(COVID-19)
Disusun oleh :
Kelas : X MIPA 5
No Absen : 30
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas laporan saya.
Dalam penulisan laporan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam proses pembuatan laporan
ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
Magelang, 5 November
2020
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
Cover.................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
iii
iv
A) Sejarah Penemuan Virus Covid-19
Virus korona punya sejarah panjang. Semula, virus ini teridentifikasi dari
penderita flu biasa. Belakangan, virus semakin ganas, menimbulkan penyakit parah,
Saat ini, manusia dan perekonomian dunia nyaris berhenti bergerak akibat
virus korona. Tak berdaya menghadapi makhluk berukuran 80-150 nanometer. Tak
Sejarah virus korona pada manusia dimulai tahun 1965, saat DA Tyrrell dan
ML Bynoe dari Rumah Sakit Harvard, Inggris, mengisolasi virus dari saluran
pernapasan orang dewasa dengan flu biasa. Pada waktu yang sama dan setelah itu,
para peneliti lain yang mirip dengan virus-virus yang berhubungan dengan orang-
pada manusia dan sejumlah binatang. Virus itu, antara lain, virus bronkitis, virus
hepatitis pada tikus, virus penyebab radang lambung pada babi. Semua virus itu
secara morfologi mirip jika dilihat dengan mikroskop elektron. Kelompok virus
tersebut lantas dinamakan virus korona berdasarkan bentuk permukaan yang mirip
infeksi saluran pernapasan .berupa pneumonia pada bayi dan anak. Virus itu juga
operasi asma pada anak-anak dan orang dewasa serta infeksi saluran pernapasan pada
1
Selain pada manusia, kemajuan penelitian ragam virus korona pada hewan
juga meningkat pesat. Virus diketahui menimbulkan berbagai penyakit pada hewan,
seperti tikus, ayam, kalkun, anak sapi, anjing, kucing, kelinci, dan babi.
Virus-virus itu ada yang hanya terjadi pada populasi hewan, tapi ada yang
menular ke manusia. Karena itu, korona kemudian dikenal sebagai virus zoonotik atau
pernapasan akut parah / SARS) tahun 2002-2003 di China Selatan adalah virus korona
yang berasal dari hewan. Epidemi SARS melayani di 26 negara di Asia, Eropa,
SARS (SARS-CoV) yang diidentifikasi pada 2003 terkait dari hewan. Sumbernya
Gejala SARS mirip influenza, seperti demam, menggigil, lemah, nyeri otot,
sakit kepala. Batuk kering, napas pendek, dan diare tampak pada minggu pertama dan
kedua, kemudian menjadi parah secara cepat sehingga perlu perawatan intensif.
Penularan virus dari manusia ke manusia lewat percikan cairan dan batuk serta
virus MERS ‐ CoV ini diindetifikasi di Arab Saudi tahun 2012. Sumber virus ini
2
adalah unta. Belum dipastikan rute penularan dari unta ke manusia. Yang pasti, wabah
Orang yang terinfeksi bisa tanpa gejala, tapi ada yang batuk ringan, demam,
napas pendek, penyakit pernapasan parah yang perlu ventilator, bahkan kematian.
Virus pada umumnya menyebabkan penyakit parah pada orang lanjut usia,
orang dengan tubuh lemah, serta yang memiliki penyakit penyakit ginjal, penyakit,
melaporkan kasus MERS. Wabah besar terjadi di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan
Korea Selatan. Meski wabah sudah berhenti, kasus MERS masih terus terjadi. Hingga
kini dilaporkan ada 2.494 kasus positif MERS dengan 858 kematian.
Wabah terbaru virus korona terjadi sejak akhir tahun 2019, bermula di Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Virus diduga bersumber dari kelelawar yang menular ke
2019).
gangguan pernapasan parah, gagal ginjal serta kematian. Penularan juga lewat
percikan cairan dari bersin dan batuk. Masa inkubasi sekitar 2-14 hari, rata-rata gejala
3
Berbeda dengan SARS dan MERS yang menular saat penyakit mulai parah,
pada Covid-19 orang sudah bisa menularkan pada tiga hari pertama kena virus.
Namun, berbeda dengan SARS dan MERS yang menular saat penyakit mulai
parah, pada Covid-19 orang sudah bisa menularkan pada tiga hari pertama kena virus.
Akibatnya, laju penularan Covid-19 sangat tinggi. Jika SARS sekitar 3, MERS kurang
kesiapan infrastruktur kesehatan sejak dari manajemen pemerintah pusat dan daerah
dalam merawat penderita. Dunia telah menjadi satu kesatuan akibat kerusakan
mobilitas manusia dan barang. Karena itu, tidak ada lagi penyakit negara lain, kita
Hal lain, kita harus melakukan tugas utama manusia, menjaga keseimbangan
alam. Dengan mengonsumsi segala sesuatu secukupnya, makan hanya yang benar-
benar aman dan sehat. Dengan demikian, bisa mengurangi kemungkinan lompatan
4
Struktur virus biasanya hanya terdiri atas RNA atau DNA saja termasuk untuk
virus corona. Virus ini memiliki genom RNA positif atau biasa disebut RNA saja.
Panjang genom virus corona sekitar 27-32 kilobasa yang kemudian membentuk
protein S, dan glikoprotein HE, serta enzim lain untuk perbanyakan virus.
Adanya protein S, yang mirip paku atau tanda panah di permukaan organisme,
menjadikan struktur virus corona lebih khas dibanding yang lain. Dikutip dari Live
Science, protein S ini menempel pada reseptor di sel pernapasan yang disebut
“Jika kita berpikir tubuh manusia adalah rumah dan virus corona adalah karet,
maka ACE 2 adalah pegangan pintu menuju rumah. Saat protein S di struktur virus
5
corona menempel di ACE 2, maka pintu menuju tubuh manusia langsung terbuka,”
bahwa penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman
terbarunya yang dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai
Selain udara, ada beberapa mode atau cara yang menjadi jalur penyebaran virus Corona,
yaitu:
Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk,
bersin, bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal-hal tersebut, udara
yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam
jarak dekat.
Setelah mendapat kritikan dari ratusan ilmuwan terkait penyebaran virus Corona
melalui udara, akhirnya WHO pun mengakuinya. Organisasi tersebut mengakui adanya
bukti bahwa virus Corona itu bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil yang
melayang di udara.
Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan yang
mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu virus itu
6
berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh permukaan yang
terkontaminasi tersebut.
Mengutip WebMD, virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan tertentu.
Untuk mencegah cara penularan virus ini, bisa dengan membersihkan berbagai
permukaan tersebut dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci
tangan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus Corona ditemukan juga pada fecal-
oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO mengatakan hingga saat
ini masih belum ada laporan yang dipublikasi terkait cara penularan virus Corona melalui
Dalam laman resmi WHO, selain melalui fecal-oral tersebut, penyebaran virus Corona
juga bisa terjadi melalui darah, dari ibu ke anak, hingga dari hewan ke manusia.
Selain cara penularan virus Corona, WHO pun juga menyinggung beberapa tempat
1. Tempat ramai
tempat bekerja atau kantor, tempat latihan paduan suara, dan kelas kebugaran.
Penyebaran virus Corona ini tentunya bisa dicegah dengan menaati protokol
kesehatan, seperti menggunakan rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak minimal
7
satu meter, hindari tempat-tempat ramai, menghindari ruangan tertutup dengan
WHO juga berpesan pada masyarakat agar semakin paham bahwa COVID-19
bukan penyakit main-main. COVID-19 bisa berakibat fatal bila tidak dicegah, jangan
panik, dan terus ikuti saran yang diberikan terkait pencegahan penyebaran virus
Corona.
Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga
Demam Diare
umum: penciuman
Gejala serius:
8
4. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala serius. Selalu hubungi
dokter atau fasilitas kesehatan yang ingin Anda tuju sebelum mengunjunginya.
5. Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan
mandiri di rumah.
6. Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi
Cara mencegah dan menghindari virus Corona dapat dilakukan dengan menerapkan
perilaku hidup bersih sehat. Pencegahan ini dianggap cara terbaik untuk menghindari
1. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan
berbahan alkohol.
permukaan terkontaminasi oleh virus lalu tak sengaja memegang wajah. Virus Corona lalu
Biasakan diri rajin mencuci tangan dengan sabun dan sebisa mungkin jangan sering-
2. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
Social distancing adalah jarak jarak dengan yang lainnya. Social distancing yang
9
Kenapa demikian? Karena ketika seseorang batuk atau bersin, mereka
menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin
mengandung virus. Jika terlalu dekat, kamu bisa menghirup tetesan air, termasuk virus
COVID-19 jika orang tersebut sedang batuk. Selain itu kamu peraturan social distancing
lainnya yakni isolasi diri selama 14 hari. Hal ini penting untuk pencegahan virus Corona.
Masker masih menjadi salah satu alat pelindung diri yang penting digunakan untuk
mencegah penyebaran virus Corona COVID-19. Meski sebelumnya hanya disarankan untuk
orang yang sakit saja, tapi kini masyarakat juga diimbau untuk menggunakannya.
5. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
Pencegahan virus Corona juga bisa dilakukan dengan kesadaran diri untuk selalu
menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk. Tujuannya agar kuman penyakit apapun
7. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Tidak semua orang yang terinfeksi virus Corona baru ini meninggal. Ada orang yang
berhasil sembuh berkat kondisi imunnya dan layanan kesehatan baik. Untuk menjaga
imunitas tubuh tetap dalam kondisi prima maka jangan sampai kita kurang istirahat dan
10