Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021

PRODI MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA

Penyusun :

Rheza Rizaldy

NIM : MBK2016010210

Penguji :

Dr.Titiek Sumarawati,M.Kes
MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL/GENAP TA.2020/2021

MATA KULIAH : Research Methodology

Hari : Kamis, 7 JANUARI 2021

Dosen : Dr.Titiek Sumarawati,Mkes

Data VEGF hari ke-21

Rata-
Kelompo Lapang Pandang rata
No
k VEGF
I II III IV V
K 1 11 12 10 12 10 11.0
K 2 12 12 10 11 12 11.4
K 3 10 12 11 10 13 11.2
K 4 14 12 13 10 12 12.2
K 5 13 10 12 11 10 11.2
P1 1 6 5 6 5 4 5.2
P1 2 5 4 5 5 4 4.6
P1 3 4 5 6 5 5 5.0
P1 4 5 4 4 6 4 4.6
P1 5 4 5 5 4 6 4.8
P2 1 5 4 6 4 5 4.8
P2 2 4 5 5 4 6 4.8
P2 3 6 4 5 4 5 4.8
P2 4 4 5 6 5 4 4.8
P2 5 5 4 5 6 4 4.8
P3 1 3 2 3 4 2 2.8
P3 2 2 3 3 4 2 2.8
P3 3 4 2 3 2 3 2.8
P3 4 2 4 3 2 3 2.8
P3 5 3 4 3 2 3 3.0

Keterangan :
P1 : kelompok kedelai
P2 : Kelompok Mahkota Dewa
P3 : Kelompok Kombinasi
K : Kelompok Kontrol/tanpa diberi perlakuan

a. Efek kombinasi ekstrak mahkota dewa dan ekstrak kedelai terhadap kadar
VEGF pada mencit yang dipapar sinar UV-B pada hari ke-21 dianalisis
dengan uji beda > 2 kelompok tidak berpasangan untuk data numerik secara
nonparametrik dengan uji Kruskal Wallis karena normalitas sebaran data
kadar VEGF kelompok P2 dan P3 tidak normal (p<0,05), meskipun data
kadar VEGF kelompok K dan P1 berdistribusi normal (p>0,05). Varian data
kadar VEGF pada keempat kelompok diperoleh hasil homogen dengan
perolehan nilai p sebesar 0,146 (p>0,05). Uji normalitas data yang digunakan
yaitu uji Shapiro Wilk karena jumlah data per kelompok < 50, sedangkan
untuk uji homogenitas varian digunakan uji Levene. Transformasi data agar
data kadar VEGF bisa terdistribusi normal, karena penyebab data tidak normal
adalah karena data yang cenderung konstan. Hasil uji normalitas dan
homogenitas varian ditunjukkan Tabel 1.

Tabel 1. Hasil analisis normalitas dan homogenitas varian kadar VEGF


Kelompok Sig (p) Keterangan
K 0,103
Data terdistribusi normal
P1 0,421
Data terdistribusi normal
Normalitas P2 Omitted
Data terdistribusi normal
P3 (-)
Data terdistribusi normal
0,000
Homogenitas 0,146 Varian homogen

Uji Kruskal wallis diperoleh nilai p sebesar 0,001  karena nilai p < 0,05
sehingga dinyatakan terdapat perbedaan kadar VEGF yang signifikan diantara
keempat kelompok. Uji beda data VEGF dilanjutkan antar dua kelompok
dengan uji Mann Whitney. Hasil analisis uji beda ditunjukkan pada Tabel 2:

Tabel 2. Hasil analisis Kruskal Wallis dan Mann Whitney


Pebandinga Nilai p Keterangan Nilai p Kruskal Wallis
n antar Mann test
kelompok Whitney test
K dan P1 0,009 Ada perbedaan
K dan P2 0,005 Ada perbedaan
K dan P3 0,007 Ada perbedaan 0,001
P1 dan P2 1,000 Tidak ada perbedaan
P1 dan P3 0,007 Ada perbedaan
P2 dan P3 0,004 Ada perbedaan

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa perbedaan kadar VEGF yang signifikan


ditemukan hampir pada semua pasangan kelompok (p<0,05), kecuali antara
kelompok P1 dan P2 (p>0,05).
b. Kesimpulan
1) Ekstrak kedelai berpengaruh terhadap kadar VEGF pada mencit yang
dipapar sinar UVB (kadar VEGF antara K dan P1 signifikan, p<0,05).
Pengaruh/efek yang ditunjukkan adalah menurunkan kadar VEGF.
2) Ekstrak mahkota dewa berpengaruh terhadap kadar VEGF pada mencit
yang dipapar sinar UVB (kadar VEGF antara K dan P2, signifikan
p<0,05). Pengaruh/efek yang ditunjukkan adalah menurunkan kadar
VEGF.
3) Kombinasi ekstrak mahkota dewa dan ekstrak kedelai berpengaruh
terhadap kadar VEGF pada mencit yang dipapar sinar UVB (K dan P3
signifikan, p<0,05). Pengaruh/efek yang ditunjukkan adalah menurunkan
kadar VEGF.
4) Pengaruh/efek ekstrak kedelai dan ekstrak mahkota dewa terhadap kadar
VEGF pada mencit yang dipapar sinar UVB adalah sama (kadar VEGF
antara P1 dan P2 tidak signifikan, p>0,05)
5) Kombinasi ekstrak kedelai atau ekstrak mahkota dewa lebih efektif dalam
menurunkan kadar VEGF pada mencit yang dipapar sinar UVB
dibandingkan dengan ekstrak kedelai atau ekstrak mahkota dewa secara
tunggal (kadar VEGF di P3 secara signifikan lebih rendah daripada di P1
dan P2, p<0,05)
No Kelompok Kadar SGPT
1 Rusak (CCl4) + Aqua 33.99
2   33.79
3   33.5
4   34.28
5   33.6
6   33.69
7   34.47
1 Rusak (CCl4) + Meniran 29.23
2   28.16
3   28.35
4   29.13
5   28.45
6   30.59
7   28.06

2. a. Uji yang digunakan untuk menganalisa data diatas adalah uji t tidak
berpasangan karena distribusi data kadar SGPT antara dua kelompok yang
diuji dengan Shapiro wilk test diperoleh distribusi data normal (p>0,05)
dan varian data yang dianalisis dengan uji Levene diperoleh varian
homogen (p>0,05).

Tabel 1. Hasil analisis deskriptif, normalitas, homogenitas dan uji t tidak


berpasangan
p-value
Kelompok n Mean ± SD Uji t tidak
Shapiro-Wilk
berpasangan
CCl4 + Aqua 7 33,9 ± 0,36 0,536* 0,000
CCl4 + Meniran 7 28,8 ± 0,89 0,121*

Hasil uji homogenitas dengan Levene test, p: 0,075 (p>0,05)


Keterangan: * = distribusi data normal (p>0,05)

Independent sample t test diperoleh nilai p sebesar 0,000 karena p < 0,05
maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar SGPT antara mencit
yang dirusak dengan CCl4 tanpa perlakuan dengan kadar SGPT pada
mencit yang dirusak dengan CCl4 dan diberi ekstrak meniran. Kadar
SGPT di kelompok tanpa perlakuan (33,9 ± 0,36) secara signifikan lebih
tinggi daripada kadar SGPT di kelompok perlakuan ekstrak meniran (28,8
± 0,89).
b. Kesimpulan
Pemberian ekstrak meniran dapat memperbaiki hepar tikus yang
dirusak dengan CCl4. Efek perbaikan terlihat dari kadar SGPT yang
secara signifikan lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok
tanpa perlakuan.

Anda mungkin juga menyukai