Anda di halaman 1dari 5

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No.

3 Agustus 2015 ISSN 2302 - 2493

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN


SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

Ria Wijayanty M. Husen1), Paulina V. Y. Yamlean1), Gayatri Citraningtyas1)


1)
Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado

ABSTRACT

The Sidaguri plants was known by the people of Sulawesi as rumput sosapu which is grown
wildly in ternal condition and used as empirically drugs for lowering uric acid and for fever
reliever. The aims of this study is to formulating Sidaguri leaves extract syrup with different
concentration variants 10% and 20%. Extraction was done by maceration method with
ethanol 96% as the solvent. The results showed that sidaguri leaves extract syrup formulation
which is made by concentration 10% and 20% qualify the syrup requirements specifically
organoleptic test, homogenity test, pH test and pour time test.

Keyword : Syrup, Sida rhombifolia L.

ABSTRAK

Tumbuhan Sidaguri oleh masyarakat sulawesi dikenal dengan nama rumput sosapu yang
tumbuh secara ternal dan liar yang digunakan secara empiris untuk obat penurun asam urat
dan demam. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan sediaan sirup ekstrak daun
Sidaguri dengan variasi konsentrasi 10% dan 20%. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi
dengan pelarut etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan formulasi sirup ekstrak daun
sidaguri yang dibuat dengan konsentrasi 10% dan 20% memenuhi persyaratan uji sirup yaitu
uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH dan uji waktu tuang.

Kata kunci : Sirup, Sida rhombifolia L.

134
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN berair dapat dibuat menjadi sediaan sirup


Indonesia merupakan negara tropis (Ansel, 1989). Bentuk sediaan sirup
yang mempunyai keragaman disamping mudah dalam pemakaiannya,
tanaman sirup juga mempunyai rasa manis dan
yang dapat tentang
Pengetahuan dimanfaatkan sebagaiobat harum serta warna yang menarik karena
obat.
merupakan tanaman mengandung bahan pemanis dan bahan
berdasarkan warisan
pengalaman secara bangsa pewarna, sehingga diharapkan bentuk
budaya tercipta berbagai
temurun, sehingga turun sediaan sirup dapat disukai dan diminati
ramuan tumbuhan obat yang merupakan oleh semua kalangan masyarakat.
ciri khas pengobatan tradisional Indonesia
(Wijayakusuma, 2008). Salah satu METODOLOGI PENELITIAN
tumbuhan yang banyak digunakan sebagai Penelitian ini dilaksanakan
obat tradisional adalah Sidaguri (Sida Laboratorium di
rhombifolia L.). Farmasetika
Laboratorium Farmakognosi dan
dan Fitokimia
Tumbuhan Sidaguri oleh masyarakat Program Studi Farmasi, Fakultas
sulawesi dikenal dengan nama rumput Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
sosapu yang tumbuh secara ternal dan liar Universitas Sam Ratulangi Manado pada
yang digunakan secara empiris untuk obat bulan November 2014 – Juli 2015.
penurun asam urat dan demam. Flavonoid Alat-alat yang digunakan dalam
adalah salah satu kandungan kimia yang penelitian ini ialah : timbangan analitik,
memiliki khasiat sebagai antipiretik. oven, pisau, gunting, blender, alat-alat
Mekanisme kerjanya yaitu menghambat gelas (pyrex), ayakan mesh 200, rotary
kerja enzim dengan evaporator, wadah, kertas saring whatman
siklooksigenase, demikian 41, cawan petri, pipet ukur, sudip, pH
akan mengurangi
prostaglandin (Patel, 2008). produksi meter, stopwatch, batang
adalah keadaan dimana suhu tubuhDemam lebih pengaduk, aluminium foil, wadah sirup
tinggi dari biasanya atau diatas 37oC (botol).
(Nelwan, 1999). Pada penelitian Salsabila Bahan-bahan yang digunakan dalam
(2014), telah dilakukan uji aktivitas penelitian ini antara lain : daun Sidaguri,
antipiretik ekstrak etanol daun Sidaguri etanol 96 %, propilenglikol, nipagin,
pada tikus betina (Rattus novergicus), essense melon, sukrosa, dan aquades.
penelitian tersebut telah membuktikan Pengambilan Sampel dan Identifikasi
bahwa daun Sidaguri mampu menurunkan Tumbuhan Sidaguri
demam tikus. Untuk Sampel yang digunakan
pada dan adalah Sidaguri (yang diambil di
tumbuhan
mengembangkan mengoptimalkan
daun daerah Desa Loreng, Kecamatan Molas,
diformulasikan Sidaguri
pemanfaatannya,dalam bentuk sedian sirup Kota Manado, Sulawesi Utara.
untuk obat demam. Identifikasi sampel dilakukan
Sirup merupakan bentuk sediaan cair di Laboratorium Taksonomi
yang mempunyai nilai lebih antara lain ProgramTumbuhan
Studi Biologi, Fakultas
dapat digunakan oleh hampir semua Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
cepat diabsorpsi, sehingga cepat usia, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
menimbulkan efek. Setiap obat yang dapat
larut dalam air dan stabil dalam larutan

135
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 - 2493

Pembuatan Ekstrak Daun Sidaguri Evaluasi Sirup Ekstrak Daun Sidaguri


Pembuatan ekstrak daun Sidaguri Evaluasi sediaan sirup ekstrak daun
dilakukan dengan metode maserasi, yaitu Sidaguri menggunakan jenis pengujian
serbuk daun Sidaguri ditimbang stabilitas fisik yang merupakan
sebanyak 600 g dimasukkan kedalam persyaratan sediaan sirup, yaitu uji
wadah dan digunakan pelarut etanol 96% organoleptik, homogenitas, pH dan waktu
sebanyak 4800 ml. untuk maserasi tuang.
ditambahkan PEMBAHASAN
pelarut etanol 96% sebanyak 3000 ml, Evaluasi stabilitas fisik sediaan sirup
dilakukan untuk mengetahui apakah
terlindung
ditutup dan dibiarkancahaya selama
(setiap hari
5 hari
sediaan sirup yang dibuat dapat layak
dari Ekstrak dikonsumsi nantinya. Evaluasi sifat fisik
digojok/diaduk).
disaring kemudiankertas
dengan menggunakan yang dilakukan untuk sediaan sirup ekstrak
saring sehingga didapat maserat (Filtrat I) daun Sidaguri yaitu uji organoleptik (rasa,
dan debris I. Debris I diremaserasi dengan warna, dan bau), uji homogenitas, uji pH
etanol 96% sebanyak 1800 ml (Filtrat II). serta uji waktu tuang. Pada uji
Filtrat I dan filtrat II digabungkan lalu organoleptik, sirup ekstrak daun sidaguri
memiliki rasa manis, bau khas buah melon
diuapkan dengan menggunakan rotary
dan juga warna hijau pekat yang
evaporator dan dilanjutkan merupakan warna dasar ekstrak daun
dengan penguapan dengan menggunakan sidaguri. Pada uji homogenitas semua
oven
pada suhu 40oC sehingga diperoleh ekstrak sirup yang diuji tidak memiliki gumpalan
kental. Kemudian ditimbang hasil ekstrak dan endapan dalam larutan, hal ini karena
kental. tidak terdapat perbedaan sifat antara bahan
dan zat aktif yang digunakan (Lachman,
1994). Pengujian pH merupakan salah satu
Pembuatan Sirup Ekstrak parameter yang penting karena nilai pH
Daun Sidaguri yang stabil dari larutan menunjukkan
Sirup yang dibuat terbagi atas 2 bahwa proses distribusi dari bahan dasar
konsentrasi yang mengandung ekstrak dalam sediaan merata. Nilai pH yang
daun Sidaguri dengan konsentrasi 10% dan dianjurkan untuk sirup adalah berkisar
20%. Tiap konsentrasi akan dibuat antara 4 – 7 (Anonim, 1995). Pada
sebanyak 2 botol masing-masing 60 ml. pengujian pH semua sirup yang dihasilkan
masih memenuhi parameter nilai pH yang
Formulasi sediaan sirup ekstrak dipersyaratkan. Pengujian terakhir untuk
daun sidaguri: kelayakan sediaan sirup yaitu uji waktu
tuang. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Bahan Konsentrasi kemudahan tuang sediaan saat nanti akan
10% 20% dikonsumsi. Uji ini berhubungan erat
Ekstrak daun
12 g 24 g
dengan kekentalan suatu sediaan. Jika
Sidaguri kekentalan yang rendah menjadikan cairan
Propilenglikol 12 12 akan semakin mudah dituang dan
Nipagin 0,24 g 0,24 g sebaliknya, jika viskositas/kekentalan
Essense Melon 0,3 g 0,3 g semakin besar, maka cairan akan semakin
Sirup simpleks ad 60 ml ad 60 ml sukar dituang (Ansel, 1989). Pada
pengujian ini sirup ekstrak daun Sidaguri
dikatakan layak karena memiliki waktu
tuang yang memenuhi persyaratan uji
sirup.

136
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 - 2493

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan Anonim. 1995. Farmakope Indonesia


Edisi IV. Departemen Kesehatan
Dari hasil penelitian yang telah Republik Indonesia : Jakarta.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa sirup
ekstrak daun Sidaguri dengan konsentrasi Ansel H.C. 1989. Pengantar Bentuk
10% dan 20% memenuhi persyaratan sirup Sediaan Farmasi. Jakarta : UI
Press, pp : 605 -19.
yaitu untuk uji organoleptik, homogenitas,
pH dan waktu tuang. Lachman, L., A. H. Lieberman., J.L.Kanig.
1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Terjemahan Siti Suyatmi.
UI-Pres,: Jakarta.
Saran
Nelwan. 1999. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid
Saran yang dapat diberikan I. Jakarta : Balai penerbit FKUI. hal 407-9
penelitian ini pada ialah P.
pengembangan formulasi ekstrak daun
perlu dilakukan
Sidaguri dalam bentuk sediaan farmasi Patel, J.M. 2008. A Review of Potential
lainnya seperti tablet. Health Benefits of Flavonoids.
Lethbridge Undergraduate
Research Journal. ISSN
8482. 1718-
Wijaya H., 2008. Ramuan
kusuma Herbal Taklukkan
Penyakit.
, Jakarta: Pustaka Bunda.
Lengkap

137
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 2302 - 2493

LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pengujian Sirup Ekstrak Daun Sidaguri
Jenis Sirup
Pengujian Sirup Ekstrak daun Sirup Ekstrak daun
Sidaguri 10% Sidaguri 20%
Homogenitas Homogen Homogen
Manis Manis
Organoleptik (rasa,
warna dan bau) Hijau Pekat Hijau Pekat
Bau buah melon Bau buah melon
pH 5,23 5,48
Waktu Tuang Mean 3,2 detik Mean 3,6 detik

138

Anda mungkin juga menyukai