Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN BUPATI DELI SERDANG

NOMOR TAHUN 2023

TENTANG

PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG

BUPATI DELI SERDANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Pegawai Aparatur Sipil


Negara yang kompeten dan profesional perlu dilakukan
peningkatan kapasitas bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang;
b. bahwa peningkatan kapasitas Pegawai Aparatur Sipil Negara
melalui pelatihan dilakukan secara terencana, terarah,
terukur, terkoordinasi, berkesinambungan dan berkelanjutan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati Deli Serdang tentang Pengembangan Kompetensi
Aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten di
dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1092);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6856);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 Tentang
Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5888) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

1
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6850);
10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian
Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2278);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual Pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425);
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1538);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013
tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan
Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 537) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Meneteri Keuangan
Nomor 232/PMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013
tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan
Indeksasi dalam Penyusunan Rencana dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1680);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);

2
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelola Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
16. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 543);
17. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1369);
18. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II;
19. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 16
Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator;
20. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15
Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 03) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2020 Nomor 07);
22. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 61 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Sistem Informasi Diklat di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang;
23. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 650 Tahun 2018
tentang Pendelegasian Wewenang dan/atau Pemberian Kuasa
Kepada Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang untuk Menandatangani Surat Keputusan dan
Naskah Dinas Lainnya di Bidang Kepegawaian.

3
MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PENGEMBANGAN


KOMPETENSI APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia yang selanjutnya disingkat BKPSDM adalah Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Deli Serdang.
2. Penyelenggaraan adalah keseluruhan kegiatan yang
berhubungan dengan pelatihan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan pengawasan dan pengendalian
pelatihan.
3. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
5. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya
disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintah.
6. Pengembangan Kompetensi adalah segala upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai sumber
daya manusia.

4
7. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
8. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah.
9. Pelatihan adalah penyelenggaraan proses pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kompetensi kerja Pegawai ASN agar
mampu bekerja secara profesional.
10. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan.
11. Kurikulum adalah suatu naskah panduan mengenai
pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang harus didapatkan peserta Pelatihan agar dapat
melaksanakan pekerjaannya secara profesional.
12. Sistem Informasi Diklat yang selanjutnya dapat disingkat
SINDI adalah Sistem informasi mengenai penyelenggaraan
Pelatihan yang dapat diikuti Pegawai ASN yang menjadi
referensi dalam penyusunan rencana kebutuhan Pelatihan.
13. Peserta Pelatihan adalah pegawai yang memenuhi syarat
dalam seleksi dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
14. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat
fungsional oleh Pejabat yang berwenang dengan tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar,
dan/atau melatih Pegawai ASN pada Lembaga Pelatihan
Pemerintah.
15. Narasumber adalah pejabat Negara, Praktisi dan Pegawai
ASN/TNI/POLRI yang menduduki jabatan Administrator
keatas/Setara dan memiliki Keahlian/Kepakaran pada bidang
tertentu yang memberikan materi dalam proses Pelatihan.
16. Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI) adalah Tim Seleksi
Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas khususnya bagi Pejabat
yang telah menduduki Jabatan eselon III dan eselon IV di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
17. Kerja Lembur adalah bekerja diluar jam kerja/waktu kerja
normal yang telah ditetapkan oleh setiap instansi/kantor
Pemerintah.

5
18. Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat
perintah dari pejabat yang berwenang.
19. Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) adalah Surat penyataan
absah yang menerangkan bahwa pemiliknya telah lulus
program pelatihan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk memberikan


pedoman penyelenggaraan Pelatihan pada Bidang
Pengembangan Kompetensi Aparatur yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui BKPSDM dalam
rangka pembinaan dan pengembangan Kompetensi Aparatur
Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur.
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan memberikan acuan dalam
rangka:
a. penyelenggaraan Pelatihan agar terjalin koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi dalam penyelenggaraan
Pelatihan pada Bidang Pengembangan Kompetensi
Aparatur.
b. mengembangkan SDM Aparatur untuk mengembangkan
diri dan meningkatkan kemampuan serta profesionalime
Pegawai Negeri Sipil berbasis Kompetensi melalui
Pelatihan.

BAB III
PENYELENGGARAAN

Pasal 3
(1) Penyelenggaraan Pelatihan pada Bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur merupakan bagian integral dari
pembinaan karier Pegawai ASN dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang menangani urusan Pemerintahan
dan Pelayanan Publik.
(2) Penyelenggaraan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:

6
a. Penyusunan Kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi;
b. Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi;
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi;
d. Evaluasi Pengembangan Kompetensi; dan
e. Pengawasan,pengendalian dan pelaporan.
(3) Dalam Penyelenggaraan Pelatihan merupakan Wewenang
BKPSDM sedangkan Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang hanya bisa
menyelenggarakan bimbingan teknis, workshop atau kegiatan
sejenis lainnya setelah berkoordinasi dan mendapat
persetujuan dari Kepala BKPSDM.

BAB IV
PERENCANAAN PELATIHAN
Bagian Kesatu
Lingkup Perencanaan

Pasal 4
(1) Lingkup perencanaan Pelatihan bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur meliputi proses penetapan jenis dan
jenjang Pelatihan, tujuan, sasaran, kegiatan, sarana dan
prasarana, bahan Pelatihan serta perangkat yang diperlukan
dalam penyelenggaraan Pelatihan untuk memberikan
pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan
pelatihan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
(2) Lingkup perencanaan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun oleh BKPSDM berdasarkan hasil Identifikasi
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi dan rencana
pengembangan karier pegawai dalam bentuk rencana
Pelatihan tahunan, lima tahunan serta kalender kegiatan
Pelatihan pada sumber dan instansi lainnya.

Bagian Kedua
Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Pasal 5

(1) Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi


dilaksanakan untuk mengetahui kebutuhan Pelatihan bagi
satuan kerja, jabatan dan kesenjangan kompetensi yang

7
dipersyaratkan dalam jabatan dengan kompetensi yang
dimiliki Pegawai ASN yang bersangkutan.

(2) Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
BKPSDM bersama Pegawai ASN dengan melibatkan satuan
kerja terkait.
(3) Dalam pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi dibentuk Tim yang terdiri dari unsur BKPSDM,
Pegawai dan satuan kerja terkait dengan Surat Keputusan
Pejabat yang berwenang.

Bagian Ketiga
Program Pelatihan

Pasal 6

(1) Program Pelatihan mencakup penentuan, persyaratan dan


penetapan peserta, penetapan materi pembelajaran,
penyiapan widyaiswara dan pengajar, sarana dan prasarana,
pembiayaan, serta evaluasi dan pelaporan dengan mengacu
pada jenis dan jenjang Pelatihan.
(2) Program penyelenggaraan Pelatihan meliputi penyusunan
kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi,
pelaksanaan pengembangan kompetensi, pemanfaatan
teknologi informasi, evaluasi pengembangan kompetensi, dan
pengawasan, pengendalian dan pelaporan.
(3) Program Pelatihan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
disusun oleh BKPSDM sesuai usulan dan kebutuhan
pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah.

Pasal 7

Program Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


meliputi:
a. Jenis dan jenjang Pelatihan.
b. Kurikulum Pelatihan.

Pasal 8

8
(1) Jenis dan jenjang Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a meliputi:
a. Pelatihan dasar atau Prajabatan;
b. Pelatihan dalam jabatan; dan
c. Pelatihan pembekalan purna tugas PNS.
(2) Pelatihan Dasar atau Prajabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan syarat pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil dari kategori
1 dan kategori 2.
(3) Pelatihan dasar yang dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari intansi lainnya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang yang diwajibkan mengikuti Pelatihan Dasar.
(4) Pelatihan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. Pelatihan Dasar Golongan I untuk menjadi Pegawai Negeri
Sipil Golongan I;
b. Pelatihan Dasar Golongan II untuk menjadi Pegawai Negeri
Sipil Golongan II; dan
c. Pelatihan Golongan III untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil
Golongan III.
(5) Pelatihan dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b merupakan pengembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap Pegawai ASN agar dapat
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan
dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pola karier
Pegawai ASN.
(6) Pelatihan pembekalan purna tugas PNS sebagaimana pada
ayat (1) huruf c merupakan pembekalan manajemen pensiun,
persiapan mental, hidup sehat, pengelolaan keuangan guna
menjalani pensiun dengan berwirausaha yang akhirnya dapat
memberikan kegiatan yang positif.

Pasal 9

(1) Pelatihan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat


(1) huruf a dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan,
kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar
tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang

9
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan
tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat atau pelayan
publik yang handal dan profesional.
(2) Pelatihan Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat
(1) huruf a diselenggarakan oleh BKPSDM bekerjasama
dengan Kementerian/Badan/Lembaga lainnya.

Pasal 10

Pelatihan dalam Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8


ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. Pelatihan kepemimpinan;
b. Pelatihan fungsional; dan
c. Pelatihan teknis.

Pasal 11

(1) Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


10 huruf a dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai
dengan jenjang jabatan struktural.
(2) Pelatihan Kepemimpinan terdiri atas:
a. Pelatihan Kepemimpinan Pengawas adalah Pelatihan
Kepemimpinan untuk Jabatan Pengawas;
b. Pelatihan Kepemimpinan Administrator adalah Pelatihan
Kepemimpinan untuk Jabatan Administrator;
c. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II adalah
Pelatihan Kepemimpinan untuk Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama; dan
d. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I adalah
Pelatihan Kepemimpinan untuk Pimpinan Tinggi Madya.
e. Pelatihan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Bagi
Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota.

Pasal 12

(1) Pelatihan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10


huruf b dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan
Fungsional masing-masing.

10
(2) Jenis dan jenjang Pelatihan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh instansi Pembina
Jabatan Fungsional yang bersangkutan.
(3) Jenis Pelatihan Fungsional terdiri atas:
a. Pelatihan fungsional keahlian; dan
b. Pelatihan fungsional keterampilan.
(4) Pelatihan Fungsional Keahlian sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional keahlian yang bersangkutan.
(5) Pelatihan Fungsional Keterampilan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan fungsional tertentu yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional keterampilan yang bersangkutan.
(6) Pelatihan Fungsional Keahlian dan Keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dilaksanakan
secara berjenjang dan tidak berjenjang.
(7) Pelatihan Fungsional berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) dimaksudkan untuk memberikan keahlian dan/atau
keterampilan kepada pejabat fungsional dalam menduduki
jenjang fungsional yang telah ditetapkan.
(8) Pelatihan fungsional tidak berjenjang sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) dimaksudkan untuk memberikan keahlian
dan/atau keterampilan kepada pejabat fungsional dalam
rangka memantapkan pelaksanaan tugas.

Pasal 13

(1) Jenis Pelatihan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 12 terdiri atas:
a. Pelatihan dasar jabatan fungsional; dan
b. Pelatihan fungsional berjenjang.
(2) Pelatihan dasar jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a diperuntukan bagi PNS dalam
pengangkatan baru atau PNS yang baru diangkat dalam
jabatan fungsional, dan bagi PNS perpindahan jabatan.

11
(3) Pelatihan fungsional berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b diperuntukan bagi pejabat fungsional yang
akan naik jabatan setingkat lebih tinggi.
(4) Jenjang Pelatihan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Pelatihan Fungsional Keahlian, terdiri atas Tingkat
Pertama, Tingkat Muda, Tingkat Madya dan Tingkat Utama;
dan
b. Pelatihan Fungsional Keterampilan, terdiri atas Tingkat
Pemula, Tingkat Terampil, Tingkat Mahir dan Tingkat
Penyelia.
Pasal 14

(1) Pelatihan Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10


huruf c dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
PNS.
(2) Pelatihan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan secara berjenjang.
(3) Pelatihan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Pelatihan teknis substantif; dan
b. Pelatihan teknis umum/administrasi dan manajemen.
(4) Pelatihan teknis substantif sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf a dilaksanakan untuk memberikan kompetensi yang
berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan tugas
pokok unit yang bersangkutan.
(5) Pelatihan teknis substantif sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf a diselenggarakan secara berjenjang dengan
memperhatikan jenis-jenis pekerjaan dalam jabatan Aparatur,
baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional.
(6) Pelatihan teknis umum/administrasi dan manajemen
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b memberikan
kompetensi yang bersifat umum di bidang administrasi dan
manajemen dalam menunjang tugas pokok unit yang
bersangkutan.
(7) Jenjang Pelatihan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri atas:
a. Pelatihan teknis tingkat dasar;

12
b. Pelatihan teknis tingkat lanjutan; dan
c. Pelatihan teknis tingkat tinggi.

Pasal 15

Pelatihan Pembekalan Purna Tugas sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c diberikan kepada PNS sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sebelum pensiun.
Bagian Keempat
Kurikulum Pelatihan
Pasal 16

(1) Kurikulum Pelatihan mengacu pada standar kompetensi


jabatan.
(2) Penyusunan dan pengembangan kurikulum Pelatihan
dilakukan dengan melibatkan penyelenggara Pelatihan,
peserta dan alumni Pelatihan, serta unsur ahli lainnya.
(3) Kurikulum Pelatihan Dasar atau Prajabatan dan Pelatihan
Kepemimpinan ditetapkan oleh Instansi Pembina.
(4) Kurikulum Pelatihan Fungsional ditetapkan oleh Instansi
Pembina Jabatan Fungsional.
(5) Kurikulum Pelatihan yang diselenggarakan melalui kerja
sama ditetapkan bersama oleh BKPSDM bekerjasama dengan
instansi terkait sesuai materinya.

Bagian Kelima
Kepesertaan

Pasal 17

(1) Pegawai ASN yang menangani urusan Pemerintah berhak


menjadi peserta untuk mengikuti Pelatihan sesuai kebutuhan
organisasi, jabatan dan individu;
(2) Calon Peserta Pelatihan diusulkan oleh satuan kerja
pengguna dan diseleksi oleh BKPSDM melalui Aplikasi Sistem
Informasi Diklat (SINDI);
(3) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan surat Keputusan Pejabat yang berwenang.

Pasal 18

(1) Persyaratan Umum calon peserta Pelatihan:

13
a. Diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, pimpinan
satuan kerja atau pejabat lain yang ditunjuk;
b. Mempunyai dasar pendidikan dan/atau memangku jabatan
yang sesuai dengan kriteria Pelatihan yang akan diikuti;
c. Melakukan registrasi pada Aplikasi Sistem Informasi Diklat
(SINDI).
(2) Selain memenuhi persyaratan umum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk Pelatihan Dasar atau Prajabatan,
Pelatihan Kepemimpinan, Pelatihan Fungsional dan Pelatihan
Teknis wajib memenuhi persyaratan khusus masing-masing
sebagai berikut:
a. Pelatihan Dasar atau Prajabatan dan Pelatihan Dasar
lainnya:
1) Calon peserta adalah CPNS yang telah ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian;
2) Memenuhi persyaratan lain sesuai kebutuhan; dan
3) Persyaratan lain yang ditetapkan Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
b. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I terdiri atas:
1) Telah menduduki jabatan struktural eselon I;
2) Memiliki Sertifikat Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II; dan
3) Telah dinyatakan Lulus sebagai Peserta Seleksi Calon
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I
bagi Pejabat yang belum menduduki jabatan struktural
eselon IIa.
c. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II terdiri atas:
1) Telah menduduki jabatan struktural eselon II;
2) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya Pembina
/Golongan IV;
3) Telah dinyatakan Lulus sebagai Peserta Seleksi Calon
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
bagi Pejabat yang belum menduduki jabatan struktural
eselon II; dan
4) Memiliki Sertifikat Pelatihan Kepemimpinan
Administator.
d. Pelatihan Kepemimpinan Administrator terdiri atas:

14
1) Telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon
III; dan
2) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya Penata/
Golongan III/c.
e. Pelatihan Kepemimpinan Pengawas terdiri atas:
1) Telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon
IV/fungsional ahli muda; dan
2) pangkat/golongan sekurang-kurangnya Penata Muda
Tk.I/ Golongan III/b.
f. Pelatihan Fungsional:
1) Peserta adalah PNS yang akan atau telah menduduki
Jabatan Fungsional; dan
2) Memenuhi persyaratan lain sesuai dengan ketentuan
kebutuhan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi.
g. Pelatihan Teknis:
1) Telah atau dipersiapkan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan bidangnya;
2) Belum pernah mengikuti Pelatihan teknis yang
dimaksud;
3) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya disesuaikan
dengan persyaratan Pelatihan yang akan diikuti.
4) Memenuhi persyaratan lain sesuai ketentuan.

Pasal 19

(1) Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI) mengesahkan


Calon peserta yang dinyatakan lulus untuk mengikuti
Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas.
(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (2), Kepala BKPSDM dapat menetapkan persyaratan
lainnya bagi calon peserta sebagaimana dimakusd pada ayat
(1).

BAB V
TENAGA KEPELATIHAN

Pasal 20

(1) Tenaga Kepelatihan terdiri dari:

15
a. Pengelola lembaga Pelatihan;
b. Panitia penyelenggara; dan
c. Tenaga pengajar Pelatihan.
d. Serta unsur lainnya yang terkait.
(2) Pengelola Lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a adalah pejabat yang diberi kewenangan
menangani Pelatihan.
(3) Panitia Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BKPSDM.
(4) Tenaga Pengajar Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c terdiri dari Widyaiswara, Narasumber dan sumber
lainya yang terkait.

Pasal 21

(1) Pengelola lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud pada


Pasal 20 ayat (1) huruf a sekurang-kurangnya memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah mengikuti Training Officer Course (TOC);
b. Telah mengikuti Management of Training (MOT);
c. Asesor SDM Aparatur dan Asesor Pemerintahan Dalam
Negeri.
(2) Panitia Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada Pasal 20
ayat (1) huruf a sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. diutamakan telah mengikuti Pelatihan Training Officer
Cource (TOC);
b. pegawai ASN yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala
BKPSDM.
(3) Tenaga Pengajar Pelatihan sebagaimana dimaksud pada Pasal
20 ayat (1) huruf c sekurang-kurangnya memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah mengikuti Training of Trainers (TOT) yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan;
b. Menguasai materi Pelatihan yang akan diajarkan;
c. Menguasai metode Pelatihan; dan
d. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

BAB VI

16
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 22

(1) Sarana dan Prasarana Pelatihan ditetapkan sesuai dengan


jenis Pelatihan dan jumlah peserta Pelatihan.
(2) Sarana dan prasarana Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) difasilitasi oleh Kepala BKPSDM dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana sendiri maupun
lembaga Pelatihan lain dengan memperhatikan kesesuaian
standar persyaratan setiap jenis pelatihan dan peserta.
(3) Sarana Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
terdiri dari:
a. Meja dan kursi belajar;
b. Papan Tulis;
c. Flipchart;
d. Sound System;
e. TV dan Video;
f. Kaset/Compact Disk;
g. Perekam;
h. Computer atau Laptop;
i. LCD Proyektor;
j. Jaringan Wireless Fidelity (Wi-Fi);
k. Buku Referensi;
l. Modul/Bahan Ajar;
m. Teknologi Multi Media dan;
n. Sarana lainnya yang di perlukan.
(4) Prasarana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari:
a. Aula;
b. Ruang Kelas;
c. Ruang diskusi/seminar;
d. Ruang Sekretariat;
e. Ruang Kebugaran;
f. Ruang Komputer;
g. Asrama;
h. Wisma/Asrama Tenaga Kepelatihan;
i. Perpustakaan;
j. Ruang Makan;
k. Fasilitas Olahraga;
l. Fasilitas Hiburan;

17
m. Unit Kesehatan/Poliklinik;
n. Tempat Ibadah;
o. Ruang dan tempat lainnya.

BAB VII
PELAKSANAAN PELATIHAN

Pasal 23

(1) Pelatihan dilaksanakan oleh Kepala BKPSDM dengan


tahapan:
a. Penyusunan Kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi;
b. Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi;
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi;
d. Evaluasi Pengembangan Kompetensi; dan
e. Pengawasan,pengendalian dan pelaporan.
(2) Pelaksanaan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan di dalam kelas (On Campus), di luar kelas
dan/atau di tempat kerja (Off Campus).
(3) Program Pelatihan disesuaikan pada bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur.
(4) Satuan kerja lainnya dapat memprogramkan jenis Pelatihan
teknis tertentu dan pelaksanaannya harus dikoordinasikan
dengan Kementerian/Badan/Lembaga lainnya.
(5) Pelaksanaan Pelatihan Dasar atau Prajabatan dan Pelatihan
Dasar lainnya, Pelatihan Kepemimpinan, Pelatihan Teknis
serta Pelatihan Fungsional mengacu pada peraturan
perundang-undangan di bidang Pelatihan Jabatan Pegawai
ASN.

BAB VIII
PENERBITAN SERTIFIKAT

Pasal 24

(1) Sertifikat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) diberikan kepada


peserta yang telah mengikuti dan memenuhi persyaratan
Pelatihan serta dinyatakan kompeten.
(2) Sertifikat penyelenggaraan Pelatihan Aparatur Sipil Negera
diterbitkan oleh BKPSDM, Kementerian/Badan/Lembaga
lainnya.

18
(3) Bagi peserta yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan surat keterangan.
(4) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Ayat (3)
dituangkan dalam pedoman pelaksanaan Pelatihan.
(5) Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang melalui BKPSDM untuk menerbitkan Sertifikat
Tanda Tamat Pelatihan (STTP) di tanda tangani oleh Kepala
BKPSDM atau Pejabat yang berwenang.

BAB IX
PEMBIAYAAN

Pasal 25

Pembiayaan pelaksanaan pengembangan kompetensi dapat


bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN);
b. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ;
c. Sumber biaya lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB X
KERJA LEMBUR DAN BESARAN UANG LEMBUR

Pasal 26

(1) Kerja lembur hanya dapat dilaksanakan untuk pekerjaan


untuk kepentingan dinas dalam mendukung kegiatan
pengembangan kompetensi karena sifatnya sangat penting,
mendesak dan penyelesaian tidak dapat ditangguhkan.
(2) Kerja lembur sebagimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah oleh Kepala
BKPSDM.

Pasal 27

(1) Aparatur Sipil Negara dapat diberikan uang lembur apabila


melaksanakan Kerja Lembur paling sedikit 1 (satu) jam diluar
jam kerja.
(2) Waktu kerja lembur paling lama selama 3 (tiga) jam sehari
atau 15 (lima belas) jam dalam seminggu.
(3) Dalam hal kerja lembur dilakukan pada hari libur, waktu kerja
lembur dapat melebihi 3 (tiga) jam sehari.

19
(4) Uang lembur dibayarkan setelah selesai pelaksanaan Pelatihan
yang di selenggarakan oleh BKPSDM.

(5) Ketentuan Besaran uang lembur yang diberikan sebagaimana


dimaksud ayat (5) diatur melalui Surat Keputusan Sekretaris
Daerah Kabupaten Deli Serdang dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB XI
KERJASAMA

Pasal 28

(1) Dalam penyelenggaraan pelatihan/bimtek, workshop,


lokakarya dan sejenis pengembangan kompetensi lainnya,
BKPSDM dapat melakukan kerjasama dengan:
a. Kementerian/Badan/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota lain;
b. Perguruan Tinggi;
c. Swasta/Dunia Usaha;
d. Lembaga Swadaya Masyarakat;
e. Perorangan; dan
f. Pemerintah maupun lembaga swasta di luar negeri.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa kerja sama manajerial, sosial kultural, dan teknis
sumber daya kepelatihan, atau sumber daya lainnya.
(3) Bagi Pegawai ASN yang mengikuti Pelatihan berdasarkan
undangan dari Kementerian/Badan/Lembaga Pemerintah
yang menggunakan biaya kontribusi harus memenuhi
ketentuan :
a. Surat undangan dari Kementerian/Badan/Lembaga
penyelenggara;
b. Surat Pengantar permohonan untuk mengikuti Pelatihan
dari Kementerian/Badan/Lembaga Pemerintah yang
ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah.
(4) Apabila setelah selesai mengikuti Pelatihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) wajib melaporkan hasil Pelatihan
dalam bentuk laporan dan Surat Tanda Tamat Pelatihan
(STTP) kepada Kepala BKPSDM.

20
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Ditetapkan di Lubuk Pakam


pada tanggal
BUPATI DELI SERDANG

No Jabatan Paraf
1 Sekretaris Daerah ASHARI TAMBUNAN
Asisten Administrasi
2
Umum
3 Kepala BKPSDM
4 Kabag Hukum

21

Anda mungkin juga menyukai