pertanyaan.
2 Peserta kurang mampu menjelaskan
hasil aktualisasi dan kurang mampu
memberikan respon terhadap
pertanyaan.
1 Peserta tidak mampu
mempresentasikan hasil aktualisasi.

Penilaian pelaksanaan aktualisasi dituangkan dalam


format sebagaimana tercantum dalam Formulir 7
Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini, sedangkan
rekapitulasi penilaian pelaksanaan aktualisasi
dituangkan dalam format sebagaimana tercantum
dalam Formulir 8 Anak Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Selain evaluasi rancangan aktualisasi dan evauasi
pelaksanaan aktualisasi tersebut, pembimbing (Coach
dan Mentor) memberikan penilaian deskriptif mengenai
kemampuan Peserta Pelatihan Dasar CPNS selama proses
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja. Penilaian
deskriptif rancangan aktualisasi ini dituangkan dalam
format sebagaimana tercantum dalam Formulir 9 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini. Sedangkan untuk penilaian deskriptif
untuk pelaksanaan aktualisasi dituangkan dalam format
sebagaimana tercantum dalam Formulir 10 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Nilai evaluasi rancangan aktualisasi dan pelaksanaan
aktualisasi yang diperoleh pada setiap level nilai
ditetapkan melalui nilai konversi dari masing-masing
level sebagai berikut:
Level Nilai
4 80,01 – 100
3 70,01 – 80,00
2 60,01 – 70,00
1 0 – 60
4) Evaluasi Penguatan Kompetensi Bidang Tugas
Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
dilakukan setelah Peserta menyelesaikan pembelajaran
pada Kurikulum penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas yang dapat dilaksanakan secara daring.
Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh Instansi
Pemerintah asal Peserta melalui unit kerja yang
menyelenggarakan urusan di bidang pengelolaan sumber
daya manusia aparatur.
Pembobotan Evaluasi penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas, dengan rincian:
a) Pelatihan Klasikal dengan bobot penilaian 20% (dua
puluh persen); dan
b) Blended Learning dan Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Lain dengan bobot
penilaian 15% (lima belas persen).

Rekapitulasi penilaian Peserta pada Kurikulum


penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas dituangkan
dalam format sebagaimana tercantum dalam Formulir 11
Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.

Perolehan nilai evaluasi Peserta ditetapkan dengan rincian


kualifikasi sebagai berikut:
1) sangat memuaskan (skor 90,01 – 100);
2) memuaskan (skor 80,01 – 90,00);
3) baik (skor 70,01 – 80,00);
4) kurang baik (skor 60,01 – 70,00); dan
5) tidak memenuhi kualifikasi (skor ≤60).
Kualifikasi penilaian Peserta diberikan kepada Peserta dan
diumumkan pada saat penutupan (pelepasan) pelatihan,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi
paling rendah baik untuk setiap aspek penilaian evaluasi
Peserta;
2) Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika
memperoleh kualifikasi kurang baik paling rendah pada
1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi Peserta; dan
3) Peserta dinyatakan tidak lulus jika memperoleh
kualifikasi tidak memenuhi kualifikasi paling rendah
pada 1 (satu) aspek penilaian pada evaluasi Peserta;
Pada setiap kriteria penilaian evaluasi Peserta, Peserta harus
memenuhi batas nilai kelulusan (passing grade) dengan nilai
di atas 70 (tujuh puluh).
Apabila dari kriteria penilaian ada yang belum memenuhi
batas nilai kelulusan, Peserta diberikan kesempatan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan (remedial), dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) evaluasi akademik
a) Pelatihan Klasikal:
Evaluasi akademik dalam Pelatihan Klasikal, Peserta
diberikan kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat
sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum pelatihan
berakhir.
b) Blended Learning:
(1) Evaluasi akademik dalam Pelatihan Mandiri,
Peserta diberikan kesempatan perbaikan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat
sampai dengan pembelajaran klasikal
dilaksanakan; dan
(2) Evaluasi akademik dalam Distance Learning
melalui e-learning, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat
sebelum Pembelajaran Klasikal dilaksanakan;
c) Distance Learning dalam Keadaan Darurat atau
Keadaan Lain:
(1) Evaluasi akademik dalam Pelatihan Mandiri,
Peserta diberikan kesempatan perbaikan untuk
memenuhi batas nilai kelulusan paling lambat
sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum Evaluasi
Seminar Aktualisasi; dan
(2) Evaluasi akademik dalam e-learning, Peserta
diberikan kesempatan 1 (satu) kali perbaikan
untuk memenuhi batas nilai kelulusan paling
lambat sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum
Evaluasi Seminar Aktualisasi.
2) Dalam evaluasi Rancangan Aktualisasi, Peserta diberikan
kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk memenuhi
batas nilai kelulusan paling lambat sampai dengan 3 (tiga)
hari setelah seminar rancangan aktualisasi melalui
konsultasi dengan pembimbing;
3) Dalam evaluasi pelaksanaan Aktualisasi, Peserta
diberikan kesempatan 1 (satu) kali perbaikan untuk
memenuhi batas nilai kelululusan paling lambat 1 (satu)
minggu setelah pelatihan berakhir atau sesuai kebutuhan
yang ditetapkan dalam rapat kelulusan;
4) pelaksanaan perbaikan dalam evaluasi akademik,
evaluasi rancangan aktualisasi dan evaluasi pelaksanaan
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS untuk memenuhi batas
nilai kelulusan dilaksanakan tanpa alokasi pembiayaan;
dan
5) evaluasi penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
diberikan kesempatan perbaikan untuk memenuhi batas
nilai kelulusan paling lambat sampai dengan
pembelajaran aktualisasi di tempat kerja selesai
dilaksanakan.

b. Rapat Evaluasi Akhir


Lembaga Penyelenggara Pelatihan Terakreditasi
menyelenggarakan rapat evaluasi akhir untuk menentukan
status kelulusan Peserta. Rapat dimaksud melibatkan Tim
yang ditetapkan oleh pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi yang terdiri atas:
1) Pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang
menyelenggarakan Pelatihan;
2) Penanggung jawab Evaluasi Program;
3) Tim Penjamin Mutu Lembaga Pelatihan Terakreditasi
yang menyelenggarakan Pelatihan dan/atau Pejabat dari
LAN;
4) Coach; dan
5) Penyelenggara.
Dalam rapat evaluasi akhir dilakukan rekapitulasi hasil
evaluasi sikap perilaku, evaluasi akademik, evaluasi
aktualisasi, dan evaluasi penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas sesuai pembobotan masing-masing, sehingga
menghasilkan nilai akhir.
Dalam menetapkan nilai akhir, Tim mempertimbangkan
penilaian deskriptif dari pembimbing (coach dan mentor) dan
penetapan nilai akhir dituangkan dalam rekapitulasi nilai
akhir menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Formulir 12 Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Pada setiap kriteria penilaian, Peserta harus memenuhi batas
nilai kelulusan (passing grade) dengan nilai di atas 70 (tujuh
puluh). Berdasarkan hasil rapat, apabila dari kriteria penilaian
ada yang belum memenuhi batas nilai kelulusan terkecuali
untuk penilaian sikap perilaku, Peserta diberikan kesempatan
untuk melakukan remedial.
Ketentuan remedial diatur sebagai berikut:
1) remedial penilaian evaluasi akademik diberikan
kesempatan remedial paling lambat 1 (satu) minggu
setelah pelatihan berakhir melalui evaluasi ulang;
2) remedial penilaian evaluasi pelaksanaan aktualisasi
diberikan kesempatan remedial sebanyak 1 (satu) kali
paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelatihan berakhir
atau sesuai kebutuhan melalui evaluasi ulang; dan
3) pelaksanaan remedial evaluasi Peserta dilaksanakan
tanpa alokasi pembiayaan.
Selanjutnya Lembaga Pelatihan Terakreditasi melakukan
rapat evaluasi akhir ulang paling lambat 15 (lima belas) hari
kerja terhitung sejak rapat evaluasi akhir selesai dilaksanakan
dengan melakukan rekapitulasi ulang hasil remedial sesuai
pembobotan masing-masing, sehingga menghasilkan nilai
akhir.
Berdasarkan hasil evaluasi akhir ulang, apabila:
1) Peserta memperoleh nilai paling rendah sebesar 70,01
(tujuh puluh koma nol satu) atau masuk dalam
kualifikasi paling rendah cukup memuaskan, maka
Peserta yang bersangkutan dinyatakan lulus Pelatihan
Dasar CPNS; atau
2) Peserta memperoleh nilai kurang dari 70,01 (tujuh puluh
koma nol satu) atau masuk dalam kualifikasi kurang
memuaskan atau tidak memuaskan, maka bagi Peserta
yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus Pelatihan
Dasar CPNS.
Lembaga Pelatihan Terakreditasi melaporkan secara tertulis
hasil evaluasi akhir ulang kepada LAN, antara lain:
1) identitas CPNS;
2) nama lembaga penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS;
3) tempat penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS;
4) pelaksanaan remedial yang antara lain memuat informasi
mengenai waktu, jadwal, dan teknis pelaksanaan;
5) nilai hasil remedial; dan
6) dasar pertimbangan pemberian nilai remedial.
Laporan tertulis hasil evaluasi akhir ulang dituangkan dalam
format sebagaimana tercantum dalam Formulir 13 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
c. Evaluasi Tenaga Pelatihan
1) Evaluasi Penceramah
Evaluasi penceramah dilakukan oleh Peserta dan Tim
Evaluator Widyaiswara yang ditetapkan oleh Pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal. Aspek
yang dinilai adalah:
a) penguasaan materi;
b) cara penyajian materi;
c) cara menjawab pertanyaan dari Peserta; dan
d) pemberian motivasi dan inspirasi kepada Peserta.
Penilaian terhadap penceramah oleh Peserta dan Tim
Evaluator Widyaiswara dituangkan dalam format
sebagaimana tercantum dalam Formulir 14 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
2) Evaluasi Pengajar
a) Pengampu Materi
Evaluasi pengampu materi dilakukan oleh Peserta
dan Tim Evaluator Widyaiswara yang dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai oleh Peserta adalah:
(1) penguasaan materi;
(2) sistematika dan cara penyajian;
(3) ketepatan waktu dan kehadiran;
(4) penggunaan metode dan media pembelajaran;
(5) sikap dan perilaku;
(6) kerapian berpakaian;
(7) cara menjawab pertanyaan dari Peserta;
(8) penggunaan bahasa;
(9) pemberian motivasi kepada Peserta; dan
(10) kerja sama antarWidyaiswara (dalam tim).

Evaluasi terhadap pengampu materi yang dilakukan


oleh Peserta dan Tim Evaluator Widyaiswara
dituangkan dalam format sebagaimana tercantum
dalam Formulir 15A dan Formulir 15B Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
Adapun aspek yang dinilai oleh Tim Evaluator
Widyaiswara adalah implementasi dari sertifikat
kompetensi yang dimiliki, meliputi:
(1) pengelolaan pembelajaran, dengan
subkompetensi kemampuan dalam:
(a) membuat satuan acara pembelajaran
(SAP)/Rencana Pembelajaran (RP);
(b) menyusun bahan ajar;
(c) pengembangan media pembelajaran; dan
(d) menerapkan metode pembelajaran orang
dewasa;
(2) melakukan komunikasi yang efektif dengan
Peserta;
(3) memotivasi semangat belajar Peserta; dan
(4) mengevaluasi pembelajaran.
Evaluasi Pengampu Materi dilakukan untuk menilai
kemampuan Pengampu Materi yang dinilai
berdasarkan aspek kompetensi sebagaimana
ditetapkan oleh Kepala LAN.
b) Penguji
Evaluasi penguji dilakukan oleh Peserta dan coach di
tempat pelatihan yang dapat dilaksanakan secara
daring dan/atau klasikal. Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan menggali potensi belajar; dan
(2) pemberian motivasi dan inspirasi.
Evaluasi terhadap penguji oleh Peserta dituangkan
dalam format sebagaimana tercantum dalam
Formulir 16 Anak Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
c) Coach
Evaluasi coach dilakukan oleh Peserta yang dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan membimbing;
(2) ketepatan waktu dan kehadiran;
(3) penggunaan metode dan media pembimbingan;
(4) sikap dan perilaku; dan
(5) pemberian motivasi dan inspirasi.
Evaluasi coach dituangkan dalam format
sebagaimana tercantum dalam Formulir 17 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
d) Mentor
Evaluasi mentor dilakukan oleh Peserta yang dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Aspek yang dinilai adalah:
(1) kemampuan membimbing;
(2) penggunaan metode dan media pembimbingan;
dan
(3) pemberian motivasi dan inspirasi.
Evaluasi mentor dilakukan dituangkan dalam format
sebagaimana tercantum dalam Formulir 18 Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
Penilaian terhadap penceramah, pengampu materi, penguji,
coach, dan mentor, direkapitulasi dan diolah oleh Tim
Evaluator Widyaiswara dituangkan dalam format sebagaimana
tercantum dalam Formulir 19 Anak Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Hasil rekapitulasi disampaikan kepada pimpinan Lembaga
Pelatihan Terakreditasi ditembuskan kepada Kepala LAN
melalui deputi yang menyelenggarakan urusan di bidang
kebijakan pengembangan kompetensi serta yang
bersangkutan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas
pengajaran.
d. Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari penyelenggaraan adalah implementasi
dari sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh pengelola dan
penyelenggara Pelatihan. Evaluasi penyelenggaraan dapat
dilaksanakan secara daring dan/atau klasikal.
Untuk pengelola Pelatihan, meliputi:
1) Perencanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a) kesesuaian perencanaan dengan standar program
pelatihan; dan
b) penyampaian rencana pelatihan kepada LAN.
2) Pengorganisasian program pelatihan, dengan indikator:
a) keputusan pimpinan Lembaga Pelatihan
Terakreditasi mengenai panitia penyelenggara
pelatihan; dan
b) uraian tugas panitia penyelenggara pelatihan.
3) Pelaksanaan program Pelatihan, dengan indikator:
a) kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan;
b) koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan
c) penyampaian laporan penyelenggaraan pelatihan
kepada Kepala LAN.
Untuk penyelenggara pelatihan, meliputi:
1) Pelayanan kepada Peserta, dengan indikator:
a) kelengkapan informasi pelatihan;
b) ketersediaan dan kebersihan asrama, kelas, ruang
makan, toilet, dan prasarana lainnya;
c) ketersediaan, kebersihan dan keberfungsian fasilitas
olahraga, kesehatan, tempat ibadah, dan sarana
lainnya; dan
d) ketersediaan dan kelengkapan bahan pelatihan.
2) Pelayanan kepada Widyaiswara dan Tenaga Pelatihan
lainnya dengan indikator:
a) kelengkapan informasi pelatihan;
b) ketepatan waktu menghubungi Widyaiswara dan
Tenaga Pelatihan lainnya;
c) keresponsifan terhadap kebutuhan Widyaiswara dan
Tenaga Pelatihan lainnya terkait proses
pembelajaran; dan
d) ketersediaan, kelengkapan, dan keberfungsian
sarana pengajaran dalam kelas.
3) Pengadministrasian pelatihan, dengan indikator:
a) kelengkapan surat menyurat;
b) ketersediaan instrumen-instrumen penilaian; dan
c) keseluruhan dokumen setelah penyelenggaraan.
Penilaian terhadap pengelola dan penyelenggara pelatihan
dilakukan oleh Tim Evaluator yang ditetapkan oleh pimpinan
Lembaga Pelatihan Terakreditasi, termasuk oleh Peserta
sebagai pembanding, dituangkan dalam format sebagaimana
tercantum dalam Formulir 20A dan Formulir 20B Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Hasil penilaian diolah dan disampaikan oleh tim evaluator
kepada pimpinan Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan panitia
penyelenggara bersangkutan sebagai masukan untuk
peningkatan kualitas pengelolaan dan penyelenggaraan pada
masa mendatang.
7. KRA
Dalam rangka pengendalian dan database alumni secara nasional,
Peserta yang dinyatakan lulus diberikan KRA oleh LAN. Prosedur
untuk memperoleh KRA dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pelatihan Klasikal:
1) lembaga penyelenggara pelatihan menyampaikan
permohonan KRA kepada LAN melalui unit kerja LAN
yang menyelenggarakan urusan di bidang pembinaan
program dan kebijakan pengembangan kompetensi paling
lambat 5 (lima) hari sebelum pelatihan berakhir dengan
memenuhi persyaratan teknis penerbitan KRA; dan
2) pemberian KRA diberikan secara terintegrasi melalui
Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi ASN LAN
sesuai daftar yang diajukan.
b. Blended Learning dan Distance Learning dalam Keadaan
Darurat atau Keadaan Lain:
1) Lembaga Penyelenggara Pelatihan/penanggung jawab
program memvalidasi data calon alumni dan mengunggah
persyaratan teknis penerbitan KRA lainnya pada sistem
informasi pelatihan yang dikembangkan oleh LAN dan
bertanggungjawab terhadap keabsahan data yang
diunggah; dan
2) PIC Lembaga Penyelenggara Pelatihan mendapatkan KRA
dengan memproduksi KRA secara otomatis melalui sistem
informasi pelatihan yang dikembangkan oleh LAN sesuai
daftar yang diajukan.
8. Surat Keterangan Pelatihan
a. Kepada Peserta yang telah menyelesaikan seluruh program
dengan baik dan dinyatakan “lulus”, diberikan Surat Tanda
Tamat Pelatihan (STTP);
b. Kepada Peserta yang dinyatakan “lulus” dan paling rendah
mendapatkan 3 (tiga) peringkat nilai terbaik dengan kualifikasi
paling rendah “memuaskan” diberikan Piagam Penghargaan;
dan
c. Kepada Peserta yang dinyatakan “ditunda kelulusannya”
diberikan Surat Keterangan yang ditandatangani oleh
pimpinan Lembaga Penyelenggara Terakreditasi;
d. Kepada Peserta yang dinyatakan “tidak lulus” diberikan surat
keterangan yang ditandatangani oleh pimpinan Lembaga
Penyelenggara Terakreditasi;
e. Kepada Peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan
pembelajaran pada kurikulum penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas diberikan Surat Keterangan; dan
f. Bentuk Surat Keterangan Pelatihan sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf e:
1) mengacu pada kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
LAN; dan
2) dapat diberikan secara elektronik atau nonelektronik.

E. Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan dan pengendalian Pelatihan dilakukan melalui kegiatan
sebagai berikut:
1. monitoring dan evaluasi;
a. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dilakukan monitoring
dan evaluasi oleh deputi LAN yang menyelenggarakan urusan
di bidang kebijakan pengembangan kompetensi bekerja sama
dengan Lembaga Penyelenggara Pelatihan;
b. Hasil monitoring dan evaluasi disampaikan kepada Kepala
LAN;
c. LAN melalui deputi yang menyelenggarakan urusan di bidang
kebijakan pengembangan kompetensi menggunakan data
hasil laporan monitoring dan evaluasi untuk:
1) melakukan pembinaan terhadap Lembaga Penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS; dan
2) dasar pertimbangan penyempurnaan program Pelatihan
Dasar CPNS.
d. penyempurnaan program Pelatihan Dasar CPNS sebagaimana
dimaksud pada huruf c angka 2) dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun atau sesuai dengan kebutuhan.
2. Laporan Pelaksanaan Pelatihan
a. Lembaga Pelatihan Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
menyampaikan laporan secara tertulis mengenai
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS kepada LAN paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak Pelatihan berakhir.
b. Selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a, Lembaga
Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS wajib menyusun laporan
perkembangan implementasi aktualisasi yang disusun
berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan.
c. Laporan yang disampaikan oleh Lembaga Penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS menjadi bahan pertimbangan bagi LAN
untuk:
1) melakukan pembinaan terhadap Lembaga Penyelenggara
Pelatihan Dasar CPNS; dan
2) dasar pertimbangan penyempurnaan program Pelatihan
Dasar CPNS.
d. Penyampaian laporan dilakukan melalui sistem informasi
pengembangan kompetensi aparatur LAN.
Laporan pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS dituangkan dalam
format sebagaimana tercantum dalam Formulir 21 Anak Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
3. Evaluasi Pascapelatihan
Evaluasi pascapelatihan dilaksanakan untuk mengetahui dan
menilai keberlanjutan aktualisasi di tempat kerja.
Mekanisme dan prosedur evaluasi pascapelatihan adalah sebagai
berikut:
a. Evaluasi pascapelatihan dilaksanakan oleh lembaga
penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS bekerja sama dengan
PPK Instansi Pemerintah asal Peserta.
b. Hasil evaluasi pascapelatihan disampaikan kepada:
1) PPK Instansi Pemerintah asal Peserta; dan
2) Kepala LAN.
c. Hasil evaluasi pascapelatihan dapat disampaikan pula kepada
pimpinan Instansi Pemerintah lain yang terkait secara
langsung dengan aktualisasi.
d. Evaluasi pasca pelatihan dilaksanakan paling rendah 12 (dua
belas) bulan terhitung sejak Pelatihan Dasar CPNS berakhir.
e. Penyampaian hasil evaluasi pascapelatihan dapat
disampaikan secara elektronik.
f. LAN melalui deputi yang menyelenggarakan urusan di bidang
kebijakan pengembangan kompetensi menggunakan hasil
evaluasi pascapelatihan sebagai masukan untuk
penyempurnaan program Pelatihan Dasar CPNS.
Evaluasi pasca pelatihan dapat menggunakan atau
mengembangkan instrumen sebagaimana tercantum dalam
Formulir 22 Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
4. Pembinaan Alumni
a. LAN melakukan pembinaan alumni nasional yang dilakukan
secara terintegrasi bekerja sama dengan Lembaga
Penyelenggara Pelatihan dan PPK atau PyB asal Instansi
Pemerintah asal Peserta.
b. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan
oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan
Kompetensi LAN dengan melibatkan alumni melalui kegiatan-
kegiatan akademik, diseminasi isu-isu strategis, dan/atau
membuka ruang konsultasi dan koordinasi antar alumni
dalam implementasi kebijakan pengembangan kompetensi
ASN secara berkelanjutan untuk mendukung rencana karier.
c. Dalam rangka pembinaan alumni, keberlanjutan aktualisasi
dapat dijadikan sebagai salah satu unsur penilaian kinerja
lembaga penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS dan alumni.
d. Pembinaan alumni dapat dilakukan secara elektronik.
BAB III
PENUTUP

1. Pedoman ini merupakan panduan bagi Lembaga penyelenggara


pelatihan dalam menyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditetapkan
tersendiri oleh Kepala LAN atau pejabat di lingkungan LAN atas dasar
pelimpahan wewenang dari Kepala LAN.

KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Ttd.

ADI SURYANTO
ANAK LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR : 93/K.1/PDP.07/2021
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Formulir 1: Format Daftar Pemantauan Perencanaan Pelaksanaan


Pelatihan Dasar CPNS

Keterangan

Jangka Waktu

Penanggung
Jawab

Selesai

Belum
No. Kegiatan

I PERSIAPAN
1. Seleksi administratif calon peserta
2. Pemberitahuan penyelenggaraan ke LAN
3. Penetapan peserta
4. Persetujuan penyelenggaraan dari LAN
5. Pemanggilan peserta
6. Pelaksanaan Rapat Koordinasi
Penyelenggaraan
7. Penyiapan fasilitas Pelatihan
8. Penetapan jadwal dan pengajar/penceramah
9. Penyampaian surat dan konfirmasi
pengajar/penceramah
10. Persiapan pembukaan (re-checking)
11. Pengelolaan administrasi keuangan.
II PELAKSANAAN
A. Pemantauan Umum Harian
1. Rekonfirmasi kesediaan mengajar
2. Pengumpulan biodata
pengajar/penceramah
3. Penugasan pendamping
4. Penyiapan absensi/presensi
5. Memastikan kebersihan kelas
6. Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan
kegiatan
7. Penyiapan ruang diskusi dan
kelengkapannya
8. Penyiapan modul-modul untuk peserta;
9. Penyiapan training kit untuk peserta
10. Pemantauan proses pembelajaran e-
learning dan klasikal
11. Penggandaan bahan-bahan
penugasan/latihan
12. Penyiapan perlengkapan kantor (ATK,
komputer, photo copy)
13. Memo
14. Pelaksanaan evaluasi harian
15. Penyiapan sarana olahraga dan
perlengkapannya.

B. Pemantauan Kegiatan di luar ruang kelas


1. E Learning
2. Ekstrakurikuler.
3. Pendampingan/Pembinaan Sikap Perilaku
4. Praktik kesiapsiagaan Bela Negara
C. Penilaian Habituasi
1. Ketersediaan Panduan
2. Pelaksanaan
3. Penilai
4. Input nilai
5. Rekapitulasi.

D. Evaluasi
1. Peserta
2. Hasil Akhir Kelulusan Peserta
3. Pengajar/penceramah
4. Kinerja Penyelenggara
5. Umpan balik.

E. Sertifikasi
1. Input data peserta
2. Format STTP
3. Pengisian STTP
4. Pengisian kode registrasi alumni
5. Penandatanganan dan Cap digital

... diisi nama kota, tanggal


bulan tahun...
(Penyelenggara)

..... diisi nama jelas ...


Formulir 2: Format Surat Pernyataan Kesediaan Mematuhi Ketentuan
yang Berlaku

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

Sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi Peserta


Pelatihan Dasar CPNS pada ….(nama lembaga penyelenggara Pelatihan)
Angkatan……..Tahun ……. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap :
………………………………………………….………………………… (dengan gelar)
NIP :
………………………………………………………………….…………
Instansi :
…………………………………………………………………….………
Jabatan :
……………………………………………………………………………

menyatakan bersedia untuk memenuhi segala ketentuan yang berlaku dalam


penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS. Apabila dikemudian hari ternyata
saya ingkar terhadap surat pernyataan kesediaan yang saya buat ini, maka
saya bersedia dituntut secara hukum.

Demikian surat pernyataan kesediaan ini saya buat dengan sebenar-


benarnya tanpa ada paksaan dari siapa pun untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

...diisi nama kota, tanggal bulan tahun..

Yang Menyatakan,

Meterai
Rp.6.000,-

…….diisi nama jelas……..


Formulir 3A: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan II pada Pelatihan Klasikal oleh Penyelenggara/Instansi

PENILAIAN SIKAP PERILAKU


(BOBOT 5%)

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan II CPNS pada Pelatihan Klasikal


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi/Instansi Pemerintah asal peserta*

Nilai
Nama
No Kedisiplinan Kepemimpinan Kerja Prakarsa Total
Peserta
(1%) (1%) sama (2%) (1%) (5%)
1
2
3
Keterangan:
- Bobot penilaian oleh Lembaga Pelatihan Terakreditasi 5%
- Bobot penilaian oleh Instansi Pemerintah asal peserta 5%

...diisi isian Kota, tanggal...


Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3B: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan III pada Pelatihan Klasikal oleh Penyelenggara/Instansi

PENILAIAN SIKAP PERILAKU


(BOBOT 5%)

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III pada Pelatihan Klasikal


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi /Instansi Pemerintah asal peserta*

Nilai
Nama
No Kedisiplinan Kepemimpinan Kerja Prakarsa Total
Peserta
(1%) (2%) sama (1%) (1%) (5%)
1
2
3
Keterangan:
- Bobot penilaian oleh Lembaga Pelatihan Terakreditasi 5%
- Bobot penilaian oleh Instansi Pemerintah asal peserta 5%

...diisi isian Kota, tanggal...


Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3C: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan II Blended Learning

PENILAIAN SIKAP PERILAKU

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan II pada Blended Learning


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan instansi Pemerintah asal peserta

pembelajaran klasikal Total Aktualisasi dan PKTBT


MOOC (A) E Learning (penyelenggara) (B) Total
(penyelenggara) (C) Nilai (Instansi asal Peserta) Nilai
Peny
Insta
Nama Kedisiplinan Kedisip Kepemim Kerja Pra Kedisip Kepemim Kerja Pra eleng Kedisip Kepemim Kerja Pra
No nsi
Peserta dan Prakarsa linan pinan sama karsa linan pinan sama karsa gara linan pinan sama karsa
asal
(A+B
peser
+C)/
ta
100% 30% 15% 30% 25% 30% 15% 30% 25% 3 30% 15% 30% 25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1
2
Keterangan:
• Total nilai dari penyelenggara dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 3 sd 11 dibagi 3.
• Total nilai dari Instansi asal Peserta dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 13 sd 16.

...diisi isian Kota, tanggal...


Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3D: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan III Blended Learning

PENILAIAN SIKAP PERILAKU

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III pada Blended Learning


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan instansi Pemerintah asal peserta

pembelajaran Klasikal Total Aktualisasi dan PKTBT


MOOC (A) E Learning (penyelenggara) (B) Total
(penyelenggara) (C) Nilai (Instansi asal Peserta) Nilai
Peny
Insta
Nama Kedisiplinan Kedisip Kepemim Kerja Pra Kedisip Kepemim Kerja Pra eleng Kedisip Kepemim Kerja Pra
No nsi
Peserta dan Prakarsa linan pinan sama karsa linan pinan sama karsa gara linan pinan sama karsa
asal
(A+B
peser
+C)/
ta
100% 30% 30% 15% 25% 30% 30% 15% 25% 3 30% 30% 15% 25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1
2
Keterangan:
• Total nilai dari penyelenggara dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 3 sd 11 dibagi 3.
• Total nilai dari Instansi asal Peserta dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 13 sd 16.
...diisi isian Kota, tanggal...
Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3E: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan II Distance Learning

PENILAIAN SIKAP PERILAKU

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan II pada Distance Learning


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan instansi Pemerintah asal peserta

Total Aktualisasi dan PKTBT


MOOC (A) E Learning (penyelenggara) (B)
Nilai (Instansi asal Peserta) Total
Kedisiplinan Kedisip Kepemim Kerja Pra Penyel Kedisip Kepemim Kerja Pra Nilai
Nama
No dan Prakarsa linan pinan sama karsa enggar linan pinan sama karsa Instans
Peserta
a i asal
(A+B)/ peserta
100% 30% 15% 30% 25% 2 30% 15% 30% 25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
2
Keterangan:
• Total nilai dari penyelenggara dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 3 sd 7 dibagi 2.
• Total nilai dari Instansi asal Peserta dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 9 sd 12.

...diisi isian Kota, tanggal...


Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3F: Penilaian Sikap Perilaku CPNS Golongan III Distance Learning

PENILAIAN SIKAP PERILAKU

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III pada Distance Learning


Penilai : Lembaga Pelatihan Terakreditasi dan instansi Pemerintah asal peserta

Total Aktualisasi dan PKTBT


MOOC (A) E Learning (penyelenggara) (B)
Nilai (Instansi asal Peserta) Total
Kedisiplinan dan Kedisip Kepemim Kerja Pra Penyel Kedisip Kepemim Kerja Pra Nilai
Nama
No Prakarsa linan pinan sama karsa enggar linan pinan sama karsa Instans
Peserta
a i asal
(A+B)/ peserta
100% 30% 30% 15% 25% 2 30% 30% 15% 25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
2
Keterangan:
• Total nilai dari penyelenggara dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 3 sd 7 dibagi 2.
• Total nilai dari Instansi asal Peserta dihitung dari jumlah nilai dikali bobot pada kolom 9 sd 12.
...diisi isian Kota, tanggal...
Penilai

*coret yang tidak perlu ……… diisi nama jelas…….


Formulir 3G: Rekapitulasi Penilaian Sikap Perilaku pada Pelatihan Dasar CPNS

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PERILAKU

Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan melalui Pelatihan Klasikal


Instansi asal
Nama Penyelenggara Nilai Akhir
No Peserta
Peserta
Bobot 5% Bobot 5% Bobot 10%
1
2

atau
Kegiatan : Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan melalui Blended Learning atau Distance Learning
Instansi asal
Nama Penyelenggara Nilai Akhir
No Peserta
Peserta
Bobot 10% Bobot 5% Bobot 15%
1
2

...diisi isian Kota, tanggal...


Penilai

……… diisi nama jelas…….


Formulir 4A: Format Penilaian Evaluasi Akademik Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

PENILAIAN EVALUASI AKADEMIK CPNS GOLONGAN II


(BOBOT 20%)

KEGIATAN : Evaluasi Akademik


Hari/Tanggal : …………………………..

Evaluasi Evaluasi Akademik II (10%)*


Nama Total Nilai
NO. Akademik I Aspek Penilaian 1 Aspek Penilaian 2 Aspek Penilaian 3
Peserta (20%)
(10%)* (3%) (3%) (4%)
1 2 3 4 5 6 8
1.
2.
3.
Dst
Keterangan
• Pelatihan Klasikal: Ev. Akademik I adalah soal ujian tipe A dan Ev. Akademik II adalah soal ujian tipe B
• Blended Learning/Distance Learning: Ev. Akademik I soal ujian di MOOC dan Ev. Akademik II adalah soal ujian di e learning

Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun


Penilai,

………diisi nama Jelas……….


Formulir 4B: Format Penilaian Evaluasi Akademik Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

PENILAIAN EVALUASI AKADEMIK CPNS GOLONGAN III


(BOBOT 20%)

KEGIATAN : Evaluasi Akademik


Hari/Tanggal : …………………………..

Evaluasi Evaluasi Akademik II (10%)*


Nama Total Nilai
NO. Akademik I Aspek Penilaian 1 Aspek Penilaian 2 Aspek Penilaian 3 Aspek Penilaian 4
Peserta (20%)
(10%)* (2%) (2%) (3%) (3%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
Keterangan
• Pelatihan Klasikal: Ev. Akademik I adalah soal ujian tipe A dan Ev. Akademik II adalah soal ujian tipe B
• Blended Learning/Distance Learning: Ev. Akademik I soal ujian di MOOC dan Ev. Akademik II adalah soal ujian di e learning

Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun


Penilai,

………diisi nama Jelas…


Formulir 5: Format Penilaian Rancangan Aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS

PENILAIAN RANCANGAN AKTUALISASI


Nama Peserta : ...................................................................................
Nomor Daftar Hadir : ...................................................................................
Instansi : ...................................................................................
Jabatan : ...................................................................................

1) Ketepatan Rencana Aktualisasi dikaitkan dengan Agenda 3 (5%)


Level Jumlah Konversi Nilai
4 Isu yang diangkat aktual, dianalisis dengan baik,
80,01 –
disertai bukti-bukti dan dikaitkan dengan
100
aktualisasi agenda 3.
3 Isu yang diangkat aktual namun tidak disertai
dengan analisis dan bukti yang dikaitkan dengan 70,01 – 80
aktualisasi agenda 3.
2 Isu yang diangkat tidak aktual. 60,01 – 70
1 Tidak dapat dikategorikan sebagai isu. 0 – 60

2) Gagasan Kreatif dalam Pelaksanaan Kegiatan (3%)


Level Uraian Konversi Nilai
Gagasan kreatif sebagai terobosan untuk
memecahkan isu tergambar dengan jelas dan 80,01 –
4
memiliki lebih dari 3 kegiatan pemecahan isu 100
yang dikaitkan dengan agenda 3.
Gagasan kreatif sebagai terobosan untuk
memecahkan isu tergambar dengan jelas dan
3 70,01 – 80
memiliki 3 kegiatan pemecahan isu yang
dikaitkan dengan agenda 3.
Gagasan kreatif sebagai terobosan untuk
memecahkan isu kurang tergambar dengan jelas
2 60,01 – 70
dan memiliki 2 kegiatan pemecahan isu yang
dikaitkan agenda 3.
Tidak ada gagasan kreatif sebagai terobosan
1 untuk memecahkan isu dan memiliki 1 kegiatan 0 – 60
pemecahan isu yang dikaitkan agenda 3.

3) Tahapan Rencana Kegiatan Aktualisasi (5%)


Level Uraian Konversi Nilai
Kegiatan yang dipilih relevan dengan
80,01 –
4 penyelesaian isu dan keterkaitan antar tahapan
100
kegiatan tergambar jelas.
Kegiatan yang dipilih relevan dengan
3 penyelesaian isu, tetapi keterkaitan antar 70,01 – 80
tahapan kegiatan tidak tergambar jelas.
Kegiatan yang dipilih kurang relevan dengan
2 penyelesaian isu, tetapi keterkaitan antar 60,01 – 70
tahapan kegiatan tergambar dengan jelas.
Kegiatan yang dipilih tidak relevan dengan
1 penyelesaian isu, penyusunan tahapan kegiatan 0 – 60
tidak tergambar dengan jelas.
4) Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi dengan Agenda 2 (5%)
Level Uraian Konversi Nilai
Aktualisasi agenda 2 relevan dengan seluruh 80,01 –
4
kegiatan yang telah ditetapkan. 100
Aktualisasi agenda 2 relevan dengan sebagian
3 70,01 – 80
besar kegiatan yang telah ditetapkan.
Aktualisasi agenda 2 relevan dengan separuh
2 60,01 – 70
kegiatan yang telah ditetapkan.
Aktualisasi agenda 2 relevan dengan sebagian
1 0 – 60
kecil kegiatan yang telah ditetapkan.

5) Teknik Komunikasi (2%)


Level Uraian Konversi Nilai
Peserta mampu menjelaskan RA dengan baik,
80,01 –
4 dan mampu memberikan respons terhadap
100
pertanyaan dengan baik.
Peserta mampu menjelaskan RA dengan baik,
3 tetapi kurang mampu memberikan respons 70,01 – 80
terhadap pertanyaan.
Peserta kurang mampu menjelaskan RA dan
2 kurang mampu memberikan respons terhadap 60,01 – 70
pertanyaan.
1 Peserta tidak mampu mempresentasikan RA. 0 – 60

Catatan/Saran

... diisi nama kota, tanggal bulan


tahun ...
PENGUJI

... diisi nama jelas .....


Formulir 6: Format Rekapitulasi Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS

REKAPITULASI EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CPNS

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Unit/Instansi Penyelenggara : …………………………..
Angkatan : …………………………..
Tempat Pelaksanaan : …………………………..
Waktu Pelaksanaan : …………………………..
Jumlah Peserta : …………………………..
Indikator
Ketepatan Rencana Gagasan kreatif Tahapan
Nama Relevansi rencana Jumlah
NO Aktualisasi dalam rencana Teknik
Peserta kegiatan dengan (20%)
dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan Komunikasi
Aktualisasi Agenda 2
Agenda 3 kegiatan aktualisasi (2%)
(5%)
(5 %) (3%) (5%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
dst
...diisi nama kota, tanggal bulan tahun ..
…diisi penanggungjawab di bidang
evaluasi/ pengelola evaluasi…

..... diisi nama jelas ....


Formulir 7: Format Penilaian Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS

PENILAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nama Peserta : .............................................................................


Nomor Daftar Hadir : .............................................................................
Instansi : .............................................................................
Jabatan :
1. Capaian Pelaksanaan Kegiatan (5%)

Level Uraian Konversi Nilai


4 Peserta mampu melaksanakan seluruh
kegiatan dan didukung dengan bukti belajar
80,01 – 100
yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
3 Peserta mampu melaksanakan sebagian besar
kegiatan dan didukung dengan bukti belajar
70,01 – 80
yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
2 Peserta mampu melaksanakan separuh
kegiatan dan didukung dengan bukti belajar
60,01 – 70
yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
1 Peserta mampu melaksanakan sebagian kecil
kegiatan dan didukung dengan bukti belajar
0 – 60
yang relevan dengan persetujuan
pembimbing.
2. Kemanfaatan Aktualisasi (20%)
Level Uraian Konversi Nilai
4 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang
mendasari kegiatan dilakukan dan bermanfaat
bagi stakeholder dan/atau pimpinan,
80,01 – 100
berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi
dan tujuan organisasi, serta memperkuat nilai
organisasi.
3 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang
mendasari kegiatan dilakukan, tetapi hanya
bermanfaat bagi stakeholder atau pimpinan,
70,01 – 80
tetapi kontribusinya terhadap pencapaian visi,
misi dan tujuan organisasi, serta memperkuat
nilai organisasi tidak tergambar dengan jelas.
2 Aktualisasi agenda 2 dan agenda 3 yang
mendasari kegiatan dilakukan, tetapi tidak 60,01 – 70
terurai dengan jelas.
1 Tidak terjadi Aktualisasi agenda 2 dan agenda
0 – 60
3.

3. Teknik Komunikasi (5%)


Level Uraian Konversi Nilai
4 Peserta mampu menjelaskan hasil aktualisasi
dengan baik dan mampu memberikan respons 80,01 – 100
terhadap pertanyaan dengan baik.
3 Peserta mampu menjelaskan hasil aktualisasi
dengan baik, tetapi kurang mampu memberikan 70,01 – 80
respons terhadap pertanyaan.
2 Peserta kurang mampu menjelaskan hasil
aktualisasi dan kurang mampu memberikan 60,01 – 70
respons terhadap pertanyaan.
1 Peserta tidak mampu mempresentasikan hasil
0 – 60
aktualisasi.

Catatan/Saran

...diisi nama kota, tanggal bulan tahun ..


Penguji

..... diisi nama jelas ....


Formulir 8: Format Rekapitulasi Penilaian Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS

REKAPITULASI PENILAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CPNS

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Unit/Instansi Penyelenggara : …………………………..
Angkatan : …………………………..
Tempat Pelaksanaan : …………………………..
Waktu Pelaksanaan : …………………………..
Jumlah Peserta : …………………………..

Indikator
Capaian pelaksanaan Kemanfaatan Teknik Komunikasi Jumlah
NO Nama Peserta
kegiatan (5%) Aktualisasi (5%) (30%)
(20%)
1 2 3 4 5 6
1
2
dst

… diisi nama kota, tanggal, bulan tahun ..


(Pengelola Evaluasi)

………diisi nama jelas……….


Formulir 9: Format Penilaian Deskriptif Rancangan Aktualisasi dari Pembimbing
(Coach/Mentor)

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA


DALAM MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI

Nama Peserta : …………………………………………………………


Instansi : …………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………
Tempat Aktualisasi : …………………………………………………………
(unit tempat melaksanakan aktualisasi)

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut;

Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu*

Membuat rancang aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut:

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

... diisi nama kota, tanggal bulan


tahun..

diisi Coach/Mentor*

……… diisi nama jelas…….

*Coret yang tidak perlu


Formulir 10: Format Penilaian Deskriptif Pelaksanaan Aktualisasi dari
Pembimbing (Coach/Mentor)

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA


DALAM MELAKSANAKAN AKTUALISASI

Nama Peserta : …………………………………………………………


Instansi : …………………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………………
Tempat Aktualisasi : …………………………………………………………
(unit tempat melaksanakan aktualisasi)

Saya menilai peserta Pelatihan CPNS tersebut;

Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu*

Melaksanakan aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut:

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

... diisi nama kota, tanggal bulan


tahun..

diisi Coach/Mentor*

……… diisi nama jelas…….

*Coret yang tidak perlu

(Mentor/Coach)*
Formulir 11 : Format Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Pelatihan Dasar CPNS

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Nama Peserta : ...............................................................................................
NIP : ...............................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .............................. ..................................................................
Standar Jenis Penguatan Tujuan Strategi/Metode Jumlah JP/ Tempat Nilai
No Mata Pelatihan
Kompetensi Kompetensi Penguatan Penguatan Hari Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (%)
Keterangan:
Kolom 1 diisi dengan nomor urut
Kolom 2 diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom 3 diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal dan/atau pelatihan non klasikal.
Kolom 4 diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
Kolom 5 diisi dengan strategi/metode penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan sesuai jenis pelatihan yang dipilih.
Kolom 6 diisi dengan mata pelatihan/materi pelatihan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan.
Kolom 7 diisi dengan jumlah JP mata pelatihan/materi pelatihan atau hari pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom 8 diisi dengan nama tempat diselenggarakannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
Kolom 9 diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi,
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20% pada Pelatihan Klasikal atau bobot 15% pada Blended
Learning/Distance Learning
...diisi nama kota, tanggal, bulan tahun..
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
pengelola SDM Aparatur Instansi)

..diisi nama jelas dan NIP ..


Formulir 12 : Format Rekapitulasi Nilai Akhir Evaluasi

REKAPITULASI NILAI AKHIR EVALUASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


Program : Pelatihan Dasar CPNS
Lembaga Pelatihan : ...............................................................................................
Angkatan : ...............................................................................................
Tempat Pelaksanaan : ...............................................................................................
Jumlah Peserta : ....................... orang ( laki-laki = , perempuan = )

Evaluasi Evaluasi Evaluasi


Evaluasi Evaluasi Nilai
Nama Rancangan Pelaksanaan Penguatan Kualifikasi
No Akademik Sikap dan Akhir Peringkat
Peserta Aktualisasi Aktualisasi Kompetensi Kelulusan
(20%) Perilaku* (100%)
(20%) (30%) Bidang*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
3
Keterangan:
1. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman.
2. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Pelatihan Calon CPNS.
3. Kolom 3 sd s.d 7 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot.
4. Bobot persentase pada kolom 6 untuk Pelatihan Klasikal adalah 10% sedangkan untuk blended learning/distance learning adalah 15%.
5. Bobot persentase pada kolom 7 untuk Pelatihan Klasikal adalah 20% sedangkan untuk blended learnng/distance learning adalah 15%.
6. Kolom 8 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 7.
7. Kolom 9 diisi dengan predikat kualifikasi sebagaimana ditetapkan dalam pedoman.
8. Kolom 10 diisi dengan angka berdasarkan nilai pada kolom 8, peringkat 1 dengan nilai tertinggi dan selanjutnya diurut ke bawah

...diisi nama kota, tanggal, bulan tahun..


(Pengelola Evaluasi)

..diisi nama jelas ..


Formulir 13: Format Laporan Hasil Evaluasi Akhir Ulang

LAPORAN HASIL EVALUASI AKHIR ULANG

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Lembaga Penyelenggara :
Tempat Penyelenggaraan :
Hari/Tanggal :
Nama Peserta :
Asal Instansi :
Nomor Daftar Hadir :

Jenis Evaluasi Pelaksanaan Remedial


Peserta yang di
Waktu Jadwal Teknis Nilai
No Remedial Catatan
Pelaksanaan
dan/atau
Konseling
1 2 3 4 5 6 7
1.
2.
3.

Keterangan:
1 : diisi No urut jenis evaluasi peserta yang di remedial
2 : diisi jenis evaluasi peserta yang perlu di remedial
3 : diisi jam pelaksanaan remedial
4 : diisi tanggal, bulan, tahun pelaksanaan remedial
5 : diisi bentuk remedial
6 : diisi nilai hasil remedial
7 : diisi dasar pertimbangan pemberian nilai remedial

...diisi nama kota, tanggal, bulan tahun..


(Pengelola Evaluasi)

..diisi nama jelas ..


Formulir 14: Format Evaluasi Penceramah Oleh Peserta atau Tim
Evaluator Widyaiswara

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Nama Penceramah : ...............................................................
Materi Ceramah : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1 – 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

1. penguasaan materi
2. cara menyajikan;
3. cara menjawab pertanyaan
dari peserta; dan
4. pemberian motivasi dan
inspirasi kepada peserta

Catatan/Saran :

Terima kasih,

…diisi nama kota,


tanggal, bulan,
tahun…
Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 15 A: Format Evaluasi Pengampu Materi oleh Peserta

EVALUASI
PENGAMPU MATERI OLEH PESERTA

Program : Pelatihan Dasar CPNS


Nama Pengajar : ...............................................................
Mata Pelatihan : ...............................................................
Hari/Tanggal : ...............................................................
Waktu/Sesi/JP : ...............................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1 – 60 60,01-70 70,01-80 80,01-90 90,01-


100
1. penguasaan materi;
2. sistematika penyajian dan
menyajikan;
3. ketepatan waktu dan
kehadiran;
4. penggunaan metode dan
media pembelajaran;
5. sikap dan perilaku;
6. kerapian berpakaian;
7. cara menjawab pertanyaan
dari peserta;
8. penggunaan bahasa;
9. pemberian motivasi kepada
peserta; dan
10. kerja sama antar widyaiswara
(dalam tim)

Catatan/Saran :

Terima kasih,

…diisi nama kota,


tanggal, bulan,
tahun…
Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,01- 70,01- 80,01- 90,01- 100
70 80 90

67
Formulir 15 B: Format Evaluasi Pengampu Materi oleh Tim Evaluator
Widyaiswara

EVALUASI PENGAMPU MATERI


OLEH TIM EVALUATOR WIDYAISWARA

Nama Pengajar : ......................................................


Mata Pelatihan : ......................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1- 60,01 70,01 80,01 90,01


60 -70 -80 -90 -100
1. Pengelolaan pembelajaran
a. Membuat Satuan Acara Pembelajaran
(SAP)/ Rencana Pembelajaran (RP)
b. Menyusun bahan ajar
c. Pengembangan media pembelajaran
d. Menerapkan metode pembelajaran
orang dewasa
e. Melakukan komunikasi yang efektif
dengan peserta
f. Memotivasi semangat belajar peserta
g. Mengevaluasi pembelajaran
2. a. Menampilkan pribadi yang dapat
diteladani
b. Melaksanakan Kode Etik dan
menunjukkan etos kerja sebagai
Widyaiswara yang profesional
3. a. Membina hubungan dan kerja sama
dengan sesama Widyaiswara
b. Menjalin hubungan dengan
penyelenggara/ pengelola lembaga
penyelenggara pelatihan
4. Menguasai keilmuan dan keterampilan
mempraktikkan sesuai dengan materi
Pelatihan yang diajarkan

Terima kasih,

…nama kota,
tanggal, bulan,
Catatan/Saran : tahun…

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,01-70 70,01-80 80,01-90 90,01- 100

67
Formulir 16: Format Evaluasi Penguji oleh Peserta

EVALUASI PENGUJI
Nama Penguji : ......................................................
Kelompok : ......................................................
Angkatan/Tahun : ......................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1- 60,1- 70,1- 80,1- 90,1-


60 70 80 90 100
1. kemampuan menggali potensi belajar
peserta
2. pemberian motivasi
3. pemberian inspirasi

Terima kasih,

…nama kota,
tanggal, bulan,
tahun…
Catatan/Saran :

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 17: Format Evaluasi Coach oleh Peserta

EVALUASI COACH

Nama Coach : ......................................................


Kelompok : ......................................................
Angkatan/Tahun : ......................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1- 60,1- 70,1- 80,1- 90,1-


60 70 80 90 100
1. kemampuan membimbing
2. ketepatan waktu dan kehadiran
3. penggunaan metode dan media
pembimbingan
4. sikap dan perilaku
5. pemberian inspirasi
6. pemberian motivasi

Terima kasih,

…nama kota,
tanggal, bulan,
tahun…
Catatan/Saran :

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 18: Format Evaluasi Mentor oleh Peserta

EVALUASI MENTOR
Nama Mentor : ......................................................
Kelompok : ......................................................
Angkatan/Tahun : ......................................................

No Unsur-unsur yang dinilai 1- 60,1- 70,1- 80,1- 90,1-


60 70 80 90 100
1. kemampuan membimbing
2. penggunaan metode dan media
pembimbingan
3. pemberian inspirasi
4. pemberian motivasi

Terima kasih,

…nama kota,
tanggal, bulan,
tahun…
Catatan/Saran :

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 19: Format Rekapitulasi Evaluasi penceramah, pengampu
materi, coach, mentor, dan penguji oleh Tim Evaluator
Widyaiswara

REKAPITULASI EVALUASI PENCERAMAH, PENGAMPU MATERI, COACH,


MENTOR, DAN PENGUJI OLEH TIM EVALUATOR WIDYAISWARA
Program : Pelatihan Dasar CPNS
Angkatan/Tahun : ......................................................

No Unsur-unsur yang dinilai Rata-Rata Penilaian Kualifikasi


Peserta
1. Penceramah 1
2. Penceramah 2
3. Dst
4. Pengampu Materi 1
5. Pengampu Materi 2
6. Dst
7. Coach 1
8. Coach 2
9. Dst
10. Mentor 1

11. Mentor 2

12. Dst

13. Penguji 1

14. Penguji 2

15. Dst

…nama kota, tanggal, bulan,


tahun…
…Koordinator Widyaiswara…

…Disi nama lengkap dan NIP…

Catatan/Saran :
Formulir 20 A : Format Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Oleh Tim Evaluator

EVALUASI
PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CPNS

1- 60,1 70,1 80,1 90,1-


No. ASPEK
60 -70 -80 -90 100
1 2 3 4 5 6 7
Pengelola Pelatihan
1. Perencanaan program Pelatihan
a. Kesesuaian perencanaan dengan
standar program Pelatihan
b. Penyampaian kesiapan
penyelenggaraan kepada LAN
2. Pengorganisasian program Pelatihan
a. Surat Keputusan Kepala Lembaga
Pelatihan Terakreditasi tentang
Panitia Penyelenggara Pelatihan
b. Uraian tugas Panitia Penyelenggara
Pelatihan
3. Pelaksanaan program Pelatihan
a. Kesesuaian pelaksanaan dengan
perencanaan
b. Berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait
c. Penyampaian laporan
penyelenggaraan Pelatihan kepada
Kepala LAN
Penyelenggara Pelatihan
4. Pelayanan kepada peserta
a. Kelengkapan informasi Pelatihan
b. Ketersediaan dan kebersihan
asrama, kelas, ruang makan, toilet,
dan prasarana lainnya
c. Ketersediaan, kebersihan dan
keberfungsian fasilitas olah raga,
kesehatan, tempat ibadah dan
sarana lainnya
d. Ketersediaan, kelengkapan dan
keberfungsian sarana dan bahan
Pelatihan
5. Pelayanan kepada penceramah dan
pengajar
a. Kelengkapan informasi Pelatihan
b. Ketepatan waktu menghubungi
penceramah dan pengajar.
c. Ketersediaan, kelengkapan dan
keberfungsian sarana pengajaran
dalam kelas
6. Pengadministrasian Pelatihan
a. Kelengkapan surat menyurat
b. Ketersediaan instrumen-instrumen
penilaian
c. File keseluruhan dokumen setelah
penyelenggaraan

Catatan/Saran :

Terima kasih,
…diisi nama kota, tanggal, bulan, tahun…

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 20 B : Format Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Oleh Peserta

EVALUASI
PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CPNS

1- 60,1 70,1 80,1 90,1-


No. ASPEK
60 -70 -80 -90 100
1 2 3 4 5 6 7
Penyelenggaraan Pelatihan
1. Kelengkapan Informasi Pelatihan
a. Jadwal
b. Informasi pelatihan lainnya
2. Sarana dan Prasarana
a. Kelengkapan informasi Pelatihan
b. Ketersediaan dan kebersihan
asrama, ruang kelas, ruang makan,
perpustakaan dan toilet
c. Ketersediaan dan kualitas sarana
pendukung pembelajaran
(LCD/Proyektor, Flipchart, papan
tulis, sound system, lighting)
d. Ketersediaan dan kualitas sarana
pembelajaran terkait Teknologi
Informasi (Wi-Fi, e-learning, e-
mailing list)
e. Ketersediaan, kebersihan dan
keberfungsian fasilitas (olahraga,
kesehatan, tempat ibadah, sarana
lainnya)
f. Ketersediaan dan kualitas literatur
di perpustakaan
3. Konsumsi
a. Kecukupan Gizi dari menu yang
dihidangkan
b. Kebersihan dalam penyajian
makanan
c. jumlah hidangan konsumsi
4. Pelayanan Petugas
a. Sopan santun dan keramahan
petugas
b. Responsif terhadap kebutuhan dan
keluhan peserta
Catatan/Saran :

Terima kasih,
…diisi nama kota, tanggal, bulan, tahun…

Keterangan:
Tulis nilai yang Saudara berikan pada kolom yang tepat (misalnya Saudara
memberikan nilai 67), maka tulis:
1 - 60 60,1-70 70,1-80 80,1-90 90,1- 100

67
Formulir 21: Format Laporan Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN DASAR CPNS

BAB I : Bagian ini memuat deskripsi terkait dengan


LATAR BELAKANG hal-hal yang melatarbelakangi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan
Terakreditasi.

BAB II : Bagian ini menuliskan dasar hukum yang


DASAR HUKUM digunakan dalam melaksanakan Pelatihan
PENYELENGGARAAN Dasar CPNS bagi oleh Lembaga Pelatihan
Terakreditasi.

BAB III : Bagian ini menggambarkan mekanisme


PERENCANAAN perencanaan Pelatihan Dasar CPNS yang
PELATIHAN dilakukan oleh Lembaga Pelatihan
Terakreditasi yang meliputi mekanisme
penentuan peserta, pengajar, tim
penyelenggara, fasilitas yang akan digunakan
dan diseminasi informasi penyelenggaraan
Pelatihan kepada stakeholders terkait.

BAB IV : Bagian ini mendeskripsikan proses


PENYELENGGARAAN penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dari
PELATIHAN kegiatan pembukaan Pelatihan sampai
dengan penutupan Pelatihan.

BAB V : Bagian ini mendeskripsikan proses


EVALUASI penjaminan mutu penyelenggaraan Pelatihan
Dasar CPNS, dan menyajikan data evaluasi
peserta, widyaiswara, dan evaluasi
penyelenggaraan.

BAB VI : Bagian ini memuat simpulan dari


PENUTUP penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan
saran atau rekomendasi dari peserta ke
lembaga Pelatihan atau masukan yang perlu
diketahui oleh LAN.
Formulir 22: Evaluasi Pasca Pelatihan Dasar CPNS

EVALUASI PASCA PELATIHAN DASAR CPNS

Buatlah instrumen untuk menggali data guna menjawab pertanyaan/


pernyataan di bawah ini dan dikaitkan dengan metode penyelenggaraannya
baik secara klasikal, blended learning, atau distance learning.

A. Kompetensi Latsar CPNS


Penerapan Kompetensi Latsar CPNS dalam pelaksanaan fungsi pegawai
ASN (pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa) yang terdiri atas kemampuan:
a. menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
c. mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
d. menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan
sesuai dengan bidang tugas.

B. Keberlanjutan Aktualisasi
1. Sejauh mana alumnus Pelatihan melakukan Aktualisasi substansi
mata Pelatihan Dasar CPNS secara berkesinambungan?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

2. Apa saja kendala yang dihadapi peserta dalam melakukan Aktualisasi


substansi mata Pelatihan Dasar CPNS?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

3. Bagaimana alumnus Pelatihan berhasil mengatasi kendala dalam


melakukan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS?
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

4. Seberapa besar kemanfaatan bagi organisasi dari Aktualisasi substansi


mata Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan secara
berkesinambungan oleh peserta?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………

Anda mungkin juga menyukai