TUTORIAL 5:
Dina Nur R 171610101041
Yola Widya 171610101042
Farda Madin 171610101043
Syadira Putri 171610101044
Fitricia Lely 171610101045
Amanda E 171610101046
Mariza A 171610101049
K. Amsal 171610101050
Atika Ainun 171610101051
PEMBIMBING : drg. Raditya Nugroho, Sp.KG
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb.
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga makalah blok “Paradigma Sehat” ini
dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian makalah ini tentunya tidak dapat
kami selesaikan sendiri, kami banyak memperoleh bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan syukur dan menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya
sehingga makalah blok “Paradigma Sehat” ini dapatelesai.
2. Drg. Raditya Nugroho, Sp.KG selaku pembimbing yang telah
membimbing dan yang telah memberi masukan yang membantu
bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
3. Teman-teman yang setia menemani dan membantu dalam proses
penyelesaian makalah blok “Paradigma Sehat”.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna membantu sempurnanya makalah blok
“Paradigma Sehat” ini. Kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat
bermanfaat bagi kita semua serta untuk menambah pengetahuan
danwawasan.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Jember, 8 Maret 2020
Penyusun
Skenario 2 (Perubahan Perilaku Kesehatan)
STEP 1
Problems Definition
STEP 3
Brain Storming
1. Teori dan bentuk
Strategi diatas terpaut satu sama lain , yang artinya tidak hanya satu
trastegi saja yang bisa menggerakan perilaku manusia.
6. Imbalan : materi : barang / uang , bisa Pujian
7. Membina hubungan baik : memudahkan penerimaan informasi
a. Strategi pada komunitas / populasi = memanfaatkan massa .
mencangkup legislasi dan regulasi , perubahan lingkungan ,
memanfaatkan media massa / kampanye
b. Dengan pengaturan dan sistem = diterapkan pada tempat kerja ,
institusi , rumah yang mencangkup keluarga
c. Individu = targetnya berfokus pada individu , dan edukasi , bisa
karena paksaan atau sifat imitasi , dan tidak terlepas dari motivasi
3. Faktor ;
a. Internal (dalam diri) : Ras , Jenis Kelamin ; wanita beperilaku
karena perasaan , Sifat fisik ,Intelegnsia ; lebih bertindak cepat ,
bakat Kerpribadian : mempengaruhi kebiasaan , yang dipengaruhi
penilaian individu seperti pembatan seseorang pada penggunaan
internet , perilaku ; pro sosial dan anti sosial ,cara menanggapi
stimulus dalam individu dimana memerlukan adaptasi untuk
berubah , persepsi dsb
b. External (lingkungan sosial) : pendidikan , agama ; menyesuaikan
norma agama , kebudayaan , lingkungan /sosial ; pada lingkungan
baik akan membuat individu mejadi baik pula , sosio ekonomi ;
ketersediaan fasiltas kesehatan. Edukator ; diharapkan sebagai
orang yang komepeten contoh : edukator yang buruk , dapat
menyebabkan penangkapan informasi yang salah , berhubungan
dengan budaya dan lingkungan individu
c. Emosi : Berhubunagn dengan stres , seperti merokok dan miras
d. Kebutuhan dasar
e. Kebutuhan dasar intersosial
4. Konsep dan Prinsip Perubahan Perilaku
A. kemampuan = mengacu pada ketrampilan individu ; fisik dan psikis,
peluang= mengacu pada lingkungan sosial dan motivasi = Melibatkan
kebiasaan , keadaan emosi
B. Konseptual =
a. Proses membuat sesuatu
b. Proses yang membuat perubahan pola perilaku
5. Dampak Promosi Kesehatan = upaya memengaruhi masyarakat bersikap
sehat
a. KG = Screening ; dapat mengontrol kesgilut , ANC ; menghindari
konsumsi obat yang berbahayan pada ibu hamil, Pemberian
motivasi ; instrumental= pemberian reward yang lebih efektif
diberikan pada anak anak dan sosial ,akan terjadi perubahan jika
memiliki , ketelatenan , niat , motivasi yang tinggi
STEP 4
Mapping
Perilaku Awal
Stimulus
Respon
Strategi
STEP 5
Learning Objective
1. Perilaku
Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status tetap yang bersifat dinamis ,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada , perubahan dapat
mencakup keseimbangan personal sosial maupun organisasi untuk dapat
menjadikan peribadian atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau
konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “MOVERE” yang berarti dorongan atau
daya penggerak. Secara umum, motivasi artinya mendorong untuk berbuat atau
beraksi. Menurut Sarwono (2002) “Motivasi menunjuk pada proses gerakan,
termasuk situasi yang mendorong yang timbul dari dalam diri individu, tingkah
laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan
atau perbuatan”. Motivasilah yang merangsang, memberikan arah dan mendorong
aktivitas individu kearah tujuan-tujuannya yang terdapat pada lingkungan.
2. Jenis Motivasi
Pada dasarnya, motivasi terdiri dari jenis/tipe, yaitu (1) motivasi
intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik. hal tersebut menimbulkan
perbedaan motivasi antarindividu. Berikut adalah penjelasan dari tipe-
tipe motivasi:
1. Jenis Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang memberikan kesenangan atau
kepuasan karena melakukan suatu perilaku yang tidak mengharapkan
imbalan. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh dua alasan, yaitu alasan untuk
mendapatkan stimulasi kognitif dan untuk mendapatkan rasa telah
berprestasi, merasa kompeten, dan merasa bisa menguasai lingkungan.
Individu dengan motivasi intrinsik akan menjadi aktif dan tidak
memerlukan ransangan dari luar dalam bertindak, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai
contoh konkrit, seorang karyawan baru yang rajin bertanya dalam
diskusi. hal tersebut dilakukan karena ingin mendapat pengetahuan dan
keterampilan yang berguna dalam pekerjaannya, tidak ada tujuan lain.
Perilakunya tersebut murni untuk mendapatkan informasi penting yang
dibutuhkan dalam bekerja, bukan karena ingin pujian atau imbalan lain.
2. Jenis Motivasi Ekstrinsik
2. Teory McGregor
Teory McGregor yang menyimpulkan teori motivasi dalam teori “X dan
Y”, yang didasarkan pada pandangan konvensional atau klasik (teori X), dan
pandangan baru atau modern (teori Y). Mengemukakan dua pandangan
manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif).
3. Teory Herzberg
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.
Dua faktor itu disebutnya factor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar
dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan,
yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
4. Teory Maslow
Teory Maslow mendasarkan pada kebutuhan manusia yang dibedakan
antara kebutuhan biologis (kebutuhan materil) dan kebutuhan psikologis
(kebutuhan non-materil).
Abraham Maslow (1943-1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya
semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5
tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan
terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki
Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif
psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan
dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.
Aktualisasi diri
penghargaan
sosial
keamanan
Faali
2. Teori naluri
Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu (naluri) pokok yang
dalam hal ini disebut juga dorongan naluri mempertahankan diri, dorongan
naluri mengembangkan diri, naluri mengembangkan atau mempertahankan
jenis.
4. Teori pendorong
Teori ini merupakan panduan antar “teori naluri” dengan "teori reaksi
yang dipelajari", daya dorong adalah semacam naluri tetapi hanya suatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena
itu, menurut teori ini bila seseorang memimpin atau mendidik ingin
memotivasi anak buahnya, ia harus berdasarkan atas daya pendorong yaitu
atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan yang dimilikinya.
5. Teori kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
dasarnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori
ini apabila seseorang ingin memotivasi orang lain, ia harus mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dimotivasinya.
b. Teori S-O-R
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus
atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek). Prinsip teori
fungsi (Priyono, 2014) :
HBM adalah salah satu model yang pertama kali digunakan untuk
memprediksi dan menjelaskan variasi dalam perilaku kontrasepsi di kalangan
perempuan pada 1970-an dan 1980-an (Hall, 2012). HBM digunakan untuk
membantu mengidentifikasi dan memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku kontrasepsi modern saat ini (Hall, 2012). Menurut Rosenstock, Cullen,
Brodkin, dan Redlich (2005), HBM menyatakan bahwa individu akan mengambil
tindakan untuk mencegah kerusakan kesehatan mereka, sebagai monitor untuk
penyakit atau kerentanan, atau untuk mengontrol penyakit, jika mereka: (1)
menganggap diri mereka sebagai pribadi rentan terhadap kondisi tertentu, (2)
percaya bahwa kondisi tertentu memiliki konsekuensi yang serius, (3) percaya
bahwa tindakan baik akan mengurangi kerentanan mereka atau mengurangi
keparahan kondisi, dan (4) percaya bahwa kondisi tertentu dapat mengantisipasi
hambatan (atau biaya) dengan mengambil tindakan yang sebanding dengan
keuntungan dan (5) kombinasi kerentanan yang dirasakan dan tingkat keparahan
yang dirasakan atau sering disebut sebagai ancaman.
Selama proses perubahan pasti akan terdapat dua kekuatan yang saling
bententangan, yaitu kekuatan yang mendukung dan kekuatan yang menolak. Force
Field Analysis adalah teknik manajemen yang dikembangkan oleh Kurt Lewin
untuk mendiagnosa situasi lingkungan/kekuatan-kekuatan yang ada pada saat
dijalankannya perubahan. Kekuatan yang mendukung perubahan (Driving Forces)
adalah kekuatan-kekuatan yang terus menekan dan mempunyai inisiatif untuk
melakukan perubahan. Sedangkan kekuatan yang menolak perubahan (Restraining
Forces) adalah kekuatan-kekuatan yang menolak adanya perubahan dengan
menahan atau mengurangi kekuatan yang mendukung perubahan. Pada saat
perubahan terjadi, kekuatan – kekuatan tersebut saling menekan dan pada
akhirnya kekuatan yang mendukung akan semakin banyak dan kekuatan yang
menolak akan semakin sedikit (Irina, 2011)
Terdapat 3 bentuk perilaku yang perlu dipahami dalam perubahan perilaku yaitu
perilaku ideal, perilaku layak, dan perilaku saat ini. Contoh perilaku ideal yaitu
ibu meminta pertolongan untuk melakukan persalinan kepada tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan; ibu memberikan asi kepada bayinya dalam kurun waktu 1 jam
setelah melahirkan; anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Perilaku
saat ini, contohnya seperti ibu melakukan persalinan dengan bantuan dukun; ibu
memberikan asi kepada bayinya (tidak langsung dan tidak eksklusif); anak
mencuci tangan pakai kobokan setelah makan. Perilaku layak (fesible) yang dapat
dilakukan diidentifikasi dalam beberapa langkah berikut: 1) menerjemahkan
tujuan program/proyek ke dalam pernyataan perilaku.; 2) menguraikan perilaku ke
dalam serangkaian tindakan; 3) mengetahui masalah/hambatan timbul; 4)
mengetahui kemungkinan penyelesaian masalah/hambatan; 5) berhubungan
langsung dengan dampak. Contoh perilaku layak, dimana tujuan proyek adalah
“menurunkan kematian ibu”, maka perilaku layaknya adalah ibu hamil
mengunjungi dokter/bidan terlatih paling lambat 5 jam sebelum bersalin; ibu
hamil memeriksakan diri dalam seminggu pertama setelah bersalin (Kurniati,
2016).