akan mempengaruhi faktor transkripsi gen dari mRNA yang berperan dalam proses proliferasi
pertumbuhan sel.
Sekitar 20% dari tumor manusia mengandung versi mutasi gen RAS. Mutasi gen Ras
adalah kelainan onkogenik yang paling umum pada tumormanusia. Famili protein RAS berikatan
dengan nukleotida guanosin(guanosin trifosfat (GTP)dan guanosin difosfat (GDP)),seperti
protein
yang
sudah
terkenal
itu.
Protein
RAS
keadaan
inaktif protein RAS berikatan dengannukleotida GDP, saat selterangsang oleh faktor
pertumbuhan, RAS inaktif menjadi aktif dengan menukarGDP untukGTP. Ras aktif kemudian
mengaktifkan berbagai regulator proliferasi di bagian hilir,termasuk jenjang mitogenik. RAF
MAP
kinase
yang
membanjiri
ini
sel
dengan
sinyal
untuk proliferasi sel. Namun keadaan tereksitasi penyalur sinyal pada protein RAS normal berlan
gsung singkat karena aktivasi intrinsik guanosin trifosfatase (GTPase) menghidrolisis
GTP
menjadi GDP, membebaskan suatu gugus fosfat, dan mengembalikan protein ke keadaan
basalnya yang inaktif. Aktivasi GTPase pada protein RAS aktif diperkuat secara dramatisoleh
suatu famili proteinpengaktif GTPase (GAPs). Gaps berfungsi sebagai rem molekuler yang
mencegah pengaktifan RAS tek terkonrol dengan mendorong hidrolisis GTP menjadi GDP.
Protein RAS mutan dapat berikatan dengan GAPs, tetapi aktivitas GTPase-nya tidakmengalami
penguatan. Oleh karena itu RAS mutan terperangkap dalam bentuk aktif (terikatGTP), dan sel
didorong untuk percaya bahwa proliferasi harus terus berlanjut. Jadi akibat mutasi pada protein
RAS akan sama dengan akibat mutasi di GAPs yang gagal menahan protein RAS normal.
Akhirnya,
semua
jalur
transduksi
sinyal
masuk
ke
inti
sel
dan
menimbulkan
dampak pada sekumpulan gen responden yang mendorong sel masuk ke siklus mitotik. Dapat
terjadi otonomi pertumbuhan akibat mutasi yang mengenai gen yang mengendalikan transkripsi
DNA. Sejumlah onkoprotein, termasuk produk onkogen MYC,MYB, JUN, FOS dan REL dapat
ditemukan diinti sel. Dari gen ini, gen MYC paling sering terlibat pada tumor manusia.
Protoonkogen MYC diekspresikan pada hampir semua sel, dan protein. MYC cepat mengalami
induksi apabila sel yang sedang tidak aktif membelah menerima sinyal untuk berproliferasi.
Protein MYS berikatan dengan DNA, menyebabkan aktivasi transkripsional beberapa gen terkait
pertumbuhan, termasuk berbagai kinase dependen siklik ( CDK), yang produknya
mendorong sel masuk ke siklus sel. Pada sel normal, kadar MYC turun mendekati kadar basal
saat siklus sel dimulai. Sebaliknya versi onkogenik gen MYC berkaitan dengan ekspresi gen
yang menetap atau berlebihan sehingga proliferasi berlangsung terus-menerus. Hasil akhir dari
semuarangsangan yang mendorong pertumbuhan adalah masuknya sel yang semula dalam
keadaan
tenang
kedalam
siklus
sel.
Kanker
sel mengalami
dapat
menjadi
disregulasi akibat
otononom
mutasi atau
apabila
amplifikasi.
Progresi/perjalana teratur sel melalui berbagai fase siklus sel dikendalikan CDK, setelah CDK
diaktifkan oleh pengikatannya ke famili protein lain yang disebut siklin. CDK ini menyebabkan
fosforilasi berbagai protein sasaran yang penting dan diekspresikan secarakonstitutif selama
siklus sel, tetapi dalam bentuk inaktif.
Target terapi pathway ERK/MAPK pada kanker serviks.
Overekspresi dari Epidermal growth factor receptor (EGFR) sering terdapat pada kanker
serviks dan merupakan predictor independen terjadinya prognosis yang buruk pada kanker
serviks stadium lanjut. EGFR merupakan target potensial untuk terapi kanker.
Epidermal
growth Factor Receptor (EGFR), berperan penting pada perkembangan sel tumor. ligan ini akan
merangsang replikasi sel kanker. Perangsangan sel terjadi karena mekanisme fosforilasi
intraseluler, kemudian terjadi signaling cascade yang pada akhirnya akan merangsang gen untuk
proliferasi sel tumor. Penghambatan jalur-jalur ini sangat potensial untuk terapi kanker. dapat
dengan cara mengikat ligannya, dengan cara memblok reseptornya, atau dengan cara
menghambat jalur signaling.
Pathway MAPK merupakan salah satu jalur yang berperan pada perkembangan sel tumor,
termasuk kanker serviks, pada MAPK terdapat RAF kinase yang merupakan salah satu target
terapi. Sorafenib juga disebut BAY 43-9006 merupakan obat oral inhibitor multikinase.
Sorafenib mampu menghambat dua jenis kinase yakni profilerasi sel dan angiogenesis
(pembentukan pembuluh darah) di mana keduanya berperan besar dalam proses pertumbuhan
kanker. Proses ini penting pula bagi sel normal, sehingga terapi target dari Sorafenib juga bisa
mempengaruhi beberapa sel normal.
Pada sel normal jalur Ras/Raf/MAP kinase ini berjalan perlahan namun pada sel kanker akan
terjadi mutasi pada Ras atau protein lainnya yang memicu jalur ini semakin cepat dan
menimbulkan kanker yang lebih parah. Sorafenib bekerja dengan menghambat proses fosforilasi
di jalur Raf/MEK sehingga tidak dapat menghantarkan signal ke inti sel dan akhirnya tidak
terjadi proses transkripsi.
Factor transkripsi yang seterusnya mempengaruhi proses transkripsi gen yang berperan dalam
proses proliferasi dan pertumbuhan sel, dalam kasus ini akan terbentuk pembuluh darah baru
(angiogenesis). Terbentuknya pembuluh darah baru ini akan mensuplai nutrisi bagi sel kanker,
akibatnya sel kanker akan terus berproliferasi (membelah) sehingga penderita kanker akan
semakin parah. Sorafenib menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru dengan berikatan
pada tirosin kinase domain yang berada di membaran sel (EGF-R) sehingga signal tidak dapat
disalurkan ke jalur berikutnya dan juga berikatan pada Raf sehingga tidak dapat menyalurkan
signal ke MEK-ERK dan seterusnya dan akhirnya tidak terjadi proses trankripsi.
Target dari obat serofenib yaitu
1. Upstream target: Reseptor VEGFR-2, VEGFR-3, PDGFR-, KIT, FLT-3, DAN RET
yaitu mengeblok pada bagian tirosin kinase domainnya sehingga signal tidak dapat
ditransduksikan sehingga proses trankipsi tidak belangsung.
2. Downstream target: berikatan dengan RAF sehingga Raf tidak dapat menyalurkan
sinyalnya ke MEK dan seterusnya sehingga proses trankripsi tidak berlangsung.
Selain itu target dari sorafenib yaitu:
1. Tumor cell targets : sorafenib bekerja pada sel tumor yaitu dengan mengeblok reseptor
cKIT, FLT-3, RET dan juga berikatan dengan Raf
2. Tumor vasculature targets : sorafenib bekerja menghambat proses angiogenesis dengan
cara mengeblok reseptor VEGFR atau PDGFR dan juga menghambat proses fosforilasi
pada bagian Raf.
Target terapi lainnya adalah menghambat MEK dengan menggunakan inhibitor MEK yaitu
PD98059 and U0126. PD98059 termasuk ke dalam jenis flavanoid dan berpotensi untuk
menghambat jalur MEK. Penekanan/penghambatan jalur MEK dengan menginduksi aktivasi NFKB pada SiHa. Sedangkan U0126 merupakan senyawa organic yang disintesis secara kimia dan
berpotensi sebagai inhibitor MEK 1 dan MEK 2. Pada PD98059 hanya berperan dengan menginsktifksn MEK, sedangkan pada U0126 berperan dalam mengaktifkan dan meng-inaktifkan
MEK-1/2.
CI-1040 adalah senyawa lain yang berpotensi sebagai inhibitor MEK yang menunjukkan
aktivitas preklinis dengan spectrum luas pada xenografis tumor termasuk pada kanker colon dan
melanoma. Terapi CI-1040 menghasilkan penurunan level pMAPK pada cell line A431 tumor
serviks.
Dari cascade MAPK, enzim-enzim MEK merupakan molekul yang sangat atraktif untuk terapi
kanker. 14 inhibitor MEK saat ini sedang dalam penelitian, dengan 2 inhibitor untuk terapi
kanker servik, U0126 dan trematinib (GSK1120212) atau pada terapi kanker serviks berulang
atau persisten yang dikombinasi deng inhibitor Akt GSK214179.
Jaringan MAPK telah menjadi subyek dari penelitia intensif dan penelitian obat-obatan
untuk mengidentifikasi target yang dapat dijadikan dasar untuk terapi kanker. Diantara beberapa
kinase , RAF dan MEK telah banyak menarik perhatian sebagai target terapi kanker, namun
masih banyak penelitian preklinis yang harus dilakukan untuk penerapannya pada kanker servik.
11. kemudian fos dan jun akan masuk ke nukleus menuju DNA.
12. Terjadi ekspresi gen