Kel. 4 (Tugas Akhir HIV-AIDS) Fix
Kel. 4 (Tugas Akhir HIV-AIDS) Fix
Dosen Pembimbing
Angga Wilandika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
NAMA NIM
Fikri Nurul Padhli 302018071
Renanda Tri Asmira 302018099
Muhammad Rizal 302018102
Muhamad Sirodjudin Kholid 302018103
Hasna Nurul Hikmah 302018104
R Ayu Sekar Kedaton 302018105
Nurfuadah Agustina 302018106
Firda Alya 302018108
Salsabila 302018109
Aini Novitasari 302018111
LEMBAR PENILAIAN MAKALAH
ASPEK
NO. KRITERIA B N BxN
PENILAIAN
4 Konsep lengkap dan integratif
3 Konsep lengkap
Kelengkapan
1. 2 Konsep hanya sebagian 3
Konsep Hanya menunjukkan sebagian
1
kecil konsep
Konsep diungkapkan dengan
4 tepat, lengkap baik analisis
maupun sintesis
Konsep diungkapkan dengan
3
Kebenaran tepat, namun deskriptif
2. 3,5
Konsep Sebagian besar konsep
2 diungkapkan, namun masih ada
yang terlewatkan
Aspek penting konsep kurang
1
terungkap dan bertele-tele
Bahasa menggugah pembaca
4 untuk mencari tahu konsep
lebih dalam
Bahasa menambah informasi
3
pembaca
3. Bahasa 2
Bahasa deskriptif, tidak terlalu
2
menambah pengetahuan
Informasi dan data yang
1 disampaikan tidak menarik dan
membingungkan
4. Kerapian Makalah dibuat sesuai pedoman 1,5
4 penulisan makalah, menarik,
dan dijilid rapi
3 Makalah dibuat sesuai pedoman
penulisan makalah, tidak
menarik, dan dijilid rapi
Makalah dibuat tidak sesuai
2 pedoman penulisan makalah,
menarik, dan dijilid rapi
Makalah dibuat tidak sesuai
pedoman penulisan makalah,
1
tidak menarik, dan
tidak dijilid rapi
TOTAL NILAI (B x N) / 10 x 25
LEMBAR PENILAIAN PEER-GROUP
PENILAIAN
KELOMPOK
(Dilihat dari kerjasama,
kontribusi, dan
partisipasi)
NO
NAMA MAHASISWA
. Nilai langsung diberikan
oleh kelompok dan
dicantumkan dalam kolom
ini
9. Salsabila (302018109)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat yang tiada terhitung
jumlahnya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan ke pada Nabi
Muhammad SAW. Khususnya kepada penyusun serta selalu memberikan hidayah
dan inayahnya sehingga penyusun dapat membuat makalah ini dengan penuh rasa
syukur dan dapat mengumpulkan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang penyusun buat ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
HIV/AIDS. Dalam penyusunanya pun penyusun mendapat dukungan dari staf
dosen, teman-teman, referensi buku, dan yang bersangkutan.
Adapun makalah yang penyusun buat belum sepenuhnya sempurna, sehingga
penyusun dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun sehingga dikemudian hari penyusun dapat membuat makalah
jauh lebih baik dari makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca serta
menjadi inspirasi bagi pembaca. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................3
1. Tujuan Umum...........................................................................................3
2. Tujuan Khusus..........................................................................................3
B. Pertanyaan Kasus............................................................................................4
B. Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita menyeramkan
tentang HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan
mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat
yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa
dicegah dengan vaksin. Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang
menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh mansia sehingga tubuh manusia
mudah terserang berbagai penyakit. Kumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh kita itulah AIDS. Maka selama bertahun-tahun orang dapat
terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS. Pengidap AIDS tidak
menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa
inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini
sangat cepat tertular kepada orang lain.
Estimasi jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 640.443, tapi
yang bisa dideteksi sejak tahun 1987 sd. 31 Maret 2020 hanya 511.955 atau
79,94 persen. Itu artinya ada 128.499 Odha (Orang dengan HIV/AIDS) yang
tidak terdeteksi. Odha yang tidak terdeteksi ini jadi mata rantai penularan
HIV/AIDS di masyarakat karena mereka tidak menyadari dirinya mengidap
HIV/AIDS. (Tagar.Id, 2020)
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
kembali mengingatkan, ada tren yang cukup mengkhawatirkan, di mana kasus
penularan ke ibu rumah tangga terus meningkat. Mengacu pada data
Kementerian Kesehatan (Kemkes) di awal 2019, ada 16.844 ibu rumah tangga
yang menderita HIV dan AIDS. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan
profesi lainnya. Ia bahkan lebih tinggi ketimbang pekerja seks yang 'akrab'
dengan stigma pengidap HIV, yakni 3.499 orang. Ironisnya mereka ini bukan
tergolong kelompok berisiko, tetapi tertular dari pasangan.
1
2
Penyebaran HIV saat ini tidak hanya menyerang orang berperilaku risiko
tinggi, melainkan juga kepada ibu rumah tangga yang aktifitasnya banyak di
rumah mengurus anak-anak, namun tertular oleh suami mereka sendiri yang
melakukan hubungan seksual tidak aman atau memakai jarum suntik tidak
steril. Dari ibu yang tidak tahu apa-apa akan menularkan kepada bayinya.
Inilah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus HIV di
Indonesia. (BKKBN,2019)
Seorang yang terkena virus HIV umumnya tidak menunjukkan gejala yang
khas. Biasanya penderita hanya mengalami demam selama 3-6 minggu,
tergantung pada daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
Setelah kondisi mulai membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap
sehat dalam beberapa tahun kedepan. Namun, perlahan-lahan kekebalan
tubuhnya mulai menurun sehingga jatuh sakit serangan demam yang
berlangsung secara berulang-ulang. Salah satu cara untuk mendapatkan
kepastian penyakit tersebut adalah dengan menjalani uji antibodi HIV,
terutama jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang beresiko
terkena virus HIV.
Meskipun demikian, terdapat beberapa gejala yang mungkin bisa untuk
dijadikan sebagai penanda bahwa seorang telah terkena virus HIV:
1. Penderita biasanya mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada, dan
demam seperti terserang infeksi virus lainnya.
2. Penderita mengalami gangguan saluran pencernaan. Gejala gangguan
pencernaan ini, bisa berupa hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah.
3. Penderita AIDS mengalami apa yang disebut wasting syndrome, yang
merupakan kehilangan berat badan tubuh sehingga 10% dibawah normal.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu:
1. Periode jendela: lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak
ada gejala .
2. Fase infeksi HIV primer akut: lamanya 1 – 2 minggu dengan gejala flu
like illness.
3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan pertanyaan yang akan diajukan
dalam makalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana kajian akar masalah dan prioritas masalah yang dihadapi klien?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap fenomena masalah tersebut?
3. Seperti apa, integrasi ayat-ayat Al Qur’an terhadap fenomena masalah
tersebut?
4. Bagaimana analisis pemecahan masalah berbasis pendekatan Islami
terhadap fenomena tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui akar permasalahan kekhawatiran ibu terhadap
suami yang tidak setia dan menyangka bahwa suami menularkan penyakit
HIV.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kajian akar masalah dan prioritas masalah yang
dihadapi klien;
b. Untuk mengetahui pandangan Islam terhadap fenomena masalah
tersebut;
4
A. Fenomena Kasus
Perempuan, 40 tahun, sudah menikah, datang ke konselor karena khawatir
tertular HIV dari suaminya. Suaminya adalah seorang tokoh terkemuka yang
setiap kali bertugas ke luar kota atau ke luar negeri mencari fasilitas hiburan
untuk berhubungan seks ingin melakukan tes HIV. Klien ingat bahwa selama
beberapa bulan ini suaminya sering mengeluh mudah lelah dan batuk-batuk.
Mereka masih aktif berhubungan seksual dan terakhir melakukannya lima
minggu yang lalu tanpa kondom. Klien mencurigai bahwa suaminya
mendapatkan HIV dari pasangan seksualnya sewaktu bertugas ke luar negeri.
Ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini sehingga sangat bingung dan
khawatir. Klien yakin bahwa ia telah terinfeksi HIV dari suaminya yang tidak
setia.
B. Pertanyaan Kasus
1. Bagaimana kajian akar masalah dan prioritas masalah yang dihadapi klien?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap fenomena masalah tersebut?
3. Seperti apa, integrasi ayat-ayat Al Qur’an terhadap fenomena masalah
tersebut?
4. Bagaimana analisis pemecahan masalah berbasis pendekatan Islami
terhadap fenomena tersebut?
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
6
sudah menikah. Kedua Zina Ghoiru muhshon, yaitu zina yang dilakukan oleh
seorang laki-laki atau perempuan yang belum menikah. Salah satu yang
menjadi landasan haramnya perbuatan zina adalah firman Allah Swt. dalam
Qs. Al-Isra (17) : 32
A. Simpulan
Penyakit HIV yang dialami oleh ibu rumah tangga penderita HIV beraneka
macam. Ada ibu rumah tangga penderita HIV mendapatkan risiko penyakit
HIV dari suaminya yang menjadi pengguna narkoba suntik dan ibu rumah
tangga penderita HIV terkena dari suaminya yang melukan seks berganti
pasangan saat bekerja di luar kota. Dari kasus diatas Ibu tersebut diduga
tertular HIV dari suaminya yang tertular HIV dari pasangan seksualnya
sewaktu bertugas ke luar negeri. Ini merupakan sebuah musibah, dan ibu
tersebut sebenarnya merupakan korban dari perbuatan suaminya yang sesat
(pezina). Dalam islam sudah dijelaskan Allah Swt. melarang hamba-Nya
untuk berbuat zina dan mendekati sesuatu yang bisa menyebabkan perzinahan.
Karena zina itu adalah “fahisyah“, yakni termasuk dosa besar dan paling
buruknya jalan kemaksiatan. Melakukan hal-hal yang dapat membawa ke
perzinahan saja sudah diharamkan, apalagi sampai melakukan zina. Dalam
kasus ini selain memberikan bimbingan kepada ibu tersebut agar tetap
beribadah, jangan lupa beri dukungan sosial seperti dukungan emosional,
dukungan informasi, dukungan kepercayaan diri dan juga mendapat dukungan
dari komunitas sesama penderita HIV.
B. Saran
HIV dan AIDS merupakan isu global yang tak kunjung usai dalam
perhelatan kritis dan akademis. Sampai detik ini belum ditemukan formula
medis yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Satu-satunya upaya yang kita
lakukan adalah dengan melakukan pencegahan baik secara medis maupun
perspektif agama. Saran penulis adalah jauhi perbuatan yang menjurus kepada
zina, jaga pula pandangan dan kemaluan. Itu lebih suci dan lebih baik. Inilah
manfaat karena meninggalkan yang haram.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: AMZAH.
Andareto,O. (2015). Penyakit Menular di Sekitar Anda (Begitu Mudah Menular
dan Berbahaya, Kenali, Hindari, dan Jauhi Jangan Sampai Tertular). Jakarta:
PUSTAKA ILMU SEMESTA.
Aristiana F N, Dkk. (2015). Pelayanan Bimbingan dan Konseling Islam dalam
Meningkatkan Kesehatan Mental Pasien HIV/AIDS di Klinik VCT Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Semarang: Jurnal Ilmu Dakwah. Vol. 35
No.2
Bahruddin M. (2010). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penderita HIV/AIDS dan
Upata Pencegahannya. ASAS, Vol. 2 No. 2
Family Support with Quality of Life of People Living With HIV and AIDS. Jurnal
Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education,
8(1), 21-35.
Hidayanto, F. (2006). Perda Syari’ah Untuk Penanggulan HIV/AIDS. Al-
Mawarid Journal of Islamic Law, 16, 58265.
https://www.tagar.id/kasus-kumulatif-hivaids-di-indonesia-tembus-500.000
www.bbkbn.go.id
Safitri & Indah, M. (2020). Relationship between Socioeconomic Status and
Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2010). Health Psychology: Biopsychosocial
Interactions (7th ed). New York: John Wiley & Sons, Inc
Yunita A, Dkk. (2017). Proses Grieving dan Penerimaan diri pada Ibu Rumah
Tangga Berstatus HIV Positif Yang Tertular Melalui Suaminya. Denpasar:
Jurnal Psikologi Udayana