Anda di halaman 1dari 4

INTRODUCTION

Adipose- derivide Mesenchymal Stem Cell atau Stem sel mesenkim yang berasal dari sel
adiposa menjadi salah satu sumber daya medis yang vital untuk pengobatan regenerative
modern dikarenakan dapat diperoleh melalui prosedur dengan yang minimal invasive. Jaringan
adiposa sendiri dapat ditemukan di berbagai lokasi pada seluruh bagian tubuh dan berperan
dalam berbagai fungsi pula, termasuk homoistasis energi suatu organisme. Jaringan adiposa
subkutan yang diperoleh dari berbagai operasi memiliki potensi terapeutik saat direimplatasi
pada jaringan yang mengalami cedera.
ASC merupakan populasi sel multipotent yang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi
menjadi beberapa sel spesifik seperti osteoblast, chondroblast dan adiposit. Penelitian secara
in vitro menunjukkan bahwa ASC mampu berdiferensiasi menjadi sel endothelial dan sel otot
halus. Dikarenakan mampu berdiferensiasi menjadi sel endothelial, diduga ASC mampu
memilik peran dalam neuvaskularisasi secara in vivo. Dugaan ini diperkuat dengan penelitian
lain yang menunjukkan bahwa kemampuan ASC dalam berdiferensiasi menjadi sel endothelial
lebih tinggi dibandingkan dengan stem cell lain yaitu Bone Marrow- derived stem cell. Selain
itu, penelitian lain menunjukkan bahwa ASC mampu meseksresikan faktor parakrin yang
berperan sebagai sinyal yang terlibat dalam proses neovaskularisasi dan angiogenesis.
Kemampuan ASC dalam mendukung neovaskularisasi dan angiogenesis serta kemudahan
dalam menumbuhkan, melakukan difereniasi pada kultur in vitro membuat stem cell ini
menjadi opsi terapeutik pengobatan untuk cidera iskemik. Pemahaman lebih lanjut mengenai
keturunan dan fungsi sel adiposity di seluruh tahapan pematangan secara in vivo dapat
meningkatkan akurasi dalam manipulasi dan implasntasi klinis.
SPESIFISITAS DAN PLASTISITAS JARINGAN ADIPOSA
Jaringan adiposa tersebar di hampir seluruh bagian tubuh dan berfungsi sebagai pusat
homeostasis energi pada mamalia dan organisme lain. Pada manusia jaringan adiposa
Menyusun sekitar 20% massa tubuh pria dan 30% massa tubuh wanita. Selain berperan dalam
reservoir energi, jaringan adiposa juga berperan dalam thermogenesis, respon imun dan
produksi serta sekresi hormone dan molekul kecil lainnya.
Secara umum, jaringan adiposa dikategorikan mejadi white adipose tissue and brown adipose
tissue atau adiposa putih dan coklat.
• WAT berfungsi sebagai penyimpanan energi dalam bentuk droplet lipid. Droplet
tersebut akan mensupli energi untuk organisme Ketika dibutuhkan melalui lipolysis,
yang melibatkan pemeceahan triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.
Tingginya jumlah WAT berkaitan erat dengan resistensi insulin dan obesitas,
sedangkan asam lemak yang bersirkulasi berlebiha dapat menghambat fungsi insulin,
meningkatkan peradangan dan secara patologis mempengaruhi sifat sekretori adiposa.
Selain triasilgliseol droplet lipid pada WAT mengandung kolesterol yang penting
dalam sintesis steroid dan struktur membran lipid
• BAT terlibat dalam proses thermogenesis dimana glukosa dan lemak akan dibakar
untuk memproduksi panas yang digunakan untuk meregulasi suhu tubuh. Proses ini
diatur oleh uncoupling protein 1 (UCP1), merupakan protein yang berada pada
membran dalam mitokondria yang ditemukan pada BAT dan berfungsi dalam
menggangu proses sintesis ATP selama tahap fosforilasi oksidatif.
Selain perbedaan fungsi, perberdaan morfologi antara WAT dan BAT adalah adanya struktur
unilocular pada WAT dan multilocular pada BAT. Selain itu pada BAT terdapaat banyak
organel mitokondria yang berukuran besar sehingga menimbulkan warna yang gelap pada
jaringan. Selain itu depot BAT juga mengandung tingkat neovaskularitas yang tinggi
dibandingkan WAT
Pada penelitian dengan menggunakan hewan model tikus, paparan dingin terbuktu
meningkatkan ekspresi faktor angiogenik VEGF di BAT, peningkatan ekspresi ini terjadi
hanya di BAT dan tidak terjadi di jaringan lain seperti WAT. Dengan adanya peningkatan
ekspresi VEGF terjadi pula peningkatan proliferasi sel endotel sekitar dan memicu proses
angiogenesis.
Sel adiposa berasal dari mesenchymal stem cel (MSC) yang berdiferensiasi menjadi adipoblas,
preadipocytes, sel preadipocytes selanjutnya akan keluar dari siklus sel dan meulai
mengakumulasi deposit lemak, maka sel tersebut menjadi sel adiposity matur yang
sesungguhnya. Pada tahap perkembangan awal MSC akan berdiferensiasi menjadi Myf5-
positive BAT precursor atau Myf5-negative WAT prekusor. Selain kemampuannya dalam
berdiferensiasi menjadi dua tipe adiposity, MSC juga mampu berdiferensiasi menjadi sel lain
seperti sel endothelial dan sel otot halus. Kemampuan multipotent MSC ini telah diketahui
memiliki potensi meningkatkan regenerasi jaringan pada daerah luka yang dilakukan
implantasi. Perlu diketahui, meskipun MSC mampu berdiferensiasi menjadi sel endothelial,
peran ASC dalam angiogenesis diduga secara tidak langsung melalui seksrsi faktor yang
memicu diferensiasi dan angiogenesis.
Jaringan adiposa manusia mengandung populasi MSC yang heterogeny sacara fungsional.
Pada ASC tertentu, karena jumlah sel yang tinggi, ketersediaan jaringn yang luas dan non
invasive dalam proses pemanenan sel, sehingga menjadikan ASC lebih menguntungkan
dibandingkan dengan BMC. Dibandingkan dengan BMC, ASC juga menunjukkan stabilitas
dan retensi jangaka panjang yang lebih tinggi di dalam kultur serta perkembangbiakan yang
lebih tinggi

CEREBRAL ISCHEMIA
Ischemic stroke merupakan salah satu tipe stroke yang disebabkan oleh adanya blockade pada
arteri sehingga supply darah ke otak menjadi tehambat. Blockade ini menyebabkan aliran darah
dan oksigen ke otak menjadi berkurang dan dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel-
sel otak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa angiogenesis berkoreasi positif dengan
tingkat survival pasien stroke, hal ini mengindikasikan bahwa modulasi perkembangan
vaskuler pada area ischemic merupakan salah satu targert terapeutik untuk ischemic stroke.
Terapeutik angiogenesis yang dimaksud berupa usaha dalam meningkatkan densitas pembuluh
darah pada jaringan iskemik.

Pada penelitian menggunakan tikus menunjukkan perbaikan daerah iskemik akibat pemberian

terapi ASC berkaitan dengan meningkatknya neurogenesis dan vaskulogenesis. Penelitian

lain menunjukkan pemberian terapi ASC mampu menyebabka pemulihan prilaku.pada tikus

yang mengalami iskemik stroke. Angiogenesis yang dipicu oleh ASC terbatas pada daerah

iskemik dan berkaitan dengan proses eliminasi jaringan otak yang nekrosis dan vaskularisasi
Transplantasi ASCs
berkaitan dengan proses neurogenesis.

dapat meningkatkan angiogenesis


dan revaskularisasi di otak tikus
setelah iskemia serebral fokal
meningkatkan ekspresi TGF-β1 di
otak [155].

Cerebral ischemia is a condition in which a blockage in an artery restricts the delivery of


oxygen-rich blood to the brain, resulting in damage to brain tissue. Cerebral ischemia is
sometimes called brain ischemia or cerebrovascular ischemia.
Angiogenesis yang mem

Anda mungkin juga menyukai