Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shyfa F.

Ruyani
NIM : 20619309

Mekanisme Epigenetik pada Epidermal Stem Cell

Epidermal Stem Cell


Epidermal stem cell (EPSC), merupakan stem cell yang berada pada lapisan epidermal
kulit, dan bertanggung jawab dalam menjaga homeostasis kulit, kornifikasi, regenerasi rambut
dan perbaikan jaringan luka. EPSC bersifat miltipoten dan commited untuk berdiferensiasi
menjadi sel kulit epidermis serta turunannya. EPSC berada pada beberapa lokasi niche,
diantaranya yaitu pada lapisan basal interfollicular epidermis (IFE), pada folikel rambut (HF),
kelenjar minyak (SG) serta kelenjar keringat. Nasib dari EPSC ditentukan oleh komunikasi
antar sel yang ada pada nichenya baik berupa persinyalan autokrin maupun sitokin parakrin
yang juga melibatkan peristiwa epigenetik. Peristiwa epigenetik ini berpengaruh dalam
mengontrol ekspresi dinamis dari beberapa gen yang berkaitan dengan penentuan nasib EPSC.
Terdapat tiga peristiwa epigenetik utama yang teramati meregulasi EPSC, yaitu modifikasi
histon, modifikasi DNA (metilasi DNA) dan non coding RNA.

Histone Modification
Polycomb Group Protein merupakan regulator epigenetik yang berperan dalam
silencing gen-gen spesifik sehingga mempertahankan stem cell agar tidak berdiferensiasi.
Protein ini terdiri dari 2 kompleks yaitu Polycomb Repressive Complexes-2 (PRC2) dan
Polyocomb Repressive Complexes-1 (PRC1). Subunit Ezh1 dan Ezh2 pada PRC2 akan
memodulasi metilasi protein histon H3 pada gugus lisin, sehingga menyebabkan modifikasi
kromatin yang nantinya berkaitan dengan represi proses transkripsi. Selain itu subunit Ring 1
pada PRC1 akan memodifikasi protein histon H2A dengan cara melakukan mono- ubiquitilasi
pada gugus lisin 119. Modifikasi ini juga akan menyebabkan represi gen yang mempromosikan
diferensiasi pada EPSC sehingga EPSC akan dipertahankan. Selain metilasi histon, asetilasi
histon juga dapat berpengaruh terhadap nasib EPSC. Asetilasi histon oleh histone
acetyltransferase (HAT) atau histon deacytelase (HDAC) akan menyebabkan modifikasi
kromatin pada EPSC. Plant homeodomain (PHD) dari domain MORF/MOZ pada HAT akan
mengenali N-terminal pada protein histon H3 kemudian akan melakukan asetilasi pada residu
lisin 9 atau 14. Mekanisme asetilasi yang dimodulasi oleh HAT dan HDAC ini akan
menyebabkan terlibatnya jalur persinyalan EGFR-ERK sehingga memungkinkan EPSC
melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi epidermal keratinocytes.

DNA Methylation
Metilasi DNA pada EPSC diatur oleh DNA (cytosine-5-)-methyltransferase 3a
(DNMT3a) serta DNMT1. DNMT1 umumnya ditemukan hanya pada bagian basal epidermis.
Penelitian dengan melakukan knockout DNMT1 menunjukkan adanya diferensiasi dini pada
kompartemen sel progenitor epidermis yang menyebabkan gangguan pada perbaikan jaringan
kulit. Berdasarkan bukti penemuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa DNMT1 berperan
dalam menjaga tahap progenitor, diferensiasi dan komitmen EPSC.
Non Coding RNA
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa non coding RNA termasuk micro RNA
(miRNA) dan long noncoding RNA (lncRNA) merupakan faktor epigenetik yang berperan
dalam pengaturan nasib EPSC. Salah satu miRNA yang telah diketahui berperan dalam
meregulasi diferensiasi epidermis adalah miR-203. miR-203 akan memodulasi diferensiasi
EPSC dan membatasi proliferasi dengan mentargetkan supresor dari cytokine signalling-3
(SOCS-3) dan menekan faktor transkripsi p63. Selain berperan dalam memodulasi diferensiasi
EPSC, tipe lain dari miRNA yaitu miR-9 terlibat dalam persinyalan dan mutagenesis sel EPSC
normal menjadi sel kanker. Penelitian menunjukkan bahwa miR-9 mampu merepresi cadherin
dan memodulasi potensi metastasis pada sel skuamosa karsinoma pada esofagus serta
menginduksi transisi epitel mesenkim. Knockdown pada miR-9 menunjukkan adanya
penghambatan migrasi dan metastasis tumor pada sel epitel esofagus. Selain itu, miR-200a dan
miR-145 mampu berinteraksi dengan catenin dengan cara menghambat jalur Wnt/β-catenin
sehingga terhambatnya perkembangan sel kanker pda epidermis.

Referensi
Saldanha, S. N., Royston, K. J., Udayakumar, N., & Tollefsbol, T. O. (2015). Epigenetic
regulation of epidermal stem cell biomarkers and their role in wound healing.
International Journal of Molecular Sciences, 17(1), 1–18.
https://doi.org/10.3390/ijms17010016
Shen, Q., Jin, H., & Wang, X. (2013). Epidermal stem cells and their epigenetic regulation.
International Journal of Molecular Sciences, 14(9), 17861–17880.
https://doi.org/10.3390/ijms140917861

Anda mungkin juga menyukai