Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN NO.

Identifikasi senyawa E dan S berdasarkan keterangan yang terdapat dalam prinsip percobaan.
Bagaimana tingkat dan hasil pencernaan senyawa S oleh senyawa E?

Jawab:

Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan bahwa pada tabung reaksi 0’ (tanpa enzim)
terjadi perubahan warna menjadi biru saat ditambahkan larutan KI-KIO 3. Dari perubahan ini
bisa diketahui bahwa substrat (S) yang digunakan adalah amilum, sebab amilum yang
direaksikan dengan iodium akan menghasilkan warna biru tua seperti yang tampak pada hasil
percobaan. Sedangkan tabung reaksi 5’ sampai tabung 20’ pada beberapa pH terbentuk warna
kuning. Warna kuning tersebut muncul pada pH 5, 6.5, dan 8. Hal ini menandakan bahwa telah
terjadi pencernaan yang sempurna oleh enzim α-amilase (E) menghasilkan maltosa. Maltosa
adalah zat yang tidak berwarna jika direaksikan dengan iodium sehingga warna yang dihasilkan
adalah warna dari iodium sendiri, yakni warna kuning.

Tingkat pencernaan enzim α-amilase terhadap substrat amilum lebih tinggi jika terjadi
pada rentang pH 5 sampai dengan 8. Pada pH 5, tingkat pencernaan semakin lama semakin
banyak yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari biru tua, kuning keruh, hingga
mencapai kuning yang bening. Pada pH 6.5, tingkat pencernaan langsung tinggi, sehingga bisa
dibilang bahwa pada pH inilah enzim α-amilase bekerja dengan sangat optimal. Begitu pula
pada pH 8, warna yang terbentuk setelah penambahan enzim adalah kuning bening sehingga
bisa dikatakan bahwa enzim α-amilase juga bekerja optimal pada pH 8. Sedangkan pada pH 4
dan pH 10, tidak terbentuk warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa enzim tidak bekerja pada
pH tersebut. Enzim bisa tidak bekerja pada suatu pH karena struktur dari enzim tersebut
mengalami perubahan (denaturasi) sehingga tidak bisa mencerna substrat. Akibatnya, reaksi
yang terjadi adalah antara amilum dengan KI-KIO3 sehingga menimbulkan warna biru tua.

DISKUSI PH 4

Pada pH 4, warna yang terbentuk pada kelima tabung reaksi adalah biru tua. Hal ini
menunjukkan bahwa pencernaan enzim α-amilase terhadap substrat amilum sangat rendah
atau lambat. Hal tersebut dapat terjadi karena struktur enzim mengalami kerusakan
(denaturasi) sehingga sulit untuk mencerna substrat. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pH 4 bukanlah pH optimal untuk enzim α-amilase bekerja. Jika digambarkan dalam
grafik, maka akan terbentuk grafik yang landai karena kecepatan pencernaan substrat yang
rendah.
GRAFIK

% Substrat yang Dicerna


pH
0 5 10 15 20
pH 4 0.00 13.00 12.00 13.00 14.00
pH 5 0.00 79.54 91.86 94.15 95.59
pH 6.5 0.00 95.10 96.20 96.90 97.40
pH 8 0.00 85.42 95.42 95.58 96.00
pH 10 0.00 14.20 14.59 15.47 15.89

120.00

100.00
% Substrat yang Dicerna

80.00

pH 4
60.00
pH 5
pH 6.5
40.00 pH 8
pH 10
20.00

0.00
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)

DAFTAR PUSTAKA

Mustakin, Fatmawati & Mulyati M Tahir (2019). Analisis Kandungan Glikogen pada Hati, Otot,
dan Otak Hewan. Canrea Journal. 2(2), 76-78.

Prida Maulia, Hafiz Alim & Eka Martya Widyowati dkk. 2011. Karbohidrat II (Karakteristik Zat
Pati). Jurnal Biokimia 2, 1-2.

Anda mungkin juga menyukai