Prodi Farmasi UNIPMA Regenerasi • Regenerasi ialah memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau lepas kembali seperti semula • Regenerasi juga diartikan sebagai proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak • Regenerasi sel juga diartikan proses pembentukan sel untuk menggantikan sel yang mati yang diatur mulai tingkat terkecil dalam sel tubuh kita • Kemampuan untuk memperbaiki struktur atau jaringan yang mengalami kerusakan akibat kecelakaan yang tidak disengaja karena kondisi natural atau kerusakan yang disengaja oleh manusia untuk keperluan penelitian atau experimen (Balinsky,1981) • Setiap saat, setiap detik sel pada tubuh kita ada yang mati dan setiap itu pula lahirlah sel yang menggantikannya atau disebut proses regenerasi • Proses regenerasi dominant mulai usia anak – anak sampai kira – kira 30 tahun, kemudian digantikan dengan proses degenerasi yang paling dominant • Pada dasarnya regenerasi (pembentukan) dan degenerasi (perusakan) sel akan selalu terjadi dalam tubuh kita • Kemampuan proliferasi jaringan yang tinggi diferensiasinya sebagai sel saraf, boleh dikatakan tidak ada. Karena itu sel saraf yang musnah tidak dapat diganti oleh sel saraf yang baru • Sebaliknya epitel kulit atau sel mukosa mudah sekali berproliferasi sehingga bila sebagian epitel ini rusak,maka akan diganti oleh sel epitel baru. • Epitel baru ini tidak akan berkelenjar atau berambut karena struktur-struktur kelenjar sukar diganti dengan yang baru • Proliferasi ini harus dimulai oleh suatu stimulans. • Bila terjadi luka yang steril maka proliferasi tidak akan mulai dan luka yang steril maka proliferasi tidak akan mulai dan luka tidak akan menyembuhkan akan tetapi bila luka ini kemasukan sedikit kuman atau bila tersentuh oleh kapas,maka proliferasi akan mulai dan proses penyembuhan dapat mulai • Karena proses radang dan pemulihan jaringan sukar saling dibedakan,keduanya berlangsung bersama-sama,radang merupakan iritans/stimulans yang menyebabkan proses pemulihan dimulai. Fibrosis • Fibrosis adalah kondisi di mana terjadi pembentukan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan pada suatu organ atau jaringan akibat proses peradangan atau penyembuhan. • Saat kulit atau organ dalam tubuh mengalami luka, maka akan terjadi proses penyembuhan. Selama proses penyembuhan ini, dapat timbul jaringan fibrosis. • Peradangan yang berlangsung lama atau kronis juga dapat menyebabkan fibrosis. • Fibrosis pada organ-organ menyebabkan gangguan fungsi organ tersebut karena jaringan fibrosis merupakan jaringan non-fungsional (tidak berfungsi seperti jaringan sehat dan hanya berfungsi menutupi luka). • Jaringan ikat adalah salah satu dari empat jenis jaringan utama dalam tubuh dan ditemukan diseluruh organ untuk menahan jaringan dan organ lain bersama-sama. • Adanya banyak jenis jaringan ikat dalam tubuh dan banyak dari jaringan ini berisi untain berserat dari kolagen protein,yang menambah kekuatan. • Beberapa contoh jaringan ikat termasuk lapisan dalam kulit tendon, dan ligamen,serta tulang rawan,tulang,jaringan lemak dan bahkan darah(Balinsky,1981). Angiogenesis • Angiogenesis merupakan suatu proses adaptasi dengan cara pembentukan pembuluh darah baru yang dilakukan oleh suatu jaringan dalam merespon perubahan kondisi di sekitar lingkungannya yang tidak menguntungkan dan bahkan membahayakan bagi kelangsungan hidup jaringan tersebut. • Angiogenesis ini sendiri dapat bersifat fisiologis maupun patologis. • Pada angiogenesis yang bersifat fisiologis, angiogenesis dapat terlihat pada jaringan yang sedang tumbuh, penyembuhan luka, ataupun siklus menstruasi pada wanita. • Sedangkan angiogenesis yang bersifat patologis terutama dapat ditemukan pada keganasan maupun pada penyakit lainnya seperti pada infeksi/inflamasi, malformasi vaskuler, dan penyakit lainnya yang dicetuskan oleh hipoksia (Hanahan & Weinberg, 2011) • Angiogenesis biasanya diawali oleh adanya factor pencetus, dan hipoksia adalah faktor yang paling sering mencetus terjadinya angiogenesis. • Pada tumor, jarak antara pembuluh darah dengan sel sangat mempengaruhi kadar oksigen yang berdifusi ke dalam sel. • Semakin dekat jarak sel dengan pembuluh darah semakin besar kadar oksigen yang berdifusi ke dalam sel, begitu pula sebaliknya semakin jauh jarak antara pembuluh darah dengan sel, maka semakin kecil kadar oksigen yang berdifusi ke dalam sel. • Kondisi ini yang disebut sebagai hipoksia ini akan memicu aktivasi dari hypoxic-inducible factor (HIF) dan akan meningkatkan proses transkripsi beberapa gen faktor angiogenik. • HIF ini juga berperan dalam menentukan nasib sel apakah akan terus bertahan hidup atau mati melalui peristiwa apoptosis. • Faktor lainnya yang juga dapat mencetuskan terjadinya angiogenesis, termasuk stress mekanis (tekanan tinggi intratumoral), respon imun/inflamasi, dan mutasi genetik pada oncogene ataupun tumor supresor gen (Carmeliet & Jain, 2000) • Peristiwa aktivasi HIF yang dilanjutkan dengan peningkatan transkripsi gen faktor angiogenik ini akan menghasilkan faktor angiogenik yang memiliki peran masing-masing dalam proses angiogenesis. • Terdapat dua jenis faktor angiogenesis, yaitu angiogenesis stimulator dan angiogenesis inhibitor. Kedua jenis faktor angiogenesis tersebut mengatur jalannya proses angiogenesis, dan disebut sebagai angiogenic switch. • Angiogenic switch akan disebut “on” apabila kondisi angiogenik stimulator bekerja lebih dominan dibandingkan dengan angiogenik inhibitor. • Sebaliknya, disebut angiogenic switch “off” apabila angiogenik inhibitor bekerja lebih dominan dibandingkan dengan angiogenik stimulator. • Pada angiogenesis fisiologis, angiogenic switch berjalan seimbang dan terkendali, sedangkan pada angiogenesis tumor, angiogenic switch akan terus berjalan “on” tanpa terkendali. • Hal ini disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara angiogenic stimulator dan inhibitor (Hanahan & Weinberg, 2011) (Carmeliet & Jain, 2000) • Angiogenesis mulai terjadi pada saat pertumbuhan tumor mencapai 1-2 mm atau ketika terjadi metastasis. (Shih & Lindley, 2006) • Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembentukan pembuluh darah baru pada angiogenesis. • Angiogenesis tumor berlangsung dengan cara memperluas dan menumbuhkan sel- sel endotel, merubah bentuk dan memperluas insersi jaringan interstisial ke dalam lumen (intususepsi), dan infiltrasi dari sel endotel prekursor yang berasal dari sumsum tulang (vaskulogenesis) (Carmeliet & Jain, 2000) • Pembuluh darah pada tumor berbeda dengan pembuluh darah pada jaringan normal. • Pada lapisan pembuluh darah tumor, tidak hanya tersusun dari sel-sel endotel, namun juga terdapat sel tumor yang membentuk lapisan pembuluh darah tersebut (Carmeliet & Jain, 2000) • Hal ini berperan besar dalam terjadinya metastasis • Struktur dan fungsi pembuluh darah tumor tampak tidak teratur baik bentuk mapun aliran darahnya. • Pembuluh darah tampak berkelok-kelok dan berdilatasi dengan diameter yang sangat bervariasi. • Banyak terlihat percabangan-percabangan dan tumpang tindih pada pembuluh darah tumor yang dapat memperberat kondisi hipoksia pada tumor • Tumor yang memiliki hipervaskularisasi, akan ditemukan permeabilitas pembuluh darah yang tinggi. • Hal ini disebabkan oleh banyaknya “kebocoran” yang terjadi di pembuluh darah tumor. • Jarak antar endotel yang melebar dan ketiadaan membran basalis menyebabkan kebocoran yang tidak merata pada pembuluh darah tumor (Carmeliet & Jain, 2000) (Hanahan & Weinberg, 2011) • Selain kelainan struktur dan fungsi pembuluh darah, pada tumor juga dapat ditemukan kelainan struktur dan fungsi sistim limfatik. • Di dalam jaringan tumor, tidak terbentuk sistim limfarik yang berfungsi dengan baik karena stress mekanis dari pertumbuhan sel ganas akan menekan pembuluh limfa yang baru terbentuk. • Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan interstisial dan menurunkan efektivitas dari pemberian terapi. • Sebaliknya pada bagian perifer tumor, tampak pelebaran pembuluh limfe yang memfasilitasi terjadinya metastasis limfatik. • VEGF-C diketahui berperan dalam pelebaran pembuluh limfe di bagian perifer tumor tersebut (Carmeliet & Jain, 2000) Jenis Angiogenesis • Ada dua jenis amgiogenesis, yaitu tunas dan intussusceptive. • Keduanya terjadi pada organisme yang berkembang dalam rahim,dalam organism berkembang,dan pada orang dewasa. • Angiogenesis tunas ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu dan lebih baik dipahami. • Hal ini hanya dua puluh tahun sejak angiogenesis intussusceptive ditemukan. • Dalam angiogenesis tunas, cabang baru pembuluh darah lepas atau tumbuh dari pembuluh darah utama, hal ini terlihat seperti akar menjauh pada tanaman. • Sebaliknya, angiogenesis intussusceptive terjadi ketika pembuluh darah membelah dan kemudian pembuluh darah baru tumbuh ke pusat. • Kedua jenis angiogenesis diperkirakan terjadi pada hampir semua jaringan dan organ. Mekanisme Angiogenesis • Mengapa tubuh tumbuh pembuluh darah baru? • Alasan utama adalah untuk mengurangi hipoksia, yang merupakan kondisi ketika sel-sel yang kekurangan oksigen. • Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk pertumbuhan cedera atau penyumbatan pembuluh darah. • Bagaimana tubuh tahu hipoksia yang terjadi dan bagaimana cara membuat pembuluh darah baru tumbuh? • Tubuh memiliki mekanisme untuk merasakan saat kadar oksigen rendah. • Mekanisme penginderaan oksigen ini akan membunyikan alarm dengan mengeluarkan factor kunci pertumbuhan pro- angiogenik yang disebut factor pertumbuhan endotel vascular (VEGF). • Sekresi VEGF memulai kaskade sinyal. • Efek dari kaskade ini termasuk pertumbuhan pembulu darah baru ke daerah-daerah di mana tidak ada suatu bagian penting dari proses ini adalah untuk memecah jaringan yang ada sehingga pembuluh darah baru memiliki tempat di mana tumbuh. • Hal ini tidak berbeda dengan membersihkan sebidang tanah untuk membangun jalan raya. Namun bukannya buldoser. Tubuh menggunakan protein khusus (enzim proteolitik) untuk memecah setiap jaringan yang berada dalam garis pertumbuhan pembuluh. • Bagaimana tubuh tahu kapan itu telah tumbuh pembuluh darah yang cukup dan bagaimana cara menghentikan pertumbuhan? • Sel-sel khusus yang disebut sel endotel ujung menuntun tunas tumbuh melalui jaringan tubuh. • Sel-sel ini dapat mendeteksi kadar VEGF dan tumbuh kearah konsentrasi tertinggi yang dapat mereka temukan. • Di balik sel ini, pembuluh darah baru akan melebar dan mengisi dengan darah yang beroksigen. • Hal ini membawa banyak oksigen yang dibutuhkan ke jaringan hipoksia, setelah jaringan local menerima cukup oksigen, kadar VEGF kembali mendekati normal. • Ini menghentikan proses angiogenesis. Terima kasih..