Berqurban juga merupakan sunah Nabi Ibrahim dan dilanjutkan oleh Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Seperti disebutkan dalam hadits dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata:
“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apakah qurban itu?” Rasulullah
menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya,
“Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah Shallalhu
‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu
kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan
Ibnu Majah).
Sidang Jumat yang sama-sama mengharap ridha Allah
Namun yang terpenting dari ibadah qurban adalah takwa dan keikhlasannya. Seperti
Allah sebutkan di dalam ayat:
لَنْ َي َنال َ هَّللا َ لُ ُحو ُم َها َواَل ِد َماؤُ هَا َو َلكِنْ َي َنالُ ُه ال َّت ْق َوى ِم ْن ُك ْم
Artinya: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan)
Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS Al-Hajj [22]: 37).
Sedangkan bagi siapa saja umat Islam yang sebenarnya mampu berqurban, tetapi tidak
juga berqurban. Maka, ada ancaman syariat bahwa dia tidak layak shalat bersama
Nabi. Ini seperti disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
صالَّ َنا
َ قر َبنَّ ُم َ س َع ًة َفلَ ْم ُي
َ ض ِّح َفالَ َي َ َمنْ َو َج َد
Artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka
janganlah ia mendekati tempat shalat ‘id kami.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah).
Semoga Allah memberikan kita kemampuan melaksanakan ibadah qurban karena
Allah. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (A/RS2/)