BAYI
• 7 – 8 hari setelah fertilisasi :
Blastodermis dan Ectodermis
• 18 – 19 hari : lapisan tengah
(mesodermis) membentuk dermis
(corium) sampai kelahiran mencapai 60%
kulit dewasa
• Minggu ke 10 – 12 : pembentukan
kelenjar keringat di tangan dan kaki
• Minggu ke 15 : subcutan dan jaringan
adiposit (lemak)
• Minggu ke 22 – 24 : keratinisasi
epidermis dan pengelupasan periderm
• Fase embrionik : ectoderm menjadi
epidermis dan kutan; periderm; dermis
dan subkutan tidak dapat dibedakan
• Trimester ke-3 : terbentuknya lapisan
epidermis untuk kematangan kulit; fat
lobuli terbentuk di lapisan sub kutan
(melindungi dari hilangnya panas di
waktu dingin)
• Sampai kelahiran : Stratum korneum
belum berfungsi sebagai barier utuh;
Sub kutan menebal setelah kelahiran
(tergantung pada nutrisi)
KELAHIRAN PREMATUR
• Keringat terbatas
• Pengaturan suhu tubuh terbatas
(peningkatan TEWL)
• Hipothermia dan gangguan
keseimbangan cairan
KONDISI KULIT BAYI:
• Sangat sensitive dan rentan
• Anatomi kulit bayi lebih lembut dibanding kulit
dewasa
• Kandungan air tinggi, produksi keringat rendah dan
tidak ada perlindungan dari sebum
• Stratum korneum belum menampakkan fungsi
perlindungan kulit
• Adanya peristiwa “transepidermal water loss”
(TWEL) yang tinggi sulit menjaga keseimbangan
kadar air di kulit
• Sangat sensitif terhadap perubahan temperatur dan
kelembaban
FUNGSI KULIT PADA BAYI
• Pelindung terhadap hilangnya air dari
tubuh
• Pelindung terhadap absorpsi zat
berbahaya
• Pelindung terhadap mikroba yang
patogen
MEKANISME TRANSPORT CAIRAN DARI
KULIT
(Perlindungan terhadap hilangnya air)
1. Perspiration: proses pengeluaran cairan
dari kelenjar keringat memegang
peranan penting dalam pengaturan suhu
tubuh
2. TEWL (transepidermal water loss):
keluarnya air dari kulit dengan mekanisme
difusi pasif.
Meningkatnya temperatur dapat meningkatkan
permeabilitas kulit TEWL semakin
meningkat kehilangan air pada kulit
semakin besar.
Krim, ointment, parafin liquid dapat
menurunkan TEWL (50%)
Perlindungan terhadap absorbsi
perkutan bahan berbahaya
• Beberapa treatment kulit yang
mengandung kortikoid (pada area luas)
BAHAYA (meningkatnya absorbsi
sistemik)
• Pematangan sel epidermis
meningkatkan aktivitas metabolik
enzim terhadap bahan berbahaya
(oksidasi, hidrolisi, reduksi, deaminasi,
konjugasi)
Perlindungan terhadap
mikroba yang patogen
• Permukaan kulit mengandung
saprophytes (mikroorganisme non
patogen, penting untuk sistem
pertahanan pada permukaan kulit
• Mantel asam pada kulit menyebabkan
mikroorganisme patogen tidak dapat
bertahan hidup
• Proses penetralan alkali terbatas
(penggunaan sabun alkali)
PRODUK BABY CARE:
• Produk bayi harus lembut
menghindari iritasi
• Tidak mengandung bahan-bahan yang
dapat mengiritasi kulit bayi
Problema kulit bayi:
• Baby acne
• Cradle cap
• Diaper rash
BABY ACNE:
BABY ACNE:
• Terjadi pada usia kelahiran 2-3 bulan
• Pengaruh hormon maternal pada saat
kelahiran rangsangan pada kelenjar.
• Meningkatnya resiko terjadinya infeksi
Cradle cap:
CRADLE CAP:
• Terjadi pada kulit kepala bayi
• Pengaruh hormon maternal
• Dapat dihilangkan menggunakan
shampo
• Kadang memerlukan tambahan shampo
asam salisilat atau zink
• Dapat juga digunakan krim
hidrokortison 0.5 – 1 %
Diaper rash:
DIAPER RASH:
• Iritasi akibat penggunaan diaper (popok)
• Urine yang bersifat alkali dapat mengaktivasi
enzim (lipase dan protease) sehingga
menimbulkan iritasi kulit.
• Pengatasan: bersihkan area disekitar
penggunaan popok dan biarkan terkena
udara. Dapat juga menggunakan salep yang
mengandung zinc oksida
• Diaper harus seringkali diganti
Produk-produk perawatan bayi:
• Sabun
• Buble baths
• Shampoo
• Lotion dan minyak
• Baby powder
Sabun:
• Mandi : 2 – 3 hari sekali
(agar kulit tidak kering)
• Mengandung minyak zaitun
dan kelapa
• Setelah menggunakan sabun
kulit diolesi dengan lotion
• Pengawet : campuran
surfaktan yang tidak
menyebabkan kering di kulit
dan pedih di mata
Bubble baths:
• Deterjen membunuh bakteri dan
merusak lapisan mantel asam kulit bayi
• + minyak lavender dalam buble bath
menjaga kelembaban kulit bayi
• Mengandung surfaktan yang lembut
tidak membuat kulit kering dan tidak
pedih di mata
Formula buble baths:
A. Ammonium Lauryl sulfat 14
PEG-80 sorbitan laurat 12
Cocamidopropyl betaine 5
PEG 150 distearat 1
Sea plant extract 20
Sod. Lauroampho PG-acetat phosphat 3
Lauramine oksid 4
Tetrasodium EDTA 0.1
Deonized water 43.40
B. Chlorphenesin 2.5
Shampoo:
• Tidak mengandung pewangi pewangi
sintetik, pewarna buatan atau pengawet
iritasi
• DEA dan TEA berinteraksi dengan nitrit
membentuk nitrosamin karsinogenik
• Pengawet: ekstrak biji citrus,
phenoxyetanol, retinyl palmitat, asam
askorbat, -tokopherol
SHAMPOO:
• Diformulasi untuk tidak pedih di mata
• Konsentrasi surfaktan rendah
• Viskositas diatur selitar 1000 cp
menghindari masuknya shampo
kedalam mata
Formula Baby Shampoo:
A. Deionized water 60.85
Polyquarternium -10 0.8
B. Glycerin 30.0
Sodium lauramphoacetat
Apple extract 4
Chlorphenesin 1
Citric acid 0.05
C. Polisorbat 20 3
Grapefruit oil 0.3
Water soluble colour q.s
Lotion dan minyak:
• Mengandung pelembab dengan kadar tinggi
• Lotion dan minyak mengurangi iritasi pada
kulit bayi
• DEA dan TEA harus dihindari
• Bahan yang sering digunakan: lanolin,
parafin oil, vaselin, fatty alcohol dan fatty
acid gliserida
• Chamomile dan aloe pelembab yang aman
Baby oil:
R/ Mineral oil 94.80
Magnesium stearat 5
Calcium karbonat 10
Silica gel 2
Kaolin koloidal 30
Superfatting agent 3
PENGAWET DALAM PRODUK BAYI:
Research has shown that 18 out 20 women’s breast tumors had high
concentration of parabens. This suggests that parabens applied to
the skin absorbed and remained in the breast tissue.
QUALITY MANAGEMENT pada
BABY CARE:
• Uji terhadap adanya alergi atau iritasi
repeated-insult patch test (RIPT)
• Aplikasi sediaan pada tempat yang sama selama 3
minggu
• Diberi selang waktu 2 minggu tanpa aplikasi
sediaan
• Sediaan diaplikasikan kembali pada tempat yang
berbeda
• Diamati adanya reaksi alergi yang mungkin
terjadi
QUALITY MANAGEMENT pada
BABY CARE:
• Elbow- wash test untuk produk pembersih
• Sediaan diaplikasikan pada siku
• Evaluasi reaksi pada kulit dilakukan setelah
pencucian berulangkali selama 5 hari
• Clinical aplication test
• Evaluasi dilakukan setelah minggu keempat dari
penggunaan produk
• Diamati terjadinya perubahan pada kulit
• Dilakukan juga pengamatan pada sediaan