SECARA KOMPREHENSIF
Asuhan keperawatan dibawah ini akan menguraikan pengkajian pada lansia dengan
gangguan pada sistem penglihatan yaitu katarak.
Pengkajian : dilaksanakan pada hari Kamis, Tanggal 4 April 2013 pada pukul 09.00
WIB sampai dengan selesai pukul 11.45 WIB di komunitas keluarga.
Pengumpulan Data :
1. Data biografi :
a. Nama : Inisial Ny. H
b. Tempat & Tanggal lahir : Bengkulu, 1940
c. Pendidikan terakhir : SMP
d. Agama : Kristen
e. Status perkawinan : Kawin beranak tiga
f. Penampilan umum : rapi, bertubuh gemuk, ramah
g. Ciri-ciri tubuh : rambut semua berwarna putih, jalan masih tegak dan
menggunakan tongkat
h. Alamat : Bengkulu
i. Orang terdekat yang dapat dihubungi : anak klien yang pertama
j. Hubungan dengan klien : anak kandung
2. Genogram : Riwayat keluarga
Keluarga dari pihak ayah Keluarga dari pihak ibu
Keterangan :
3. Riwayat pekerjaan :
Pekerjaan saat ini : tidak ada
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang sayur di pasar
Sumber penghasilan sekarang : hanya didapatkan dari putranya untuk mencukup
kebutuhan sehari-hari
4. Riwayat lingkungan hidup :
Klien tinggal di lingkungan pedesaan yang cukup asri, kondisi rumah klien bersih
dan rapi. Peralatan makan tertata rapi di rak piring, pertukaran udara dan cahaya
matahari cukup bersih. Tingkat kenyamanan dan privacy cukup terjamin. Klien
selalu menggunakan tongkat ketika berjalan.
5. Riwayat rekreasi :
Klien mengaku sering jalan-jalan ke rumah tetangga untuk mengunjungi
tetangganya sekedar untuk mengobrol. Klien juga mengatakan sangat tenang
dalam 1 bulan ini adanya mahasiswa Praktek kerja lapangan yang setiap rabu dan
jum’at mengadakan kegiatan senam lansia. Kegiatan rekreasi setiap hari bersama
keluarga dilakukan dengan menonton TV bersama dimalam hari.
6. Sistem pendukung :
Di dekat rumah terdapat puskesmas, dengan tenaga keperawatan yang setiap
bulan datang ke posyandu untuk memperhatikan kesehatan para lansia, sehingga
Ny. H dan keluarga merasakan kondisi kesehatannya sangat dibantu
pengawasannya oleh hadirnya perawat puskesmas.
7. Deskripsi kekhususan :
Klien mengatakan rajin berpuasa setiap hari senin dan kamis. Shalat 5 waktu juga
dilaksanakan oleh klien secara rutin dan terkadang ikut sholat berjamaah di
mushola dekat rumah.
8. Status kesehatan :
Klien mengatakan penglihatannya mulai terasa kabur sejak 1.5 tahun terakhir.
Klien merasa sehat-sehat saja. Mata kiri kanan klien sudah dioperasi kurang lebih
2 bulan lalu. Setelah dioperasi klien sering mengeluh berair pada mata kanan,
terkadang terasa nyeri dan menyebar sampai ke kepala.
Problem (P) : Nyeri dirasa setelah klien terpapar sinar matahari langsung atau
baru bangun tidur.
Quality (Q) : Nyeri dirasakan menyebar sampai ke kepala disertai mata kiri terasa
panas dan berair
Region (R) : Nyeri terasa pada mata kiri menyebar sampai kepala.
Severity Scale (S) : bila nyeri kambuh, klien mengatakan sulit tidur.
Timing (T) : Saat bangun tidur, dan setelah terpapar sinar matahari langsung.
Klien post op 2 bulan yang lalu dan telah banyak mendapatkan informasi dari
perawat yang bertugas mengenai perawatan luka pada post operasi serta
pantangan-pantangan yang harus diperhatikan oleh klien. Tetapi setelah
dilaksanakan pengkajian, terlihat banyak sekret yang menumpuk pada mata kanan
dan ternyata klien belum memahami beberapa pantangan yang harus dijalaninya.
Obat-obatan : bila nyeri biasanya perawat memberikan Gentamycin Salp 3x1 atau
Hidrocortison salp 3x1
Status imunisasi : -
Alergi terhadap obat-obatan, makanan maupun zat paparan lain seperti debu,
cuaca tidak ada pada klien.
9. ADL (activity daily living) :
Berdasarkan indeks KATZ, pemenuhan kebutuhan ADL klien diskor dengan A
karena berdasarkan pengamatan mahasiswa, klien mampu memenuhi kebutuhan
makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil dan berpakaian secara mandiri.
Kebutuhan istirahat tidur kadang-kadang terganggu bila nyeri pada luka post
operasi kambuh. Pada pengkajian personal hygiene tampak penumpukan sekret
pada mata kanan klien.
Psikologi klien meliputi :
- Persepsi klien terhadap penyakit : klien merasa wajar karena umurnya sudah
tua.
- Konsep diri baik karena klien mampu memandang dirinya secara positif dan
mau menerima kehadiran orang lain.
- Emosi klien stabil
- Kemampuan adaptas klien baik, terlihat dari seringnya klien mengunjungi
teman-temannya di wisma yang lain.
- Mekanisme pertahanan diri : klien menganggap kehidupan diluar panti sudah
tidak menarik lagi baginya, klien ingin menghabiskan hari tuanya di panti.
Klien mengatakan senang tinggal di panti karena mendapatkan keteraturan
dalam hal makan, istirahat dan kebutuhan lain terpenuhi.
10. Tinjauan sistem
a) Keadaan umum : baik, klien tampak bersih
b) Tingkat kesadaran : CM (compos mentis)
c) Skala koma glasglow : 15
d) Tanda-tanda vital : N : 76 x/mnt; S: 36,8 ℃; RR: 18 x/mnt; TD: 130/80
mmHg
e) Sistem kardiovaskuler:
o Inspeksi : keadaan umum terlihat baik
o Palpasi : tidak ada pelebaran pembuluh darah dan pembesaran jantung
o Perkusi : tidak ada suiara redup, pekak atau suara abnormal lain
o Auskultasi : irama jantung teratur, tidak ada suara lain menyertai
f) Sistem pernafasan :
o Inspeksi : dada ka/ki terlihat simetris, pergerakan otot dada (-)
o Palpasi : tidak ada pembesaran abnormal, iktus kordis teraba
o Perkusi : suara paru ka/ki sama dan seimbang
o Auskultasi : suara pekak, redup, wheezing (-)
g) Sistem integumen
Inspeksi : tekstur kulit terlihat kendur, keriput (+), peningkatan pigmen (+),
dekubitus (-), bekas luka (-), palpasi : turgor kulit baik
h) Sistem perkemihan
Klien mengatakan biasa buang air kecil di kamar mandi, frekuensi 3-4 x/hari,
jumlah baias (K100 cc). Ngompol (-)
i) Sistem muskuloskeletal
ROM klien baik/penuh, klien seimbang dalam berjalan, osteoporosis (-),
kemampuan menggenggam kuat, otot ekstremitas ka/ki sama kuat, tidak ada
kelainan tulang, atrofi dll.
j) Sistem endokrin
Klien mengatakan tidak menderita kencing manis. Palpasi: tidak ada
pembesaran kelenjar.
k) Sistem immune
Klien mengatakan belum pernah disuntik imunisasi, sensitivitas terhadap zat
alergen (-), riwayat penyakit berkaitan dengan imunisasi, klien mengatakan
tidak tahu.
l) Sistem gastrointestinal
Klien hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari masakan anaknya
kadangkala dikasih tetangga, ditambah dengan kadang-kadang minum kopi.
Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan tanpa keluhan
mual. Klien mengatakan setelah operasi membuatnya makan teratur 3x/hari
dengan snack 2x/hari dan tambahan susu, teh atau kopi sehingga klien
merasakan badannya lebih gemuk. BB sekarang: 33 kg, keadaan gigi klien:
sudah ompong semuanya, klien mengatakan tidak ada kesulitan menelan dan
mengunyah makanan.
m) Sistem reproduksi
Klien mengatakan punya anak dari hasil pernikahannya, riwayat berhenti
menstruasi lebih kurang 20 tahun yang lalu
n) Sistem persyarafan
Keadaan status mental klien baik dengan emosi stabil. Respon klien terhadap
pembicaraan (+) dengan bicara yang normal dan jelas, suara pelo (-), bahasa
yang digunakan adalah bahasa lembak dan bahasa indonesia. Interpretasi klien
terhadap lawan bicara cukup baik
Keadaan mata kanan tampak penumpukan sekret, penglihatan agak kabur
tetapi klien mampu pergi ke luar rumah dan mengunjungi tetangga tanpa
bimbingan orang lain atau menggunakan tongkat dan klien juga mampu
mengikuti kegiatan senam dengan baik. Klien mampu melihat dalam jarak
pandang K 50 mtr. Kemampuan pendengaran agak menurun sehingga lawan
bicara harus berbicara agak keras supaya klien mendengar.
11. Status kognitif/afektif/sosial
a) Short potable mental status questionaire (SPMSQ) dengan skor: 10, fungsi
intelektual utuh
b) Mini mental state exam (MMSE) dengan skor: 25, aspek kognitif dari fungsi
dalam keadaan baik
c) Inventaris depresi back, dengan skor: 3 pada keraguan-raguan, kesulitan kerja
dan keletihan. Jadi tidak ada tanda-tanda depresi pada klien
d) Apgar keluarga dengan lansia, skor: 8 dimana fungsi sosial klien dalam
keadaan normal.
12. Data penunjang
Hasil pemeriksaan gluko test (-)
13. Analisa Data
16. Implementasi
17. Evaluasi