Anda di halaman 1dari 12

Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari

Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)

Sri Utami
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
Jl. Prof. drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

Abstract
Infertility has affected about 10–15 per cent married couples. Almost half of infertility cases have
been attributed to men with low sperm motility (asthenozoospermia), low sperm count (oligozoospermia),
and abnormal sperm morphology (teratozoospermia). Sperm motility is one of the major determinants of
male fertility and is required for successful fertilization. Mitochondrion and mitochondrial DNA
(mtDNA) play an important role in a variety of physiological processes. The mitochondrial function is
controlled by a collaboration of nDNA and mtDNA. The accumulation of mtDNA mutations has been
suggested to be an important contributor to human aging and degenerative diseases, and it can also impair
the formation of sperm dysfunction. As mitochondria supply energy by oxidative phosphorilation system
(OXPHOS), any mutation in mtDNA will disrupt ATP production and thus result in an impaired
spermatogenesis and flagellar movement. More than 100 point mutations have been known to be
associated with various human mitochondrial diseases, but so far only a few studies have reported
mutations in mtDNA of the spermatozoa. An mtDNA mutation will comprise point mutation,
microdeletion, multiple deletion, translocation, and haplogroup mtDNA.

Key words: male infertility, mitochondria, mtDNA, mutation, sperm.

Pendahuluan
Infertilitas merupakan suatu normal meliputi jumlah, motilitas,
keadaan yang menyebabkan kegagalan dan morfologi sperma.4,5
konsepsi pada pasangan yang telah Infertilitas pria menjadi masalah
menikah lebih dari satu tahun, yang yang umum di seluruh dunia. Kelainan
tidak menghasilkan keturunan anatomis sperma, endokrinopati,
meskipun tidak mengikuti program masalah imunologis, kegagalan
keluarga berencana.1 Frekuensi ejakulasi, dan pajanan dari lingkungan
infertilitas sekitar 10 – 15% dari (radiasi, kemoterapi), mutasi gen,
pasangan, dan sekitar setengah (40%) aneuploidi, varicocele, infeksi saluran
dari kasus tersebut disebabkan oleh genital, dan disfungsi erektil,
kelainan pada pria. Setengah dari kasus merupakan etiologi dari infertilitas pria.
infertilitas pria tersebut disebabkan oleh Sekitar setengah dari pasien infertilitas
rendahnya motilitas sperma mempunyai penyebab yang tidak jelas
(asthenozoospermia) dan atau jumlah dan kasus ini didiagnosis sebagai
sperma (oligoszoopermia), dan kelainan infertilitas idiopati.1
morfologis sperma (teratozoospermia).2,3 Pada tingkat molekuler, salah satu
Kriteria yang digunakan oleh WHO penyebab infertilitas adalah stres
tahun 1999, tentang fertilitas pria
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

oksidatif (OS) karena produk reactive


oxygen species (ROS), baik endogen Genom Mitokondria (mtDNA)
maupun eksogen melebihi tingkat Mitokondria merupakan organel
antioksidan di dalam tubuh. Molekul- semiotonom, yang memiliki genom
molekul ROS endogen diproduksi di (mitochondrial DNA=mtDNA) dan
dalam mitokondria. Penelitian yang ribosom sendiri. Terdapatnya genom di
difokuskan pada ROS membuktikan dalam matriks, menyebabkan
bahwa golongan senyawa-senyawa mitokondria mampu melakukan
tersebut dapat mengganggu replikasi mtDNA dan mengekspresikan
spermatogenesis dan morfologi sperma, gennya (sintesis protein) yang dikatalisis
sehingga fungsi sperma menjadi cacat oleh enzim dan diatur oleh faktor
dan menyebabkan infertilitas.1,6 protein yang dikode oleh DNA nukleus
Saat ini lebih dari 100 mutasi titik (nDNA). Replikasi mtDNA bergantung
(point mutation) pada mitokondria telah pada gen dari nDNA yang disebut
ditemukan dan berhubungan dengan nuclear-encoded polymerase gamma atau
penyakit-penyakit manusia, namun baru PLOG dan mitochondrial transcription
beberapa mutasi mtDNA yang factor A (MTFA).3,8
dilaporkan terjadi pada spermatozoa.1 Mitokondria mempunyai peran
Berbagai metoda pemeriksaan yang vital karena membebaskan energi
digunakan untuk mengidentifikasi adenosin trifosfat (ATP) dalam respirasi
infertilitas mengingat etiopatologi aerob yang diperlukan untuk aktivitas
infertilitas yang bervariasi, antara lain metabolisme sel (Gambar 1).9 Selain
pemeriksaan nDNA dan mtDNA semen berperan dalam pelepasan energi,
menggunakan teknik PCR, gel mitokondria juga terlibat dalam
elektroforesis, ekstraksi semen, pengaturan apoptosis sel dan
pengukuran aktivitas flagela, homeostasis kalsium.5, 10, 11
imunositokimia, analisis aktivitas enzim
dan determinasi biokimiawi
mitokondria. 6, 7, 8

Gambar 1. Skema
Struktur Mitokondria.9

86
Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari
Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)
(Sri Utami )

Struktur mtDNA merupakan mengkode 1 protein (ND6) dan 8


untai ganda/double strand yaitu strand tRNA. Gen-gen yang dikode oleh
H (bagian luar, kaya dengan guanin) genom mitokondria dan diatur oleh
dan L (bagian dalam, kaya dengan nDNA, meliputi kompleks I (NADH
sitosin), yang berbentuk sirkuler dehidrogenase; ND1; 2; 3; 4; 4L; 5; dan
dengan ukuran 16569 pasang basa (bp) 6), kompleks III (ubiquinol;
dan mengandung 37 genom mtDNA. cytochrome C oxidoreductase),
Segmen displacment loop (D-loop), kompleks IV cytochrome b
daerah 1121 bp, mengandung origin of (cytochrome c oxidase; COI; II; dan III),
replication dari rantai H dan promoter kompleks V (ATP synthase; ATPase 6
untuk transkripsi strand L dan H, dan 8) (Gambar 2A dan B). 1, 3, 10, 12, 13
sehingga segmen ini penting untuk Dengan demikian, mayoritas subunit
replikasi mtDNA.1,12 Strand H rantai traspor elektron (ETC) dikontrol
mengkode 12 protein, 14 tRNA, dan 2 oleh nDNA kecuali kompleks II yang
rRNA (diperlukan untuk ekspresi gen-gennya dikode oleh mtDNA.12
mRNA), sedangkan strand L

Gambar 2 A, B. Mapping mtDNA Mitokondria. Gambar A menunjukkan


seluruh genom dan gambar B menunjukkan posisi tRNA dan rRNA
yang dikode oleh strand L.13, 14
dengan demikian genom mtDNA
kurang terlindungi. Mutasi yang terjadi
Mutasi mtDNA pada mtDNA 10 – 100 kali lebih tinggi
Genom mitokondria hanya
memiliki ekson, tidak mengandung
intron dan histon. Protein histon daripada nDNA.3, 10,14
dianggap sebagai dasar dari mekanisme Telah diketahui bahwa mutasi yang
pemulihan terhadap kerusakan gen, terjadi pada mtDNA dikaitkan dengan
beberapa penyakit degeneratif yang

87
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

bersifat multisistem. Kondisi-kondisi


degeneratif seperti kebutaan akibat
neuropati optik herediter (Leber’s
syndrome), beberapa kelainan miopati
dan kardiomiopati merupakan akibat

88
Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari
Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)
(Sri Utami )

dari mutasi mtDNA. Delesi dalam skala hubungan antara mutasi mtDNA
besar menyebabkan opthalmoplegia dengan motilitas sperma, telah diteliti
eksterna kronis (CPEO), Kearns-Sayre dua sampel semen dari pria yang
syndrome (KSS) dan Pearsons marrow- mengalami mutasi mtDNA A3243G,
pancreas syndrome. Pada umumnya, yang diturunkan secara maternal.16
sekitar 40% dari pasien mitochondrial Sampel semen ini dipisahkan ke dalam
myopathy mengalami mutasi delesi fraksi yang berbeda yang didasarkan
mtDNA pada 4977 bp, dengan break atas motilitas sperma dan pengukuran
point 13 bp, dari 5’-ACCTCCCTCACCA- persentase mutan mtDNA. Konsentrasi,
3’.3,15,16 motilitas, dan kinematika dari masing-
Di dalam jaringan tubuh, masing sampel ditentukan
mitokondria bersifat heteroplasma, yang menggunakan sistem deep microcell
berarti di dalam jaringan yang sama bisa chamber dan computer assisted sperm
terdapat mutan mtDNA dan wild type analysis (CASA). Hasil penelitian
mtDNA. 1,16 Pasien dengan akumulasi menunjukkan bahwa pada tingkat
mutasi delesi mtDNA pada 4977 bp volume semen yang normal, terdapat
yang telah disebutkan di atas, disamping konsentrasi dan motilitas abnormal.
menderita mitochondrial myopathy juga Analisis fraksinasi Percoll membuktikan
mengalami penurunan fertilitas dan bahwa terdapat hubungan negatif antara
motilitas.7,16 motilitas sperma dengan mutasi A3243G
dari kedua sampel. Pada tingkat mutasi
yang lebih tinggi menunjukkan motilitas
Hubungan Mutasi mtDNA dengan yang lebih rendah.6,7,16 Pengamatan
Infertilitas Pria kedua pasien tersebut di atas, secara
Salah satu penentu fertilitas pria langsung menunjukkan bahwa mutasi
adalah motilitas sperma.7 Sperma delesi mtDNA A3243G menyebabkan
memerlukan energi yang besar sehingga disfungsi sperma, tetapi mutasi carrier
dapat berfungsi secara layak untuk yang asimptomatik kemungkinan
keberhasilan fertilisasi. Lokasi motilitas spermanya adalah normal.16
mitokondria dalam sperma yang unik Mengingat bahwa kelainan
yaitu terletak pada bagian basal dari respirasi bisa terjadi akibat mutasi
flagela (mid piece), berperan penting nDNA maupun mtDNA, maka untuk
dalam ketersediaan energi secara efektif meyakinkan bahwa energi yang
dan cepat. Tetapi, motilitas sperma yang digunakan untuk motilitas sperma, lebih
sangat bergantung pada fungsi respirasi banyak berasal dari respirasi sistem
mitokondria, dapat diprediksi bahwa respirasi oksidatif mitokondria
akumulasi mutasi yang bersifat (OXPHOS) bila dibandingkan dengan
patogenik dari mtDNA dan kelainan glikolisis, dilakukan dua macam
respirasi menyebabkan disfungsi sperma percobaan. Percobaan pertama
dan infertilitas.1,2,3 menggunakan mencit yang mengalami
Pengamatan pada sel tunggal kelainan ekspresi enzim gliseraldehid-3-
secara in vitro, menunjukkan bahwa fosfat dehidrogenase dan percobaan
sebelum terjadi kelainan pada rantai kedua menggunakan mencit
respirasi, sel-sel perlu mengekspresikan transmitokondria (mito-mice) yang
dalam persentase yang tinggi mutan membawa mtDNA patogen (mtDNA).
mtDNA.6,10,16 Untuk mengetahui adanya

89
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

Mito-mice ini merupakan mencit yang Delesi dari protein kapsul


mengalami delesi 4696 bp dari posisi mitokondria yang disebut mitochondrial
nukleotida 7759 bp pada gen tRNALys capsule selenoprotein (Mscp) dan sperm
yang berpindah (translokasi) ke posisi mitochondria-associated cysteine-rich
12454 pada gen ND5 (mutan mtDNA protein (Smcp), dapat mempengaruhi
ini sama seperti pada manusia dengan motilitas sperma meskipun sperma
penyakit yang umum terjadi akibat tampak normal secara morfologis.
delesi pada mtDNA). Penelitian Sedangkan mutasi gen nDNA yang
membuktikan bahwa akumulasi mutasi mengkode mitochondrial voltage-dependent
pada mtDNA menginduksi anion channel 3 (Vdac3) pada membran
oligozoospermia dan astheno luar mitokondria, menyebabkan flagela
zoospermia. Sebagian besar mito-mice abnormal yang mengganggu motilitas
adalah infertil dan pengamatan pada sperma selama transit ke epididimis.2
testis menunjukkan berhentinya proses Akumulasi mutasi polimorfisme
meiosis pada tahap zigoten, juga terjadi pada mtDNA terjadi sekitar 10 – 17 kali
peningkatan apoptosis.1,10 lebih cepat daripada nDNA.1
Sekitar 11–12% dari kasus Polimorfisme gen  polimerase (POLG)
infertilitas, mtDNA mengalami mutasi sangat berhubungan dengan oligo atau
titik (point mutation) yang spesifik pada asthenozoospermia. Polimorfisme ini
daerah kompleks I (ND5) yaitu pada mengandung pengulangan nukleotida
urutan nukleotida 11719 dan kompleks CAG (umumnya 10 kodon), dikode oleh
IV (COI) pada nukleotida 9055.1.3 gen PLOG, pada kromosom 15q25.17,18
Beberapa laporan lainnya menyatakan Polimorfisme nukleotida tunggal
bahwa asthenozoospermia dan (SNP) mitokondria T4216C merupakan
oligozoospermia berkaitan dengan hasil perubahan satu asam amino
mutasi titik, delesi berulang, substitusi, histidin yang disubstitusikan ke tirosin
polimorfisme nukleotida tunggal pada subunit ND1 dari Kompleks I
(haplogroup), delesi pada alel DNA (NADH ubiquinone oxidoreductase). Alel
polimerase  mitokondria, dan mutasi dari T4216C ini diasosiasikan dengan
pada glutathion S-transferase M1. 5 infertilitas pria akibat asthenozoospermia,
Mutasi yang terjadi pada nDNA, diabetes insipidus, diabetes melitus,
bisa menyebabkan mitokondria cacat, atrophy optik, tuli, dan Leber’s hereditary
karena sel cenderung mengalami delesi optic neuropathy. Polimorfisme
berulang pada mtDNA. Mutasi ini mitokondria A10398G mengubah
berakibat pada kelainan fungsi respirasi threonin menjadi alanin subunit ND3
sebagai akibat koordinasi ekspresi gen dari NADH dehidrogenase, yang
dari genom nukleus dan mitokondria.3 diasosiasikan dengan neurodegeneratif
Koordinasi antara genom nukleus dan dan penyakit-penyakit akibat
mitokondria juga dinyatakan oleh berkurangnya produksi energi atau
Panloup dkk (2003), bahwa penurunan meningkatnya produk radikal bebas.
jumlah copy mtDNA pada sampel Polimorfisme A4917G menyebabkan
sperma dari pasien infertil merupakan perubahan urutan asam amino
akibat dari penurunan faktor transkripsi asparagin ke asam aspartat pada subunit
A (tfam) dari nDNA yang mengkode ND2 kompleks I yang menyebabkan
banyaknya copy mtDNA.5 peningkatan ROS dan merusak mtDNA
dan nDNA.19

90
Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari
Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)
(Sri Utami )

Pada mamalia, pematangan sperma


terjadi melalui proses meiosis pada
Hubungan Mutasi mtDNA dan stadium spermatosit. Selama meiosis,
Diferensiasi Sperma mitokondria berbentuk bulat dan
relatif kecil dengan matriks yang pipih. Pada spermatogenesis, aktivitas
Beberapa mitokondria bergerak ke arah respirasi dari mitokondria yang cacat
perkembangan flagela dan sisanya banyak mempengaruhi spermiogenesis
berkelompok meninggalkan sperma dan meiosis tahap pakiten profase. Bila
yang sedang berkembang menuju badan mutan patogenik mtDNA banyak
residu, yang akan difagositosis oleh sel- terakumulasi di dalam testis,
sel Sertoli. Penentuan jumlah menyebabkan penurunan produksi
mitokondria di dalam flagela, energi yang dapat menghentikan
dipengaruhi oleh faktor transkripsi spermatogenesis dan sel-sel akan
mitokondria A (tfam) yang menentukan dihilangkan secara apoptosis. Dengan
banyaknya copy mtDNA.1,5 Dalam setiap demikian, oligozoospermia dan
spermatozoon yang matang terdapat asthenozoospermia diinduksi oleh
sekitar 22 – 75 mitokondria yang terhentinya proses meiosis dan
membentuk struktur heliks dan peningkatan apoptosis selama
mengandung 11 – 13 gyri, melingkar di spermatogenesis.3
sekitar bagian mid piece. Setiap gyri
terdiri dari dua mitokondria yang
mengandung ATP untuk dibawa ke Peran ROS pada Infertilitas Pria
aksonema pada pergerakan flagela.1,3,8 Molekul histon yang tidak terdapat
Jumlah mitokondria di dalam mid piece pada mtDNA menyebabkan kurangnya
menentukan motilitas sperma, berkaitan sistem repair.12,13 mtDNA secara fisik
dengan jumlah energi yang dihasilkan. berhubungan dengan membran dalam,
Hasil penelitian menunjukkan, memungkinkan radikal oksigen
terdapatnya hubungan positif antara mutagenik (ROS) yang dibebaskan dari
aktivitas enzim OXPHOS dengan produk OXPHOS lebih meningkatkan
motilitas sperma.20 mutasi mtDNA.12 Berbagai tipe mutasi
Beberapa laporan menyatakan gen termasuk delesi, mutasi titik,
bahwa jumlah mtDNA sangat bervariasi. polimorfisme, baik pada mtDNA
Penggunaan metoda Southern blot maupun nDNA sperma, disebabkan
semikuantitatif, menunjukkan sperma oleh ROS. Stres oksidatif (OS)
mencit mengandung sekitar 50 – 75 merupakan suatu keadaan yang mana
mtDNA, sedangkan pada manusia produksi ROS lebih tinggi dari tingkat
sekitar 1.500 kopi. Dengan metode antioksidan. Faktor-faktor fisik, kimiawi,
kuantitatif PCR didapatkan bahwa, dan biologis yang merusak mitokondria,
jumlah mtDNA dalam setiap sperma akan meningkatkan produksi ROS di
mencit adalah 10 kopi, sedangkan pada atas tingkat antioksidan dan ROS juga
spermatid 150 kopi mtDNA.5 Gen-gen akan merusak enzim-enzim
mtDNA pada jalur OXPHOS digunakan antioksidan.1 Letak mtDNA pada
untuk biosintesis selama spermiogenesis matriks yang berdekatan dengan rantai
dan untuk motilitas selama fertilisasi.3 elektron transpor (ETC) pada membran
dalam, dapat mengalami kerusakan
yang menyebabkan perubahan pada

91
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

ETC dan meningkatkan produksi ROS


sehingga mengganggu fungsi sperma
maupun spermatogenesis. Bagan yang
terdapat pada Gambar 3 menyatakan
hubungan antara faktor-faktor
lingkungan dan kerusakan sperma.1

92
Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari
Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)
(Sri Utami )

Lingkungan, Obat, rokok, Faktor tumbuh, sitokin,


suhu, radiasi alkohol, makanan hormon

Rantai elektron transpor (ETC) mitokondria

ROS

Stress oksidatif

Kerusakan oksidatif protein, Kerusakan oksidatif mtDNA


lipid, karbohidrat, nDNA

Mutasi mtDNA

Kelainan ekspresi protein

ROS, pada tingkat patologis Kerusakan ETC

Penurunan produk ATP

Kelainan fungsi sel germal

Meiosis terhenti, jumlah sperma sedikit,


morfologi sperma abnormal

Gambar 3. Faktor-faktor Fisik, Kimia, dan Biologis yang Merusak ETC dan
Meningkatkan Produksi ROS di atas Tingkat Antioksidan.1

Pembahasan patologis testis dan sperma.6 Fungsi


Perkembangan industri di beberapa sperma yang defektif merupakan salah
negara berkembang berakibat pada satu etiologi infertilitas, yang disebabkan
meningkatnya berbagai faktor yang oleh bermacam-macam faktor antara lain
dapat mempengaruhi penurunan jumlah abnormalitas flagela, stres oksidatif, dan
sperma dan peningkatan kondisi motilitas sperma yang menurun

93
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

sehingga gagal untuk mencapai zona oligozoospermia dan asthenozoospermia.


pelusida atau gagal melakukan fusi Sedangkan pengamatan pada testis
dengan oosit.3,6,10 menunjukkan terhentinya proses
Mitokondria merupakan organel meiosis dan peningkatan apoptosis sel-
yang berperan sebagai penyedia energi sel germal. Penelitian ini juga
bagi sperma, melalui fosforilasi oksidatif, membuktikan bahwa tingkat delesi
tetapi mutasi yang sering terjadi pada sebanding dengan tingkat penurunan
mitokondria, menyebabkan fungsi motilitas sperma. 1,10
sperma menjadi terganggu. 1 Mutasi Gangguan pada mitokondria juga
mtDNA yang memunculkan fenotip dapat disebabkan oleh mutasi dari gen
infertil, perlu terjadi secara berulang, nukleus (nDNA). Hal ini dapat
karena sifat heteroplasma mitokondria, mengakibatkan terjadinya kelainan
maka munculnya fenotip morfologis mitokondria dan dapat
asthenozoospermia, oligozoospermia, berakibat pula pada gangguan fertilitas
teratozoospermia, dan azoospermia, adalah pada pria. Delesi dari gen yang
akibat dari akumulasi mutasi mtDNA mengkode protein kapsul mitokondria
yang tinggi.1,7,16 yaitu mitochondrial capsule selenoprotein
Mutasi mtDNA yang menyebabkan (Mscp) dan sperm mitochondria-associated
berbagai penyakit degeneratif dan efek cysteine-rich protein (Smcp), dapat
penuaan dini telah banyak dilaporkan, mempengaruhi motilitas sperma
namun baru sedikit laporan mengenai meskipun sperma tampak normal secara
mutasi mtDNA yang menyebabkan morfologis. Sedangkan mutasi gen
kelainan fungsi sperma. Kelainan nDNA yang mengkode mitochondrial
sperma akibat mutasi mtDNA hanya voltage-dependent anion channel 3 (Vdac3)
merupakan sebagian kecil dari seluruh pada membran luar mitokondria,
mutasi yang bisa terjadi pada sperma.1 menyebabkan abnormalitas pada bagian
Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu flagela yang mengganggu motilitas
bahan pertimbangan bagi adaptasi dan sperma selama transit ke epididimis.2
strategi terapi pasangan infertil pada Penelitian mengenai poli-
masa yang akan datang. morfisme, sering dilakukan pada
Beberapa mutasi mtDNA yang haplogroup mtDNA, dalam bentuk single
telah dilaporkan meliputi mutasi titik nucleotide polymorphism (SNP). Penelitian
(point mutation), delesi dan translokasi tersebut bertujuan untuk mengetahui
baik mikro maupun berulang, dan efek polimorfisme mtDNA terhadap
polimorfisme (haplogroup). Beberapa infertilitas pria, khususnya pada gen-gen
contoh mutasi titik pada mtDNA antara yang mengkode polipeptida rantai
lain terjadi pada kompleks I (ND5) pada respirasi mitokondria.17 Haplogroup
urutan nukleotida 11719 dan kompleks mtDNA memiliki varian mutan mtDNA
IV (COI) pada urutan nukleotida 9055.1,3 yang spesifik di dalam suatu populasi
Mutasi ini menyebabkan penurunan genetik, karena diturunkan secara
jumlah copy mtDNA akibat penurunan maternal sehingga dianggap varian
faktor transkripsi tfam yang fenotip yang muncul akan tetap stabil.
menyebabkan kelainan proses respirasi Haplogroup mtDNA pada manusia
dan penurunan motilitas sperma.5 dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu
Delesi yang terjadi pada posisi 7759 L, M, dan N, yang dibagi lagi menjadi 39
bp gen tRNALys dan translokasi ke posisi subtipe. Orang Asia termasuk kelompok
12454 bp pada gen ND5, menyebabkan tipe M subtipe E.21 Beberapa peneliti

92
Etiologi Infertilitas pada Pria Akibat dari
Mutasi DNA Mitokondria (mtDNA)
(Sri Utami )

telah melakukan penelitian pada etnik 2. Liška F. Selected genetic aspect of male
Kaukasia dan disimpulkan bahwa dari infertility–what animal model tell us.
beberapa varian haplogroup mtDNA Folia Biologica (Praha) 2003; 49:129 – 41.
3. Shamsi MB, Kumar R, Bhatt A, Bamezai
yang diteliti, diasosiasikan dengan
R, Kumar R, Gupta NP, et al.
reduksi motilitas dan jumlah sperma.4,22 Mitochondrial DNA mutations in
Varian mutan haplogroup yang pernah etiopathogenesis of male infertility.
dilaporkan antara lain adalah T10463C, Indian J Urol 2008; 24:150-4.
G15928A, T4216C, A10398G, dan yang 4. Pesini ER, Lapeña AC, Sánchez DC,
terakhir ditemukan adalah Martos PA, Montoya J, Alvarez E, et. al.
A14290G.4,19,21,22 Human mtDNA Haplogroups associated
with high or reduced spermatozoa
motility. Am J Hum Genet. 2000; 67(3):
682–696.
Simpulan
5. Panloup PM, Chrétien MF, Savagner F,
Mitokondria merupakan organel
Vasseur C, Jean M, Malthièry Y, Reynier
semiotonom yang mampu melakukan P. Increased sperm mitochondrial DNA
replikasi mtDNA dan sintesis protein. content in male infertility. Hum Reprod
Replikasi ini dikatalisis oleh enzim dan 2003; 18 (3):550-6.
dikontrol oleh gen-gen dari nDNA yaitu 6. Salehi MH, Housmand M,
PLOG dan MTFA. Bidmeshkipour A, Panahi MSS. Low
Mutasi mtDNA merupakan salah sperm motility due to mitochondrial
satu faktor penyebab infertilitas pada DNA multiple deletion. J Chinese Clin
Med. 2006; 9(1):1-10.
pria, yang dapat menyebabkan
7. Kao S, Chao HT, Wei, YH. Mitochondrial
asthenozoospermia, oligozoospermia, dan deoxyribonucleic acid 4977 bp deletion is
teratozoospermia. Mutasi yang terjadi associated with disminished fertility and
pada mtDNA 10 – 100 kali lebih tinggi motility if human sperm. Biol Reprod.
daripada nDNA, dan perlu terjadi secara 1995; 52:729-36.
berulang sehingga dapat memunculkan 8. Amaral A, Santos JR, StJohn J. The
fenotip infertil. Mutasi ini antara lain expression of polymerase gamma and
menyebabkan berkurangnya energi dari mitochondrial transcription factor A and
the regulation of mitochondrial DNA
proses fosforilasi oksidatif (OXPHOS)
content in mature human sperm. Hum
yang sangat diperlukan dalam proses Reprod. 2007; 22(6):1585-96.
spermatogenesis dan motilitas sperma. 9. Anonym. Mitochondria. [cited 2009
Mutasi mtDNA meliputi mutasi titik March 29]. Available from:
(point mutation), delesi dan translokasi <http://en.wikipedia.org/wiki/Mitocho
baik mikro maupun berulang, dan ndrion>.
polimorfisme (haplogroup). 10. Nakada K. Mitochondria-Related Male
Infertility. PNAS, 2006; 103(41):15148-53.
11. Lu B, Poirier C, Gaspar T, Gratzke C,
Harrison W, Busija D, et al. A Mutation in
Daftar Pustaka
the inner mitochondrial membrane
1. Venkatesh S, Deecaraman M, Kumar R,
peptidase 2-like gene (Immp21) affects
Shamsi MB, Dada R. Role of reactive
mitochondrial function and impairs
oxygen species in the pathogenesis of
fertility in mice. Biol Reprod. 2008; 78:
mitochondrial DNA (mtDNA) mutation
601-10.
in male infertility. Indian J Med Res 2009;
12. StJohn JC, Sakkas D, Barratt CLR. A Role
129:127 – 37.
for mitochondrial DNA and sperm
survival. J Androl 2000; 21(2):189-99.

93
JKM. Vol.9 No.1 Juli 2009: 85-94

13. Ide T, Tsutsui H, Hayashidani S, Kang D, therapeutic perspectives. Current Pharm


Suematsu N, Nakamura K, et al. Design. 2004; 10(1): 1–30.
Mitochondrial DNA damage and 19. Canter JA, Norris PR, Moore JH, Jenkin
dysfunction associated with oxidative JM, Morris JA. Specific polymorphic
stress in failing hearts after myocardial variation in the mitochondrial genome
infarction. Circ Res. 2001; 88:529-35. and increased in-hospital mortality after
14. Okamoto, N. & Inouye, I. Endosymbiosis severe trauma. Ann Surg. 2007; 246(3):
and the origin of eukaryotes. Science 406-14.
2005; 310:287. 20. Pesini ER, Diez C, Lapena C, Martos AP,
15. Johns DR. Mitochondrial DNA and Montoya J, Alvarez E, et al. Correlation of
disease. NEJM. 1995; 333:638-44. sperm motility with mitochondrial
16. Spiropoulos J, Turnbull DM, Chinnery enzymatic activities. Clin Chem 1998;
PF. Can mitochondrial DNA mutation 44(8):1616-20.
cause sperm dysfunction? Molec Hum 21. Anonym. Haplogroup. [cited 2009 April
Reprod. 2002; 8(8): 719-21. 1]. Available from:
17. Jensen M, Leffers H, Petersen JH, <http://en.wikipedia.org/wiki/Haplo
Andersen AN, Jorgensen N, Carlsen E, et group>.
al. Frequent polymorphism of the 22. Houshmand M, Mahmoudi T, Panahi
mitochondrial DNA polymerase gamma MSS, Seyedena Y, Saber S, Ataei M.
gene (POLG) in patients with normal Identification of a new human mtDNA
spermiograms and unexplained polymorphism (A14290G) in the NADH
subfertility. Hum Reprod. 2004; 19(1):65- dehydrogenase subunit 6 gene. Brazilian J
70. Med Biol Res. 2006; 39:725-30.
18. Vogt PH. Molecular genetic of human
male infertility: From genes to new

94

Anda mungkin juga menyukai