A. Judul
Praktikum Fungi
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan membuat kultur Fungi dari kotoran kuda
(Pilobolus) dan membuat preparat awetan segar Fungi
2. Untuk mengenal keanekaragaman Fungi
3. Untuk menentukakan ciri umum Fungi
4. Untuk menemukan ciri khusus setiap kelompok Fungi melalui serangkaian kegiatan klasifikasi
biner dan klasifikasi bertingkat (bagan dikotomi konsep)
5. Untuk menyusun kunci dikotom berdasarkan hasil kegiatan klasifikasi bertingkat
6. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Fungi primitip sampai
kelompok Fungi yang maju melalui kegiatan seriasi menggunakan skala filogeni
7. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap kelompok Fungi
D. Metode Penelitian
Bagan D.1 Metode Klasifikasi Bertingkat
Buatlah tabel yang Amati gambar Tentukan karakter yang berbeda pada tiap Susun
memuat karakter spesimen kemudian tingkatannya (bagan dikotomi) sehingga kunci
morfologi isi tabel karakterisasi spesimen terus terbagi 2 sampai menempati dikotomi
tingkatan terakhir (tidak bisa dibagi lagi)
Bagan D.2 Metode Seriasi
Buatlah tabel Hitung skor total dari Urutkan skor kelompok untuk
Amati gambar menentukan kelompok dari yang primitif
yang memuat tiap spesimen & hitung
spesimen sampai yang maju & tunjukkan ciri yang
karakter dan rata-rata skor dalam satu
kemudian isi mendukung keprimitifan/kemajuan
skornya (skala kelompok
tabel seriasi masing-masing kelompok.
filogeni) (kelas/famili/genus)
Makroskopis :
Mikroskopis :
H,I,J,K,L,M,N,O
A,B,C,D,E,F,G
Bentuk tak payung : Bentuk payung Tidak punya hifa Punya hifa :
I,J,K,L,M,N : H,O :D A,B,C,E,F,G
Tekstur keras Tekstur lunak Kolumel Kolumel pipih : Punya Tak punya
Tak berduri : :M :J bulat : A B vesikel : E vesikel : F
Berduri : K
N
2. Tabel Seriasi Fungi
Tabel E 2.1 Tabel Seriasi Fungi
Keterangan :
F. Pembahasan
Fungi atau jamur adalah nama umum, sedangkan nama lainnya disebut kapang, cendawan, atau supa
(suung). Fungi digolongkan ke dalam empat kelompok utama, yaitu Phycomycetes, Ascomycetes,
Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Namun, dalam praktikum ini kami hanya mengamati 3
filum/divisi yaitu Phycomycetes, Ascomycetes, dan Basidiomycetes. Semua spesies fungi yang kita
amati adalah multiseluler, kecuali Saccharomyces. Setiap filum/divisi memiliki ciri yang membedakan
satu dengan yang lainnya. Ciri dari divisi/filum Phycomycetes adalah thallusnya mikroskopis, hifa tidak
bersekat, badan penghasil spora berupa sporangium, dan tidak memiliki tangkai buah. Ciri dari
divisi/filum Ascomycetes adalah hifanya bersekat (kecuali Saccharomyces), hidup di dalam inang, tidak
memiliki tangkai buah. Sedangkan, ciri dari divisi/filum Basidiomycetes adalah thallusnya
makroskopis, hifanya bersekat, badan penghasil spora berupa basidium, tempat hidupnya terestial da
nada juga yang epifit, tekstur thallusnya kebanyakan lunak dan rapuh, dan memiliki tangkai tubuh buah.
G. Kesimpulan
Fungi atau jamur merupakan organisme eukariotik yang memiliki banyak sel (multiseluler) dengan ciri
umum seperti tidak memiliki klorofil, bersifat heterotrof, menghasilkan spora atau konidia, serta
melakukan reproduksi seksual dan aseksual. Fungi digolongkan ke dalam empat kelompok utama, yaitu
Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deutromycetes. Ciri khas Phycomycetes adalah
ukuran thallusnya mikroskopis, keadaan hifa tidak bersekat, dan tubuh buahnya tidak terbentuk. Ciri
khas Ascomycetes adalah ukuran thallus mikroskopis, tubuh buah tidak terbentuk, dan tinggal di dalam
inangnya. Ciri khas Basidiomycetes adalah sporanya tidak berflagel dan tubuh buahnya sudah
terbentuk. Berdasarkan hasil pengamatan urutan fungi dari yang paling primitif hingga yang paling maju
adalah Phycomycetes, Ascomycetes, dan Basidiomycetes.
H. Referensi
Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hidayat, T., Sriyati, S., Yudianto, SA. 2020. Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Yudianto, SA. 1992. Pengantar Cryptogame [Sistematik Tumbuhan Rendah]. Bandung.