KELOMPOK 1
Fairuz Mumtaz F 1909520
Indri hardianti 1902039
Ira Nurhasanah 1901838
Luthfiah Z. Khuzaimah 1908193
Narti Nurhatifah 1906110 Dosen Pengampu:
Nicky Firdaus E. T. 1908190 Prof. Yayan Sanjaya, M.Si., Ph.D.
Vannia Dewi H 1903394 Dr. Any Aryani, M.Si.
Yuni Yulis S 1901124 Dr. Hernawati, S.Pt., M.Si.
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd.
Protozoa merupakan hewan dengan keanekaragaman yang banyak.
Kata protozoa berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata
(Proto= awal, dan zoon= hewan).
Protozoa adalah mikroorganisme uniseluler, dibedakan berdasarkan alat
gerak berupa kaki semu (pseudopia), bulu cambuk (flagellum), bulu
getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Hidup bebas di air tawar dan air laut. Ada yang hidup menjadi parasit
pada manusia dan hewan. Protozoa ada yang memakan bakteri, jenis
protista lain, ataupun detritus.
Karakteristik
Bersifat uniseluler dan umumnya bersifat mikroskopik
Umumnya hidup secara individual tetapi ada yang berkoloni, ada yang
hidup bebas dan ada yang melakukan simbiosis dengan organisme lain
Bergerak dengan menggunakan alat gerak dapat berupa flagel, silia, atau
pseudopodia
(Dok. Kelompok 1, 2021) Amoeba proteus lebih suka berada di habitat kolam yang bersih
dari air tawar. Hal ini ditemukan dalam ekosistem makanan berselaput
besar yang banyak mengandung ganggang dan tanaman sehingga
Regnum : Animalia cahaya yang masuk sedikit dan akan berlindung di bawah sesuatu yang
memberikan keteduhan, biasanya bantalan lilly.
Phylum : Protozoa
Classis : Rhizopoda
Ordo : Tubulinea
Familia : Amoebidae
Genus : Amoeba
(Dok. Kelompok 1, 2021) (Y. Tsukii, 2005) ● Kaku dengan pellicle yang disindir spiral
● Seringkali dengan proyeksi spinous posterior pendek
● Stigma kadang-kadang hadir
Regnum : Animalia ● Kromofor diskodal banyak dan marjinal
Phylum : Protozoa ● Tubuh paramylum biasanya besar dan berbentuk cincin
(mikro-tuemplerforum.at)
Classis Ciliata
Karakteristik Classis Ciliata
Colpidium.
Karakteristik:
(silia).
getar (silia).
Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa 2. Vakuolanya berdenyut.
Classis : Cilliata
Ordo : Hymenestomatida 3. Memiliki inti sel (nukleus).
Familia : Parameciidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium putrinum
Karakteristik:
1. Bergerak menggunakan
1. Bergerak menggunakan
1. Bergerak menggunakan
1. Bergerak menggunakan
1. Bergerak
menggunakan rambut
getar (silia).
(Dok. Kelompok 1, 2021) (Wikipedia.org) 2. Memiliki sitostoma.
3. Mempunyai inti sel
Regnum : Animalia (nukleus).
Phylum : Protozoa 4. Memiliki vakuola
Classis : Cilliata makanan.
Ordo : Holotrichida 5. Vakuolanya
Familia : Tetrahymenidae berdenyut.
Genus : Colpidium
Species : Colpidium colpoda
Karakteristik:
1. Bergerak menggunakan
Regnum : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Sporozoa
Ordo : Eugragarinida
Familia : Monocystidae
Genus : Monocystis
Monocystis lumbrici
(Dokumen Kel. 1, 2021)
(Sumber: workforce.calu.edu) Species : Monocystis lumbrici
Siklus Hidup Monocystis lumbrici
Monocystis lumbrici merupakan jenis sporozoa yang hidup di dalam vesicula
seminalis cacing tanah baik secara intraselular maupun ekstraselular. Siklus hidup
Monocystis lumbrici awalnya dengan peleburan antara makrogamet dan
mikrogamet membentuk zigot. Setelah itu zigot berkembang untuk membentuk
spora dan membentuk dinding yang keras. Bentuk sporanya seperti gelendong
yang di dalamnya mengandung delapan sporozoit. Bila spora itu pecah maka
masing-masing sporozoit akan tersebar ke luar dan masuk ke dalam sel induk
sperma dari hospesnya. Di tempat ini sporozoit akan menjadi matang dan dewasa.
Sporozoit yang sudah dewasa ini disebut dengan trophozoit. Trophozoit lalu akan
mencari pasangannya. Trophozoit yang sudang berpasangan akan dibungkus
dengan dua lapisan dinding. Dinding luar ini disebut epicyst, sedangkan dinding
dalamnya disebut endocyst. Setelah itu masing-masing trophozoit akan membelah,
membentuk sel-sel kecil yang sama besarnya yang disebut makrogamet dan
mikrogamet. Makrogamet dan mikrogamet ini akan melebur lagi menjadi zigot dan
proses pembentukan spora hingga menjadi zigot lagi pun akan terus berulang
membentuk siklus.
(Dokumen Kel. 1, 2021)
(Djuhanda, 1980)
JAWAB SOAL LKM
Jawaban :
● Flagellata: bergerak dengan flagellum, memiliki inti, bintik mata, dan kloroplast
● Rhizopoda: dinding tubuh plasmolemma dan bentuknya berubah- ubah, bergerak
dengan pseudopodium.
● Cilliata: dinding tubuh berupa pellicle, bentuk relatif tetap, bergerak dengan cillia,
inti lebih dari satu.
● Sporozoa: tidak memiliki alat gerak, bergerak dengan sel itu sendiri.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut :
- Paramaecium caudatum, resisten terhadap logam tembaga yang tinggi di perairan, karena
itu dapat digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan serta sebagai pengendali
populasi bakteri tanah dan membantu penyuburan tanah.
- Di Tokyo telah mulai memasarkan produk makanan dan minuman berbasis Euglena mulai
tahun 2005.
- Volvox aureus, sebagai pakan alami serta sebagai sumber vitamin dan imunospinulla
senyawa yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan.
- Amoeba, berperan penting dalam kehidupan sebagai pengendali populasi bakteri, sebagai
pemangsa atau predator.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenaik Filum Protozoa, Lengkapilah tabel berikut ini :
Filum Protozoa
Pencernaan Makanan Zat sisa makanan serta energi ditampung dalam vakuola kontraktil yang mengeluarkan sisa
metabolisme dengan cara difusi melalui permukaan tubuh. Kecuali pasa sporozoa, karena tidak
memiliki vakuola kontraktil.
Ekskresi Dengan cara difusi dan osmosis melalui permukaan tubuh. Dapat dengan cara aerob maupun
anaerob.
Pernapasan Belum memiliki sistem syaraf.
Sistem Syaraf Dengan cara reproduksi vegetatif dan generatif
➢ Vegetatif : multi fission pada sporozoa dan binary fission pada flagellata, rhizopoda dan
cilliata.
Reproduksi Zat sisa makanan serta energi ditampung dalam vakuola kontraktil yang mengeluarkan sisa
metabolisme dengan cara difusi melalui permukaan tubuh. Kecuali pasa sporozoa, karena tidak
memiliki vakuola kontraktil.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Struktur Euglena. (Online). Diakses dari : Struktur Euglena - Macam Jenis (d5d.org) (27 Februari 2021).
Anonim. 2005. (Online). Diakses dari : Lepocinclis Morphology (nies.go.jp) (27 Februari 2021).
Anonim. (tanpa tahun). Stylonychia mytilus. (Online). Diakses dari https://scitoys.com/stylonychia.html (27 Februari 2021).
Dr. A. K. M. Nazrul Kabir. 2021. Volvox : Characteristics, Structure, and Reproduction. Online : Volvox : Characteristics, Structure,
and Reproduction | Biology EduCare (27 Februari 2021).
Eric W. Linton. 2016. Morphological and genetic diversity of Euglena deses group (Euglenophyceae) with emphasis on cryptic
species. Department of Biology, Central Michigan University, Mt. Pleasant, MI 48859, USA
DAFTAR PUSTAKA
Kim, Jong Im; Shin, Woongghi (2014-10-01). "Molecular Phylogeny and Cryptic Diversity of the Genus Phacus (Phacaceae,
Euglenophyceae) and the Descriptions of Seven New Species". Journal of Phycology. 50 (5): 948–959.
Perty. (1852). (Online). Diakses dari : Cinetochilum Morphology (nies.go.jp) (27 Februari 2021).
R, HADI WIDJAYA. (1998). UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP LAJU
PERTUMBUHAN POPULASI Paramecium caudatum Ehrenberg. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Airlangga Surabaya.
Vitalocha, Galuh A.D., dkk. (2012). Resistensi Paramaecium caudatum terhadap Logam Tembaga (Cu) dengan Pemberian Pakan
Pseudomonas fluorescens pada Media Jerami. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR
Gambar E.20. Volvox aureus. (20 Februari 2021). Volvox aureus Ehrenb. | Nordic Microalgae
Gambar E.22. Urostyla viridis. (20 Februari 2021). Urostyla - Droplet Photo Gallery (pirx.com)
Gambar E.24. Lepocinclis steini. (20 Februari 2021). Protist Images: Lepocinclis (hosei.ac.jp)
Gambar E.26. Colpidium colpoda. (25 Febuari 2021).
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Colpidium_colpoda&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=sea
rch
Gambar E.28. Nassula gracilis. (25 Febuari 2021). http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Images/Ciliophora/Nassula/sp_5.html