Anda di halaman 1dari 7

\Pathway sinyal transduksi yang berimplikasi pada kanker serviks

Pathway sinyal ERK/MAPK


Pathway ERK/MAPK atau pathway RAAF/MEK merupakan pathway sinyal transduksi
yang yang berfungsi untuk mengatur proses proliferasi, diferensiasi, angiogenesis dan proses
survival. Ekspresi dan aktivasi komponen yang berlebihan pada pathway ini dipercaya
berkontribusi pada proses tumorigenesis, pertumbuhan tumor dan proses metastase pada
beberapa jenis tumor solid.
MAPK pathway adalah rangkaian protein di dalam sel yang menghubungkan signal dari
reseptor pada permukaan sel dengan DNA di dalam inti sel. Signal dimulai ketika growth factor
berikatan dengan reseptor pada permukaan sel dan berakhir ketika DNA di dalam inti sel sudah
mengekspresikan suatu protein dan menghasilkan perubahan di dalam sel, seperti misalnya
pembelahan sel. Jalur tersebut melibatkan beberapa protein termasuk diantaranya MAPK yang
terhubung dengan menambahkan group phospat ke protein yang bersebelahan dan bertindak
sebagai saklar on and off. Pada awalnya Receptor-linked tyrosine kinases terdiri dari dua sub
unit, seperti epidermal growth factor receptor (EGFR) diaktifkan oleh ligan ektra seluler, ikatan
antara EGFR dengan EGFR mengaktifkan tyrosine kinase yang merupakan Cytoplasmic domain
dari reseptor, terjadi dimerisasi dimana kedua sub unit tersebut menempel satu sama lain karena
distabilkan oleh suatu ligan. Selanjutnya EGFR menjadi terphosporilasi pada residu tyrosine.
Kemudian protein GRB2 menempel dibagian yang terfosforilasi karena di dalam GRB2 ada
SH2. Protein GRB2 yang bertindak sebagai adaptor menghubungkan reseptor yang sudah aktif
dengan SOS suatu guanine nucleotide exchange factor (J, Xo, dkk, 2008). Protein SOS sitosolik
akan mengaktifasi protein Ras, dimana protein Ras akan melepaskan gugus GDP dan mengikat
gugus GTP sehingga Ras menjadi aktif. Protein Ras aktif akan menstimulasi aktifitas tiga protein
kinase yang terdiri dari MAPKKK (Raf), MAPKK (MEK1/2) dan terakhir MAPK (Erk) (Murray
R K, et al, 2000). Terjadi penambahan phospat pada protein Raf, sehingga Raf melepas diri dari
Ras (terfosforilasi). MEK mengikat Raf yang terfosforilasi dan MEK menjadi terfosforilasi. Lalu
ERK1 mengikat MEK yang terfosforilasi dan ERK1 menjadi terfosforilasi. Kemudian seterusnya
untuk urutan proses fosforilasi Ets, Elk1, SAP1 dari ERK1 yang terfosforilasi. Selanjutnya
terjadi ikatan Ets, Elk1, SAP1 yang terfosforilasi pada terget promoter mereka. Pada akhirnya

akan mempengaruhi faktor transkripsi gen dari mRNA yang berperan dalam proses proliferasi
pertumbuhan sel.

Komponen penting dari pathway MAPK/ERK. "P" merepresentasikan phosphate, yang


berkomunikasi dengan signal. Pada bagian atas, epidermal growth factor (EGF) berikatan dengan
EGF receptor (EGFR) pada membrane sel, memulai singnal cascade. Pada gambar bawah, signal
phosphate signal mengaktifkan MAPK (disebut juga ERK). Pada gambar paling akhir, signal masuk
ke nucleus sel dan menyebabkan transkripsi DNA.

Sekitar 20% dari tumor manusia mengandung versi mutasi gen RAS. Mutasi gen Ras
adalah kelainan onkogenik yang paling umum pada tumormanusia. Famili protein RAS berikatan
dengan nukleotida guanosin(guanosin trifosfat (GTP)dan guanosin difosfat (GDP)),seperti
protein

yang

sudah

terkenal

itu.

Protein

RAS

normal berpindah bolak-

balik sntsrs keadaan tereksitasi (menyalurkan sinyal) dan keadaan tenang(inaktif).pada

keadaan

inaktif protein RAS berikatan dengannukleotida GDP, saat selterangsang oleh faktor
pertumbuhan, RAS inaktif menjadi aktif dengan menukarGDP untukGTP. Ras aktif kemudian
mengaktifkan berbagai regulator proliferasi di bagian hilir,termasuk jenjang mitogenik. RAF
MAP

kinase

yang

membanjiri

ini

sel

dengan

sinyal

untuk proliferasi sel. Namun keadaan tereksitasi penyalur sinyal pada protein RAS normal berlan
gsung singkat karena aktivasi intrinsik guanosin trifosfatase (GTPase) menghidrolisis

GTP

menjadi GDP, membebaskan suatu gugus fosfat, dan mengembalikan protein ke keadaan
basalnya yang inaktif. Aktivasi GTPase pada protein RAS aktif diperkuat secara dramatisoleh
suatu famili proteinpengaktif GTPase (GAPs). Gaps berfungsi sebagai rem molekuler yang
mencegah pengaktifan RAS tek terkonrol dengan mendorong hidrolisis GTP menjadi GDP.
Protein RAS mutan dapat berikatan dengan GAPs, tetapi aktivitas GTPase-nya tidakmengalami
penguatan. Oleh karena itu RAS mutan terperangkap dalam bentuk aktif (terikatGTP), dan sel
didorong untuk percaya bahwa proliferasi harus terus berlanjut. Jadi akibat mutasi pada protein
RAS akan sama dengan akibat mutasi di GAPs yang gagal menahan protein RAS normal.
Akhirnya,

semua

jalur

transduksi

sinyal

masuk

ke

inti

sel

dan

menimbulkan

dampak pada sekumpulan gen responden yang mendorong sel masuk ke siklus mitotik. Dapat
terjadi otonomi pertumbuhan akibat mutasi yang mengenai gen yang mengendalikan transkripsi
DNA. Sejumlah onkoprotein, termasuk produk onkogen MYC,MYB, JUN, FOS dan REL dapat
ditemukan diinti sel. Dari gen ini, gen MYC paling sering terlibat pada tumor manusia.
Protoonkogen MYC diekspresikan pada hampir semua sel, dan protein. MYC cepat mengalami
induksi apabila sel yang sedang tidak aktif membelah menerima sinyal untuk berproliferasi.
Protein MYS berikatan dengan DNA, menyebabkan aktivasi transkripsional beberapa gen terkait
pertumbuhan, termasuk berbagai kinase dependen siklik ( CDK), yang produknya
mendorong sel masuk ke siklus sel. Pada sel normal, kadar MYC turun mendekati kadar basal
saat siklus sel dimulai. Sebaliknya versi onkogenik gen MYC berkaitan dengan ekspresi gen
yang menetap atau berlebihan sehingga proliferasi berlangsung terus-menerus. Hasil akhir dari

semuarangsangan yang mendorong pertumbuhan adalah masuknya sel yang semula dalam
keadaan

tenang

kedalam

gen yang menggerakkan siklus

siklus

sel.

Kanker

sel mengalami

dapat

menjadi

disregulasi akibat

otononom

mutasi atau

apabila

amplifikasi.

Progresi/perjalana teratur sel melalui berbagai fase siklus sel dikendalikan CDK, setelah CDK
diaktifkan oleh pengikatannya ke famili protein lain yang disebut siklin. CDK ini menyebabkan
fosforilasi berbagai protein sasaran yang penting dan diekspresikan secarakonstitutif selama
siklus sel, tetapi dalam bentuk inaktif.
Target terapi pathway ERK/MAPK pada kanker serviks.
Overekspresi dari Epidermal growth factor receptor (EGFR) sering terdapat pada kanker
serviks dan merupakan predictor independen terjadinya prognosis yang buruk pada kanker
serviks stadium lanjut. EGFR merupakan target potensial untuk terapi kanker.

Epidermal

growth Factor Receptor (EGFR), berperan penting pada perkembangan sel tumor. ligan ini akan
merangsang replikasi sel kanker. Perangsangan sel terjadi karena mekanisme fosforilasi
intraseluler, kemudian terjadi signaling cascade yang pada akhirnya akan merangsang gen untuk
proliferasi sel tumor. Penghambatan jalur-jalur ini sangat potensial untuk terapi kanker. dapat
dengan cara mengikat ligannya, dengan cara memblok reseptornya, atau dengan cara
menghambat jalur signaling.
Pathway MAPK merupakan salah satu jalur yang berperan pada perkembangan sel tumor,
termasuk kanker serviks, pada MAPK terdapat RAF kinase yang merupakan salah satu target
terapi. Sorafenib juga disebut BAY 43-9006 merupakan obat oral inhibitor multikinase.
Sorafenib mampu menghambat dua jenis kinase yakni profilerasi sel dan angiogenesis
(pembentukan pembuluh darah) di mana keduanya berperan besar dalam proses pertumbuhan
kanker. Proses ini penting pula bagi sel normal, sehingga terapi target dari Sorafenib juga bisa
mempengaruhi beberapa sel normal.
Pada sel normal jalur Ras/Raf/MAP kinase ini berjalan perlahan namun pada sel kanker akan
terjadi mutasi pada Ras atau protein lainnya yang memicu jalur ini semakin cepat dan
menimbulkan kanker yang lebih parah. Sorafenib bekerja dengan menghambat proses fosforilasi
di jalur Raf/MEK sehingga tidak dapat menghantarkan signal ke inti sel dan akhirnya tidak
terjadi proses transkripsi.

Factor transkripsi yang seterusnya mempengaruhi proses transkripsi gen yang berperan dalam
proses proliferasi dan pertumbuhan sel, dalam kasus ini akan terbentuk pembuluh darah baru
(angiogenesis). Terbentuknya pembuluh darah baru ini akan mensuplai nutrisi bagi sel kanker,
akibatnya sel kanker akan terus berproliferasi (membelah) sehingga penderita kanker akan
semakin parah. Sorafenib menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru dengan berikatan
pada tirosin kinase domain yang berada di membaran sel (EGF-R) sehingga signal tidak dapat
disalurkan ke jalur berikutnya dan juga berikatan pada Raf sehingga tidak dapat menyalurkan
signal ke MEK-ERK dan seterusnya dan akhirnya tidak terjadi proses trankripsi.
Target dari obat serofenib yaitu
1. Upstream target: Reseptor VEGFR-2, VEGFR-3, PDGFR-, KIT, FLT-3, DAN RET
yaitu mengeblok pada bagian tirosin kinase domainnya sehingga signal tidak dapat
ditransduksikan sehingga proses trankipsi tidak belangsung.
2. Downstream target: berikatan dengan RAF sehingga Raf tidak dapat menyalurkan
sinyalnya ke MEK dan seterusnya sehingga proses trankripsi tidak berlangsung.
Selain itu target dari sorafenib yaitu:
1. Tumor cell targets : sorafenib bekerja pada sel tumor yaitu dengan mengeblok reseptor
cKIT, FLT-3, RET dan juga berikatan dengan Raf
2. Tumor vasculature targets : sorafenib bekerja menghambat proses angiogenesis dengan
cara mengeblok reseptor VEGFR atau PDGFR dan juga menghambat proses fosforilasi
pada bagian Raf.
Target terapi lainnya adalah menghambat MEK dengan menggunakan inhibitor MEK yaitu
PD98059 and U0126. PD98059 termasuk ke dalam jenis flavanoid dan berpotensi untuk
menghambat jalur MEK. Penekanan/penghambatan jalur MEK dengan menginduksi aktivasi NFKB pada SiHa. Sedangkan U0126 merupakan senyawa organic yang disintesis secara kimia dan
berpotensi sebagai inhibitor MEK 1 dan MEK 2. Pada PD98059 hanya berperan dengan menginsktifksn MEK, sedangkan pada U0126 berperan dalam mengaktifkan dan meng-inaktifkan
MEK-1/2.
CI-1040 adalah senyawa lain yang berpotensi sebagai inhibitor MEK yang menunjukkan
aktivitas preklinis dengan spectrum luas pada xenografis tumor termasuk pada kanker colon dan
melanoma. Terapi CI-1040 menghasilkan penurunan level pMAPK pada cell line A431 tumor
serviks.

Dari cascade MAPK, enzim-enzim MEK merupakan molekul yang sangat atraktif untuk terapi
kanker. 14 inhibitor MEK saat ini sedang dalam penelitian, dengan 2 inhibitor untuk terapi
kanker servik, U0126 dan trematinib (GSK1120212) atau pada terapi kanker serviks berulang
atau persisten yang dikombinasi deng inhibitor Akt GSK214179.
Jaringan MAPK telah menjadi subyek dari penelitia intensif dan penelitian obat-obatan
untuk mengidentifikasi target yang dapat dijadikan dasar untuk terapi kanker. Diantara beberapa
kinase , RAF dan MEK telah banyak menarik perhatian sebagai target terapi kanker, namun
masih banyak penelitian preklinis yang harus dilakukan untuk penerapannya pada kanker servik.

Mekanisme transduksi sinyal yang ada di video


1. transduksi sinyal dimulai saat ligan menempel pada Receptor Tyrosine Kinase
2. terjadi dimerisasi dari 2 subunit Receptor Tyrosine Kinase
3. kemudian terjadi fosforilasi di subunit TKR bagian dalam
4. kemudian Growth Factor Receptor Bound Protein-2 (GRB2) kemudian nempel
dibagian yg terfosforilasi (karena di dalam GRB2 ada SH2)
5. kemudian SON OF SEVENLESS (SOS) nempel di GRB2 dan dapat mengit protein
Ras.
6. SOS berfungsi sebagai GEF (Guanin Nucleotide Exchange Factor) dengan
menukar GDP pada Ras menjadi GTP. sehihngga Ras menjadi aktif
7. Kemudian kompleks Ras-GTP akan mengikat B-Raf
8. B-Raf memfosforilasi MEK 1 / 2 atau Map Kinase Kinase
9. kemudian MEK 1 / 2 akan memfosforilasi ERK 1 / 2 atau Map Kinase
10. ERK 1 / 2 akan mengaktivasi protein yg termasuk famili AP-1 (Activator Protein)
yaitu fos dan jun

11. kemudian fos dan jun akan masuk ke nukleus menuju DNA.
12. Terjadi ekspresi gen

Anda mungkin juga menyukai