Anda di halaman 1dari 15

DEGENERASI

Puri Ratna Kartini, S.KM., M.Epid.


Prodi Farmasi
UNIPMA
Definisi
• Adalah kelainan sel yang terjadi akibat cedera ringan
• Cedera ringan yang mengenai struktur dalam sel
seperti mitokondria dan sitoplasma akan
mengganggu proses metabolisme sel
• Kerusakan ini sifatnya reversibel artinya bisa
diperbaiki apabila penyebabnya segera dihilangkan
• Apabila tidak dihilangkan, atau bertambah berat,
maka kerusakan menjadi ireversibel, dan sel akan
mati
• Kelainan sel pada cedera ringan yang bersifat
reversibel inilah yang dinamakan kelainan
degenerasi
• Degenerasi ini akan menimbulkan tertimbunnya
berbagai macam bahan di dalam maupun di
luar sel
• Degenerasi dapat dibagi menjadi dua golongan
yaitu pembengkakan sel dan perubahan
perlemakan
• Pembengkakan sel timbul jika sel tidak dapat
mengatur keseimbangan ion dan cairan yang
menyebabkan hidrasi sel
• Sedangkan perubahan perlemakan
bermanifestasi sebagai vakuola-vakuola lemak
di dalam sitoplasma dan terjadi karena
hipoksia atau bahan toksik
• Perubahan perlemakan dijumpai pada sel yang
tergantung pada metabolisme lemak seperti
sel hepatosit dan sel miokard
Macam Degenerasi
• Berbagai kondisi degenerasi sel yang sering
dijumpai antara lain sebagai berikut:
1.Degenerasi Albuminosa
2.Degenerasi Hidrofik (Degenerasi Vakuolar)
3.Degenerasi Lemak
4.Degenerasi Hyalin (Perubahan Hyalin)
5.Degenerasi Zenker
6.Degenerasi Mukoid (Degenerasi atau
Miksomatosa)
Degenerasi Pada Jaringan Lunak (Xerostomia)

• Keadaan mulut yang kering, sama seperti


xeroptalmia yang digunakan untuk mata yang
kering dan xerodermia untuk kulit yang kering
• Bila mukosa pada beberapa daerah kering, seperti
pada mata, mulut, hidung dan pharynx, maka
sindrom Sicca sering digunakan untuk keadaan ini
• Daerah-daerah mulut yang kering dapat disebut
keratokonjungtivitis sicca, rhinitis sicca, paringitis
sicca dan bahkan laryngitis sicca
• Pada tiap keadaan tersebut terlihat mukosa yang
kering, walaupun pada sebagian besar keadaan,
kekeringan tersebut hanya bersifat subyektif
• Pada mukosa mulut normalnya basah serta
mengkilat, bila dikeringkan dengan sepotong kasa
akan terlihat butiran cairan dari kelenjar local,
dalam beberapa menit saja
• Kelenjar ini, mempunyai peranan penting,
walaupun hanya menghasilkan sebagian kecil dari
seluruh cairan pelumas mulut, sebagian besar
diantaranya diproduksi oleh kelenjar ludah mayor
• Dari kelenjar-kelenjar ludah tersebut, kelenjar
parotid merupakan yang paling penting
• Kedua kelenjar submandibula dapat dipotong
tanpa kesulitan yang berarti setelah operasi,
tetapi pemotongan salah satu kelenjar parotis
atau hilangnya sekresi dari kelenjar ini, dapat
menyebabkan mulut terasa kering
Penyebab Xerostomia
• Fisiologi
• Agenesis dari kelenjar ludah
• Karena penyumbatan hidung
• Faktor penuaan dan psikologi
• Xerostomia pada keadaan demam serta infeksi
pernafasan
• Penyakit kelenjar ludah menimbulkan xerostomia
• Sindron Sicca (Sindron Sjogren)
• Setelah Radioterapi
• Keadaan-keadaan lain yang menimbulkan xerostomia
• Obat yang merangsang xerostomia
Degenerasi Pada Jaringan Keras
(Osteoporosis)
• Merupakan penyakit gangguan metabolisme, dimana
tubuh tidak mampu menyerap dan menggunakan
bahan-bahan untuk proses pertulangan secara
normal, seperti zat kapur = Kalk (calcium), phosphate,
dan bahan-bahan lain
• Pada keadaan ini terjadi pengurangan masa/ jaringan
tulang per unit volume tulang dibandingkan dengan
keadaan normal
• Meskipun mungkin zat-zat dan mineral untuk
pembentuk tulang di dalam darah masih dalam batas
nilai normal
• Secara epidemiologi osteoporosis merupakan
penyakit dengan gejala yang sangat bervariasi
dari seorang penderita dan penderita yang
lain, mulai dari yang tanpa gejala sampai yang
berat hingga menimbulkan patah tulang
(fraktur)
• Bila tidak ada keadaan/penyakit pemberat lain
(komplikasi), bisa saja tidak ada keluhan,
paling-paling hanya rasa sakit/tidak enak atau
pegal-pegal di bagian punggung atau di daerah
tulang yang mengalami osteoporosis
Osteoporosis Tipe 1
• Disebut juga osteoporosis ideopatik (post-meposal
osteoporosis)
• Bisa terjadi pada dewasa muda dan usia tua, baik pria
maupun wanita
• Pada wanita usia 51-75 tahun 6 kali lebih banyak
dibandingkan dengan pria kelompok usia yang sama
• Osteoporosis tipe 1 berkaiatan dengan perubahan hormon
setelah menopause dan banyak dikaitkan dengan patah
tulang pada ujung tulang pengumpil (= radius ) lengan
bawah
• Pada osteoporosis tipe 1 ini terjadi penipisan bagian keras
tulang paling luar (korteks) dan perluasan rongga tulang
(trabikula)
Osteoporosis Tipe 2
• Disebut juga senile osteoporosis (involutional
osteoporosis)
• Banyak terjadi pada usia di atas 70 tahun
• Dan 2 kali lebih banyak pada wanita
dibandingkan dengan pria pada usia yang
sama
• Osteoporosis tipe 2 terjadi karena gangguan
pemanfaatan vitamin D oleh tubuh
• Misalnya karena keadaan kebal terhadap
vitamin D (vitamin D resisten)
• Atau kekurangan dalam pembentukan vitamin
D (vitamin D synthesa)
• Atau mungkin karena kurangnya sel-sel
perangsang pembentuk vitamin D (vitamin D
reseptor)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai