KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
1.1 Tujuan Praktikum................................................................................................. 1
1.2 Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 1
1.3 Penyakit Otitis Eksterna....................................................................................... 2
1.4 Metode................................................................................................................. 4
1.5 Pembahasan.......................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
i
ii
RESEP UNTUK PENYAKIT OTITIS EKSTERNA
Definisi Resep dalam arti sempit ialah permintaan tertulis dari dokter, dokter hewan
atau dokter gigi kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam sediaan tertentu dan
menyerahkannya kepada pasien.Resep harus jelas dan lengkap, apabila resep tidak dapat
dibaca dengan jelas atau tidak lengkap apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis
resep.Menurut undang-undang yang diperbolehkan menulis resep adalah dokter umum,
dokter hewan, dokter gigi, atau dokter spesialis.Bagi dokter spesialis tidak ada
pembatasan jenis obat yang diberikan kepada pasien.
Jika resep tidak jelas langsung menghubungi dokter yang bersangkutan dan memberikan
alternatif bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan langsung.
1
a. Peracikan Merupakan suatu kegiatan menimbang, mencampur, memasulan dalam
wadah dan memberi etiket. Dalam peracikan obat harus sesuai prosedur tetap
dengan mempertimbangkan dosis, jenis obat, dan penulisan etiket yang benar
b. Penulisan etiket obat harus jelas dan dapat dibaca pasien.
c. Kemasan obat yang diserahkan harus rapi dengan wadah yang sesuai agar terjaga
stabilitasnya.
d. Penyerahan obat Sebelum penyerahan obat kepada pasien dilakukan pemeriksaan
kembali kesesuian obat dengan resep. Obat harus diserahkan apoteker dengan
memberikan konseling kepada pasien.
e. Informasi obat Apoteker wajib memberikan informasi obat kepada pasien dengan
jelas, etis, dan mudah dimengerti. Informasi yang diberikan berupa kegunaan
obat, cara penggunaan, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, dan
makanan/minuman yang harus dihindari.
1.3 Penyakit Otitis Eksterna
a. Definisi Otitis Eksterna
Otitis eksterna adalah peradangan pada daun telinga atau liang telinga, yaitu
saluran dari lubang telinga sampai gendang.Otitis eksterna umumnya disebabkan oleh
infeksi bakteri Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa. Kondisi ini terjadi
ketika air atau debu merusak lapisan kulit di liang telinga. Lapisan kuit ini berfungsi
mencegah bakteri atau jamur menempel pada liang telinga dan menjaga liang telinga agar
tidak terlalu lembab. Rusaknya lapisan kulit ini bisa menyebabkan bakteri atau jamur
menempel pada liang telinga dan menyebabkan infeksi.
Otitis eksterna merupakan infeksi pada kulit kanal auditori eksterna.Kanal ini
bersifat hangat, gelap, dan lembap sehingga rentan untuk menjadi tempat pertumbuhan
bakteri ataupun jamur.Dalam keadaan normal, kanalis auditori eksterna memiliki
beberapa mekanisme pertahanan dalam melawan mikroba, seperti adanya serumen yang
mengandung lisosom yang menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Serumen juga
kaya akan lemak yang bersifat hidrofobik sehingga air tidak mudah terserap ke dalam
kulit dan menyebabkan maserasi. Selain itu, terdapat pula sistem migrasi epitelial yang
terjadi dari membran timpani ke arah luar yang membawa debris-debris.Adanya
kerusakan pada sistem pertahanan pada kanalis auditori eksterna ini lah yang akan
2
menyebabkan terjadinya otitis eksterna. Adanya obstruksi, ketiadaan serumen, trauma,
dan peningkatan pH kanal menyebabkan gangguan fungsi. Apabila pH meningkat dan
serumen tidak ada atau terlalu sedikit, debris keratin akan menyerap air sehingga terjadi
maserasi dan semakin memudahkan pertumbuhan bakteri.
- Co Amoxiclav
- Keterolac trometamin
adalah obat anti inflamasi non steroid yang digunakan untuk meredakan peradangan
dan rasa nyeri. Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja dari enzim
siklooksigenasi (COX) dimana enzim ini berfungsi dalam membantu pembentukan
prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit serta peradangan. Ketika
kerja enzim COX terhalangi, maka produksi prostaglandin lebih sedikit, sehingga rasa
sakit dan peradangan akan berkurang.
3
- Ometilson
1.4 Metode
a. Alat dan Bahan yang digunakan, antara lain :
1. Alat yang digunakan :
- Lap
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Etiket
- Plastik klip
- Botol tetes
2. Bahan yang digunakan :
- H2O2 3%
- Co amoxiclav
- Ometilson
- Ketorolac trometamin
b. Prosedur pembuatan :
- Cara pembuatan H2O2 3% :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tara botol tetes 20 ml
3. Ambil H2O2 sebanyak 1,2 ml menggunakan pipet volume, lalu masukkan
kedalam botol tetes
4. Tambahkan aquadest kedalam botol ad batas kalibrasi, lalu kocok ad homogen
5. Beri etiketnya
6.
4
- Cara penyiapan obat co amoxiclav, ketorolac trimetamin dan ometilson :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil co amoxiclav sebanyak 15 tablet lalu masukkan kedalam plastik klip
3. Beri etiketnya
4. Lakukan hal diatas untuk obat lainnya
1.5 Pembahasan
Setelah melakukan skrining terhadap resep kita tidak medapatkan permasalahan jadi
resep tersebut dapat langsung disiapkan.Namun pasien mendapat pantangan atau
lalarangan sementara waktu untuk tidak melakukan aktivitas dan makan/minum seperti :
Makanan yang di proses dengan cara di bakar ( Seperti sate, steak), gorengan, makanan
cepat saji, minuman berkarbonasi atau minuman yang bersoda, alkohol dan kafein,
kangkung bayam dan lobak, makanan pedas dan makanan asam termasuk penggunaan
bumbu yang menyengat, minuman dingin termasuk es krim, kacang kedelai dan
olahannya termasuk tahu dan tempe, makanan kaleng, seperti sarden, korned, termasuk
buah dan sayuran kaleng. Hindari juga penggunaan earphone, cotton bath/alat pembersih
lainnya yang dapat melukai telinga, selain itu usahakan agar telinga dalam keadaan kering
supaya penyembuhannya lebih cepat (jangan dulu berenang/jangan sampai kemasukkan
air)
Untuk pemakaian obatnya yang harus di habiskan hanya obat antibiotiknya saja ,
yang lainnya tidak habis juga tidak apa-apa. Karena jika antibiotik tidak habis akan
menyebabkan resistensi (virus/bakteri yang menyebabkan kita sakit akan kebal).
5
DAFTAR PUSTAKA
Aslam, mohammed, dkk. 2003. Farmasi Klinis, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Baxter, Editor. 2008. Stockley’s Drug Interaction. Eighth Edition. London :
Pharmaceutical Press
Anonim, 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik
Informasi Spesialite Obat (ISO)
MEDSCAPE
6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
dr. Lucia R W
Praktek pribadi
SIP : 2862/DUM/2016
Alamat Praktek : Jl. Cirendang-Cigugur, Kec.Cigugur,
Kab. Kuningan
R/ H2O2 3%
S 3 dd 2-3 tetes ad
R/ Co amoxiclav no.XV
S 3 dd 1
R/ Ketorolac trometamin no.VI
Ometilson no.V
Da in caps
S 3 dd 1
Pro : juned
Umur : 23 tahun
Berat badan : 56 kg