Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

ANALISA SISTEM PROTEKSI PMT DENGAN RELAY CB (CIRCUIT BREAKER) DI


GARDU INDUK 150KV GONDANGREJO

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Amelia Dzikrina : 5181131001

Dwi Putri Yosanda : 5181131002

Saskia Rehani Br Tarigan : 5181131003

Maya Gustina : 5181131004

Dosen Pengampu : Drs. Dadang Mulyana. M,Pd


Mata Kuliah : Proteksi Sistem Tenaga
Listrik

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang tiada hentinya
memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Dengan segala rasa syukur yang
tinggi penulis berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengampu yaitu
menyusun Mini Riset yang berjudul “Analisa Sistem Proteksi Pmt Dengan Relay Cb
(Circuit Breaker) Di Gardu Induk 150kv Gondangrejo”
Adapun tujuan dari penulisan Mini Riset ini adalah selain untuk memenuhi
kewajiban sebagai mahasiswa yang senantiasa melaksanakan tugas yang
diberikan oleh dosen dan juga agar kita mengetahui seperti apa Proteksi Pmt
Dengan Relay Cb (Circuit Breaker) Di Gardu Induk 150kv Gondangrejo
Penulis membuat makalah ini dengan baik sesuai dengan prosedur, baik
dari isi maupun dari kualitas. Namun penulis menerima saran dan kritikan
konstruktif dari pembaca dengan senang hati.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca semua pada umumnya.

Medan, 13 Desember 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II KARANGKA PEMIKIRAN..........................................................................5
2.1 Uraian Permasalahan................................................................................5
2.2 Subjek Penelitian.......................................................................................5
2.3 Assesment Data.........................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................6
3.1 Studi Literatur..............................................................................................6
3.2 Pengumpulan Data....................................................................................6
3.3 Analisis Data..............................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................7
4.1 Data Transformator Tenaga........................................................................7
4.2 Perhitungan Koordinasi Rele arus lebih (OCR)..........................................7
4.3 Perhitungan Arus Gangguan hubung singkat.............................................9
4.4 Setting Relay CB (Circuit Bbreaker).........................................................10
4.5 Pemutusan PMT/CB.................................................................................10
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................11
A. Kesimpulan ................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proteksi terhadap suatu sistem tenaga listrik adalah sistem pengaman yang
di lakukan terhadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada sistem tenaga
listrik tersebut. Misalnya Generator, Transformator, Jaringan Transmisi/distribusi dan
lain-lain terhadap kondisi abnormal dari sistem itu sendiri.
Proteksi sistem distribusi tenaga listrik sangat penting dalam penyaluran dari
satu tempat ke tempat yang lain. Sistem proteksi distribusi tenaga listrik merupakan
bagian yang menjamin bahwa dalam jaringan distribusi tenaga listrik dapat
dikatakan aman. Dikatakan aman karena akan diberi suatu alat yang berfungsi
untuk mengamankan jaringan distribusi dari gangguan maupun mengamankan
manusia saat proses penyaluran daya listrik dari satu tempat ke tempat lain.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah pengamanan yang dilakukan terhadap
peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada sistem tenaga listrik itu sendiri
terhadap kondisi abnormal dari sistem tenaga listrik. Kondisi abnormal yang
dimaksud yaitu berupa hubung singkat (short circuit), jenis gangguan ini
menyebabkan lonjakan arus yang disebut arus hubung singkat yang melalui sistem
dan peralatannya. Bentuk gangguan arus hubung singkat tersebut adalah gangguan
fasa ke tanah dan gangguan antar fasa yang sifatnya bisa temporer dan permanen.
Sistem proteksi pada jaringan distribusi sangat diperlukan. Jika proteksi
distribusi tenaga listrik baik, maka bila terjadi gangguan kerusakan peralatan tidak
dapat menyebar pada peralatan yang lain. Oleh karena itu, koordinasi pada sistem
proteksi pada jaringan distribusi sangat dibutuhkan guna mengurangi terjadinya
gangguan serta mengurangi akibat dari gangguan tersebut, sehingga keandalan dan
kepekaan pada saat penyaluran tenaga listrik tetap terjaga, dan target dalam 2
penyaluran energi listrik bisa tercapai. Sistem proteksi yang baik membutuhkan
dukungan peralatan proteksi yang baik pula, salahsatu sistem proteksi yang bisa
digunakan adalah Recloser (PBO) dan Sectionalizer (SSO). Recloser digunakan
untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan
hubung singkat, sedangkan Sectionalizer (SSO) dapat digunakan untuk
meminimalkan daerah padam akibat gangguan yang ada dengan cara
mengamankan section jaringan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Apa saja Rancangan penelitian?
2. Bagaimana Hasil Penelitiannya?

3
C. Tujuan
Dari rumusan masalah maka dapat diketahui tujuan makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Rancangan penelitian
2. Untuk mengetahui Hasil Penellitian

D. Manfaat
Adapun manfaat dari peulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mengetahui perhitungan Koordinasi arus lebih
2. Pembaca dapat menambah pengetahuan dan menjadikan Mini riset ini
sebagai bahan bacaan ringan

4
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM

2.1 Uraian Permasalahan

- Perhitungan arus hubung singkat


- Kapan waktu pemeriksaan relay saat bekerja
- Bagaimana Setting relay CB (Circuit Breaker)

2.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah di gardu induk 150kv


gondangrejo20222

2.3. Assesment Data

Informasi yang didapat dari gardu induk 150Kv di gondangrejo sehingga


diperoleh dara-data ataupun perhitungan terkait arus hubung singkat.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

3.1.1 Studi literatur

Tahap satu penulis melakukan studi literature untuk mencari


referensireferensi materi penelitian, permasalahan dan mempelajari materi
tersebut dengan cara mencari di buku-buku atau melakukan wawancara dengan
narasumber agar menjadi referensi dari penelitian yang di laksanakan

3.1.2 Pengumpulan Data

Tahap kedua yaitu mengumpulkan data di PT. PLN (Persero) gardu induk
Gondangrejo. Data diperoleh mengikuti prosedur sesuai yang diarahkan instansi,
yaitu dengan mengirim proposal dan surat izin dari kampus untuk pengambilan
data. Setelah itu menunggu konfirmasi, setelah mendapatkan surat balasan/ sudah
di konfirmasi barulah, data dapat diambil sesuai penelitian yang kita lakukan. Data
yang perlu diambil yaitu berupa data relay saat terjadi hubung singkat dan hasil
arus, impedansi saat tidak bertegangan untuk menentukan circuit breaker bekerja.
Data pelengkap saat PMT melakukan trip atau terjadi anomali arus yang tidak
wajar

3.1.3 Analisis Data

Tahap ketiga yaitu analisis data di PT. PLN (Persero) Gardu Induk
Gondangrejo. Data-data tersebut akan diubah menjadi bentuk matematis dan
dianalisis menggunakan persamaan yang ada. Dalam menganalisis data yang
didapatkan tidak menggunakan metode tertentu, melainkan menggunakan
perhitungan biasa dan melakukan analisis perhitungan manual yang bertujuan
memastikan kecocokan hasil uji coba dan hasil perhitungan.

6
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil analisis saat terjadinya arus pendek, untuk menentukan nilai arus dan
impedansi, sehingga relay circuit breaker (CB) bekerja sebelum PMT trip. Tempat
data yang diambil adalah di gardu induk Gondangrejo.

4.1.1 Data transformator tenaga


Tabel 1. Name plate transformator

Data Transformator
tenaga
Merk SCHNEIDER
Kapasitas Daya 60 MVA
Tegangan 150/20 Kv
Arus Hubung Singkat 10392
Impedansi 12,12%
Rasio CT 300/1
Arus Nominal 1732,1
Vektor Grup Ynyn0+d

4.1.2 Perhitungan Koordinasi Rele Arus Lebih (OCR)


Perhitungan arus hubung singkat dipergunakan untuk nilai setelan arus
lebih, terutama nilai setelan Time Multiple Setting (TMS) dari arus lebih
dengan karakteristik jenis inverse. Disamping itu setelah setelan relay
diketahui, nilai arus hubung singkat di setiap lokasi gangguan dapat
diartikan untuk memeriksa arus relay lebih itu, apakah dinilai selektif atau

7
dirubah kenilaian yang memberikan kerja relay lebih selektif (relay bekerja
tidak terlalu lama tetapi menghasilkan seletifitas yang baik).
Sedangkan setelan arus dari relay dari relay arus lebih dihitung
berdasarkan arus beban yang mengalir dipenyulang atau incoming feeder,
yang artinya:
a) Untuk rele arus lebih yang terpasang dipenyulang keluar (Outgoing
Feeder) dihitung berdasarkan arus puncak/ maksimum yang mengalir
dipenyulang tersebut.
b) Untuk rele arus lebih yang terpasang dipenyulang masuk (Incoming
Feeder) dihitung berdasarkan arus nominal transformator tenaga. Sesuai
standard setting untuk :
1. Relay inverse biasa disett sebesar 1,05 s/d 1,3 x IBeban,
2. Sedangkan relay definite disett sebesar 1,2 s/d 1,3 x IBeban
Persyaratan yang lain adalah penyetelan waktu minimum dari relay arus
lebih tidak lebih kecil dari 0,3 detik. Pertimbangan ini supaya relay tidak
trip lagi akibat inrush dari trafo distribusi yang memang sudah
tersambung, sewaktu PMT tersebut dioperasikan. Dapat dilihat skema
atau wiring sederhana sebagai berikut :

8
4.1.3 Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat

a) Menghitung V per unit


KV Sebenarnya
V pu =
KV Dasar
20 KV
= =1
20 KV

VA
I Dasar=
√ 3. KV

6000
= = 1732,1
√ 3. 20

KV 2
Z Dasar=
MVA

202
= = 6,67 ohm
60

b) Menghitung arus hubung singkat


Dapat di tarek dengan table maka:

Panjang Hubung Hubung Hubung


Saluran (%) Singkat 3 Fasa Singkat 2 Fasa Singkat 1
Fasa ke tanah
0 13752,08-90 11986,13-90 6872,97-
A A 54,41 A
25 8098,21- 7001,24- 3846,26-
80,31 A 80,31 A 64,21 A
50 5157,89- 4920,41- 2647,12-
76,32 A 76,32 A 67,98 A

9
75 4373,86- 3783,50- 2015,63-
74,17 A 74,17 A 69,94 A
100 3551,26- 3073,36- 1625,87-
72,82 A 72,82 A 71,16 A
4.1.4 Setting Relay CB (Circuit Breaker)
Penyetelan setting relay CB didapat setelah mengetahui hasil perhitungan
relay OCR dan GFR, sehingga kita dapat mengetahui kapan relay CB
bekerja karena terjadi beban lebih atau hubung singkat. Relay CB harus
disetting lebih sensitif ketimbang dengan relay yang lain, karena relay ini
bekerja sebelum pmt trip. Di gardu induk gondangrejo memiliki 2 trafo,
dari informasi petugas dilapangan, relay CB memiliki beban maksimum
4150A di gardu tersebut, rumus yang didapat:
MVA . Z sc
ISC = KV
%Zsc.3
60 MVA . Z sc
= X 12
12%Zsc.3
=2050 A
4.1.5 Pemutusan PMT/CB
Hasil table

Letak PMT/CB I Dasar Icb KVA Rating PMT/CB


Transformator 13,6 21,76 40
150kV
Busbar 20 kV 13,6 21,76 40
Penyulang 6,94 11,1 25

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil setting analisa relay arus lebih, relai gangguan tanah
dan setting CB diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Arus gangguan hubung singkat tertinggi yang didapat dalam


perhitungan adalah pada gangguan 3 fasa sebesar 13745,94-90
A, gangguan 2 fasa sebesar 11890,86-90 A dan gangguan 1 fasa
ke tanah sebesar 6872,97-54,41 A.
b. Penyetelan OCR di sisi penyulang 20kV dengan nilai TMS= 0.12
dengan waktu kerja t = 0.3s, sisi setting relay pada incoming 20 kV
didapat nilai tms = 0.2, dan waktu kerja t = 0,7s.
c. Penyetelan relay GFR di sisi penyulang 20kV didapat nilai tms =
0,25 dengan waktu kerja t =0,5s, dan nilai TMS pada sisi incoming
20 kV sebesar 0,37 dengan waktu kerja 1s.
d. Waktu kerja relay di incoming lebih lama dari waktu kerja relay
dipenyulang disebut grading time, yang artinya adalah relay di
penyulang harus bekerja lebih cepat dari relay incoming. Besar dan
kecilnya nilai waktu relai dipengaruhi oleh jarak.
e. Hasil perhitungan dengan data yang ada di lapangan, kondisi relai
masih dalam kondisi baik, karena nilai yang didapat dalam
perhitungan tidak jauh berbeda dengan data yang ada dilapangan.
f. Kapasitas pemutusan untuk PMT busbar 20 kV adalah sebesar
21,76 kA dengan asumsi gangguan terjadi pada busbar 20 kV dan
besar kapasitas pemutusan PMT pada penyulang Palur1 adalah
11,6kA.
g. Rating PMT transformator adalah 40 kA, rating PMT busbar 40 kA
dan rating PMT penyulang Palur1 adalah 25 kA.

11
5.2 Saran
Tim Penulis menyadari bahwa Mini riset ini masih sangat sederhana dan
jauh dari kata sempurna karena kami yakin bahwa referensi yang kami baca juga
sangat minim. Oleh karena itu, luangkanlah waktu sedikit untuk mengoreksi
kembali apa yang sudah kami paparkan di atas. Mudah-mudahan sumbangsih
pemikiran dan saran yang akan pembaca berikan kepada penulis dapat
membuat Mini Riset ini lebih berguna bagi kita semua.

12
Daftar Pustaka

Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga


Listrik SKDIR 114.K/DIR/2010 Proteksi dan Kontrol Busbar No. Dokumen:
1722/HARLUR-PST/2009. PT PLN (Persero), Jakarta. Indonesia).
Ch G Kalaudos, dkk, 2011, Short-circuit Analysis of An Isolated Generator and
Comparative Study of IEC, ANSI and dynamic simulation, Agia Napa, 2011.
PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan.010.Perhitungan Setting Proteksi
Busbar.Jakarta:PT.PLN(Persero).
.http://azumaryu.blogspot.com/2016/11/busbar-busbar-adalah-bentukbesarnya.html?
m=1
http://eprints.ums.ac.id/76957/3/naskah%20jimy%20final%20pendadaran.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai