Disusun Oleh :
MAGISTER FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
REFLEKSI KULIAH MINGGU 1-3
I. Definisi Farmakogenomik :
Mempelajari pengaruh komponen genetika pada individu atau seluruh populasi pada
respon tubuh terhadap obat.
Tujuan Farmakogenomik :
o Mengurangi toksisitas
o Mengurangi efek samping
o Meningkatkan efikasi
o Mengembangkan diagnose penyakit
Ex : Cek darah sebelum menikah merupakan pendeteksi dini terhadap penyakit
yang diakibatkan oleh predisporsi genetika.
II. GEN : Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.
Gen sebagai unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas
organisme.
Fungsi Gen : menurunkan informasi genetika dengan pengkodean protein.
Materi genetik,merupakan informasi yang dimiliki setiap sel makhluk hidup yang dapat
diwariskan kepada keturunannya. Materi genetik tersusun atas DNA yang berada pada
kromosom.
III. KROMOSOM : Merupakan molekul DNA yang panjang. Kromosom berperan dalam
regulasi trasnkrip. Kromosom terdapat di dalam nucleus atau inti sel. Yang dimana
didalamnya terdiri dari protein serta satu buah molekul DNA.
Jumlah kromosom pada manusia 23 padang dimana 1 pasang penentu jenis kelamin
sedangkan 22 pasang kromosom sebagai autosomal.
Didalam kromosom, posisi DNA Mengelilingi komponen protein yang disebut
“HISTON” . DNA melilit histon hingga muat masuk ke dalam sel.
FUNGI KROMOSOM : Memastikan DNA tetap berada ditempatnya pada saat terjadi
pembelahan sel, agar pertumbuhan menjadi sempurna. Serta memastikan proses duplikasi
DNA Terjadi dengan tepat.
Minggu 2 ( 3 September 2021)
1. Polimorfi Gen
DNA (Deoksiribonukleat Acid) Merupakan tempat penyimpanan informasi biologis
dalam bentuk kode-kode genetic.
• Urutan Basa pada DNA : Adenin, Guanin, Cytosin dan Timin.
RNA (Ribonukleat Acid) Merupakan salah satu materi genetik. Dalam tubuh manusia
RNA berperan sebagai pembawa informasi genetik dan menerjemahkannya dalam
sintesis berbagai macam protein.
• Urutan Basa pada RNA : Adenin, Guanin, Cytosin, dan Urasil.
Setiap individu terdapat urutan genetik yang sangat bervariasi, yang disebut varian DNA
yang memiliki signifikasi fungsional yang disebut Polimorfisme DNA.
POLIMORFISME GEN
Terjadi karena adanya variasi atau adanya perubahan sekuen DNA. Variasi dapat berupa
perubahan pada satu basa nukleotida atau hilangnya satu nukleotida, atau penambahan
satu nukleotida pada skuen DNA.
Polimorfisme tidak bermanifestasi klinis, dan juga dapat menentukan kerentanan
terhadap penyakit dan respon terhadap pengobatan.
FUNGSI POLIMORFISME DNA :
a. Untuk melacak penyakit pada keluarga
b. Digunakan pada hubungan forensic
c. Analisis hubungan DNA
Polimorfisme DNA disebut dengan Variasi urutan DNA. Beberapa varian DNA dapat
mengubah asam amino dalam protein. Perubahan asam amino yang berpengaruh pada
protein atau fungsi gen disebut mutasi.
2. JENIS POLIMORFISME DNA
a. Single Nukleotid Polymorphism (SNP)
Terjadi karena variasi dari suatu pasangan basa. Dan yang paling sering terjadi
dengan frekuensi satu dari 350 pasang basa. Proses mutasi SNP ini diperkirakan
menyebabkan penyakit pada manusia.
b. Variable Number Tandem Repeat ( VNTR)
Pengulangan yang sedikit lebih besar daripada Short Tandem Repeat
Polymorphism (STRP). Dimana pada STRP pengulangan hanya terjadi satu atau
enam pasangan basa. Sedangkan VNTR terjadi dari 7 hingga beberapa puluh
pasangan basa.
c. Randomly Amplified Polymorphic DNA (RAPD)
RAPD didasari pada Polymerase Chain Reaction (PCR). PCR terdiri dari pita
DNA yang mewakili ukuran berbeda.
3. MUTASI GEN
Mutasi gen merupakan perubahan / variasi pada basa skuen DNA.
Perbedaan Mutasi Gen dan Polimorfisme :
• Mutasi gen : Terjadi pada varian DNA individu tertentu, contoh : Mtasi gen pada
sel kanker.
• Polimorfisme : Mengacu pada varian DNA dalam suatu popilasi, Contoh :
Mewakili keanekaragaman hayati.