Kegiatan fasilitasi dimaksudkan untuk penyelenggaraan urusan
perbenihan tanaman hutan yang meliputi: pembangunan areal
konservasi sumber daya genetik, pembangunan sumber benih, pengadaan benih, pengedaran benih/bibit, sertifikasi (sumber benih, mutu benih, dan mutu bibit). Kegiatan ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan koordinasi dengan melibatkan Dinas Kabupaten/Kota, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait serta Badan Koordinasi Penyuluhan di wilayah provinsi yang bersangkutan. Fasilitasi pelaksanaan urusan perbenihan tanaman hutan pada provinsi yang telah memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bidang Perbenihan Tanaman Hutan dilaksanakan oleh UPTD tersebut. l. Sub Komponen : Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Urusan Perbenihan Tanaman Hutan Oleh Tim Provinsi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mewujudkan ketertiban pelaksanaan NSPK dan untuk mengetahui keterlaksanaan NSPK melalui bimbingan serta monitoring dan evaluasi penyelenggaraan urusan perbenihan tanaman hutan, pengumpulan data dan informasi tentang kemampuan kelembagaan dalam melaksanakan NSPK; ketertiban aparat dan lembaga dalam melaksanakan NSPK; dan efektifitas NSPK dalam mencapai tujuan urusan perbenihan tanaman hutan. m. Sub Komponen : Fasilitasi Pemantauan Kualitas Air Danau Prioritas Oleh Tim Provinsi. Tujuan : diperolehnya data kualitas air sebagi bahan pengelolaan kualitas air, pengendalian pencemaran air, dan/atau pengelolaan area sekitar mata air. Untuk pemantauan kualitas air, lokasi titik pengambilan adalah pada: 1. Inlet (aliran masuk menuju sungai/danau). 2. Dekat sumber pencemar potensial, misal : -Dekat dengan permukiman padat. -Dekat dengan area wisata. -Dekat dengan lokasi budidaya perikanan. -Dekat dengan lokasi pertanian/peternakan. 3. Di area yang diperkirakan bersih dari pencemaran.