II
BALAI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PUPR WILAYAH IV
BANDUNG PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI
MANAJEMEN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
JUDUL
STRATEGI PENANGANAN TERPADU IDEOLOGI ANTI PANCASILA DAN
RADIKALISME YANG BERIMPLIKASI PADA TINDAK PIDANA
KEAMANAN NEGARA DENGAN
“SIAPARAT” (SISTEM INFORMASI PENANGANAN IDEOLOGI ANTI
PANCASILA DAN RADIKALISME
TERPADU) DI DITTIPIDUM BARESKRIM
POLRI
DISUSUN OLEH :
NAMA : Dr. SURADI, S.H.,
M.H. NDH 40
LEMBAR PENGESAHAN
Oisusun oleh :
Dr. Suradi, S.H., M.H.
NOH: 40
OJSEMINARKAN PADA
HARi : SENJN
TANGGAL : 06 JUN! 2022
m. M. M. l
NIP. 196503031992031002
ABSTRAK
SIAPARAT| i
LESSON LEARN
SIAPARAT| ii
diselesaikan dapat dilaksanakan.
SIAPARAT| iii
5. Dalam implementasi proyek perubahan yang kita laksanakan, adanya
bentuk kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai stakeholder.
Disamping itu upaya peran serta masyarakat dalam konsep
pemberdayaan ternyata menjadi bagian pembelajaran peningkatan
kapasitas sumber manusia masyarakat itu sendiri, yang orientasi
akhirnya adalah dapat membantu kesuksesan pencapaian tujuan
program pemerintah.
SIAPARAT| iv
KATA PENGANTAR
SIAPARAT| v
gagasan,
rancangan proyek perubahan dan pelaksanaan proyek perubahan;
SIAPARAT| vi
5. Dharma Nursani, Ir., MSc., Ph.D, selaku Coach yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis berkaitan dengan gagasan, rancangan
proyek perubahan dan pelaksanaan proyek perubahan;
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan materi, bimbingan
dan arahan kepada penulis;
7. Seluruh Stakeholder pemangku kepentingan telah memberikan
masukan dan arahannya;
8. Keluarga Tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis
selama mengikuti kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat
II Angkatan III;
9. Rekan-rekan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
Angkatan III; dan
10. Serta semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan proyek
perubahan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari berbagai
pihak dalam penyusunan laporan proyek perubahan ini, sehingga dapat
pada saatnya nanti dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait
khususnya untuk kemaslahatan umat dan semoga Allah SWT tak pernah
berhenti melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Aamiin.
SIAPARAT| vii
Dr. Suradi, S.H., M.H.
NDH. 40
SIAPARAT| viii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ......................................................................................... i
Lesson Learn ................................................................................. ii
Kata Pengantar .............................................................................. iv
Daftar Isi ...................................................................................... vi
Daftar Tabel dan Daftar Gambar ..................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Proyek Perubahan ...................................................... 1
B. Latar Belakang ......................................................................... 5
a. Profil Organisasi .................................................................. 7
b. Visi dan Misi ........................................................................ 8
c. c. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................. 8
d. Struktur Organisasi .............................................................. 10
e. Identifikasi Masalah ............................................................. 12
f. Kondisi Saat Ini ................................................................... 14
g. Kondisi Yang Diharapkan ...................................................... 14
C. Analisa Permasalahan ............................................................... 15
D. Tujuan dan Manfaat untuk Organisasi Adaptif ............................. 16
a. Tujuan ................................................................................ 16
b. Manfaat .............................................................................. 17
E. Output dan Outcome ................................................................ 18
a. Output ................................................................................ 18
b. Outcome ............................................................................. 19
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
A. Tahapan Perubahan Rencana Strategis ...................................... 20
a. Jangka Pendek (2 Bulan) ..................................................... 20
SIAPARAT| ix
b. Jangka Menengah (1 Tahun).....................................................21
c. Jangka Panjang (1 Tahun Dst)...................................................21
B. Stakeholder...................................................................................22
C. Strategi Komunikasi.......................................................................25
D. Tata Kelola Organisasi Strategis......................................................25
E. Strategi Marketing.........................................................................27
BAB III PROYEK PERUBAHAN
A. Pelaksanaan Strategis Proyek Perubahan Jangka Pendek (2 Bulan) 29
B. Kendala........................................................................................ 36
a. Internal....................................................................................36
b. Eksternal..................................................................................36
C. Solusi............................................................................................36
a. Internal....................................................................................36
b. Eksternal..................................................................................37
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 38
B. Mitigasi.........................................................................................39
SIAPARAT| x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Analisa Urgency, Seriousness, Growth (USG)..........................13
Tabel 1.2 Analisa SWOT......................................................................15
Tabel 2.1 Tahapan Rencana Strategis Jangka Pendek (2 Bulan).............20
Tabel 2.2 Tahapan Rencana Strategis Jangka Menengah (1 Tahun)........21
Tabel 2.3 Tahapan Rencana Strategis Jangka Panjang (1 Tahun dst) .
21 Tabel 2.4 Time Schedule Tahapan Rencana Strategis........................21
Tabel 2.5 Identifikasi Stakeholder........................................................23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Flowchart Sistem Informasi Terpadu ............................. 4
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bareskrim Polri....................................10
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Dittipidum Bareskrim Polri....................11
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Sub Dit I Dittipidum Bareskrim Polri 11
Gambar 1.5 Pohon Masalah.................................................................12
Gambar 1.6 Pohon Sasaran.................................................................12
Gambar 2.1 Peta Stakeholder..............................................................24
Gambar 2.2 Tata Kelola Organisasi Strategis.........................................26
Gambar 2.3 Strategi Marketing............................................................27
Gambar 2.4 Branding Proyek Perubahan...............................................28
SIAPARAT| xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan dalam
Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan landasan ideologi bangsa
Indonesia dimana dalam tindakan tersebut dilakukan dalam tempo
singkat dan secara drastis dan bahkan sampai pada melakukan tindak
pidana keamanan negara atau dapat disebut juga sebagai makar dapat
berakumulasi dalam menumbuhkan paham radikalisme dan secara
ekstrim dapat memicu aksi kekerasan tindakan yang terencana
terorganisir dapat terjadi kapan dan dimana saja tidak mengenal batas
wilayah serta memiliki jaringan global.
Para pelaku intoleransi melakukan berbagai strategi kekerasan
dan memunculkan konflik sosial seperti kekerasan fisik dan psikis
penyebaran isu manipulasi agama bahkan ancaman yang dapat
menimbulkan rasa takut dan berakibat pada kehidupan ekonomi politik
hingga kedaulatan suatu negara tentunya dapat mengancam keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentu saja intoleransi atau
ideologi anti pancasila & radikalisme sangat bertentangan dan tidak
sesuai dengan negara kita yang memiliki 5 sila pedoman hidup
bernegara dan memiliki ragam suku agama serta budaya yang
berbhineka tunggal eka. Endemi Covid-19 telah menimbulkan disrupsi
pada kehidupan manusia, menyebabkan terhentinya aktivitas ekonomi
di seluruh negara dan berakibat terjadinya resesi di dunia. Dampak
yang dirasakan Indonesia juga cukup besar dengan terputusnya
mata-rantai pasokan barang dan jasa, terganggunya mobilitas
masyarakat, dan terhentinya kegiatan ekonomi khususnya pada sektor
industri dan pariwisata yang berdampak pada meningkatnya
angka-angka pengangguran dan kemiskinan
serta pada akhirnya menimbulkan kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi nasional.
2
Di era reformasi birokrasi, setiap warga negara memiliki hak
untuk mencari, memperoleh, menggunakan, dan menyebarluaskan
3
informasi yang akurat secara mudah dan cepat, sehingga memerlukan
kesiapan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk memberikan
pelayanan informasi publik. Dalam rangka memberikan pelayanan
informasi publik, Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui fungsi
hubungan masyarakat, memerlukan standar/prosedur pengelolaan
guna menjamin pelayanan informasi publik yang transparan dan
akuntabel.
Efektivitas dan efisiensi, yaitu tepat sasaran, hemat tenaga,
waktu dan biaya. Transparan, yaitu memberi kesempatan kepada
masyarakat dalam melaksanakan haknya untuk memperoleh informasi
yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap tindak pidana anti
Pancasila dan radikalisme berdasarkan tata cara dan tindaklanjutnya.
Akuntabilitas, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik proses
maupun tindaklanjutnya.
Globalisasi pada era Revolusi 4.0 telah memberikan akses
layanan informasi secara bebas dan terbuka tanpa ada sekat yang
dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan
pelayanan yang mudah dengan memanfaatkan teknologi menjadi
suatu tantangan bagi Bareskrim Polri untuk menghadapi Era Revolusi
Industri 4.0. Artinya perkembangan teknologi telah menjadikan
kebiasaan baru bagi setiap orang dalam memilih dan menggunakan
teknologi yang multifungsi dan memiliki mobilitas tinggi salah satunya
berbasis web.
Dihadapkan hal tersebut, maka perlu adanya inovasi baru yang
dibuat dalam proyek perubahan, diarahkan pada upaya strategi
penanganan terpadu yang mudah, efektif, modern dan transparan
dengan memanfaatkan teknologi informasi SIAPARAT (Sistem
Informasi Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme
Terpadu) diharapkan dapat memudahkan penanganan/pelapor dalam
4
membuat pengaduan dan meningkatkan pengawasan atau
monitoring terhadap
proses tindak lanjut pengaduan dengan sistem pelaporan langsung
5
melalui sistem pelaporan berbasis web. SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu) adalah
terobosan inovasi sistem informasi yang merupakan faktor penting
dalam pendukung pelaksanaan keterbukaan informasi publik, dari
pelayanan informasi tersebut sebagai kontrol internal dan masyarakat,
dengan begitu pelaksanaan keterbukaan informasi di Institusi Polri
menjadi semakin baik.
Flowchart sistem informasi terpadu berbasis web, dapat dilihat
pada gambar berikut:
Alur Data di Mulai dari SPKT yang secara manual akan di input
ke dalam System, dalam penginputan ada pilihan lokus dari kejadian
perkara, apabila ada lebih dari 2 lokus yang dipilih, alur data akan di
teruskan ke Subdit 1 Kamneg untuk dianalisa sehingga menghasilkan
disposisi. Selama proses akan ada update status dari perkara (seperti
lidik, sidik, dll). Bila hanya ada 1 lokus, akan di teruskan ke Subdit 1
Ditreskrimum Polda Terkait.
6
B. Latar Belakang
Dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Jakarta, Selasa, 1
Maret 2022, Presiden Jokowi mengingatkan agar istri dan keluarga
anggota TNI-Polri tidak sembarangan memanggil penceramah. Presiden
mengkhawatirkan hal itu bisa menjadi bibit radikalisme di kalangan
aparat negara. Dikutip dari Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo,
arahan Presiden tersebut dimaksudkan guna memitigasi penyebaran
paham radikalisme.
Dalam pasal 13 UU Kepolisian diatur mengenai 3 (tiga) tugas
pokok dari Kepolisian yaitu memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menjadi
tantangan tugas berat Polri dalam menanggulangi paham atau ideologi
anti Pancasila dan radikalisme di Indonesia.
Dalam mendukung program Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo
Sigit Prabowo, M.Si., di era 4,0 dengan kinerja berbasis digitalisasi ini
untuk mewujudkan Polri yang presisi (prediktif, responsibilitas,
transparansi dan berkeadilan).
Project leader menginisiasi dan memprakarsai proyek
perubahan dalam mengembangkan sistem layanan Polri dengan
menciptakan terobosan inovasi SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme Terpadu).
Sebuah aplikasi online berbasis web merupakan strategi
penanganan ideologi anti Pancasila dan radikalisme yang terpadu
dengan memanfaaatkan teknologi informasi guna memudahkan dalam
pencarian data penanganan laporan polisi terhadap masyarakat atau
kelompok yang terpapar ideologi anti Pancasila dan radikalisme,
aplikasi ini dapat menjadi sarana interaksi dan komunikasi.
7
Siapapun dan dimanapun dapat mengakses informasi ideologi
anti Pancasila dan radikalisme dapat mengetahui kemajuan (progress)
penanganan pengaduan masyarakat terkait masyarakat atau kelompok
yang terpapar ideologi anti pancasila dan radikalisme untuk
penanganan pada tahap preemtif atau prefentif oleh instansi lembaga
negara terkait seperti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila,
Kemenkopolhukam, Kemenkumham, Kemendagri, Kemenag dan
Kejagung RI.
Sedangkan untuk dapat dengan mudah mengetahui kemajuan
(progress) penanganan refresif dan penegakan hukum berupa laporan
polisi terkait masyarakat atau kelompok yang terpapar ideologi anti
Pancasila dan radikalisme dimulai dari tingkat Polsek, Polres, Polda
Subdit 1 Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jajaran sehingga
Subdit
1 Keamanan Negara dan Separatis Dittipidum Bareskrim Polri dapat
menjadi sistem penyimpanan dokumen penyelidikan dan penyidikan
secara online sehingga lebih mudah, efektif, efisien dan dapat
meminimalisir dari resiko kehilangan.
Dengan terciptanya aplikasi SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme Terpadu) ini
diharapkan dapat menjadi big data dari hasil sinkronisasi data
penanganan ideologi anti Pancasila dan radikalisme dengan seluruh
stakeholder yang ada serta dapat meningkatkan sinergitas antar
stakeholder untuk keamanan dan kesejahteraan negara.
Kepercayaan masyarakat merupakan kunci utama bagi
terpeliharanya eksistensi sebuah organisasi. Kepercayaan masyarakat
hanya bisa diraih jika pelayanan yang diberikan oleh organisasi dapat
memenuhi harapan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, perbaikan dan
8
peningkatan pelayanan publik merupakan hal yang tidak boleh
diabaikan oleh organisasi untuk mewujudkan kepuasan
masyarakat guna
9
Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yaitu
untuk membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik
yang dilakukan oleh para penyelenggara negara.
Membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik
yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan
yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh
warga negara tentang peningkatan pelayanan publik.
Kepolisian Negara Republik Indonesia di singkat POLRI dalam
kaitannya dengan pemerintahan adalah salah satu fungsi pemerintahan
negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, pelayanan kepada
masyarakat dan terbinanya ketentraman masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dalam kaitannya dengan
kehidupan bernegara Polri sebagai salah satu lembaga pemerintahan
yang memiliki fungsi pelayanan di bidang keamanan, berkewajiban
untuk menindaklanjuti amanat undang-undang tersebut.
a. Profil Organisasi
Bareskrim Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok
yang berada di bawah Kapolri. Bareskrim Polri bertugas membina
dan menyelenggarakan fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak
pidana, pengawasan dan pengendalian penyidikan,
penyelenggaraan identifikasi, laboratorium forensik
dalam rangka penegakan hukum serta pengelolaan informasi
kriminal nasional.
Direktorat Tipidum merupakan Unsur Pelaksana Utama yang
menangani tindak pidana terhadap keamanan negara dan separatis,
harta benda, politik dokumen, kejahatan antar wilayah dan
1
0
kejahatan
lain yang terdapat dalam KUHP (Lex Generalis).
1
1
Subdit I Kamneg & Separatis Dittipidum Bareskrim Polri
dibentuk berdasarkan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang susunan organisasi dan
tata kerja satuan organisasi pada tingkat markas besar Kepolisian
Negara Republik Indonesia. Menangani tindak pidana yang terkait
dengan keamanan negara, kebakaran instansi pemerintah dan
obyek vital, radikalisme dan anti pancasila, senpi handak, tindak
pidana yang berimplikasi kontijensi, ujaran kebencian dan opsnal.
1
2
pidana,
1
3
identifikasi, laboratorium forensik dalam rangka penegakan hukum
serta pengelolaan informasi kriminal nasional. Bareskrim Polri
menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan perencanaan dan administrasi kebutuhan personel,
anggaran, peralatan khusus dan pendistribusiannya serta
mengajukan saran dan pertimbangan dalam rangka pembinaan
karier personel;
2. Pembinaan dukungan operasional, pemantauan, analisa dan
evaluasi, kerja sama dan pengelolaan barang bukti;
3. Pemantauan dan pengawasan penyelidikan dan
penyidikan serta supervisi staf, pemberian arahan guna
menjamin terlaksananya penyelidikan dan penyidikan
tindak pidana sesuai sistem dan metode;
4. Pelaksanaan koordinasi, pengawasan, pembinaan, pemberian
bantuan, bimbingan teknis dan administrasi penyidikan kepada
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
5. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
informasi kriminal nasional guna mendukung sistem
pendataan fungsi kepolisian, kementerian dan lembaga
yang memerlukan, dan dapat diakses oleh seluruh
masyarakat;
6. Pembinaan terhadap bantuan teknis inafis Kepolisian guna
mendukung fungsi operasional lainnya;
7. Pembinaan terhadap bantuan teknis laboratorium forensic
(labfor) guna mendukung fungsi operasional lainnya; dan
8. Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap
tindak pidana transnasional, merugikan kekayaan
negara, konvensional dan yang berdampak
kontinjensi, yang
14
meliputi tindak pidana umum, khusus, korupsi, narkoba
dan tertentu.
d. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang
susunan organisasi dan tata kerja satker Mabes Polri, maka dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi dan perannya, Bareskrim Polri di
pimpin oleh Kabareskrim dengan susunan organisasi sebagai berikut :
15
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Dittipidum Bareskrim Polri
16
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Sub Dit I Dittipidum Bareskrim Polri
17
e. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dipetakan dalam pohon masalah,
dengan penjelasan pada gambar berikut:
18
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu
analisa untuk menyusun prioritas isu yang harus diselesaikan.
Dengan menentukan tingkat mendesak, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Tabel analisa
isu aktual, sebagai berikut:
Tabel 1.1 Analisa Urgency, Seriousness, Growth (USG)
Penilaan Kriteria
No. Isu Aktual Nilai Prioritas
Urgency Seriousness Growth
1. Belum adanya sistem
informasi terpadu
dalam penanganan
masyarakat atau
5 5 5 15 I
kelompok yang
terpapar ideologi anti
Pancasila dan
radikalisme
2. Belum ada
sinkronisasi/sinergita
s pengolahan data
diantara stakeholder
(Polsek, Polres,
Polda, Subdit I
5 4 4 13 II
Kamneg
Ditreskrimum Polda
Jajaran dan Subdit I
Kamneg dan
Separatis Bareskrim
Polri)
19
f. Kondisi Saat Ini
1. Berdasarkan Hasil Survei Alvara Research Center dan Mata Air
Foundation, Januari 2022, terpapar Ideologi Anti Pancasila dan
Radikalisme :
20
masyarakat atau kelompok yang terpapar Ideologi Anti
Pancasila dan Radikalisme;
2. Diharapkan dengan mudah dan cepat untuk mencari dan
mendapatkan data Laporan Polisi terhadap masyarakat atau
kelompok yang terpapar Ideologi Anti Pancasila dan
Radikalisme;
3. Diharapkan dengan mudah dan cepat untuk melakukan
penanganan secara terpadu diantara stakeholder (Polsek,
Polres, Polda, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jajaran dan
Subdit I Kamneg dan Separatis Bareskrim Polri) sesuai dengan
tugas dan fungsi peranan serta kewenangan masing-masing
stakeholder;
4. Diharapkan dengan mudah dan cepat untuk mencari dan
mendapatkan data terkait penegakan hukum terhadap
masyarakat atau kelompok yang terpapar Ideologi Anti
Pancasila dan Radikalisme.
C. Analisa Permasalahan
Tabel 1.2 Analisa SWOT
STRENGHT (Kekuatan) WEAKNESS (Kelemahan)
Dittipidum Bareskrim Polri - Belum adanya sistem
& Subdit I Kamneg Polda informasi terpadu dalam
Jajaran sebagai (APH) penanganan Laporan
yang memiliki Tupoksi Polisi terhadap
menangani Laporan Polisi masyarakat atau
SWOT
terhadap masyarakat atau kelompok yang terpapar
kelompok yang terpapar ideologi anti Pancasila
Ideologi Anti Pancasila dan dan radikalisme
Radikalisme - Pengelolaan data masih
dilaksanakan oleh
masing-masing Polda
OPPORTUNITY S-O W-O
(Peluang) Mendorong ada Adanya data resmi
- Penerapan E- sinkronisasi/ sinergitas mengenai penanganan
Government pengolahan data di antara Laporan Polisi terhadap
21
- Persaingan global Stakeholder (Polsek, masyarakat atau kelompok
- Program Kapolri Presisi Polres, Polda, Subdit I yang terpapar Ideologi Anti
di era 4.0 kinerja Kamneg Ditreskrimum Pancasila dan Radikalisme
berbasis Digitalisasi. Polda Jajaran dan Subdit I
Kamneg dan Separatis
Bareskrim Polri)
22
THREAT (Ancaman) S-T W-T
- Pandemi Covid-19 Pengelolaan data secara Pemanfaaatan Teknologi
- Munculnya Ideologi Anti secara bersama-sama Informasi sehingga dengan
Pancasila dan dilaksanakan oleh masing- mudah siapapun dan
Radikalisme masing Polda Jajaran dimanapun dapat
mengakses ideologi anti
Pancasila dan Radikalisme
23
dalam mengelola pengaduan masyarakat;
24
4) Tersedianya sarana informasi bagi masyarakat dalam
memonitoring pengaduannya di Direktorat Tindak Pidana
Umum Bareskrim Polri;
5) Tersusunnya manual book tentang sistem informasi di
lingkungan Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
2. Jangka Menengah (1 Tahun)
Terlaksananya sosialisasi dan uji coba Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme Terpadu
(SIAPARAT) di lingkungan Bareskim Polri.
3. Jangka Panjang (1 Tahun dan seterusnya)
Implementasi SIAPARAT Sistem Informasi Penanganan
Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu di satuan
wilayah Polri (Polsek, Polres dan Polda).
b. Manfaat
Proyek Perubahan ini akan memberikan sejumlah manfaat
perubahan perbaikan kinerja dan kebijakan serta kualitas hubungan
dengan penanganan tindak pidana ideologi anti Pancasila dan
radikalisme, sejumlah manfaat perubahan yang akan di dapat
dalam proyek perubahan ini diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Internal (Subdit I Dit Tipidum Bareskrim Polri)
1) Subdit I Dittipidum Bareskrim Polri akan memiliki operasional
manual yang jelas dalam mengoptimalkannya secara efektif
dan efisien sehingga membantu penanganan tindak pidana
ideologi anti Pancasila dan radikalisme.
2) Adanya sistem informasi terpadu yang dapat mempermudah
dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi.
25
3) Dengan sistem informasi terpadu dapat mengetahui dan
memudahkan penanganannya secara keseluruhannya tindak
pidana ideologi anti Pancasila dan radikalisme.
2. Manfaat Bagi Eksternal
1) Satuan kerja di luar Dittipidum Bareskrim Polri, maupun
Lembaga-lembaga lain yang dapat memanfaatkan SIAPARAT
(Sistem Informasi Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan
Radikalisme Terpadu) yang terintegrasi.
2) Masyarakat, dengan adanya sistem informasi terpadu, maka
kasus-kasus tindak pidana yang ditangani oleh penyidik akan
jauh lebih mudah untuk diselesaikan, sehingga terciptanya
rasa keadilan bagi masyarakat.
26
b. Outcome
1. Terwujudnya penanganan pengaduan secara efektif dan efisien
(berbasis web)
2. Terwujudnya bank data permasalahan
3. Terdatanya modus dan profil
4. Terwujudnya Program Prioritas Kapolri (Presisi)
27
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
28
b. Jangka Menengah (1 Tahun)
Tabel 2.2 Tahapan Rencana Strategis Jangka Menengah (1 Tahun)
No. Rencana Strategis Timeline Rencana Evidence
1. Uji coba dan sosialisasi Juni 2022 Penerapan
penerapan SIAPARAT di s.d Mei SIAPARAT
lingkungan Bareskrim Polri 2023
29
Jangka
Jangka
Jangka Pendek (2 Panjang (1
Menengah
Bulan) Tahun dan
Tahapan Rencana (1 Tahun)
No. seterusnya)
Strategis
Juni 2022 Juni 2023
April Mei Juni
s.d Mei dan
2022 2022 2022
2023 seterusnya
penanganan pengaduan
berbasis web
Diskusi (FGD) dalam
rangka menentukan
6
kegiatan/sasaran proyek
perubahan
Merancang sistem
7
informasi berbasis web
Ujicoba pelayanan
pengaduan yang
terintegrasi secara online
dalam satu sistem aplikasi
berbasis web dan
8 memudahkan unit-unit
kerja (Yanduan/Subdit)
dalam mendapat/memberi
informasi penanganan
pengaduan maupun
dengan pelapor
Melaksanakan strategi
marketing (promotion)
9 baik dilingkungan internal
maupun lingkungan
eksternal Polri
10 Monitoring dan evaluasi
Ujicoba dan sosialisasi
11 penerapan SIAPARAT di
lingkungan Bareskrim Polri
Implementasi (satuan
wilayah), Monitoring,
Updating Data, Update
Versi sarana
informasi/komunikasi
12
peran serta pemangku
kepentingan sebagai mitra
dalam melakukan
pengawasan terhadap anti
Pancasila dan Radikalisme
B. Stakeholder
Stakeholder dalam proyek perubahan ini, melibatkan pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal. Agar pelaksanaan proyek
30
perubahan dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka perlu
adanya identifikasi dari pihak-pihak yang terlibat baik langsung
maupun tidak langsung sebagai pemangku kepentingan (stakeholder)
untuk mengetahui pengaruh (influence) dan kepentingan (interest).
Identifikasi stakeholder dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.5 Identifikasi Stakeholder
INTERNAL EKSTERNAL
1. Dir/Wadir Dittipidum 1. Badan Pembinaan Ideologi
2. Subdit 1 Kamneg Dittipidum Pancasila (BPIP)
3. Subdit 1 Ditreskrimun 2. Kemenkopolhukam
3. Kemendagri
4. Kemenkum HAM
5. Kemenag
6. Kejagung
7. BAIS TNI
8. BIN
9. BNPT
10. POLRI (Polda, Polres, Polsek)
11. Pemangku Kepentingan
31
Adapun peta stakeholder pemangku kepentingan dalam rancangan
proyek perubahan ini, sebagai berikut:
32
stakeholder yang kepentingan yang besar namun memiliki pengaruh
33
yang kecil (Defenders) terhadap rancangan proyek perubahan ini
adalah Subdit 1 Ditreskrimun dan POLRI (Polda, Polres, Polsek).
Adapun stakeholder yang tidak terlalu memiliki pengaruh dan
kepentingan (Apathetics) terhadap proyek perubahan adalah para
pemangku kepentingan.
C. Strategi Komunikasi
Berdasarkan identifikasi stakeholder sesuai kuadran pengaruh
dan kepentingan, maka strategi yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan proyek perubahan juga berbeda pada masing-masing
level kuadran:
1. Promoters dilakukan melalui: konsultasi, laporan, memberi
informasi dan keyakinan untuk memperoleh dukungan dan
persetujuan, koordinasi untuk membangun komitmen dan
kerjasama;
2. Latents dilakukan melalui: koordinasi dan kerja sama untuk
memperoleh dukungan;
3. Defenders dilakukan melalui: perintah, bimbingan dan arahan
memperoleh dukungan gagasan perubahan;
4. Aphatetic dilakukan melalui: sosialisasi dan advokasi bagi organisasi
pembelajar.
34
Gambar 2.2 Tata Kelola Organisasi Strategis
35
2) Memberi masukan dan motivasi untuk penyelesaian proyek
perubahan;
3) Memonitor progres dari implementasi proyek perubahan.
4. Kelompok kerja tim efektif yang dibagi dalam beberapa seksi yaitu
Seksi Aplikasi, Seksi Materi, Seksi Dokumentasi, Seksi Marketing,
Seksi Teknis dan Seksi Sarana Prasarana merupakan tim yang
membantu pelaksanaan proyek perubahan untuk mencapai tujuan
sesuai pentahapan/milestone.
E. Strategi Marketing
Strategi marketing sektor publik yang diterapkan merupakan
serangkaian aktifitas, dan proses yang saling berhubungan untuk
mengidentifikasi, menciptakan, berkomunikasi, dalam rangka melayani
kebutuhan dan pemangku kepentingan. Salah satu lingkup strategi
marketing adalah penyedian produk SIAPARAT. Agar produk bisa
dikenal perlu dilakukan strategi marketing dengan memberdayakan
elemen-elemen marketing itu sendiri. Strategi marketing yang
diterapkan, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
36
Adapun branding yang diciptakan sebagai identitas dan jargon
dalam proyek perubahan yaitu SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu)
37
BAB III
PROYEK PERUBAHAN
38
penyusunan aplikasi SIAPARAT. (lampiran 2)
39
c. Pelaksanaan rapat internal pada hari Senin, 18 April 2022, pukul
09.00 WIB sampai dengan
selesai yang bertempat di
ruang kerja Kasubdit I Dit
Tipidum Bareskrim Polri,
dengan maksud dan tujuan
yaitu menentukan penyusunan
Aplikasi terkait
aplikasi SIAPARAT. Adapun output dari kegiatan ini Bahwa Seksi
Aplikasi akan mendukung guna tercapainya proyek perubahan yang
dibuat oleh Peserta PKN TK. II Angkatan III Tahun 2022 a.n. Dr.
SURADI, S.H., M.H. selaku Project Leader yaitu dengan menyajikan
sebuah aplikasi Online berbasis Web SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu) di
Subdit I Dit Tipidum Bareskrim Polri aplikasi ini juga dapat
digunakan dengan mudah dan cepat untuk melakukan penanganan
secara terpadu diantara stakeholder (Polsek, Polres, Polda, Subdit I
Kamneg Ditreskrum Polda Jajaran dan Subdit I Kamneg dan
Separatis Bareskrim Polri) sesuai dengan tugas dan fungsi peranan
serta kewenangan masing-masing stakeholder. (lampiran 3)
d. Dalam menentukan Materi aplikasi dengan branding SIAPARAT
(Sistem Informasi Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan
Radikalisme Terpadu) dilaksanakan rapat internal seksi materi pada
40
hari Selasa, 19 April 2022, pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai
41
bertempat di ruang kerja Kasubdit I Dit Tipidum Bareskrim Polri
dengan agenda menentukan branding aplikasi SIAPARAT.
(lampiran 4)
e. Pada hari Kamis, 21 April 2022, pukul 10.00 WIB sampai dengan
selesai bertempat di ruang kerja Kasubdit I Dit Tipidum Bareskrim
Polri dilaksanakan rapat seksi
dokumentasi dengan agenda
menentukan penyusunan Dokumentasi
terkait aplikasi SIAPARAT, dimana
setiap kegiatan
Project Leader yang terkait dengan penyusunan proyek perubahan
perlu didokumentasikan baik Video maupun Foto agar dapat
menjadi Evidence atau barang bukti atas kegiatan tersebut.
(lampiran 5)
f. Pelaksanaan rapat Jumat, 22 April 2022, Pukul 10.00 WIB sampai
dengan selesai bertempat ruang kerja Kasubdit I Dit Tipidum
Bareskrim Polri dilaksanakan rapat internal seksi marketing. Dalam
strategi marketing harus
ditentukan siapa yang
menjadi subyek sasaran
agar dapat diterima oleh
pemangku kepentingan.
Subyek sasaran aplikasi dengan branding SIAPARAT (Sistem
42
Informasi Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme
Terpadu) berbasis Web dapat digunakan dengan mudah dan cepat
43
untuk melakukan penanganan secara terpadu diantara stakeholder
(Polsek, Polres, Polda, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jajaran
dan Subdit I Kamneg dan Separatis Bareskrim Polri) sesuai dengan
tugas dan fungsi peranan serta kewenangan masing-masing
stakeholder. (lampiran 6)
g. Pelaksanaan rapat seksi teknis pada hari Senin, 25 April 2022, pukul
09.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di ruang kerja
Kasubdit I Dit Tipidum Bareskrim Polri dengan agenda menentukan
penyusunan terkait hal teknis aplikasi SIAPARAT. Bahwa seksi
teknis merupakan pendukung
tercapainya proyek
perubahan yang dibuat,
selaku Project Leader
menekankan bahwa. sebuah
aplikasi Online
berbasis Web SIAPARAT (Sistem Informasi Penanganan Ideologi
Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu) di Dittipidum Bareskrim
Polri aplikasi ini juga dapat digunakan dengan mudah dan cepat
untuk melakukan penanganan secara terpadu diantara stakeholder
(Polsek, Polres, Polda, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jajaran
dan Subdit I Kamneg dan Separatis Dittipidum Bareskrim Polri)
sesuai dengan tugas dan fungsi peranan serta kewenangan masing-
masing stakeholder. (lampiran 7)
h. Aspek perawatan dan keamanan dari server pada sebuah aplikasi
berbasis Web merupakan peran
yang sangat vital guna penggunaan
dalam jangka Panjang.
Sehubungan hal tersebut
dilaksanakan rapat internal seksi
sarana prasarana pada
44
hari Rabu, 27 April 2022, Pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai
45
yang bertempat di ruang kerja Kasubdit I Dit Tipidum Bareskrim Polri.
Seksi Sarana dan Prasarana siap mendukung tercapainya proyek
perubahan yang dibuat oleh Project Leader, dengan menyajikan
sebuah aplikasi Online berbasis Web SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu( di
Dittipidum Bareskrim Polri. (lampiran 8)
i. Pada hari Rabu, 11 Mei 2022 dilaksanakan simulasi rancangan
aplikasi SIAPARAT (Sistem Informasi Penanganan Ideologi Anti
Pancasila Dan Radikalisme Terpadu) di Dittipidum Bareskrim Polri
secara daring melalui zoom meeting dan penerbitan ebook. Adapun
evidence pendukung kegiatan dapat diakses melalui link sebagai
berikut:
https://1drv.ms/v/s!AomnbdKsoZXohMRKNSopu4INXb1AMg?e=HTR
MxC
https://1drv.ms/v/s!AomnbdKsoZXohMUEBSRg1ctQnkM3ZQ
Www.siaparat.net/admin
https://anyflip.com/xlfhg/ljmc/
j. Penyelenggaraan launching Aplikasi SIAPARAT (Sistem Informasi
Penanganan Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme Terpadu)
berbasis Web di Subdit I Dit
Tipidum Bareskrim Polri dihadiri
oleh seluruh Anggota Subdit I Dit
Tipidum Bareskrim Polri ditambah
hadirnya stakeholder eksternal
antara lain dari unsur pengacara dan Pelapor, dilaksanakan pada
hari Jumat, 13 Mei 2022 pada pukul 13.30 WIB sampai dengan
selesai bertempat di ruang rapat Subdit I Dittipidum Bareskrim
Polri. Dengan ini Launching Aplikasi SIAPARAT (Sistem
Informasi Penanganan
46
Ideologi Anti Pancasila Dan Radikalisme Terpadu) berbasis Web
47
diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada stakeholder
(Polsek, Polres, Polda, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jajaran
dan Subdit I Kamneg dan Separatis Bareskrim Polri) dalam
menyimpan dokumen/data penyelidikan dan Penyidikan secara
Online dan juga terciptanya pelayanan kepada masyarakat secara
Efektif, Efesien dan Murah. (lampiran 9)
k. Koordinasi stakeholder sebagai upaya mendapat dukungan baik
dari stakeholder internal maupun eksternal dilaksanakan antara
lain:
1. 28 April 2022, Kasubdit I Keamanan Negara dan Separatis
Dittipidum Bareskrim Polri (Kombes. Wira Satya Triputra, S.I.K.,
MH.)
2. 28 April 2022, Direktur Tindak Pidana Umum (Brigjen Andi Rian
R. Djajadi, S.I.K., MH)
3. 29 April 2022, Wakil Direktur Tindak Pidana Umum (Kombes
Dicky Patria Negara, SH., S.I.K., M.Si)
4. 10 Mei 2022, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI (Haris
Pertama, SH.)
Data pendukung kegiatan koordinasi stakeholder internal dan
eksternal terlampir pada lampiran 10.
l. Pada tanggal 24 Mei 2022 dilaksanakan monitoring dan evaluasi
kegiatan pelaksanaan proyek perubahan jangka pendek (2 bulan)
sebagai upaya pengendalian kegiatan yang sudah
dilaksanakan untuk perbaikan kegiatan di jangka
menengah dan jang panjang. Menginisiasi dan
memprakarsai sebuah proyek perubahan dalam
mengembangkan sistem layanan Polri dengan
menciptakan Aplikasi SIAPARAT (Sistem Informasi Penanganan
Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme Terpadu) adalah sebuah
48
aplikasi Online berbasis Web merupakan Strategi Penanganan
49
Ideologi Anti Pancasila dan Radikalisme yang terpadu dengan
memanfaaatkan Teknologi Informasi guna memudahkan dalam
pencarian data penanganan Laporan Polisi terhadap masyarakat
atau kelompok yang terpapar Ideologi Anti Pancasila dan
Radikalisme aplikasi ini dapat menjadi sarana interaksi dan
komunikasi. Dengan terciptanya aplikasi SIAPARAT (Sistem
Informasi Penanganan Ideologi/ Anti Pancasila dan Radikalisme
Terpadu) ini, diharapkan dapat menjadi big data dari hasil
sinkronisasi data penanganan ideologi anti pancasila dan
radikalisme dengan seluruh stakeholder yang ada serta dapat
meningkatkan sinergitas antar stakeholder untuk keamanan dan
kesejahteraan Negara. (lampiran 11).
m. Sebagai upaya optimalisasi pentahapan kegiatan strategis jangka
pendek pada Rabu, 25 Mei 2022 dilaksanakan Ujicoba dan
Sosialisasi
Penerapan Aplikasi SIAPARAT (Sistem
Informasi Penanganan Ideologi Anti
Pancasila dan Radikalisme Terpadu)
berbasis Web di
lingkungan Bareskrim Polri dimana kegiatan
ini
awalnya menjadi target tahapan rencana strategis di jangka
menengah (1 tahun) kedepan. Ujicoba dan Sosialisasi Penerapan
Aplikasi SIAPARAT (Sistem Informasi Penanganan Ideologi Anti
Pancasila dan Radikalisme Terpadu) berbasis Web di lingkungan
Bareskrim Polri diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada
stakeholder (Kamenkopolhukam, Kemendagri, Kemenkum HAM,
Kemenag, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila/BPIP, Kejaksaan
Agung RI dan Polri berserta jajarannya meliputi Polsek, Polres,
Polda, Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jajaran dan Subdit I
50
Kamneg dan Separatis Bareskrim Polri) dalam menyimpan
dokumen/data
penyelidikan dan Penyidikan secara Online dan juga terciptanya
51
pelayanan kepada masyarakat secara Efektif, Efesien dan Murah.
(lampiran 12)
B. Kendala
a. Internal
1. Tingginya intensitas tugas rutin kantor yang harus dilaksanakan
oleh tim kelompok kerja, sehingga mempengaruhi pelaksanaan
dan penyelesaian rancangan proyek perubahan.
2. Keterbatasan pemahaman anggota tim kelompok kerja
terhadap rancangan proyek perubahan.
3. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung rancangan
proyek perubahan.
b. Eksternal
1. Manajemen waktu yang kurang efektif dan efisien ditengah
pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru dalam memobilisasi
stakeholder.
2. Pemahaman stakeholder eksternal terhadap rancangan proyek
perubahan.
C. Solusi
a. Internal
1. Diperlukan strategi pembagian waktu untuk pelaksanaan tugas-
tugas di kantor dengan pelaksanaan tugas proyek perubahan,
seperti membuat jadwal khusus pelaksanaan tugas-tugas proyek
perubahan di luar jam kerja.
2. Meningkatkan koordinasi antar tim efektif.
3. Memberikan dukungan dan motivasi kepada anggota tim efektif
gar dapat melaksanakan pekerjaan dengan fasilitas yang ada.
52
b. Eksternal
1. Membangun dialog strategis yang lebih intensif kepada
stakehoders.
2. Memberikan penjelasan yang baik dan seksama kepada
stakeholder tentang manfaat rancangan proyek perubahan.
3. Memberdayakan fasilitas yang ada untuk memberikan
penjelasan kepada stakeholder yang berada jauh dari lokasi
projeck leader yang ada.
53
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka mewujudkan aplikasi SIAPARAT sebagai sebuah
proyek perubahan Komisaris Polisi Dr. Suradi, S.H., M.H., selaku
project leader tidak berjalan sendiri melainkan dibimbing dan didukung
oleh tim efektif profesional di bidangnya, diantaranya oleh Mentor
(Brigjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H.) selaku Dirtipidum
Bareskrim Polri, Co Mentor (Kombes Pol. Wira Satya Triputra, S.I.K.,
M.H.) dan coach (Ir. Dharma Nursani, M.Si., Phd.) yang telah menjadi
rekan diskusi yang membangun terciptanya aplikasi SIAPARAT.
Selain itu, terwujudnya aplikasi SIAPARAT telah melewati
berbagai tahapan strategis atau milestones dengan kegiatan antara
lain:
1. Melakukan dialog strategis dengan memaparkan proyek perubahan
kepada mentor guna mendapatkan persetujuan.
2. Memaparkan dan berkoordinasi dengan stakeholder internal
3. Melaksanakan rapat dan pembentukan tim yang efektif guna
membentuk seksi-seksi pendukung
4. Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder eksternal
5. Menyusun keputusan tentang operating manual/e-book berbasis web
6. Melaksanakan rapat masing-masing seksi antara lain:
1) Rapat seksi materi
2) Rapat seksi aplikasi
3) Rapat seksi dokumentasi
4) Rapat seksi sarana dan prasarana
5) Rapat seksi teknis
6) Rapat seksi marketting
54
7. Melaksanakan simulasi ujicoba aplikasi
55
8. Melaksanakan launching aplikasi siaparat
Dari serangkaian kegiatan tahapan strategis atau milestone
tersebut terwujudlah sebuah aplikasi SIAPARAT (sistem informasi
penanganan ideologi anti pancasila dan radikalisme terpadu). Aplikasi
SIAPARAT juga mendapat dukungan dari pimpinan Direktorat Tindak
Pidana Umum Bareskrim Polri, yakni Wadir Tipidum Bareskrim Polri
(Komisaris Besar Polisi Dicky Patria Negara, s.H., S.I.K., M.Si.) dan
dukungan penuh dari Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri
(Brigadir Jenderal Polisi Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H.) serta
didukung dan diapresiasi oleh Kabareskrim Polri (Komisaris Jenderal
Polisi Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.)
Dengan aplikasi SIAPARAT ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan baik bagi kinerja polri maupun kemudahan masyarakat
untuk mengakses informasi tentang penanganan perkara baik pelapor
ataupun terlapor yang terpapar ideologi anti pancasila dan radikalisme.
Segala inovasi dan kreasi yang diciptakan abdi bhayangkara ini
merupakan sebuah bukti upaya untuk mewujudkan polri yang presisi
menuju Indonesia maju.
B. Mitigasi
Penyelesaian tahapan rencana strategis jangka pendek (2 bulan)
dari proyek perubahan ini merupakan tujuan utama yang harus dicapai
ditengah kesibukan rutinitas project leader, penyelesaian target
dibutuhkan waktu yang cepat, namun dengan melakukan pendekatan
yang kolaboratif dengan stakeholder dan melakukan komunikasi formal
serta informal yang efektif maka semua kendala dapat diatasi dan
target dapat tercapai. Hasil dari gagasan yang diusulkan merupakan
proyeksi kebutuhan dan jawaban untuk tantangan di masa sekarang
dan masa
56
depan. Adanya dukungan kuat dan komitmen dari seluruh pihak untuk
57
melaksanakan sebuah inovasi yang memiliki nilai manfaat yang tinggi
utamanya bagi masyarakat maupun organisasi. Sebagai rekomendasi
dan tindak lanjut pencapaian keberhasilan dari proyek perubahan akan
diimplementasikan pada tahapan strategis jangka menengah (1 tahun)
dan jangka panjang (1 tahun dan seterusnya).
58
DAFTAR PUSTAKA
SIAPARATi
L A M P I R AN
1
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN
2
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
L A M P I RA N
3
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
L A M P I RA N
4
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN 5
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN 6
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN 7
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN 8
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN 9
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN
10
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN
11
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
LAM PI RAN
12
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT
SIAPARAT