Anda di halaman 1dari 18

DETERMINAN

&
PERUBAHAN
PERILAKU
KONSEP UMUM
• Faktor penentu/determinan perilaku
manusia sulit untuk dibatasi krn perilaku
merupakan resultan dr berbagai faktor
internal & eksternal faktor
• Sec terperinci, perilaku manusia merupakan
refleksi dr berbagai gejala kejiwaan
pengetahuan, keinginan, kehendak, minat,
motivasi, persepsi, sikap, dsb
• Bila ditelusuri, gejala kejiwaan tsb
ditentukan oleh faktor lain pengalaman,
keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya, dsb
Teori lain dalam determinan perilaku (kesehatan):
• Lawrence Green (1980)
• Snehandu B. Kar (1983), dan
• WHO (1984)
Teori Lawrence Green
Perilaku ditentukan/terbentuk dr 3 faktor:
1. Faktor predisposisi pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan terhadap nilai2, dsb
2. Faktor pendukung (enabling) lingkungan
fisik: tersedia/tdk tersedianya
fasilitas2/sarana2 kesehatan, misalnya
puskesmas, obat2an, alat2 kontrasepsi,
jamban, dsb
3. Faktor pendorong (reinforcing) sikap &
perilaku petugas kesehatan/petugas lain yg
merupakan kelompok referensi dlm perilaku
masyarakat
Contoh:
Sesesorang yg menderita TB tidak mau patuh minum obat
TB rutin selama 6 bulan disebabkan krn orang tsb tdk tahu
bahwa pengobatan TB hrs dilakukan selama 6 bln atau tdk
mengetahui bahaya penyakit yg dideritanya (predisposing
factor). Atau bisa juga krn obat2 TB tdk tersedia di
puskesmas terdekat, atau krn harganya mahal (enabling
factor). Sebab lain, mungkin krn petugas kesehatan di
puskesmas kurang komunikatif atau PMO tdk rutin
mengawasi penderita dlm minum obat (reinforcing factor).
Teori Snehandu B. Kar
Perilaku merupakan fungsi dr:
• Niat se2org utk bertindak sehub dgn
kesehatan/perawatan kesehatannya (behaviour
intention)
• Dukungan sosial dr masyarakat sekitarnya (social
support)
• Ada/tdk adanya informasi ttg kesehatan/fasilitas
kesehatan (accessebility of information)
• Otonomi pribadi yg bersangkutan dlm
mengambil tindakan/keputusan (personal
autonomy)
• Situasi yg memungkinkan utk bertindak/tdk
bertindak (action situation)
Contoh:
Seorang ibu yg tdk mau ikut KB, mungkin krn dia tdk ada
minat & niat terhadap KB (behavior intention), atau
barangkali juga tdk ada dukungan dr masyarakat sekitar
(social support). Mungkin juga krn kurang/tdk memperoleh
info yg kuat ttg KB (accessebility of information), atau
mungkin ia tdk punya kebebasan utk menentukan, misalnya
krn hrs tunduk pd suami, mertua, dll (personal autonomy).
Faktor lainnya misalnya krn kondisi kesehatan shg tdk
memungkinan si ibu utk ikut KB (action situation)
Teori WHO
Seseorang berperilaku tertentu krn adanya 4 faktor:
• Pemahaman & pertimbangan (thoughts and
feelings)
• Orang penting sbg referensi (personal reference)
• Sumber daya (resources)
• Kebudayaan (culture)
Contoh: Seseorang yg tdk mau membuat jamban
keluarga atau tdk mau BAB di jamban,
mungkin ia punya pemikiran & perasaan yg tdk
enak kl BAB di jamban (thoughts and feelings).
Atau mungkin juga krn orang yg ia segani di
sekitarnya juga tdk membuat jamban keluarga
shg tdk orang yg menjadi referensinya
(personal reference). Faktor lain juga mungkin
krn langkanya sumber2 yg diperlukan/tdk
adanya biaya utk membuat jamban keluarga
(resources). Faktor lain lagi mungkin krn
kebudayaan (culture) bhw jamban keluarga
blm menjadi budaya masyarakat.
Perubahan (Adopsi) Perilaku
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bhw sebelum
se2orang mengadopsi perilaku baru, dlm diri orang tsb
terjadi proses yg beruntun  AIETA:
- Awareness (kesadaran), yakni org tsb
menyadari/mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu
- Interest, yakni org tsb mulai tertarik kpd stimulus
- Evaluation (menimbang-nimbang baik & tdknya
stimulus tsb bagi dirinya), hal ini berarti sikap orang tsb
sdh lebih baik lagi
- Trial, orang tsb tlh mulai mencoba perilaku baru
- Adoption, subjek tlh berperilaku sesuai dgn
pengetahuan, kesadaran, & sikapnya trhdp stimulus
• Pada penelitian berikutnya, Rogers menyimpulkan
bhw perubahan perilaku tdk selalu melewati tahap2
di atas
• Apabila penerimaan perilaku baru/adopsi perilaku
melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dr sikap yg positif, maka perilaku tsb akan
bersifat langgeng (long lasting)
• Contohnya: ibu2 menjadi peserta KB krn
diperintahkan oleh lurah atau ketua RT tanpa
mengetahui makna & tujuan KB, maka mereka akan
segera keluar dr keikutsertaannya dlm KB setelah
beberapa saat perintah tsb diterima
Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
• Perubahan alamiah (natural change) apabila dlm
masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan linkungan
fisik/sos-bud & ekonomi, maka anggota masyarakat juga
akan mengalami perubahan
• Perubahan terencana (planned change) terjadi krn
memang direncanakan sendiri o/ subjek
• Kesediaan utk berubah (readiness to change) bila terjadi
suatu inovasi/program/kebijakan pembangunan/kesehatan
dlm masyarakat, maka yg sering terjadi adlh ada sebagian
orang yg sgt cepat utk menerima inovasi/perubahan tsb,
tapi ada juga sebagian yg sulit. Hal ini krn setiap orang
punya kesediaan utk berubah (readiness to change) yg
berbeda-beda
Strategi Perubahan Perilaku
• Di dlm program2 kesehatan, agar diperoleh
perubahan perilaku yg sesuai dgn norma2
kesehatan, sgt diperlukan usaha2 yg konkret &
positif
• Beberapa strategi utk memperoleh perubahan
perilaku tsb oleh WHO dikelompokkan mjd 3:
- Menggunakan kekuatan/kekuasaan/dorongan
- Pemberian informasi
- Diskusi partisipasi
See you next week …

Anda mungkin juga menyukai