Anda di halaman 1dari 32

RESPON TUBUH

TERHADAP CEDERA

TIM DOSEN PATOLOGI


Reaksi Peradangan
 Peradangan merupakan reaksi vaskular yang
hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-
zat terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstisial pada daerah
cedera atau nekrosis
Peradangan
 Merupakan gejala yang menguntungkan bagi
tubuh
 Peradangan sebagai suatu pertahanan dimana

hasil dari proses peradangan adalah


netralisasi dan pembuangan agen penyerang,
penghancuran jaringan nekrosis dan
pembentukan keadaan yang dibutuhkan
untuk pemulihan
Tanda Pokok
Peradangan

 Rubor
 Color
 Dolor
 Tumor
 Fungsio laesa
Rubor (Kemerahan)
 Merupakan hal pertama yang yang terlihat
didaerah peradangan
 Saat reaksi peradangan, ateriol yang
mensuplai daerah tsb melebar sehingga lebih
banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi
lokal.
 Kapiler yang sebelumnya kosong atau terisi

sebagian dengan cepat akan terisi penuh


dengan darah
Color ( Panas )

 Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih


panas dari sekelilingnya, karena darah yang
disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang
mengalami peradangan lebih banyak
daripada daerah yang normal.
Dolor ( Nyeri )

 Dolor merupakan rasa sakit akibat dari proses


peradangan
 Rasa sakit disebabkan karena adanya perubahan
konsentrasi lokal ion-ion yang merangsang ujung-
ujung saraf.
 Penyebab lain yaitu pengeluaran zat kimia seperti
histamin yang juga merangsang saraf-saraf.
 Pembengkakan jaringan yang mengalami
peradangan menyebabkan peningkatan tekanan
lokal sehingga menimbulkan rasa sakit
Tumor ( Pembengkakan )
 Pembengkakan timbul karena pengiriman
cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke
jaringan-jaringan interstisial
 Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun

di daerah peradangan disebut eksudat


Fungsio laesa ( Perubahan Fungsi)
 Perubahan fungsi yang terjadi karena adanya
pembengkakan, nyeri, sirkulasi abnormal dan
lingkungan kimiawi lokal yang abnormal
Leukosit

 Leukosit (WBC) adalah sel darah putih yang diproduksi


oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
 Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh
 Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat
bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus
dinding kapiler/diapedesis.
 Nilai normal untuk jumlah leukosit dalam individu
dewasa 4.000 -10.000/mm3 sel darah putih.
Peran Leukosit dalam Proses
peradangan
 Jumlah tiap jenis leukosit yang bersirkulasi
dalam darah perifer dibatasi dengan ketat,
tetapi diubah “sesuai kebutuhan” jika timbul
peradangan.
 Peran setiap jenis leukosit berbeda dalam

proses peradangan
Granulosit
 Merupakan golongan leukosit yang terdiri atas netrofil,
eosinofil dan basofil.
 Sel pertama yang diproduksi dalam jumlah besar saat
peradangan adalah netrofil
 Netrofil mampu bergerak aktif dan mampu menelan
berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis
 Eosinofil berperan dalam membri respon terhadap
rangsangan kemotaktik (zat toksik terhadap parasit),
mencerna partikel dengan cara fagositosis, dan
mematikan mikroorganisme
 Basofil memberi respon terhadap sinyal kemotaktik yang
dilepaskan dalam perjalanan reaksi imunologis. Basofil
jumlahnya sangat sedikit dalam eksudat.
Fagositosis
Manosit
 Dalam aliran darah disebut manosit, dalam
eksudat disebut makrofag
 Fungsi makrofag sama dengan netrofil yaitu

sel yang bergerak aktif, memberikan respon


terhadap rangsangan kemotaksis, fagosit
aktif, dan mampu mematikan serta mencerna
berbagai agen
Perbedaan Manosit & Netrofil

Manosit (Makrofag) Netrofil


• mampu bertahan > 1minggu • berumur pendek < 1
dalam jaringan minggu

•Mampu membelah dan •Tidak mampu melakukan


mensintesis enzim intraseluler pembelahan sel dan
mensintesis enzim
pencernaan
Limfosit
 Terdapat dalam eksudat dalam jumlah yang
sangat kecil tapi dalam waktu yang sangat
lama (sampai kronik)
 Fungsi limfosit berada dalam bidang
imunologis
Proses Penyembuhan
Luka
LUKA

luka adalah rusak atau


terputusnya kontinuitas
jaringan tubuh
Proses Penyembuhan Luka
 Penyembuhan luka merupakan suatu proses
penggantian jaringan yang mati/rusak dengan
jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan
regenerasi.

 Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya


dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan
jaringan yang mencapai normal.
Penyembuhan Luka Primer
 Merupakan jenis penyembuhan luka dimana pinggir
luka saling didekatkan agar penyembuhan luka
dapat terjadi
 Misalnya: pada luka insisi pembedahan
 Tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah
yang fibrinnya bekerja sbg lem—terjadi peradangan
akut pada tepi luka—makrofag memasuki bekuan
darah dan mulai menghancurkan—terjadi
pertumbuhan kedalam o/ jaringan granulasi
didaerah yg ditempati bekuan darah—luka mjd
jaringan parut—epitel regenerasi menebal dan
matang shg menyerupai kulit didekatnya
Penyembuhan Luka Sekunder
(disertai granulasi)
 Proses identik dg penyembuhan primer
 Perbedaan : lebih banyak granulasi yang
terbentuk,proses lebih lama dan jaringan parut yang
lebih besar
 Pada luka besar granulasi menutupi dasar luka sbg
lapisan lembut dan mudah berdarah, atau keadaan
lain yaitu granulasi tumbuh nyata dibawah keropeng
dan terjadi regenerasi epitel dibawah keropeng.
Jahitan Luka jari tangan
Jahit jelujur
Faktor-faktor
Yang mempengaruhi penyembuhan
luka dan peradangan
Sirkulasi darah

 Jika suplai darah kurang maka proses


peradangan berjalan lambat, infeksi menetap
dan proses penyembuhan yang tidak
sempurna
Suplai Leukosit
 Penderita penyakit keganasan mengalami
gangguan dalam menghasilkan eksudat
selular dalam sumsum tulang sehingga fungsi
dan jumlah leukosit terganggu dan mudah
terkena infeksi
Status Gizi
 Proses penyembuhan
tergantung pada
proliferasi sel dan
aktivitas sintetik
khususnya sensitif
terhadap defisiensi
suplai darah lokal
dan peka terhadap
keadaan gizi
penderita
Aspek Sistemik
pada Peradangan
 Demam
 Perubahan hematologis
 Perubahan metabolisme dan

hematologis
Demam
 Merupakan fenomena umum yang menyertai
proses peradangan lokal
 Penyebab demam yaitu dilepaskannya

pirogen endogen dari netrofil dan makrofag.


Zat ini mempengaruhi pusat pengatur suhu
tubuh di hipotalamus dan menimbulkan
demam.
Perubahan Hematologis
 Peradangan mempengaruhi proses maturasi
dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang
yang mengakibatkan kenaikan jumlah suatu
jenis leukosit disebut leukositosis
 Protein darah juga mengalami perubahan

bersamaan dengan perubahan laju endap


darah.
Perubahan Metabolisme dan
Endokrin
 Reaksi peradangan lokal sering diiringi
berbagai gejala “konstitusional” berupa
malaise, anoreksia dan kelemahan fisik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai