Penyusun :
Rheza Rizaldy
NIM : MBK2016010210
Penguji :
Dr.Titiek Sumarawati,M.Kes
MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA
Rata-
Kelompo Lapang Pandang rata
No
k VEGF
I II III IV V
K 1 11 12 10 12 10 11.0
K 2 12 12 10 11 12 11.4
K 3 10 12 11 10 13 11.2
K 4 14 12 13 10 12 12.2
K 5 13 10 12 11 10 11.2
P1 1 6 5 6 5 4 5.2
P1 2 5 4 5 5 4 4.6
P1 3 4 5 6 5 5 5.0
P1 4 5 4 4 6 4 4.6
P1 5 4 5 5 4 6 4.8
P2 1 5 4 6 4 5 4.8
P2 2 4 5 5 4 6 4.8
P2 3 6 4 5 4 5 4.8
P2 4 4 5 6 5 4 4.8
P2 5 5 4 5 6 4 4.8
P3 1 3 2 3 4 2 2.8
P3 2 2 3 3 4 2 2.8
P3 3 4 2 3 2 3 2.8
P3 4 2 4 3 2 3 2.8
P3 5 3 4 3 2 3 3.0
Keterangan :
P1 : kelompok kedelai
P2 : Kelompok Mahkota Dewa
P3 : Kelompok Kombinasi
K : Kelompok Kontrol/tanpa diberi perlakuan
a. Efek kombinasi ekstrak mahkota dewa dan ekstrak kedelai terhadap kadar
VEGF pada mencit yang dipapar sinar UV-B pada hari ke-21 dianalisis
dengan uji beda > 2 kelompok tidak berpasangan untuk data numerik secara
nonparametrik dengan uji Kruskal Wallis karena normalitas sebaran data
kadar VEGF kelompok P2 dan P3 tidak normal (p<0,05), meskipun data
kadar VEGF kelompok K dan P1 berdistribusi normal (p>0,05). Varian data
kadar VEGF pada keempat kelompok diperoleh hasil homogen dengan
perolehan nilai p sebesar 0,146 (p>0,05). Uji normalitas data yang digunakan
yaitu uji Shapiro Wilk karena jumlah data per kelompok < 50, sedangkan
untuk uji homogenitas varian digunakan uji Levene. Transformasi data agar
data kadar VEGF bisa terdistribusi normal, karena penyebab data tidak normal
adalah karena data yang cenderung konstan. Hasil uji normalitas dan
homogenitas varian ditunjukkan Tabel 1.
Uji Kruskal wallis diperoleh nilai p sebesar 0,001 karena nilai p < 0,05
sehingga dinyatakan terdapat perbedaan kadar VEGF yang signifikan diantara
keempat kelompok. Uji beda data VEGF dilanjutkan antar dua kelompok
dengan uji Mann Whitney. Hasil analisis uji beda ditunjukkan pada Tabel 2:
2. a. Uji yang digunakan untuk menganalisa data diatas adalah uji t tidak
berpasangan karena distribusi data kadar SGPT antara dua kelompok yang
diuji dengan Shapiro wilk test diperoleh distribusi data normal (p>0,05)
dan varian data yang dianalisis dengan uji Levene diperoleh varian
homogen (p>0,05).
Independent sample t test diperoleh nilai p sebesar 0,000 karena p < 0,05
maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar SGPT antara mencit
yang dirusak dengan CCl4 tanpa perlakuan dengan kadar SGPT pada
mencit yang dirusak dengan CCl4 dan diberi ekstrak meniran. Kadar
SGPT di kelompok tanpa perlakuan (33,9 ± 0,36) secara signifikan lebih
tinggi daripada kadar SGPT di kelompok perlakuan ekstrak meniran (28,8
± 0,89).
b. Kesimpulan
Pemberian ekstrak meniran dapat memperbaiki hepar tikus yang
dirusak dengan CCl4. Efek perbaikan terlihat dari kadar SGPT yang
secara signifikan lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok
tanpa perlakuan.