Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM SECARA BERKELANJUTAN

OLEH:

Arsel Bungkuran

Herlina Lanto

Uranti A. Lembang

Putri W. Sirait

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia-Nya

kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Pengelolahan Sumber Daya Alam dengan

tepat waktu.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih penuh dengan kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kelompok kami mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk melengkapi makalah ini.

Tondano, November 2020


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya alam (SDA) yang ada di muka bumi merupakan kekayaan bumi

yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Sumber daya alam (SDA)

dibagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaharui ( misalnya air, tanah, tumbuhan,

dan hewan), SDA ini harus kita jaga kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan

ekosistem dan SDA yang tidak dapat diperbaharui (misalnya barang tambang yang ada

di dalam perut bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel), kita harus

menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk

kembali setelah jutaan tahun kemudian. Sumber daya alam juga bisa dibagi menjadi

dua yaitu sumber daya alam hayati dan nonhayati. SDA hayati adalah SDA yang

berasal dari makhluk hidup (biotik) seperti hasil pertanian, perkebunan, pertambakan,

dan perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber daya dapat pulih atau

terbaruhkan (renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna.

Pertumbuhan populasi dunia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun,

mengakibatkan ketersediaan SDA harus ditingkatkan juga. Perkiraan PBB menunjukkan

bahwa populasi dunia akan mencapai 10 miliar antara tahun 2050 dan 2100. Hal ini

menunjukkan bahwa ketersedian SDA sangat diperlukan. Kemudian, organisasi pangan

dan pertanian PBB memperkirakan bahwa produksi pangan harus meningkat 60%

selama 40 tahun kedepan. Hal ini akan berdampak pada ketersediaan pangan untuk

tahun-tahun kedepan.

Sebagai modal dasar pembangunan sumber daya alam harus dimanfaatkan

sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak. Cara-cara yang

dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan labih lanjut di masa

mendatang. Oleh karena itu, yang menjadi persoalan mendasar sehubungan dengan

pengelolaan sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam

tersebut, agar menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia tanpa

mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

Apa konsep pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan

permasalahannya?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan

permasalahannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkelanjut dan Permasalahan

Pengelolaan sumber daya alam merupakan suatu hal yang sangat penting dibicarakan

dan dikaji dalam kerangka pelaksanaan pembangunan nasional. Pemanfaatan secara optimal

kekayaan sumber daya alam akan mampu membawa kesejateraan bagi manusia. Menurut

Emil Salim pembangunan berkelanjutan atau suistainable development adalah suatu proses

pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam, sumber daya manusia

dengan menyerasikan sumber daya dengan manusia dalam pembangunan. Pengelolaan

sumber daya alam haruslah dengan cermat dan hati-hati. Konsep pengelolaan sumber daya

alam secara umum, diorientasikan pada hubungan yang saling terkait dan seimbangan antara

kebutuhan hidup manusia dan sumber daya alam, sehingga kelestarian kualitas lingkungan,

kelestarian hasil dan pemanfataan sumber daya alam, tetap terjamin.

Pada dasarnya sumber daya alam bersifat serba guna, sehingga pemanfaatannya tidak

terbatas pada satu hal saja. Dengan demikian diperlukan pengaturan pengelolaan dan

pelestarian untuk saat ini dan masa mendatang, yang dapat menentukan pemanfaatan sumber

daya alam yang terbaik. Misalnya sungai, sebagai alur transportasi air, tempat untuk

pembangkit listrik, sumber air minum masyarakat perkotaan. Pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya alam, haruslah terjalin hubungan yang harmonis antara sumber daya alam

dengan kebutuhan manusia, sehingga menghindari terjadinya konflik kepentingan antara

kelompok masyarakat pengguna. Manusia tidak dapat menggunakan sumber daya alam tanpa

mempengaruhi sumber daya alam lainnya, sehingga diperlukan pendekatan interdisiplin

untuk mengatur dan menganalisis penggunaan sumber daya alam itu.


Beberapa konsep atau prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya

alam hayati:

1. Prinsip daya toleransi

Sumber daya alam hayati yang terdapat di alam sangat banyak jenisnya. Setiap jenis di

batasi oleh daya toleransi terhadap faktor lingkungannya, baik secara geografis, maupun

ekologis. Apabila faktor lingkungan yang ekstrim belum terlampaui di harapkan sumber daya

alam hayati dapat di perbaharui atau memperbaharui diri. Namun dapat terjadi berbagai

faktor lingkungan yang di lakukan manusia melampaui daya toleransi sumber daya alam,

mengakibatkan produksi menurun, bahkan mungkin akan punah. Selanjutnya sangat penting

melakukan monitor terhadap faktor lingkungan, agar pengelolaan sumber daya alam hayati

terkendali dalam baik.

2. Prinsip in optimum

Sumber daya alam hayati dengan berbagai jenis yang ada menunjukkan tidak ada satu

jenis sumber daya alam hayati manapun yang dapat berkembang dalam suatu lingkungan

yang optimum bagi semua faktor lingkungan yag mempengaruhinya. Manusia cenderung

mengubah lingkungan hidup suatu sumber daya alam hayati kearah optimasi suatu faktor

lingkungan tertentu guna memenuhi kebutuhan jangka pendek, tanpa mempertimbangkan

akibat buruk jangka panjang. Sumber daya alam hayati yag terdapat dalam suatu lingkungan

hidup tertentu dimana manusia hidup, tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Dengan demikian, mereka mengambil berbagai sumber daya alam hayati dari lingkungan

lainnya, yang berpengaruh pada penyebaran berbagai materi, termasuk sampah.

3. Prinsip faktor pengontrol

Sumber daya alam hayati dapat membedakan pengaruh berbagai faktor lingkungan,

tetapi seringkali terdapat suatu faktor di lingkungan tertentu yang memiliki daya pengontrol.

Faktor pengontrol ini bekerja, baik melalui ukurannya yang terlalu sedikit, maupun terlalu
banyak, memberikan kesan dapat menentukan dinamika populasi dari suatu jenis sumber

daya alam hayati. Pencemaran udara, penggunaan pupuk, dan pestisida, dapat menjadi faktor

pengontrol terhadap populasi tanaman pertanian. Pengaruh faktor pengontrol dapat

menyebabkan ancaman perusakan lingkungan (ekokatasroli) pada lingkungan hidup manusia.

4. Prinsip ketanpabalikan

Pada umumnya sumber daya alam hayati dapat memperbaharui diri, tetapi beberapa

sumber daya alam hayati tidak dapat memperbaharui diri karena proses fisis dan biologis

pada suatu ekosistem yang sudah tidak dapat berlangsung, yang mengakibatkan kerusakan

atau punahnya sumber daya alam itu

5. Prinsip pembudidayaan

Manusia telah membudidayakan sumber daya alam hayati untuk jangka pendek dan

jangka panjang, yang terus menerus dijaga dan dipelihara. Membudidayakan sumber daya

alam hayati, selain memberikan manfaat, juga menuntut tanggung jawab manusia. Melalui

peradaban, baik itu sengaja, maupun tidak sengaja, manusia membudidayakan dirinya dengan

cara mempersiapkan dan menyediakan bentuk dan alat perlindungan terhadap lingkungan.

Sumber Daya Alam Menurut Suryanegara dalam Kukuh Prasetyo dkk (2017)

mengatakan bahwa secara definisi sumber daya alam adalah unsur – unsur lingkungan alam,

baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna

meningkatkan kesejahteraan hidup. Sebagai salah satu sumber penting pembiayaan

pembangunan, sumber daya alam yang ada masih belum dirasakan manfaatnya secara nyata

oleh sebagian besar masyarakat. Pengelolaan sumber daya alam tersebut belum memenuhi

prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan.

Beberapa permasalahan pokok dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam adalah

1. Keterbatasan data dan informasi dalam kuantitas maupun kualitasnya. Keterbatasan

data dan informasi yang akurat berpengaruh pada kegiatan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang belum dapat berjalan

dengan baik. Sementara itu, sistem pengelolaan informasi yang transparan juga

belum melembaga dengan baik sehingga masyarakat belum mendapat akses terhadap

data dan informasi secara memadai.

2. Kurang efektifnya pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya

alam yang ada, yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam. Kondisi ini ditandai

dengan maraknya pengambilan terumbu karang dan pemboman ikan, perambahan

hutan, kebakaran hutan dan lahan, serta pertambangan tanpa izin.

3. Belum jelasnya pengaturan pemanfaatan sumber daya genetik (transgenik) yang

mengancam keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia, serta permasalahan

ketergantungan yang tinggi pada sumber daya fosil.

4. Disamping itu, tingkat kualitas lingkungan hidup di darat, air, dan udara secara

keseluruhan masih rendah, seperti tingginya tingkat pencemaran lingkungan dari

limbah industri baik di perkotaan maupun di perdesaan, serta kegiatan transportasi

dan rumah tangga baik berupa bahan berbahaya dan beracun (B3) maupun non-B3.

5. Selanjutnya, prinsip keberlanjutan yang mengintegrasikan tiga aspek yaitu ekologi,

ekonomi dan sosial budaya belum diterapkan di berbagai sektor pembangunan baik di

pusat maupun di daerah.

Permasalahan-permasalahan tersebut diatas timbul antara lain karena rendahnya kapasitas

kelembagaan, belum mantapnya peraturan perundangan, serta lemahnya penataan dan

penegakan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

Kewenangan dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya alam

dan lingkungan hidup. Selain itu, terdapat permasalahan dalam hal kualitas sumber daya

manusia untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sementara itu, masih

rendahnya akses masyarakat terhadap data dan informasi sumber daya alam berakibat pula
pada terbatasnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan

pelestarian lingkungan hidup, serta penegakan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam

dan pelestarian lingkungan hidup, juga merupakan masalah penting lain yang menyebabkan

hak-hak masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam menjadi terbatas dan sering

menimbulkan konflik antar pelaku. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai prinsip-prinsip

pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup harus terus ditingkatkan.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beberapa konsep atau prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya

alam hayati: Prinsip daya toleransi : Sumber daya alam hayati yang terdapat di alam sangat

banyak jenisnya. Setiap jenis di batasi oleh daya toleransi terhadap faktor lingkungannya,

baik secara geografis, maupun ekologis, Prinsip in optimum: Sumber daya alam hayati

dengan berbagai jenis yang ada menunjukkan tidak ada satu jenis sumber daya alam hayati

manapun yang dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang optimum bagi semua faktor

lingkungan yag mempengaruhinya, Prinsip faktor pengontrol: Sumber daya alam hayati

dapat membedakan pengaruh berbagai faktor lingkungan, tetapi seringkali terdapat suatu

faktor di lingkungan tertentu yang memiliki daya pengontrol, Prinsip ketanpabalikan: Pada

umumnya sumber daya alam hayati dapat memperbaharui diri, tetapi beberapa sumber daya

alam hayati tidak dapat memperbaharui diri karena proses fisis dan biologis, Prinsip

pembudidayaan: Membudidayakan sumber daya alam hayati untuk jangka pendek dan

jangka panjang, yang terus menerus dijaga dan dipelihara.

Beberapa permasalahan pokok dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam adalah:

Keterbatasan data dan informasi dalam kuantitas maupun kualitasnya, Kurang efektifnya

pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada, yang

menyebabkan kerusakan sumber daya alam, Belum jelasnya pengaturan pemanfaatan sumber

daya genetik (transgenik), tingkat kualitas lingkungan hidup di darat, air, dan udara secara

keseluruhan masih rendah, prinsip keberlanjutan yang mengintegrasikan tiga aspek yaitu

ekologi, ekonomi dan sosial budaya belum diterapkan. Mensosialisasikan kepada masyarakat

mengenai prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup harus

terus ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai