Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Intoleransi adalah sikap saling tidak menghargai dan tidak menghormati antar
individu dan antar kelompok dalam masyarakat. Indonesia memiliki banyak suku, adat
istiadat, budaya, bahasa, maupun agama. Hal ini membuat negara indonesia mempunyai
keragaman yang melimpah namun dibalik semua itu terdapat banyak konflik yang
bermacam-macam dan besar didalamnya. Seperti halnya konflik sosial yang sering kali
muncul dalam bangsa kita ini, tidak hanya itu konflik agamapun sering terjadi di negara
kita ini.
Kita sebagai bangsa seharusnya memiliki toleransi yang besar terhadap keragaman
yang dimiliki bangsa kita ini, tapi keadaan di negara kita masih banyak terjadi konflik,
hal ini terjadi karena salah satu faktor yaitu tidak memiliki sikaptoleransi. Hal tersebut
karena masyarakat memiliki sikap fanatisme terhadap etnisnya yaitu menjujung tinggi
etnisnya dan merendahkan etnis orang lain. Seperti yang tertuang dalam pasal 29 ayat (2)
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 setelah amandemen yang
berbunyi, “Negara berhak menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya
itu”. Salah satu sikap untuk memperkecil konflik yaitu dengan saling menghargai setiap
keragaman yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Mengapa peristiwa Tolikara terjadi?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui latar belakang peristiwa Tolikara.
1.4 Manfaat
Kita bisa mengetahui latar belakang terjadinya Tolikara

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kronologi Kejadian

Permasalahn antar agama sering terjadi seperti hal nya peristiwa Tolikara yang hanya
disebabkan oleh hal sepele. Hal tersebut terjadi terutam karena tidak adannya toleransi,
disinilah toleransi berpengaruh penting karena tanpa toleransi ini setiap kelompok akan
mementingkan kepentingan sendiri diatas kepenntingan kelompok lain seperti peristiwa
Tolikara yang terjadi pada tanggal 17 Juli 2015 pukul 07.00 WIT. Pada mulanya pemuda
GIDI melakukan kesepakatan dan mengirim surat kepada pemimpin kaum muslim di
Tolikara yang berisi larangan untuk melakukan sholat pembukaan lebaran di Wilayah
Kabupaten Tolikara (Karubaga), boleh merayakan hari raya di luar Kabupaten Tolikara
(Wamena) atau Jayapura dan larangan kaum muslimat memakai pakaian jilbab. Jemaah
muslim di Tolikara melaksanakan sholat Idul Fitri di lapangan Makoramil. Tiba-tiba
beberapa pemuda dari GIDI datang dan melarang kegiatan tersebut, mereka juga melempari
jemaah dengan batu. Aparat keamanan pun melepaskan tembakan peringatan demi
melindungi jemaah. Peristiwa ini diakhiri dengan pembakaran sejumlah toko, kendaraan, dan
sebuah masjid. Terdapat 14 orang luka-luka dan 1 orang tewas dalam peristiwa ini.

2.2 Penyebab Kejadian


1. Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, mengakui sudah menandatangani bersama dua
fraksiDPRD Tolikara (2013) perda tentang pelarangan, pembatalan, dan pengamalan
agama tertentu di Tolikara. Perda itu dalam prospektif HAM dinilai dikriminatif
(Perda).
2. Surat dari gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang ditunjukkan kepada umat islam di
Tolikara yang memberitahukan adanya kegiatan seminar dan kebaktian Ruhani
(KKR). Sehingga surat itu juga berisi larangan membuka acara lebaran di Tolikara
dan dilarang kaum muslimat memakai jilbab. Warga Tolikara juga banyak yang tidak
menyetujui surat tersebut.
3. Terjadinya gerakan yang membubarkan orang beribadah sholat Idul Fitri pada rakaat
pertama takbir ketujuh.

2
2.3 Solusi

1. Penegakan hukum tentang HAM


2. Pemerintah turun tangan untuk menggalang dan mobilisasi seluruh kekuatan, pemuka
agama dan tokoh masyarakat anti kekerasan
3. Pemerintah menumbuh kembangkan penndidikan toleransi disetiap lembaga
pendidikan forrmal maupun non formal diseluruh Indonesia sejak dini
4. Saling bertoleransi antar kelompok
5. Dengan diwajibkannya Pendidikan Kewarganegaraaan, diharapkan agar generasi
bangsa mengerti pentingnya akan toleransi
6. Diadakannya penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya toleransi agar tidak
terjadi hal yang serupa pada masa yang akan datang

3
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Jadi, asal mula kejadian Tilakora tidak adanya toleransi antar kelompok satu
dan kelompok lain yang akhirnnya berujunng pembakarann masjid yang mengusik
kehidupan beragama secara sistematis.
3.2Saran
Dengan adanya kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar kita
salinng bertoleransi antar satu dengan yang lain dan kita supaya menanamkan nilai-
nilai panncasila dan UUD 1945 agar terciptaya kehidupan yang sejahtera.

4
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20150723174315-12-67845/kapolri-beberkan-
kronologi-insiden-tolikara

http://www.teropongsenayan.com/14325-solusi-penyelesaian-kasus-tolikara-adalah-
penegak-hukum

5
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai