Sel kanker adalah sel yang memperoleh kemampuan survival ketika terpapar berbagai
agen mutagenik. Hasil penelitian melaporkan bahwa sel kanker memiliki berbagai
Pertanyaan:
1. Salah satu hallmark of cancer adalah mampu bertahan dalam area yang miskin
tersebut.
Angiogenesis adalah hasil dari rangkaian yang sangat teratur dari kejadian molekuler
dan seluler, sehingga migrasi, proliferasi, dan diferensiasi sel-sel endotel menjadi
formasi kapiler baru yang kemudian dapat berkembang menjadi pembuluh darah yang
lebih matur. Kaskade angiogenik meliputi fase aktivasi dan fase resolusi. Ketika sel-
sel endotel yang dirangsang untuk tumbuh, mengeluarkan protease, heparanase, dan
enzim pencernaan lain yang mencerna membran basal di sekitar pembuluh darah.
matriks. Hubungan antar sel-sel endotel menjadi bercelah, dan pembuluh darah baru
dibentuk yang tumbuh ke arah sumber rangsangan. Selain sel endotel mengalami
stabilisasi pembentukan mikrovesel yang baru oleh pembuluh darah dengan pericytes,
pembuluh darah tumor, fase resolusi tidak lengkap, sehingga terbentuk mikrovesel
yang tidak teratur dan berkelok-kelok, dengan lapisan endotel parsial dan fragmen
organisasi dan mengubah diameter pembuluh darah dengan diferensiasi yang hilang
Faktor Proangiogenik
Sel-sel kanker mampu merangsang angiogenesis dengan cara memproduksi beberapa
faktor angiogenik, termasuk vascular endotelial-derived growth factor (VEGF),
angiopoetin, basic fibroblast-like growth factor (bFGF), epidermal growth factor
(EGF), interleukin 8 (IL-8), dan transforming growth factor β (TGF-β), serta berbagai
molekul lain. Selain sel tumor, sel-sel endotel tumor, sel stroma, dan sel-sel inang
yang bersirkulasi (sel progenitor endotel, trombosit, dan makrofag) mampu
mensekresi modulator angiogenesis [7]. Trombosit darah misalnya , telah diusulkan
untuk berkontribusi dalam angiogenesis dengan cara pelepasan molekul
proangiogenik poten dari granul α. Trombosit membawa mediator kelompok besar,
seperti VEGF-A, platelet-derived growth factor (PDGF), dan bFGF. Selain itu, faktor
pertumbuhan hepatosit, EGF, angiopoetin-1, fibronectin, dan heparanase disekresikan
setelah aktivasi trombosit dapat lebih merangsang tumor untuk angiogenesis.
2. Sesungguhnya jaringan normal sekitar sel yang mengalami mutagenik pada awalnya
dapat melakukan supresi pada sel mutagenik tersebut ketika sel tersebut melakukan
pembelahan yang tak terkontrol, namun pada sel kanker hal ini tidak terjadi. Jelaskan
jaringan dan dipresentasikan kepada sel t sitotoksik untuk mengeliminasi sel tersebut
dengan bantuan granzyme. Namun sel tumor dapat menghidari proses tersebut
terbentuk ikatan PD1/PD1Ligand. Ikatan ini secara fisiologis menghasilkan sinyal ‘do
not kill me’kepada sel T sitotoksik. Selain itu sel kanker juga membentuk ikatan
efek fagositosis oleh makrofag. CD47 sering juga disebut sebagai sinyal “do not eat
me”.
3. Kemampuan sel kanker membelah terus menerus tanpa batasan mendorong sel kanker
tersebut abadi atau immortal. Jelaskan secara molekuler mengapa dan bagaimana
Sel kanker dapat melakukan pembelahan sel secara terus menerus dikarenakan
atas telomerase reverse transcriptase (TERT) yang dikode oleh gen hTERT dan
human telomerase RNA (hTR) yang dikode oleh gen hTERC. Telomerase memiliki
fungsi untuk memperpanjang telomer sehingga sel dapat membelah secara terus
menerus. Hal ini dapat terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan antara upregulating
transcription factor dan downregulating transcription factor, dimana terdapat
factor terhadap gen hTERT adalah ETS, c-MYC, SP1, dan NF-kB. Sementara
disebabkan oleh mutasi transisi C>T −124 bp and −146 bp upstream pada ATG start
dan memiliki afinitas serta sensitifitas yang tinggi terhadap holoenzim telomerase,
4. Bagaimana strategi induksi apoptosis yang usulkan dalam upaya mengeliminasi sel
Induksi apoptosis dapat terjadi dengan cara menstimulasi molekul proapoptosis dan
yang merupakan protein antiapoptosis. Pada keadaan normal protein ini diinhibisi
oleh protein BH3 ketika terdapat stress apoptosis sehingga terjadi aktifasi BAX dan
Contoh lain adalah penghambat X-linked inhibitor of apoptosis protein (XIAP). pada
keadaan normal XIAP dihambat oleh protein Omi. XIAP bekerja sebagai penghambat