TENTANG
1
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6850);
10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian
Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2278);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual Pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425);
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1538);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013
tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan
Indeksasi dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 537) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Meneteri Keuangan
Nomor 232/PMK.02/2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 71/PMK.02/2013
tentang Pedoman Standar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan
Indeksasi dalam Penyusunan Rencana dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1680);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
2
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelola Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
16. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Teknis
Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 543);
17. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1369);
18. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelatihan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II;
19. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 16
Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator;
20. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15
Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 03) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Tahun 2020 Nomor 07);
22. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 61 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Sistem Informasi Diklat di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang;
23. Keputusan Bupati Deli Serdang Nomor 650 Tahun 2018
tentang Pendelegasian Wewenang dan/atau Pemberian Kuasa
Kepada Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang untuk Menandatangani Surat Keputusan dan
Naskah Dinas Lainnya di Bidang Kepegawaian.
3
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4
7. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
8. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah.
9. Pelatihan adalah penyelenggaraan proses pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kompetensi kerja Pegawai ASN agar
mampu bekerja secara profesional.
10. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan.
11. Kurikulum adalah suatu naskah panduan mengenai
pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang harus didapatkan peserta Pelatihan agar dapat
melaksanakan pekerjaannya secara profesional.
12. Sistem Informasi Diklat yang selanjutnya dapat disingkat
SINDI adalah Sistem informasi mengenai penyelenggaraan
Pelatihan yang dapat diikuti Pegawai ASN yang menjadi
referensi dalam penyusunan rencana kebutuhan Pelatihan.
13. Peserta Pelatihan adalah pegawai yang memenuhi syarat
dalam seleksi dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
14. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat
fungsional oleh Pejabat yang berwenang dengan tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar,
dan/atau melatih Pegawai ASN pada Lembaga Pelatihan
Pemerintah.
15. Narasumber adalah pejabat Negara, Praktisi dan Pegawai
ASN/TNI/POLRI yang menduduki jabatan Administrator
keatas/Setara dan memiliki Keahlian/Kepakaran pada bidang
tertentu yang memberikan materi dalam proses Pelatihan.
16. Tim Seleksi Peserta Diklat Instansi (TSPDI) adalah Tim Seleksi
Calon Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas khususnya bagi Pejabat
yang telah menduduki Jabatan eselon III dan eselon IV di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
17. Kerja Lembur adalah bekerja diluar jam kerja/waktu kerja
normal yang telah ditetapkan oleh setiap instansi/kantor
Pemerintah.
5
18. Uang lembur merupakan kompensasi bagi Pegawai Aparatur
Sipil Negara yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat
perintah dari pejabat yang berwenang.
19. Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) adalah Surat penyataan
absah yang menerangkan bahwa pemiliknya telah lulus
program pelatihan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
BAB III
PENYELENGGARAAN
Pasal 3
(1) Penyelenggaraan Pelatihan pada Bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur merupakan bagian integral dari
pembinaan karier Pegawai ASN dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang menangani urusan Pemerintahan
dan Pelayanan Publik.
(2) Penyelenggaraan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
6
a. Penyusunan Kebutuhan dan Rencana Pengembangan
Kompetensi;
b. Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi;
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi;
d. Evaluasi Pengembangan Kompetensi; dan
e. Pengawasan,pengendalian dan pelaporan.
(3) Dalam Penyelenggaraan Pelatihan merupakan Wewenang
BKPSDM sedangkan Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang hanya bisa
menyelenggarakan bimbingan teknis, workshop atau kegiatan
sejenis lainnya setelah berkoordinasi dan mendapat
persetujuan dari Kepala BKPSDM.
BAB IV
PERENCANAAN PELATIHAN
Bagian Kesatu
Lingkup Perencanaan
Pasal 4
(1) Lingkup perencanaan Pelatihan bidang Pengembangan
Kompetensi Aparatur meliputi proses penetapan jenis dan
jenjang Pelatihan, tujuan, sasaran, kegiatan, sarana dan
prasarana, bahan Pelatihan serta perangkat yang diperlukan
dalam penyelenggaraan Pelatihan untuk memberikan
pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan
pelatihan secara efektif, efisien, dan akuntabel.
(2) Lingkup perencanaan Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun oleh BKPSDM berdasarkan hasil Identifikasi
Kebutuhan Pengembangan Kompetensi dan rencana
pengembangan karier pegawai dalam bentuk rencana
Pelatihan tahunan, lima tahunan serta kalender kegiatan
Pelatihan pada sumber dan instansi lainnya.
Bagian Kedua
Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Pasal 5
7
dipersyaratkan dalam jabatan dengan kompetensi yang
dimiliki Pegawai ASN yang bersangkutan.
Bagian Ketiga
Program Pelatihan
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
8
(1) Jenis dan jenjang Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf a meliputi:
a. Pelatihan dasar atau Prajabatan;
b. Pelatihan dalam jabatan; dan
c. Pelatihan pembekalan purna tugas PNS.
(2) Pelatihan Dasar atau Prajabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan syarat pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil dari kategori
1 dan kategori 2.
(3) Pelatihan dasar yang dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari intansi lainnya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang yang diwajibkan mengikuti Pelatihan Dasar.
(4) Pelatihan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. Pelatihan Dasar Golongan I untuk menjadi Pegawai Negeri
Sipil Golongan I;
b. Pelatihan Dasar Golongan II untuk menjadi Pegawai Negeri
Sipil Golongan II; dan
c. Pelatihan Golongan III untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil
Golongan III.
(5) Pelatihan dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b merupakan pengembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap Pegawai ASN agar dapat
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan
dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pola karier
Pegawai ASN.
(6) Pelatihan pembekalan purna tugas PNS sebagaimana pada
ayat (1) huruf c merupakan pembekalan manajemen pensiun,
persiapan mental, hidup sehat, pengelolaan keuangan guna
menjalani pensiun dengan berwirausaha yang akhirnya dapat
memberikan kegiatan yang positif.
Pasal 9
9
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan
tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat atau pelayan
publik yang handal dan profesional.
(2) Pelatihan Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat
(1) huruf a diselenggarakan oleh BKPSDM bekerjasama
dengan Kementerian/Badan/Lembaga lainnya.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
10
(2) Jenis dan jenjang Pelatihan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh instansi Pembina
Jabatan Fungsional yang bersangkutan.
(3) Jenis Pelatihan Fungsional terdiri atas:
a. Pelatihan fungsional keahlian; dan
b. Pelatihan fungsional keterampilan.
(4) Pelatihan Fungsional Keahlian sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan dan keahlian fungsional tertentu yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional keahlian yang bersangkutan.
(5) Pelatihan Fungsional Keterampilan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b dilaksanakan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan fungsional tertentu yang
berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan
fungsional keterampilan yang bersangkutan.
(6) Pelatihan Fungsional Keahlian dan Keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dilaksanakan
secara berjenjang dan tidak berjenjang.
(7) Pelatihan Fungsional berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) dimaksudkan untuk memberikan keahlian dan/atau
keterampilan kepada pejabat fungsional dalam menduduki
jenjang fungsional yang telah ditetapkan.
(8) Pelatihan fungsional tidak berjenjang sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) dimaksudkan untuk memberikan keahlian
dan/atau keterampilan kepada pejabat fungsional dalam
rangka memantapkan pelaksanaan tugas.
Pasal 13
11
(3) Pelatihan fungsional berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b diperuntukan bagi pejabat fungsional yang
akan naik jabatan setingkat lebih tinggi.
(4) Jenjang Pelatihan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Pelatihan Fungsional Keahlian, terdiri atas Tingkat
Pertama, Tingkat Muda, Tingkat Madya dan Tingkat Utama;
dan
b. Pelatihan Fungsional Keterampilan, terdiri atas Tingkat
Pemula, Tingkat Terampil, Tingkat Mahir dan Tingkat
Penyelia.
Pasal 14
12
b. Pelatihan teknis tingkat lanjutan; dan
c. Pelatihan teknis tingkat tinggi.
Pasal 15
Bagian Kelima
Kepesertaan
Pasal 17
Pasal 18
13
a. Diusulkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, pimpinan
satuan kerja atau pejabat lain yang ditunjuk;
b. Mempunyai dasar pendidikan dan/atau memangku jabatan
yang sesuai dengan kriteria Pelatihan yang akan diikuti;
c. Melakukan registrasi pada Aplikasi Sistem Informasi Diklat
(SINDI).
(2) Selain memenuhi persyaratan umum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk Pelatihan Dasar atau Prajabatan,
Pelatihan Kepemimpinan, Pelatihan Fungsional dan Pelatihan
Teknis wajib memenuhi persyaratan khusus masing-masing
sebagai berikut:
a. Pelatihan Dasar atau Prajabatan dan Pelatihan Dasar
lainnya:
1) Calon peserta adalah CPNS yang telah ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian;
2) Memenuhi persyaratan lain sesuai kebutuhan; dan
3) Persyaratan lain yang ditetapkan Kepala Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
b. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I terdiri atas:
1) Telah menduduki jabatan struktural eselon I;
2) Memiliki Sertifikat Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat II; dan
3) Telah dinyatakan Lulus sebagai Peserta Seleksi Calon
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I
bagi Pejabat yang belum menduduki jabatan struktural
eselon IIa.
c. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II terdiri atas:
1) Telah menduduki jabatan struktural eselon II;
2) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya Pembina
/Golongan IV;
3) Telah dinyatakan Lulus sebagai Peserta Seleksi Calon
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
bagi Pejabat yang belum menduduki jabatan struktural
eselon II; dan
4) Memiliki Sertifikat Pelatihan Kepemimpinan
Administator.
d. Pelatihan Kepemimpinan Administrator terdiri atas:
14
1) Telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon
III; dan
2) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya Penata/
Golongan III/c.
e. Pelatihan Kepemimpinan Pengawas terdiri atas:
1) Telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon
IV/fungsional ahli muda; dan
2) pangkat/golongan sekurang-kurangnya Penata Muda
Tk.I/ Golongan III/b.
f. Pelatihan Fungsional:
1) Peserta adalah PNS yang akan atau telah menduduki
Jabatan Fungsional; dan
2) Memenuhi persyaratan lain sesuai dengan ketentuan
kebutuhan Identifikasi Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi.
g. Pelatihan Teknis:
1) Telah atau dipersiapkan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan bidangnya;
2) Belum pernah mengikuti Pelatihan teknis yang
dimaksud;
3) Pangkat/golongan sekurang-kurangnya disesuaikan
dengan persyaratan Pelatihan yang akan diikuti.
4) Memenuhi persyaratan lain sesuai ketentuan.
Pasal 19
BAB V
TENAGA KEPELATIHAN
Pasal 20
15
a. Pengelola lembaga Pelatihan;
b. Panitia penyelenggara; dan
c. Tenaga pengajar Pelatihan.
d. Serta unsur lainnya yang terkait.
(2) Pengelola Lembaga Pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a adalah pejabat yang diberi kewenangan
menangani Pelatihan.
(3) Panitia Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala BKPSDM.
(4) Tenaga Pengajar Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c terdiri dari Widyaiswara, Narasumber dan sumber
lainya yang terkait.
Pasal 21
BAB VI
16
SARANA DAN PRASARANA
Pasal 22
17
m. Unit Kesehatan/Poliklinik;
n. Tempat Ibadah;
o. Ruang dan tempat lainnya.
BAB VII
PELAKSANAAN PELATIHAN
Pasal 23
BAB VIII
PENERBITAN SERTIFIKAT
Pasal 24
18
(3) Bagi peserta yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan surat keterangan.
(4) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Ayat (3)
dituangkan dalam pedoman pelaksanaan Pelatihan.
(5) Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang melalui BKPSDM untuk menerbitkan Sertifikat
Tanda Tamat Pelatihan (STTP) di tanda tangani oleh Kepala
BKPSDM atau Pejabat yang berwenang.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 25
BAB X
KERJA LEMBUR DAN BESARAN UANG LEMBUR
Pasal 26
Pasal 27
19
(4) Uang lembur dibayarkan setelah selesai pelaksanaan Pelatihan
yang di selenggarakan oleh BKPSDM.
BAB XI
KERJASAMA
Pasal 28
20
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
No Jabatan Paraf
1 Sekretaris Daerah ASHARI TAMBUNAN
Asisten Administrasi
2
Umum
3 Kepala BKPSDM
4 Kabag Hukum
21