Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan yang pertama dengan tema
“Solusi mewujudjan good goverment ” guna untuk memenuhi salah satu tugas di blok 2.
Shalawat serta salam tak lupa kami limpahkan kepada Rasulullah SAW., keluarganya, para
sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah ini kami susun agar pembaca dapat mengenal dan mengetahui good
goverment dan penerapan secara umum maupun menurut Undang- undang, serta agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang Good goverment. Makalah ini kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber seperti buku dan internet . Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas sehingga dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyususnan bahasa maupun
dari segi lainnya. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pembaca terutama kepada
dosen pembimbing kami untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................
1.1 LatarBelakang........................................................... 1
1.2 Rumusan masalah..................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................
2.1 Pengertian Good goverment..................................... 3
2.2 Penerapan Good goverment...................................... 3
2.3 Manfaat Good Goverment........................................ 4
BAB 3 PENUTUP......................................................................
Simpulan.......................................................................... 5
DaftarPustaka.................................................................. 6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


                Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, paradigma yang berkembang dalam
administrasi publik adalah tuntutan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya. Tuntutan
akan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan kepada publik menjadi suatu kebutuhan
yang harus dipenuhi oleh instansi pemerintah penyelenggara pelayanan publik. Tuntutan
tersebut muncul seiring dengan berkembanagnya era reformasi dan otonomi daerah dan sejak
tumbangnya kekuasaan rezim orde baru (Semil, 2005:35). Setelah delapan tahun berlalu,
gaung tuntutan tersebut masih terus menggema, bahkan berbagai pelaung yang ada
diperhitungkan agar terwujudnya kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik
lagi. Pendek kata, seluruh elemen bangsa telah sepakat agar kondisi masa lalu yang kurang
dan tidak baik tidak terulang lagi. Karenanya muncul istilah-istilah, seperti e-government dan
good governance. Istilah ini muncul dalam rangka mewujudkan kondisi kehidupan bangsa
yang lebih baik.

Dari sekian banyak tuntutan yang ada, satu di antaranya adalah meningkatkan
pelayanan publik melalui penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Agenda
tersebut memrupakan upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, antara lain
melalui keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi
hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian,
dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk
itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada perubahan kelembagaan dan
sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan yang
efektif.

Pada dasarnya, setiap pembaruan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang demokratis
guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik (good governance). Salah satu ciri
good governance adalah transparansi yang dibangun atas dasar arus informasi yang bebas,
dimana seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat diakses oleh semua pihak yang
berkepentingan. Untuk kepentingan transparansi informasi sebagaimana dimaksud,
diperlukan sarana komunikasi yang menjamin kelancaran informasi antara pemerintah
dengan masyarakat dan dunia usaha, dan tentunya komunikasi antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, serta antar pemerintah daerah.

Menyadari betapa pentingnya arti mewujudkan kepemerintahan yang baik, maka


aparatur negara dituntut harus mampu meningkatkan kinerja. Sasaran yang menjadi prioritas
adalah mewujudkan pelayanan masyarakat yang efisien dan berkualitas, sehingga mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, dalam
halini diperlukan perhatian pemerintah untuk melakukan perubahan-perubahan secara
signifikan melalui manajemen perubahan menuju ke arah penyelenggaraan kepemerintahan
yang baik.

Salah satu upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik adalah
mempercepat proses kerja serta modernisasi administrasi melalui otomatisasi di bidang
administrasi perkantoran, modernisasi penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat
melalui e-government sebagai salah satu aplikasi dari teknologi informasi. Masalah utama
yang dihadapi dalam implementasi otonomi daerah adalah terbatasnya sarana dan prasarana
komunikasi informasi untuk mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah kepada masyarakat, agar proses penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi lebih efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance serta dalam
rangka mengakselerasi penyelenggaraan otonomi daerah, maka pengembangan dan
implementasi e-Government merupakan alternatif yang strategis dalam rangka
mengkomunikasikan informasi secara dua arah antara Pemerintah dengan Masyarakat dan
Dunia Usaha dan antar Pemerintah itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

        Apa pengertian good government?


     Bagaimana penerapan good government di Indonesia?
       Apa manfaat dari penerapan good government?

1.3 Tujuan

         Untuk mengetahui pengertian dari good government


        Sebagai pembelajaran tentang penerapan good government di Indonesia
         Untuk memahami manfaat dari good government
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Good Government

Good government adalah suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang


diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani, dan swasta. Good government juga
merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,
pengurus (pengelola perusahaan), pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak atau kewajiban
mereka, atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

2.2 Penerapan
Sebagai suatu perwujudan atas hak azasi warga negara Indonesia adalah menjamin hak setiap
warga negara indonesia untuk menyampaikan aspirasi politiknya melalui jalur partai politik
yang telah tersedia sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Azas dalam
penyelenggaraan Pemilu adalah sesuai dengan pasal 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011 tentang penyelenggara Pemilihan Umum yaitu mandiri,jujur, adil, kepastian hukum,
tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas,akuntabilitas,
efisiensi dan efektifitas.

Untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas adalah suatu yang mutlak harus dipenuhi karena
jika tidak maka pemerintahan yang diinginkan untuk 5 tahun mendatang tidak akan mendapat
dukungan rakyatnya karena pemerintahan itu kelak tidak akan sesuai harapan dalam
mencapai amanat rakyat yang sesuai dalam pembukaan Undang-Undang dasar1945 yaitu
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan seterusnya. Pada umumnya pemerintahan yang tidak didukung oleh
rakyatnya sering menimbulkan konflik sosial, dan pemerintahan itu cendrung korup dan
zolim ala militeristis atau tirani.

Ada tiga komponen lembaga penyelenggara Pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU)
bersifat nasional,tetap dan mandiri, lembaga independenyang dibentuk oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan Pemilu yang dilaksanakan setiap 5(lima) tahun sekali. Untuk mengawasi
penyelenggaraan Pemilu maka KPU didampingi lembaga pengawas yang independen yaitu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),
suatu lembaga yang menyusun kode etik penyelenggara Pemilu dan berwenang
menyelesaikan pelanggaran yang terjadi oleh penyelenggara Pemilu atas dasar rekomendasi
Bawaslu. Komponen kedua dalam penyelenggaraan Pemilu adalah pemerintah, dalam hal ini
untuk mendukung dan memfasilitasi kebutuhan penyelenggaraan Pemilu, baikbantuan
informasi yang harus diterima KPU,logistik, biaya dan sumberdaya manusia yang ditempat
kan dalam kesekretariatannya (dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil), untuk melaksanakan
administrasi dan dokumentasi di ketiga lembaga tersebut. Pemerintah juga menyediakan
lembaga penegakan hukum dan ketertiban umum guna terselenggaranya Pemilu dengan aman
dan tertib. Komponen lainnya adalah masyarakat sebagai peserta Pemilu, bahwa masyarakat
adalah terdiri dari perseorangan atau warga negara Indonesia pemilik kekuasaan rakyat yang
dapat mengelompokkan diri pada satu kelompok atau golongan yang mempunyai ide atau
faham yang sama dalam membina kehidupan yang lebih baik yaitu aman tentram dalam
kehidupan yang sejahtera. Pengelompokan yang terbesar dan formal adalah partai politik
yang merupakan wadah dimana warga negara dapat menyalurkan aspirasinya atau dapat
mencalonkan dirinya menjadi wakil rakyat atau menjadi pemimpin yang legitimasi
berdasarkan azas kedaulatan rakyat. Tiga komponen atau stake holders yaitu pemerintah,
masyarakat dan partai-partai politik merupakan sasaran atau target yang harus
dikoordinasikan dan dikendalikan oleh KPU agar tercapai suatu penyelenggaraan Pemilu
yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Oleh sebab itu menciptakan kualitas
hasil Pemilu itu dimulai dari penyelenggaranya dulu yaitu KPU dan Bawaslu , barulah
menciptakan koordinasi yang intensif dan pelaksanaan yang tertib dan efisien baik
pemanfaatan SDM, logistik, serta akuntabilitas pertanggung jawabannya.

2.3 Manfaat
Manfaat dari good government adalah :
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang
didasarkan pada asa transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta
kesetaraan dan kewajaran.
2. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan.
3. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional sehingga
meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Good government maksudnya adalah pemerintah yang baik dan benar. Baik dan benar
di sini tentu saja meliputi berbagai bidang dan tidak mengacu pada satu bidang tertentu.
Untuk mewujudkan hal itu, selain memilih para wakil rakyat yang terbaik, dan yang amat
penting dan menentukan ialah memilih Presiden/Wakil Presiden yang mumpuni. Dengan
terpilihnya para anggota legislatif yang terbaik, dan Presiden/Wakil Presiden yang terbaik
pula, maka bangsa ini akan memasuki satu era baru yaitu “Indonesia Baru”, yang mempunyai
pemerintah yang baik (Good Goverment) dan tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).  Pemerintah yang baik, akan bisa membawa negara ke arah yang lebih baik.
Dalam keadaan apapun, bangsa ini harus tetap memelihara persatuan dan kesatuan,
tidak boleh terpecah belah apalagi bercerai berai karena perbedaan suku, agama, etnis,
budaya, dan sebagainya karena bangsa Indonesia mempunyai motto Bhinekka Tuggal Ika
yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga.  Bangsa dan negara ini harus tetap utuh,
bersatu, dan maju dari Pemerintah yang dapat membuat rakyatnya hidup makmur (good
goverment).
Permasalahan pemerintah yang kurang baik dan benar adalah Kurangnya komunikasi
antara pemerintah dengan rakyatnya, sehingga sering menimbulkan masalah masalah baru
yang tak kunjung terselesaikan bahkan Lembaga-lembaga hukum negara lebih membela
pemerintah walaupun semua bukti terruju pada pemerintah itu sendiri dan memojokan rakyat.
Hal ini menunjukan bahwa INDONESIA belum memiliki Good Goverment. Walaupun
begitu pemerintah sudah berusaha secara maksimal untuk menjadi Good Goverment tapi
kenapa juga usaha yang sudah lama dilakukan belum nampak sama sekali Hasilnya padahal
semua janji manis telah di berikan kepada seluruh rakyat serta uang negara yang begitu
banyaknya telah dikeluarkan demi terciptanya Good Goverment di Indonesia.
Cara yang tepat untuk menghapus dan menghindari jauh-jauh pendapat masyarakat itu
adalah dengan menjadi negara yang good goverment. Yaitu menjunjung tinggi nila-nilai
pancasila, UUD 1945, mendahulukan kepentingan masyarakat (publik) dibandingkan
kepentingan pribadi (pemerintah), membuat kebijakan-kebijakan publik yang sesuai dengan
pendapat masyarakat dan tidak memihak pada salah satu pihak sehingga tidak adanya
kesenjangan sosial yang terjadi diantara pemerintah dan masyarakat. Tetapi bukan hanya
dari pihak pemerintah saja yang harus merubah kebiasaan buruk untuk menjadi negara yang
memiliki good goverment melainkan rakyat juga harus ikut serta. Peran rakyat disini juga
tidak kalah pentingnya. Rakyat dapat melakukan hal-hal yang benar dengan menaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku di indonesia dengan cara membayar pajak
tepat waktu, menggunakan fasilitas umum selayaknya, senang menggunakan produk dalam
negeri, lebih pintar membaca situasi kondisi dan keadaan politik, mebuka diri dengan hal-
hal yang baru.
DAFTAR PUSTAKA

http://fajarbax89.blogspot.com/2011/05/good-government.html

http://www.indonesiango.org/id/beranda/inspirasi-kita/726-10-prinsip-good-governance

http://blog.binadarma.ac.id/hardiyansyah/?p=35

http://nisaboo.blogspot.com/2012/03/artikel-tentang-good-goverment.html

Diposkan oleh Andi Febrianti Pratiwi di 26.12.12


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TEMA : SOLUSI MEWUJUDKAN GOOD GOVERMENT


JUDUL : NEGARA BERSIH DARI PEMILU YANG BERSIH

Disusun Oleh :
1. TriaPratiwi (20170320119)
2. Saiful Rudi Firmansyah (20170320120)
3. Rinatalia (20170320121)
4. SalimahRahma (20170320122)
5. Linda Utari (20170320123)
6. Umi Salamah (20170320124)
7. Amirah Rahmawati (20170320125)
8. Agista Wulan A. (201703201126)
9. Anjar Purniati (20170320127)
10. Nuha Nafisa (20170320129)
11. Defiana (20170320130)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai