Anda di halaman 1dari 4

TERAPI SEL PUNCA (Stem Cell) PADA PENYAKIT JANTUNG

PENDAHULUAN

Dengan keberhasilan awal transplantasi sumsum tulang pada kelainan darah


tertentu yang sekarang menjadi terapi standar, sampai perkembangan terakhir dalam
bioteknologi sel punca, kedokteran regeneratif diharapkan sebagai komponen utama yang
sangat menjanjikan dalam praktek kedokteran modern. Walaupun belum termasuk terapi
standar, di masa mendatang terapi sel punca dianggap sebagai batas akhir (final frontier)
pengobatan berbagai penyakit. Perkembangan teknologi dalam dunia pengobatan modern
telah memunculkan pendekatan regeneratif untuk mengatasi penyakit.
Penyakit jantung mrupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian,
khususnya infark jantung. Penyakit jantung adalah penyebab kematian paling banyak pada
orang dewasa dan penyakit non infeksi paling banyak pada anak-anak. Bahkan jumlah
orang yang menderita gangguan jantung mencapai 80 juta orang di Amerika Serikat.
Diperkirakan bahwa penyakit jantung merupakan akan menjadi penyakit yang
menyebabkan kematian terbanyak di dunia pada tahun 2020. Penyakit kardiovaskuler yang
dapat diobati dengan teknik sel punca sampai saat ini yaitu penyakit jantung koroner
misalnya Infark Miokard akut yang luas, penyakit jantung koroner kronik dengan Iskhemik
yang luas dan katub jantung.
Salah satu cara pengobatan yang tengah berkembang saat ini adalah terapi sel
punca. Terapi sel punca merupakan metode terapi yang sangat menjanjikan dan merupakan
dasar dari terapi berbasiskan sel atau sebagai terapi regeneratif dan reparatif. Sel punca
adalah sel yang dapat memperbaharui diri (self-renewal), belum mempunyai bentuk dan
fungsi tertentu (tidak berdiferensiasi) tetapi dapat berdiferensiasi menjadi sel lainnya. Sel
punca merupakan sel yang menyerupai sel embrio dalam tubuh manusia dewasa. Sel ini
dapat digunakan dalam pengobatan, termasuk dalam melakukan terapi gen. Sel punca
dapat mengganti atau meregenerasi sel tubuh yang sudah rusak (NAS, 2009). Dalam
pengobatan penyakit infark jantung, sel punca digunakan untuk meregenerasi sel jantung
yang rusak. Berdasarkan sumbernya, sel punca dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sel
punca embrionik, sel punca dewasa, dan sel punca yang diinduksi menjadi pluripoten.
.
ISI

Sel punca mempunyai karakteristik antara lain: masing-masing sel dapat


membentuk koloni, kemampuan untuk membelah tak terbatas (self renewing) dan mampu
berubah (differensiasi) menjadi berbagai jenis sel (plasticity). Sel punca yang berbeda
dapat dikelompokkan secara anatomi, fungsinya, petanda pada permukaan sel (cell surface
markers) yang berbeda, faktor transkripsi serta protein yang diekspresikan.

Mekanisme Terapi Sel Punca Pada Jantung

Gambar. Mekanisme Terapi sel Punca Pada Jantung

Sel punca termasuk embryonic stem cells (ESC), cardiac stem cells (CSCs) dan
induced pluripotent stem cells (iPSs) dapat mengalami diferensiasi menjadi kardiomiosit
dan dapat mengembalikan fungsi kontraksi jantung. Sel tersebut juga dapat berdiferensiasi
menjadi sel endotel, memicu pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis),
mengembalikan sebagian sel otot jantung yang rusak menjadi tetap hidup, dan
menghambat perluasan jaringan parut. Sel punca termasuk bone marrow-derived cells
(BMCs) dan adipose-derived stem cells (ADSC) dapat berdiferensiasi menjadi
kardiomiosit yang berfungsi in vivo, namun tak satupun yang melaporkan mesenchymal
stem cells (MSCc) dapat tumbuh mengalami diferensiasi sepenuhnya dan menjadi
kardiomiosit yang berfungsi in vivo.
Mekanisme lain terapi sel punca pada jantung adalah melalui efek parakrin. Banyak
penelitian yang membuktikan manfaat terapi sel punca pada gagal jantung dengan berbagai
mekanisme, terutama melalui promosi angiogenesis, menghambat apoptosis otot jantung,
regulasi imun dan lain-lain. Sel punca dewasa akan melepas substansi aktif biologis
sebagai respons terhadap rangsangan lingkungan yang spesifik seperti iskemia. Faktor
tersebut mempengaruhi lingkungan mikro melalui efek parakrin terhadap jenis sel yang
berbeda, yang menyebabkan perlindungan, perbaikan dan pembentukan jaringan. Efek lain
yaitu autokrin mengatur biologi sel punca termasuk proliferasi dan self renewal.
Faktor pertumbuhan parakrin atau autokrin seperti vascular endothelial growth
factor (VEGF) dapat memicu 28 rekonstruksi network vaskular otot jantung. Vascular
endo thelial growth factor dapat meningkatkan permeabelitas dinding kapiler,
mengaktifkan matrix metalloproteinase, memicu proliferasi dan migrasi sel endotel. Hal ini
merupakan satu di antara faktor angiogenesis paling penting. Ekspresi VEGF yang kuat
dan terus menerus, bekerjasama dengan faktor angiogenesis yang lain seperti bFGF, dapat
memicu pembentukan sel otot polos, berperan dalam proses pembentukan arteri baru
(arteriogenesis) dan memperbaiki iskemia otot jantung. Proliferasi kapiler pada daerah
infark miokard akut dan sekitarnya setelah transplantasi sel punca. Tranplantasi sel punca
mesenkimal dapat menghambat aktivasi nuclear factor-κB (NF-κB), menghambat produksi
sitokin proinflamasi TNF-α dan IL-6, dan meningkatkan ekspresi sitokin antiinflamasi IL-
10. Sebagai sitokin proinflamasi TNF-α dan IL-6 mempunyai efek toksik terhadap sel otot
jantung, dapat menghambat fungsi kontraksi jantung dan memicu apoptosis kardiomiosit.
Hipertrofi miosit dan deposisi matriks ekstraselular mempunyai peran utama dalam
remodeling otot jantung yang tidak mengalami infark. Peningkatan kolagen ekstraselular
yang patologis mengakibatkan fibrosis interstisial. Hal tersebut bermanfaat dalam
menghambat pembesaran ventrikel, namun dapat menurunkan compliance dinding
ventrikel dan mempengaruhi fungsi jantung. Sel punca mesenkimal memperbaiki fungsi
jantung sebagian melalui pengaturan proliferasi fibroblas jantung dan transkripsi sintesis
kolagen tipe dan III. Hal itu mungkin merupakan satu dari mekanisme penghambatan
remodeling ventrikel.

PENUTUP

Sel punca atau stem cell merupakan suatu sel yang mampu memperbarui diri (self renewal)
dan mampu berdiferensiasi menjadi sel lain. Sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi
(undifferentiated), tetapi sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel otot, sel otot jantung, sel
lemak, sel darah, dan sel saraf (neuron). Oleh sebab itu, sel punca berpotensi dalam pengobatan
penyakit-penyakit degeneratif, contohnya pada penyakit jantung, diabetes melitus, dan penyakit
lainnya. Penggunaan sel punca untuk regenerasi sel cardomyocite merupakan cara baru
untuk mengatasi penyakit infark jantung. Penggunaan sel punca bermaksud untuk
mengganti sel jantung yang mati atau rusak. Penggunaan sel punca untuk mengatasi infark
jantung mempunyai nilai potensi tinggi. Walaupun demikian masih perlu penelitian lebih
banyak dan ada kendala antara lain: etika, jumlah sel jantung yang dihasilkan, reaksi
antigen-antibodi, hipertrofi, dan hilangnya sel punca di dalam tubuh.

REFERENSI

Alwi, I. 2012. Perkembangan Terapi Sel Punca (Stem Cell) Pada Penyakit Jantung: Masa
Kini dan Masa Depan. Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine, 1:2, 71-79
Lasut, P., & Lefrandt, R. L. 2011. Pemanfaatan Sel Punca Pada Gagal Jantung
Kronik. Jurnal Biomedik: JBM, 3:2.
Noviantari, A., & Khariri, K. 2020. Harapan baru pengobatan penyakit tidak menular
dengan memanfaatkan sel punca. In Prosiding Seminar Nasional Biologi, 6:1, 386-
391.

Kelas : Genetika 02

Anda mungkin juga menyukai