Anda di halaman 1dari 16

ANGIOGENESIS: Patofisiologi dan Aplikasi Klinis

Frisca1, Caroline T. Sardjono1,2, Ferry Sandra1


1Stem
Cell and Cancer Institute, PT. Kalbe Farma, Jakarta.
2Bagian Mikrobiologi, Fakultas kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Abstract
Angiogenesis is a process of new blood vessel development from pre-existing vasculature. The
process plays an essential role in the normal growth of tissues, wound healing, tissue regeneration
following cardiovascular events, and even during female reproductive cycles (i.e. menstruation and
placental development). Under these conditions, angiogenesis is highly regulated by angiogenic factors.
Several angiogenic factors, such as Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Fibroblast Growth
Factor (FGF), Transforming Growth Factor (TGF), and angiopoietin, have extensively been studied and
have been used to treat many diseases. However, persistent unregulated angiogenesis has also been shown
to contribute to many diseases such as tumor metastases, rheumatoid arthritis, and diabetic retinopathy.
Continued advances in understanding the mechanism of the angiogenic process may provide further
diagnostic and therapeutic benefits in dealing with a variety of diseases.

Key words: angiogenesis, angiogenic factors, VEGF, FGF, TGF, angiopoietin.

Pendahuluan media, dan tunica adventitia dapat


Dalam pembentukan embrio, mengalami regenerasi pada saat
dibutuhkan asupan nutrisi dan oksigen mengalami kerusakan dan mengalami
yang dimediasi dengan pembentukan pertumbuhan pada keadaan
pembuluh darah baru, atau disebut pula penyembuhan luka dan pembentukan
vaskulogenesis. Setelah terjadi berbagai jaringan/organ. Hal ini dikenal
vaskularisasi pada embrio, selanjutnya dengan sebutan angiogenesis yang
terjadi diferensiasi dan penyusunan sel berasal dari kata angio yang berarti
endotel membentuk percabangan pembuluh darah dan genesis yang
pembuluh darah baru dari pembuluh berarti pembentukan. Kata angiogenesis
darah lama, hasil pembentukan pada pada awalnya pada tahun 1935 untuk
saat vaskulogenesis, yang disebut menjelaskan proses pembentukan
angiogenesis1. Angiogenesis merupakan pembuluh darah pada plasenta.2 Pada
pertumbuhan pembuluh darah baru keadaan terjadi kerusakan jaringan,
terjadi secara alami di dalam tubuh, baik proses angiogenesis berperan dalam
dalam kondisi sehat maupun patologi mempertahankan kelangsungan fungsi
(sakit).1,2 Pembuluh darah terdiri dari berbagai jaringan dan organ yang
dua macam. Pembuluh darah arteri yang terkena. Hal ini terjadi melalui
membawa darah yang kaya oksigen dan terbentuknya pembuluh darah baru
nutrisi ke seluruh tubuh, dan pembuluh yang menggantikan pembuluh darah
darah vena yang membawa darah yang rusak. Selain perannya dalam
miskin oksigen dan nutrisi dari seluruh memperbaiki dan mempertahankan
tubuh ke jantung. Pembuluh darah yang fungsi jaringan/organ, proses
terdiri dari lapisan tunica intima, tunica angiogenesis juga berperan penting

174
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

dalam memediasi perkembangan dan proses angiogenesis, dan hubungannya


pertumbuhan embrio, serta dengan berbagai penyakit vaskular.
pembentukan corpus luteum dan Studi mengenai angiogenesis tentunya
endometrium3,4. Proses angiogenesis perlu dipelajari untuk dapat mengetahui
yang tidak terkontrol dapat pula aplikasi klinis serta potensi terapinya.
menyebabkan kanker, artritis rematoid,
kebutaan pada penderita diabetes, Proses Angiogenesis
psoriasis, juvenile hemangioma, dan Proses angiogenesis tersusun
banyak penyakit-penyakit lainnya.5 dari beberapa tahapan yang dimulai dari
Proses ini dapat berupa kurang proses inisiasi, yaitu dilepaskannya
efisiennya angiogenesis yang terjadi, enzim protease dari sel endotel yang
tetapi dapat pula berupa proses teraktivasi; pembentukan pembuluh
angiogenesis yang berlebihan. darah vaskular, antara lain terjadinya
Oleh karena itu mekanisme degradasi matriks ekstraseluler (Extra
yang terjadi dalam proses angiogenesis Cellular Matrix, ECM), migrasi dan
perlu diketahui lebih mendalam proliferasi sel endotel, serta pembuatan
sehingga dapat dibuat suatu strategi ECM baru; yang kemudian dilanjutkan
pengobatan dalam mengatasi berbagai dengan maturasi/ stabilisasi pembuluh
masalah diatas. Artikel ini akan darah yang terkontrol dan dimodulasi
membahas mengenai mekanisme, untuk memenuhi kebutuhan jaringan.1
molekul/faktor yang menstimulasi

Gambar 1. Struktur Matriks Ekstraseluler


Membrana basalis dan matriks interstitialis merupakan bagian dari matriks ekstraseluler.
Terlihat adanya ikatan antar sel epitel dan endotel, yang melapisi pembuluh darah, pada
ECM.8

175
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

Gambar 2. Tahap-tahap Proses Angiogenesis


Proses ini melibatkan aktivasi sel endotel (EC) oleh faktor angiogenik, proliferasi EC,
degradasi membran basal (ECM), pembentukan struktur tabung pembuluh darah, dan
stabilisasinya.9

Tahapan-tahapan angiogenesis dapat mensekresi molekul-molekul yang


dijelaskan sebagai berikut: juga berperan sebagai stimulus
A. Pelepasan faktor stimulus angiogenik.
angiogenik B. Pelepasan enzim protease dari sel
Kumpulan sel pada jaringan yang endotel yang teraktivasi
mengalami kerusakan (luka) atau Faktor angiogenik berupa faktor
mengalami hipoksia, akan pertumbuhan kemudian berikatan
melepaskan faktor angiogenik dengan reseptor yang spesifik
(berupa faktor pertumbuhan dan terdapat pada reseptor sel endotel
protein rantai pendek lainnya) yang (EC) di sekitar lokasi pembuluh
dapat berdifusi ke sel-sel pada darah lama. Ketika faktor
jaringan sekitarnya. Menyusul angiogenik berikatan dengan
proses tersebut, terjadi pula proses reseptornya, sel endotel akan
inflamasi.6,7 Pada proses inflamasi, teraktivasi dan menghasilkan signal
pembuluh darah kecil yang terdapat yang kemudian dikirim dari
secara lokal memegang peranan permukaan sel ke nukleus. Organel-
penting dalam proses yang terjadi organel sel endotel kemudian mulai
selanjutnya karena pembuluh darah memproduksi molekul baru antara
merupakan suatu jaringan yang lain adalah enzim protease yang
dilapisi oleh sel endotel, yang akan berperan penting dalam degradasi
berinteraksi dengan faktor matriks ekstraseluler untuk
peradangan dan angiogenik mengakomodasi percabangan
(Gambar 1). Faktor-faktor pembuluh darah3 (Gambar 2).
angiogenik ini dapat menarik dan C. Disosiasi sel endotel dan degradasi
mendorong proliferasi sel endotel ECM yang melapisi pembuluh darah
dan sel radang. Menjelang proses lama
migrasi, sel-sel radang juga

176
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

Disosiasi sel endotel dari sel-sel di F. Fusi pembuluh darah baru dan
sekitarnya, yang distimulasi oleh inisiasi aliran darah
faktor pertumbuhan angiopoietin, Struktur pembuluh darah yang
serta aktivitas enzim-enzim yang terhubung satu sama lain akan
dihasilkan oleh sel endotel yang membentuk rangkaian atau jalinan
teraktivasi, seperti urokinase- pembuluh darah untuk memediasi
plasminogen activator (uPA) dan terjadinya sirkulasi darah. Pada
matrix metalloproteinases (MMPs), tahap akhir, pembentukan struktur
dibutuhkan untuk menginisasi pembuluh darah baru akan
terbentuknya pembuluh darah distabilkan oleh sel mural (sel otot
baru.4 Dengan sistem enzimatik polos dan pericytes) sebagai jaringan
tersebut, sel endotel dari pembuluh penyangga dari pembuluh darah
darah lama akan mendegradasi yang baru terbentuk. Tanpa adanya
ECM dan menginvasi stroma dari sel mural, struktur dan jaringan
jaringan-jaringan di sekitarnya antar pembuluh darah sangat rentan
sehingga sel-sel endotel yang dan mudah rusak.7
terlepas dari ECM ini akan sangat
responsif terhadap signal Faktor-faktor Angiogenesis
angiogenik.5 Availibilitas sel endotel aktif
D. Migrasi dan proliferasi sel endotel (hasil degradasi ECM pada pembuluh
Degradasi proteolitik dari ECM darah lama), migrasi, dan proliferasi sel
segera diikuti dengan migrasinya sel endotel merupakan komponen utama
endotel ke matriks yang angiogenesis. Interaksi yang terjadi
terdegradasi. Proses tersebut antara faktor-faktor yang berperan
kemudian diikuti dengan proliferasi dalam terjadinya angiogenesis sangat
sel endotel yang distimulasi oleh kompleks dan hal ini mendorong para
faktor angiogenik, yang beberapa di peneliti untuk melakukan pengisolasian
antaranya dilepaskan dari hasil dan purifikasi hormon pertumbuhan sel
degradasi ECM, seperti fragmen endotel.2 Sejak tahun 1985, beberapa
peptide, fibrin, atau asam faktor angiogenik telah berhasil
hialuronik.6 dipurifikasi, diketahui sekuen asam
E. Pembentukan lumen dan aminonya, dan diklon untuk
pembuatan ECM baru diperbanyak jumlah produksinya.
Sel endotel yang bermigrasi tersebut Faktor-faktor angiogenik tersebut
kemudian mengalami elongasi dan memiliki dampak berbeda-beda pada
saling menyejajarkan diri dengan sel pergerakan dan proliferasi sel endotel,
endotel lain untuk membuat yang termasuk tahap penting dalam
struktur percabangan pembuluh angiogenesis. Beberapa faktor
darah yang kuat.6 Proliferasi sel angiogenik menstimulasi pergerakan
endotel meningkat sepanjang atau proliferasi sel endotel, atau
percabangan vaskular. Lumen keduanya2. Bahkan terdapat pula faktor
kemudian terbentuk dengan angiogenik yang tidak memiliki efek
pembengkokan (pelengkungan) dari atau menghambat proliferasi sel endotel.
sel-sel endotel. Pada tahap ini Selain memiliki aksi yang berbeda,
kontak antar sel endotel mutlak masing-masing faktor juga memiliki
dibutuhkan. target sel yang berbeda.10 Berdasarkan

177
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

aksi dan targetnya, faktor-faktor mensekresi hormon


angiogenik dapat dikategorikan menjadi pertumbuhan atau faktor
3 kelompok6, yaitu sebagai berikut: kemotaktik sel endotel
(i) Kelompok faktor angiogenik yang pembuluh darah, atau bahkan
memiliki target sel endotel, untuk mensekresi keduanya.
menstimulasi proses mitosis. - Menyebabkan terjadinya
Contohnya faktor angiogenik pelepasan mitogen sel endotel
vascular endothelial growth factor (contohnya b-FGF) yang dapat
(VEGF) dan angiogenin yang dapat disimpan di ECM.
menginduksi pembelahan pada - Menstimulasi pelepasan
kultur sel endotel.2 penyimpanan intraseluler faktor
(ii) Kelompok kedua merupakan pertumbuhan sel endotel.
molekul yang mengaktivasi sel Beberapa di antara faktor-faktor
target secara luas selain sel endotel. angiogenik di atas telah dikarakterisasi
Beberapa sitokin, kemokin, dan dengan baik, yang akan dijelaskan
enzim angiogenik termasuk dalam sebagai berikut.
kelompok ini. Fibroblast growth factor
(FGF)-2 merupakan sitokin Vascular Endothelial Growth Factor
kelompok ini yang pertama kali (VEGF)
dikarakterisasi.11 VEGF merupakan glikoprotein
(iii) Kelompok ketiga merupakan faktor pengikat heparin yang disekresi dalam
yang bekerja tidak langsung. Faktor- bentuk homodimer (45 kDa). Beberapa
faktor angiogenik pada kelompok hasil penelitian menunjukan bahwa
ini dihasilkan dari makrofag, sel heparin berinteraksi dengan VEGF
endotel, atau sel tumor. Kelompok melalui pembentukan kompleks
faktor yang paling banyak dipelajari Heparin-VEGF yang menyebabkan
adalah tumor necrosis factor alfa (TNF- terjadinya perubahan konformasi
) dan transforming growth factor beta molekul sehingga VEGF menjadi lebih
(TGF- ) yang menghambat stabil, lebih resisten terhadap inaktivasi
proliferasi sel endotel in vitro.3 dan memiliki waktu paruh yang lebih
Secara in vivo, TGF- menginduksi panjang. Pembentukan kompleks
angiogenesis dan menstimulasi Heparin-VEGF juga menyebabkan
ekspresi TNF- , FGF-2, Platelet terjadinya peningkatan afinitas reseptor
Derived Growth Factor (PDGF), dan VEGF yang terdapat pada permukaan
VEGF dengan menarik sel-sel sel sehingga terbentuk signal intraseluler
inflamatori. TNF- diketahui sebagai bentuk aktivasi terjadinya
meningkatkan ekspresi VEGF dan proliferasi.12 Struktur protein VEGF
reseptornya, interleukin-8, dan FGF- dapat dilihat pada Gambar 3.
2 pada sel endotel. Aktivitas TNF- Salah satu fungsi VEGF yang pertama
ini menjelaskan peranannya dalam kali diketahui adalah memediasi
angiogenesis secara in vivo. Beberapa peningkatan permeabilitas pembuluh
kemungkinan mekanisme stimulasi darah pada mikrovaskular tumor. Oleh
angiogenesis oleh faktor angiogenik karena itu, VEGF disebut pula Vascular
tipe ini antara lain5 : Permeability Factor (VPF). Enam kelas
- Mobilisasi makrofag dan VEGF telah diketahui antara lain VEGF-
mengaktivasi sel tersebut untuk A, Placental Growth Factor (PLGF), VEGF-

178
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

B, VEGF-C, VEGF-D, dan VEGF-E.11,13 VEGF beraksi sebagai mitogen


VEGF akan berinteraksi dengan reseptor yang terbatas pada sel endotel
FLK-1 atau KDR (VEGFR-2) sehingga vaskular.10 VEGF terlibat dalam banyak
menstimulasi proliferasi, migrasi, tahap respon angiogenik, antara lain
ketahanan, dan permeabilisasi sel menstimulasi degradasi matriks
endotel. Sedangkan VEGFR-1 berfungsi ekstraseluler di sekitar sel endotel;
sebagai inhibitor dari aksi VEGFR-2.7 meningkatkan proliferasi dan migrasi
Peranan VEGF terhadap sel endotel sel endotel; membantu pembentukan
dapat dilihat pada gambar 4. struktur pembuluh darah. VEGF
Dalam keadaan normal, VEGF diketahui memainkan peranan dalam
diekspresikan dalam kadar yang pembentukan jaringan vaskular dalam
bervariasi oleh berbagai jaringan, siklus reproduktif wanita, yaitu dalam
termasuk di antaranya otak, ginjal, hati, perkembangan corpus luteum dan dalam
dan limpa.5 Tekanan oksigen dapat regenerasi endometrium.2 Selain itu,
berfungsi sebagai regulator VEGF. tingkat ekspresi molekul VEGF juga
Paparan kondisi hipoksia menginduksi dilaporkan meningkat pada masa
ekspresi VEGF dengan cepat. penyembuhan luka terutama dalam
Sebaliknya, dalam kondisi kadar oksigen fase granulasi. Bahkan dilaporkan
normal (normoksia), ekspresi VEGF bahwa VEGF juga dapat menarik sel
menurun dan megalami stabilisasi. prekursor hematopoietik dan endotel
Tingkat ekspresi VEGF juga bergantung dari sumsum tulang masuk ke dalam
pada jumlah sitokin inflamatori dan sirkulasi peredaran darah.15 Hal ini
hormon pertumbuhan, termasuk di berkaitan dengan adanya populasi sel
antaranya Epidermal Growth Factor (EGF), hemangioblas dalam sumsum tulang
Interleukin-1 (IL-1 ), platelet derived yang merupakan sel punca yang dapat
growth factor (PDGF), tumor necrosis berkembang menjadi sel prekursor
factor- (TNF- ), dan transforming growth hematopoietik atau menjadi sel
factor- 1 (TGF- 1).13 prekursor endotel.12

Gambar 3. Struktur Protein Faktor Angiogenik, VEGF12

179
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

Gambar 4. Pengikatan VEGF pada VEGFR-2 yang Menstimulasi Proliferasi


Migrasi, Ketahanan, dan Permeabilisasi Sel Endotel14

Fibroblast Growth Factor (FGF) basic FGF atau b-FGF (tersusun dari 146
Fibroblast Growth Factor (FGF) asam amino).2 a-FGF merupakan hasil
merupakan faktor angiogenik yang juga fraksinasi FGF pada kondisi pH asam,
dapat membentuk kompleks dengan sedangkan b-FGF merupakan hasil
heparin. Kompleks heparin-FGF fraksinasi FGF pada kondisi basa. Dalam
membentuk suatu struktur yang tahan kondisi normal, a-FGF dan b-FGF
terhadap panas dan protease.16 Ikatan terdapat dalam bentuk monomer.18
dengan heparin juga menyebabkan Kedua protein ini memiliki homologi
terjadinya bentuk dimer dan oligomer asam amino yang cukup tinggi (53%).10
dari FGF, yang akan meningkatkan Meskipun a-FGF dan b-FGF memiliki
efisiensi aktivasi sel menyusul terjadinya reseptor yang sama (FGFR-1 sampai
ikatan antara FGF dengan FGFR-4) namun memiliki perbedaan
reseptornya.17,18 Struktur protein FGF tingkat afinitasnya.19 Afinitas a-FGF
dapat dilihat pada gambar 5. dalam pengikatan terhadap reseptornya
FGFs sebetulnya merupakan (FGFR1-4) lebih tinggi dibandingkan b-
sebuah keluarga yang terdiri dari 28 FGF. a-FGF banyak terdapat pada otak
anggota.19 FGF ditemukan pada kelenjar dan retina dan diketahui berperan
pituitari, otak, hipotalamus, mata, dalam menjaga kondisi fisiologi tubuh,
kartilago, tulang, corpus luteum, ginjal, termasuk di antaranya menjaga
plasenta, makrofag, kondrosarkoma, homeostasis tubuh seperti pertumbuhan
dan sel hepatoma.11 Dua struktur primer pembuluh darah menjelang regenerasi
asam amino dari FGF ditemukan pada jaringan dan penyembuhan luka.20
tahun 1985, antara lain acid FGF atau a- Sedangkan b-FGF terdapat pada
FGF (tersusun dari 140 asam amino) dan membran basal, matriks ekstraseluler

180
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

sub endotel pembuluh darah. b-FGF Dua struktur berbeda dari faktor
berperan dalam pembentukan tumor, pertumbuhan ini antara lain TGF- dan
memediasi proses angiogenesis, dan TGF- , telah dipurifikasi. TGF-
juga penyembuhan luka.21 merupakan polipeptida, 50-asam amino,
Spesifitas a-FGF dan b-FGF yang disintesis oleh sel rodensial yang
cukup luas pada sejumlah sel target, sudah ditransformasi oleh virus.25
termasuk di antaranya adalah sel Struktur protein TGF dapat dilihat pada
endotel sel otot polos, fibroblast, dan sel gambar 6. TGF- diketahui dapat
epitel.5,22 Diketahui bahwa faktor menstimulasi proliferasi sel endotel
angiogenik ini tidak hanya menstimulasi mikrovaskular pada konsentrasi 1
proliferasi sel endotel secara in vitro sampai 5 ng/ml.26 TGF- merupakan
(pada konsentrasi 1 sampai 10 ng/ml) polipeptida homodimer, 112 asam
namun juga pada proses angiogenik in amino per rantai, dengan ukuran 25,000
vivo. Diantaranya adalah pertumbuhan Dalton. Faktor ini ditemukan pada
pembuluh darah baru pada proses tumor dan sel normal, termasuk ginjal,
penyembuhan luka dengan plasenta, dan trombosit.6 Pada bayi

g,menstimulasi terjadinya peningkatan


meningkatkan proses reendotelialisasi tikus, pemberian TGF- dengan dosis 1
pada pembuluh darah yang mengalami
kehilangan atau kerusakan sel endotel produksi makrofag, fibroblas, dan
dan pembentukan pembuluh darah kolagen, serta pembentukan pembuluh
pada vaskularisasi jantung.7,16,22-24 kapiler baru.

Transforming Growth Factor (TGF)2

Gambar 5. Struktur Protein Faktor Angiogenik, b-FGF.19

181
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

Gambar 6. Struktur Protein Faktor Angiogenik, TGF- 2

Gambar 7. Struktur Protein Faktor Angiogenik, angiopoietin-227

Angiopoietin yaitu menekan pembentukan dan


Angiopoietin merupakan faktor pematangan pembuluh darah.5
angiogenik yang terdiri dari dua
anggota keluarga, yaitu Ang1 dan Berbagai faktor yang turut berperan
Ang2.16 Struktur protein angiopoietin dalam proses angiogenesis yang juga
dapat dilihat dalam gambar 7. berperan penting dalam angiogenesis
Angiopoietin dibutuhkan untuk antara lain sebagai berikut.
pematangan pembuluh darah dan
meningkatkan ekspresi dan fungsi 1. Heparin.
VEGF. Ketika Ang-1 dan Ang-2 Beberapa fungsi heparin dalam
berikatan dengan reseptornya (Tie-2), memodulasi angiogenesis yang sudah

 mengakomodasi migrasi sel endotel


hanya ikatan dengan Ang-1 yang dapat diketahui antara lain3,4,6,10 :
menghasilkan transduksi signal dan
pematangan pembuluh darah.26 meningkatkan a-FGF, melalui
Sedangkan ikatan dengan Ang-2 peningkatan afinitas a-FGF pada
memiliki fungsi sebagai inhibitor Ang-1, reseptor nya.

182
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

 Meningkatkan afinitas VEGF k-ras, v-raf, src, fos, dan v-yes , yang
(Endothelial Cell Growth Factor) pada memiliki aksi sebgai faktor angiogenik,
dan menginduksi peningkatan ekspresi
 Stabilisasi struktur molekul a-FGF dan
reseptor sel endotel12
faktor angiogenik, seperti VEGF, IGF-1,
b-FGF dari inaktivasi atau degradasi dan TGF-a.28
akibat panas, asam, dan protease
Fibrin
2. Copper (Cu) Fibrin memegang peran penting
Beberapa fungsi Cu dalam dalam membangun dasar kapiler. Dalam
memodulasi angiogenesis yang sudah uji in vitro, diketahui fibrin
diketahui antara lain. menstimulasi pergerakan sel endotel
- Meningkatkan migrasi sel endotel dan menginduksi influks makrofag dan
secara in vitro. pembuluh darah baru ketika
- Beberapa kompleks Cu tertentu diimplantasi secara in vivo.6,28 Fibrin juga
dilaporkan bersifat angiogenik, seperti diduga dapat menyediakan substratum
kompleks copper dengan tripeptida Gly- untuk elongasi dari percabangan
His-Lys, ceruloplasmin, dan heparin.10 pembuluh darah. Diketahui pula bahwa
Diketahui bahwa ceruloplasmin, produk degradasi fibrin dapat
protein yang mengikat Cu, berperan mengaktivasi sel makrofag untuk
dalam angiogenesis pada kornea. Pada mensekresikan faktor angiogenik.
kondisi patologis, Cu dilepaskan dari
Ceruloplasmin sehingga protein ini Pengaturan Kinetik Proses
kehilangan sifat angiogeniknya.3 Angiogenesis
Pembuluh darah tersusun atas
3. Hipoksia monolayer sel-sel endotel yang
Fenotipe angiogenik sel endotel menempel pada membrana basalis
dapat dirangsang oleh kondisi hipoksia. (Extracellular matrix atau ECM) dan
Rendahnya kadar oksigen, yang distabilkan oleh pericyte. Sel pembuluh
dihasilkan dari tidak tercukupinya darah, khususnya sel endotel memiliki
kebutuhan oksigen dan nutrisi akibat karakteristik yang cukup unik, yaitu
berjauhannya letak antara sel endotel memiliki kecepatan proliferasi yang
dengan pembuluh darah lama sangat kecil apabila dibandingkan
menginduksi terjadinya angiogenesis. dengan tipe sel tubuh lainnya. Sel
Kondisi hipoksia menginduksi ekspresi endotel membelah setiap tiga tahun,
VEGF dan reseptornya melalui hypoxia- terkecuali pada pembuluh darah retina,
inducible factor-1a (HIF-1a) yang juga yaitu setiap 14 tahun.29 Sel endotel dapat
merupakan molekul penarik sel dinduksi dengan faktor angiogenik
makrofag. Kondisi tersebut untuk bereplikasi dan membentuk
mengakibatkan terbentuknya pembuluh pembuluh darah baru untuk merespon
darah baru yang dapat berperan dalam stimulus fisiologi dan patologi.
penyembuhan berbagai penyakit, seperti Proliferasi sel endotel di dalam tubuh
miokard infark dan penyembuhan luka. normal tetap rendah walaupun faktor
Pada kasus tumor, faktor angiogenik angiogenik banyak ditemukan pada
yang dihasilkan pada kondisi hipoksia berbagai jaringan di dalam tubuh
tersebut diketahui meningkatkan menyebabkan munculnya dugaan
ekspresi beberapa onkogen, seperti v-ras, bahwa untuk menjaga sel endotel tetap

183
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

pada fase quiescence (tidak membelah) angiogenik dan inhibitor angiogenik


dibutuhkan regulator penghambat dapat dilihat pada tabel 1.
angiogenesis, yang sering disebut pula Keseimbangan faktor pro dan
faktor inhibitor angiogenik. Tubuh yang inhibitor angiogenik inilah yang
sehat atau normal akan menjaga berperan pada kelangsungan proses
keseimbangan baik modulasi maupun angiogenesis dalam keadaan normal.
inhibisi angiogenesis melalui regulasi Perbedaan mendasar antara
ekspresi faktor angiogenik secara ketat. angiogenesis fisiologi dan patologi
Ketika jumlah faktor angiogenik adalah, pada proses fisiologi,
diproduksi dalam jumlah melebihi angiogenesis terjadi selama beberapa
inhibitor angiogenik, maka sel endotel hari atau minggu. Sedangkan,
akan teraktivasi sehingga terjadi angiogenesis patologi dapat terjadi
pembentukan pembuluh darah baru. dalam jangka waktu lebih panjang
Sebaliknya, ketika faktor inhibitor dibandingkan dengan pada proses
berada dalam jumlah yang melebihi fisiologi.5 Penyakit-penyakit yang
faktor inhibitor maka sel endotel tidak berkaitan dengan proses angiogenesis
teraktivasi sehingga tidak terjadi atau dapat dilihat pada tabel 2.
terhentinya proses angiogenesis.7 Faktor

Tabel 1. Faktor Angiogenik dan Inhibitor Angiogenik7


Faktor Angiogenik Faktor inhibitor angiogenik
Ang-110 Ang-228,30
a-FGF dan b-FGF2 Angiostatin10
Platelet Derived Growth Factor (PDGF)30 Endostatin5
TGF- 8,27, TGF- 5,10 Interferon (IF)- / / 30
VEGF24 Interleukin-4, 12, 185
Hepatocyte growth factor (HGF)30 Vasostatin5
Epidermal Growth Factor (EGF)28
Insulin Growth Factor (IGF)30
TNF- 8

Tabel 2. Daftar Penyakit yang Berkaitan dengan Angiogenesis5


Kategori Nama Penyakit
Neoplasma dan Malformasi Vaskular Angiofibroma
Malformasi arteriovenous
Hemangiomatosis
Kelainan Reproduktif Endometriosis
Pre-eclampsia
Penyakit Kardiovaskular dan paru-paru Artherosclerosis
Restenosis
Fibrosis pulmonari
Kelainan pada indra penglihatan Diabetic retinopathy
Ischemic retinopathy
Retrolental fibroplasia
Penyakit peradangan kronis dan Diabetes Melitus
kelainan metabolik Obesitas

184
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

Psoriasis
Rheumatoid arthritis
Sklerosis sistemik

185
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

Aplikasi Klinis Studi Angiogenesis terjadinya gangguan dalam proses


Aplikasi klinis studi angiogenesis. Terjadinya angiogenesis
angiogenesis terbagi menjadi 3 area, berlebih dapat merugikan, yaitu pada
antara lain aplikasi diagnostik, proses infiltrasi kanker ke jaringan yang
perpendekan waktu penyembuhan luka, sehat, artritis rematoid, kebutaan pada
dan penghambatan angiogenesis.28 penderita diabetes, psoriasis, juvenile
Contoh aplikasi diagnostik yang sudah hemangioma, dan banyak penyakit-
dilakukan adalah dengan kuantifikasi penyakit lainnya5. Angiogenesis berlebih
angiogenesis pada biopsi spesimen terjadi ketika sel yang abnormal
penderita kanker payudara dapat memproduksi faktor angiogenik dalam
digunakan sebagai petanda risiko jumlah tinggi sehingga menghambat
metastasis kanker tersebut. Penggunaan efek inhibitor angiogenesis.7,32 Kasus
b-FGF secara topikal pada luka kronis sebaliknya, yaitu rendahnya produksi
dapat mempercepat terjadinya faktor angiogenik dapat menghambat
angiogenesis dan proses penyembuhan terjadinya regenerasi sel pembuluh
luka.13 Sedangkan dengan menggunakan darah sehingga berakibat terjadinya
faktor inhibitor angiogenik yang aterosklerosis, stroke, infertilitas, ulkus
memiliki aktivitas angiogenik, serta penyembuhan luka yang lama.
interferon, dapat digunakan untuk Pada kasus ini, regenerasi pembuluh
terapi penyakit hemangioma.10,28 Studi darah tidak mencukupi, sehingga terjadi
lebih lanjut mengenai mekanisme gangguan sirkulasi darah dan gangguan
angiogenesis baik dalam tingkat distribusi nutrisi pada jaringan tubuh
biokimia maupun molekularnya, akan yang terkena. Kelainan ini dapat
dapat memberikan manfaat, baik berupa berakibat dengan kematian jaringan.
petanda diagnostik kanker pada masa
yang akan datang, maupun terapi pada
berbagai penyakit vaskular. Daftar Pustaka
1. Plank MJ, Sleeman BD. Tumour-induced
angiogenesis: a review. J. Theo. Med.
Penutup 2004; 5: 137–53.
2. Folkman J, Klagsbrun M. Angiogenic
Angiogenesis dapat berperan
factors. Science 1987; 235: 442-7.
dalam proses fisiologis dan patologis. 3. Liekens S, Clercq, Neyts J. Angiogenesis:
Proses fisiologis karena angiogenesis An introduction. [ cited 2008 october 10
dapat terjadi secara alami dan diatur ]. Available from http://www.med.
secara ketat pada tubuh yang sehat unibs.it/~airc/sandra/introduction.html
untuk proses penyembuhan luka, 4. The Angiogenesis Foundation.
membangun kembali sel-sel yang Understanding Angiogenesis. [ cited
melapisi uterus menjelang siklus 2008 october 15]. Available from
http://www.angio.org/understanding/
reproduktif bulanan (menstruasi), untuk
understanding.html.
membuat plasenta yang merupakan 5. Polverini PJ. Angiogenesis in health and
tempat terjadinya sirkulasi nutrisi antara disease : insight into basic mechanisms
Ibu dan bayi menjelang kehamilan.29-31 and therapeutic opportunities. J Dental
Dalam kondisi patologis, tubuh Edu. 2002; 66: 962-75.
mengalami kehilangan pengendalian 6. Kleinsmith LJ. Kerrigan D, Kelly J,
terjadinya angiogenesis. Banyak Hollen B. Understanding cancer and
penyakit serius yang diakibatkan related topics understanding
angiogenesis. [cited 2008 october 20].

186
Angiogenesis : Patofisiologi dan Aplikasi Klinik
(Frisca, Caroline T.Sardjono, Ferry Sandra)

Available from http://cancer.gov/ 19. Cotton LM, O’Bryan MK, Hinton BT.
cancertopics/understandingcancer. Cellular Signaling by Fibroblast Growth
7. Carmeliet P, Collen D. Vascular Factors (FGFs) and Their Receptors
development and disorders : molecular (FGFRs) in Male Reproduction.
analysis and pathogenic insights. Endocrine Rev. 2008; 29: 193-216.
Kidney Int. 1998; 53 : 1519-9. 20. Zhu X, Komiya H, Chirino A, et al.
8. Anonymous. Extracellular matrix. [cited "Three-dimensional structures of acidic
2008 november 20]. Available from and basic fibroblast growth factors”.
http://www.answers.com/topic/extra- Science. 1991; 251: 90–3.
cellular-matrix. 21. Liu Y, Song Z, Zhao Y, Qin H, Cai J,
9. Anonymous. Understanding Zhang H, Yu T, Jiang S, Wang G, Ding
angiogenesis in cancer. [cited 2008 M, Deng H. "A novel chemical-defined
november 2008]. Available from medium with bFGF and N2B27
http://www.ozoneforless.com/highph2. supplements supports undifferentiated
htm. growth in human embryonic stem cells".
10. Folkman J, Shing Y. Angiogenesis. J. Biochem Biophys Res Commun. 2006;
Biol. Chem. 1992;267(16):10931-34. 346: 131–9.
11. Angioworld. Process of angiogenesis. 22. Hata Y, Rook SL, Aiello. Basic fibroblast
[cited 2008 november 2008]. Available growth factor induces expression of vegf
from http://www.angioworld.com receptor kdr through a protein kinase c
/angiogenesis.htm. and p44/p42 mitogen-activated protein
12. Berman HM, Westbrook J, Feng Z, kinase–dependent pathway. Diabetes.
Gilliland G, Bhat TN, Weissig H, 1999; 1948: 1145-55.
Shindyalov IN, Bourne PE: The protein 23. Staton CA, Lewis C, Bicknell R.
data bank. Nucleic acids research 2000; Angiogenesis Assays. A critical appraisal
28: 235-42. of current techniques. Willey & Cons :
13. Goren HG, Soker S, Vlodavsky I, 2006.
Neufeld G. The binding of vascular 24. Kerbel RS. Tumor angiogenesis. N Engl J
endothelial growth factor to its receptors Med. 2008; 358: 2039-49.
is dependent on cell surface-associated 25. Jay G, Cynthia SH, Payman ST, Chloe Z,
heparin-like molecules. J Biol Chem. Jonathan PS, Alex BT, Patricia MS,
1992;267(9): 6093-8. Jeffrey LW, and Andrew PH
14. Perona R. Cell signalling: growth factors Cooperative assembly of TGF-
and tyrosine kinase receptors. Clht superfamily signaling complexes is
Transl Oncol. 2006;8(2): 77-82. mediated by two disparate mechanisms
15. Rini BI, Small EJ. Biology and clinical and distinct modes of receptor binding
development of vascular endothelial Mol. Cell 2008, 29(2): 157-68.
growth factor targeted therapy in renal 26. Degreve L, Brancaleoni GH, Fuzo CA, et
cell carcinoma. J Clin Oncol. 2005; al. On the role of water in the protein
23:1028-43. activity. Braz. J. Phys., 2004; 34: 102-15.
16. Fujita M. Heparin and angiogenic 27. Anonymous. ANGPT2. [cited 2008
therapy. Europe Heart J. 2000; 21: 270-74. november 2008]. Available from
17. Shen BQ, Lee DY, Gerber HP, Keyt BA, http://en.wikipedia.org/wiki/ANGPT2
Ferrara N, Zioncheck TF. Homologous 28. Liekens S, Clercq ED, Neyts J.
Up-regulation of KDR/Flk-1 Receptor Angiogenesis: regulators and clinical
Expression by Vascular Endothelial applications. Biochem. Pharmacol. 2001;
Growth Factor in Vitro. J Biol Chem. 61: 253–70.
1998; 273: 29979–85. 29. Chapuli RM, Quesada AR, Medina MA.
18. Plotnikov AN, Schlessinger J, Hubbard Angiogenesis and signal transduction in
SR, Mohammadi M. Structural Basis for endothelial cell . Cell. Mol. Life. Sci.
FGF Receptor Dimerization and 2004; 61: 2224-43.
Activation. Cell 1999; 98: 641-50.

187
JKM. Vol.8 No.2 Februari 2009: 174-187

30. Conway EM, Collen D, Carmeliet P. 32. Dass CR. Tumour angiogenesis, vascular
Molecular mechanisms of blood vessel biology and enhanced drug delivery.
growth. Cardiovas Res. 2001; 49: 507-521. Joumal of Drug Ttirgelini.2004; 12: 245-55.
31. Risau W. Mechanism of angiogenesis.
Nature. 1997; 386: 671-4.

188

Anda mungkin juga menyukai