Anda di halaman 1dari 22

Jaringan

Puri Ratna Kartini, S.KM., M.Epid.


Prodi Farmasi
UNIPMA
Regenerasi
• Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau
lepas kembali seperti semula
• Regenerasi juga diartikan sebagai proses pertumbuhan dan
perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang
tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak
• Regenerasi sel juga diartikan proses pembentukan sel untuk
menggantikan sel yang mati yang diatur mulai tingkat terkecil
dalam sel tubuh kita
• Kemampuan untuk memperbaiki struktur atau jaringan yang
mengalami kerusakan akibat kecelakaan yang tidak disengaja
karena kondisi natural atau kerusakan yang disengaja oleh
manusia untuk keperluan penelitian atau experimen
(Balinsky,1981)
• Setiap saat, setiap detik sel pada tubuh kita ada yang mati dan
setiap itu pula lahirlah sel yang menggantikannya atau disebut
proses regenerasi
• Proses regenerasi dominant mulai usia anak – anak sampai kira
– kira 30 tahun, kemudian digantikan dengan proses degenerasi
yang paling dominant
• Pada dasarnya regenerasi (pembentukan) dan degenerasi
(perusakan) sel akan selalu terjadi dalam tubuh kita
• Kemampuan proliferasi jaringan yang tinggi diferensiasinya
sebagai sel saraf, boleh dikatakan tidak ada. Karena itu sel saraf
yang musnah tidak dapat diganti oleh sel saraf yang baru
• Sebaliknya epitel kulit atau sel mukosa mudah sekali
berproliferasi sehingga bila sebagian epitel ini rusak,maka akan
diganti oleh sel epitel baru.
• Epitel baru ini tidak akan berkelenjar atau berambut karena
struktur-struktur kelenjar sukar diganti dengan yang baru
• Proliferasi ini harus dimulai oleh suatu stimulans.
• Bila terjadi luka yang steril maka proliferasi tidak akan
mulai dan luka yang steril maka proliferasi tidak akan mulai
dan luka tidak akan menyembuhkan akan tetapi bila luka ini
kemasukan sedikit kuman atau bila tersentuh oleh
kapas,maka proliferasi akan mulai dan proses
penyembuhan dapat mulai
• Karena proses radang dan pemulihan jaringan sukar saling
dibedakan,keduanya berlangsung bersama-sama,radang
merupakan iritans/stimulans yang menyebabkan proses
pemulihan dimulai.
Fibrosis
• Fibrosis adalah kondisi di mana terjadi pembentukan
jaringan ikat fibrosa yang berlebihan pada suatu organ atau
jaringan akibat proses peradangan atau penyembuhan.
• Saat kulit atau organ dalam tubuh mengalami luka, maka
akan terjadi proses penyembuhan. Selama proses
penyembuhan ini, dapat timbul jaringan fibrosis.
• Peradangan yang berlangsung lama atau kronis juga dapat
menyebabkan fibrosis.
• Fibrosis pada organ-organ menyebabkan gangguan fungsi
organ tersebut karena jaringan fibrosis merupakan jaringan
non-fungsional (tidak berfungsi seperti jaringan sehat dan
hanya berfungsi menutupi luka).
• Jaringan ikat adalah salah satu dari empat
jenis jaringan utama dalam tubuh dan
ditemukan diseluruh organ untuk menahan
jaringan dan organ lain bersama-sama.
• Adanya banyak jenis jaringan ikat dalam tubuh
dan banyak dari jaringan ini berisi untain
berserat dari kolagen protein,yang menambah
kekuatan.
• Beberapa contoh jaringan ikat termasuk
lapisan dalam kulit tendon, dan ligamen,serta
tulang rawan,tulang,jaringan lemak dan
bahkan darah(Balinsky,1981).
Angiogenesis
• Angiogenesis merupakan suatu proses
adaptasi dengan cara pembentukan pembuluh
darah baru yang dilakukan oleh suatu jaringan
dalam merespon perubahan kondisi di sekitar
lingkungannya yang tidak menguntungkan dan
bahkan membahayakan bagi kelangsungan
hidup jaringan tersebut.
• Angiogenesis ini sendiri dapat bersifat fisiologis
maupun patologis.
• Pada angiogenesis yang bersifat fisiologis,
angiogenesis dapat terlihat pada jaringan yang
sedang tumbuh, penyembuhan luka, ataupun
siklus menstruasi pada wanita.
• Sedangkan angiogenesis yang bersifat
patologis terutama dapat ditemukan pada
keganasan maupun pada penyakit lainnya
seperti pada infeksi/inflamasi, malformasi
vaskuler, dan penyakit lainnya yang dicetuskan
oleh hipoksia (Hanahan & Weinberg, 2011)
• Angiogenesis biasanya diawali oleh adanya factor
pencetus, dan hipoksia adalah faktor yang paling sering
mencetus terjadinya angiogenesis.
• Pada tumor, jarak antara pembuluh darah dengan sel
sangat mempengaruhi kadar oksigen yang berdifusi ke
dalam sel.
• Semakin dekat jarak sel dengan pembuluh darah semakin
besar kadar oksigen yang berdifusi ke dalam sel, begitu
pula sebaliknya semakin jauh jarak antara pembuluh darah
dengan sel, maka semakin kecil kadar oksigen yang
berdifusi ke dalam sel.
• Kondisi ini yang disebut sebagai hipoksia ini akan memicu
aktivasi dari hypoxic-inducible factor (HIF) dan akan
meningkatkan proses transkripsi beberapa gen faktor
angiogenik.
• HIF ini juga berperan dalam menentukan nasib sel apakah akan
terus bertahan hidup atau mati melalui peristiwa apoptosis.
• Faktor lainnya yang juga dapat mencetuskan terjadinya
angiogenesis, termasuk stress mekanis (tekanan tinggi
intratumoral), respon imun/inflamasi, dan mutasi genetik pada
oncogene ataupun tumor supresor gen (Carmeliet & Jain, 2000)
• Peristiwa aktivasi HIF yang dilanjutkan dengan
peningkatan transkripsi gen faktor angiogenik ini akan
menghasilkan faktor angiogenik yang memiliki peran
masing-masing dalam proses angiogenesis.
• Terdapat dua jenis faktor angiogenesis, yaitu angiogenesis
stimulator dan angiogenesis inhibitor. Kedua jenis faktor
angiogenesis tersebut mengatur jalannya proses
angiogenesis, dan disebut sebagai angiogenic switch.
• Angiogenic switch akan disebut “on” apabila kondisi
angiogenik stimulator bekerja lebih dominan
dibandingkan dengan angiogenik inhibitor.
• Sebaliknya, disebut angiogenic switch “off” apabila
angiogenik inhibitor bekerja lebih dominan dibandingkan
dengan angiogenik stimulator.
• Pada angiogenesis fisiologis, angiogenic switch
berjalan seimbang dan terkendali, sedangkan
pada angiogenesis tumor, angiogenic switch
akan terus berjalan “on” tanpa terkendali.
• Hal ini disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan antara angiogenic
stimulator dan inhibitor (Hanahan &
Weinberg, 2011) (Carmeliet & Jain, 2000)
• Angiogenesis mulai terjadi pada saat pertumbuhan tumor
mencapai 1-2 mm atau ketika terjadi metastasis. (Shih &
Lindley, 2006)
• Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembentukan
pembuluh darah baru pada angiogenesis.
• Angiogenesis tumor berlangsung dengan cara memperluas
dan menumbuhkan sel- sel endotel, merubah bentuk dan
memperluas insersi jaringan interstisial ke dalam lumen
(intususepsi), dan infiltrasi dari sel endotel prekursor yang
berasal dari sumsum tulang (vaskulogenesis) (Carmeliet &
Jain, 2000)
• Pembuluh darah pada tumor berbeda dengan pembuluh
darah pada jaringan normal.
• Pada lapisan pembuluh darah tumor, tidak hanya tersusun
dari sel-sel endotel, namun juga terdapat sel tumor yang
membentuk lapisan pembuluh darah tersebut (Carmeliet
& Jain, 2000)
• Hal ini berperan besar dalam terjadinya metastasis
• Struktur dan fungsi pembuluh darah tumor tampak tidak
teratur baik bentuk mapun aliran darahnya.
• Pembuluh darah tampak berkelok-kelok dan berdilatasi
dengan diameter yang sangat bervariasi.
• Banyak terlihat percabangan-percabangan dan tumpang
tindih pada pembuluh darah tumor yang dapat
memperberat kondisi hipoksia pada tumor
• Tumor yang memiliki hipervaskularisasi, akan
ditemukan permeabilitas pembuluh darah yang
tinggi.
• Hal ini disebabkan oleh banyaknya “kebocoran” yang
terjadi di pembuluh darah tumor.
• Jarak antar endotel yang melebar dan ketiadaan
membran basalis menyebabkan kebocoran yang
tidak merata pada pembuluh darah tumor (Carmeliet
& Jain, 2000) (Hanahan & Weinberg, 2011)
• Selain kelainan struktur dan fungsi pembuluh darah, pada
tumor juga dapat ditemukan kelainan struktur dan fungsi
sistim limfatik.
• Di dalam jaringan tumor, tidak terbentuk sistim limfarik
yang berfungsi dengan baik karena stress mekanis dari
pertumbuhan sel ganas akan menekan pembuluh limfa
yang baru terbentuk.
• Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan interstisial dan
menurunkan efektivitas dari pemberian terapi.
• Sebaliknya pada bagian perifer tumor, tampak pelebaran
pembuluh limfe yang memfasilitasi terjadinya metastasis
limfatik.
• VEGF-C diketahui berperan dalam pelebaran pembuluh
limfe di bagian perifer tumor tersebut (Carmeliet & Jain,
2000)
Jenis Angiogenesis
• Ada dua jenis amgiogenesis, yaitu tunas dan
intussusceptive.
• Keduanya terjadi pada organisme yang
berkembang dalam rahim,dalam organism
berkembang,dan pada orang dewasa.
• Angiogenesis tunas ditemukan lebih dari 200
tahun yang lalu dan lebih baik dipahami.
• Hal ini hanya dua puluh tahun sejak angiogenesis
intussusceptive ditemukan.
• Dalam angiogenesis tunas, cabang baru
pembuluh darah lepas atau tumbuh dari
pembuluh darah utama, hal ini terlihat seperti
akar menjauh pada tanaman.
• Sebaliknya, angiogenesis intussusceptive
terjadi ketika pembuluh darah membelah dan
kemudian pembuluh darah baru tumbuh ke
pusat.
• Kedua jenis angiogenesis diperkirakan terjadi
pada hampir semua jaringan dan organ.
Mekanisme Angiogenesis
• Mengapa tubuh tumbuh pembuluh darah baru?
• Alasan utama adalah untuk mengurangi hipoksia, yang
merupakan kondisi ketika sel-sel yang kekurangan oksigen.
• Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk
pertumbuhan cedera atau penyumbatan pembuluh darah.
• Bagaimana tubuh tahu hipoksia yang terjadi dan bagaimana
cara membuat pembuluh darah baru tumbuh?
• Tubuh memiliki mekanisme untuk merasakan saat kadar
oksigen rendah.
• Mekanisme penginderaan oksigen ini akan membunyikan alarm
dengan mengeluarkan factor kunci pertumbuhan pro-
angiogenik yang disebut factor pertumbuhan endotel vascular
(VEGF).
• Sekresi VEGF memulai kaskade sinyal.
• Efek dari kaskade ini termasuk pertumbuhan
pembulu darah baru ke daerah-daerah di mana
tidak ada suatu bagian penting dari proses ini
adalah untuk memecah jaringan yang ada
sehingga pembuluh darah baru memiliki tempat
di mana tumbuh.
• Hal ini tidak berbeda dengan membersihkan
sebidang tanah untuk membangun jalan raya.
Namun bukannya buldoser. Tubuh menggunakan
protein khusus (enzim proteolitik) untuk
memecah setiap jaringan yang berada dalam garis
pertumbuhan pembuluh.
• Bagaimana tubuh tahu kapan itu telah tumbuh
pembuluh darah yang cukup dan bagaimana cara
menghentikan pertumbuhan?
• Sel-sel khusus yang disebut sel endotel ujung
menuntun tunas tumbuh melalui jaringan tubuh.
• Sel-sel ini dapat mendeteksi kadar VEGF dan tumbuh
kearah konsentrasi tertinggi yang dapat mereka
temukan.
• Di balik sel ini, pembuluh darah baru akan melebar dan
mengisi dengan darah yang beroksigen.
• Hal ini membawa banyak oksigen yang dibutuhkan ke
jaringan hipoksia, setelah jaringan local menerima
cukup oksigen, kadar VEGF kembali mendekati normal.
• Ini menghentikan proses angiogenesis.
Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai