Anda di halaman 1dari 4

1.

Penyakit Progresif
penyakit progresif adalah penyakit atau penyakit fisik
yang tentu saja dalam banyak kasus memburuk, tumbuh, atau
menyebar. Ini dapat terjadi sampai kematian , kelemahan serius,
atau kegagalan organ terjadi. Beberapa penyakit progresif dapat
dihentikan dan dibalik dengan pengobatan. Banyak yang bisa
diperlambat dengan terapi medis . Beberapa tidak dapat diubah
oleh perawatan saat ini.

Meskipun perbedaan waktu tidak tepat, penyakit dapat


menjadi progresif cepat (biasanya berhari-hari hingga berminggu-
minggu) atau progresif lambat (berbulan-bulan hingga bertahun-
tahun). Hampir semua penyakit progresif lambat juga
merupakan penyakit kronis dalam hal perjalanan waktu; banyak
dari ini juga disebut penyakit degeneratif . Tidak semua penyakit
kronis bersifat progresif: penyakit kronis dan tidak progresif
dapat disebut sebagai kondisi statis .

Penyakit progresif juga bisa menjadi titik akhir klinis yaitu titik


akhir dalam uji klinis.

Contoh Penyakit Progresif

Ada contoh penyakit progresif lambat dan cepat yang


mempengaruhi semua sistem organ dan bagian tubuh. Berikut ini
adalah beberapa contoh penyakit progresif cepat dan lambat
yang memengaruhi berbagai sistem organ:

 Otak : Penyakit Creutzfeldt – Jakob berkembang pesat


dibandingkan dengan penyakit Alzheimer .
 Mata : Katarak bisa statis atau lambat secara
progresif. Degenerasi makula perlahan progresif,
sedangkan ablasi retina cepat progresif.
 Paru-paru : Emfisema akibat defisiensi antitripsin alfa-
1 adalah penyakit paru yang progresif secara perlahan.
 Ginjal : Sindrom
Goodpasture adalah glomerulonefritis progresif cepat,
sedangkan glomerulosklerosis diabetes lambat secara
progresif.
 Pankreas : Diabetes mellitus tipe 1 melibatkan hilangnya
kapasitas sekresi insulin secara progresif cepat dibandingkan
dengan diabetes mellitus tipe 2 , di mana hilangnya sekresi
insulin secara perlahan progresif selama bertahun-
tahun. MODY 2 , karena mutasi GCK , adalah bentuk sekresi
insulin yang berkurang secara relatif statis.
 Sendi : Baik osteoartritis dan artritis reumatoid adalah
bentuk artritis yang progresif.
 Saraf : Tremor esensial adalah kelainan neurologis progresif
lambat yang biasanya diturunkan secara genetik .

2. Penyakit Retrogresif

          Kelainan retrogresif adalah proses terjadinya kemunduran (degenerasi atau


kembali ke arah yang kurang kompleks) atau kemerosotan keadaan suatu sel,
jaringan, organ, organisme, menuju keadaan yang lebih primitif (menjadi lebih jelek
dengan organisasi yang lebih rendah tingkatannya), kehilangan kompleksitasnya
termasuk metabolisme, deferensiasi dan spesialisasinya.

Contoh Penyakit Retrogresif

1.Atrofi

 melisut atau mengecilnya (sel-sel parenkhim yang menjalankan fungsi) organ


tubuh
 jenis atrofi dan contoh kelainannya :

1) Atrofi senilis (faktor menua) : osteoporosis, kulit keriput, demensia


2) Atrofi setempat : menipisnya sternum (tulang dada) pada aneurisma
aorta
3) Atrofi inaktifitas : poliomyelitis
4) Atrofi desakan : hidroneprosis
5) Atrofi endokrin : penyakit Simmonds (pada kelenjar hipofisis)

2.Degenerasi/Infiltrasi
 Perubahan morfologis .
 Degenerasi : Di awali jejas kemudian terjadi  gangguan metabolism berkhir pada 
perubahan struktur . Sedangkan Infiltrasi : Di awali gangguan sistemik (perubahan
metabolisme ) menghasilkan  metabolit  berlebih yang menimbulkan jejas pada sel
sehat
o Sifat : reversibel, terutama mengenai sitoplasma sel. Contoh :
 Degenerasi albumin ( bengkak keruh) pada sel hati, sel otot jantung
 Degenerasi glikogen ( =infiltrasi ) otot dan hati pada penyakit DM
 Perlemakan pada :

 Hati  oleh karena hepatitis, kwasiorkor, alkoholisme, racun CCl4 dan


cloroform, excessive overeating (makan berlebihan)
 Jantung oleh karena  hipoksia sedang / berat
 Ginjal oleh karena anoksia berat, racun kimia, glomerulonephritis

3. Nekrosis

1) Kematian sel atau jaringan pada tubuh yang masih hidup ,


2) Bersifat Irreversibel , Terutama mengenai inti sel .
3) Ada yang alami (= nekrobiosis).
4) Penyebab : iskhemia, agen biologi, agen kimia
5) Perubahan morfologi yang terjadi : piknosis (penyusutan inti), karioreksis
(destruksi inti, sisa kromatin), kariolisis (inti menghilang).

 Contoh penyakit dan jenis nekrosis :

a) Gumma (sipilis stadium III), infark miokard  tergolong  Nekrosis  Coagulativa


b) Infark otak   tergolong Nekrosis Liquefaction
c) Tuberkulosa tergolong Nekrosis  Caseosa
d) Appendiksitis  tergolong  Gangren / Nekrosis Iskemia + bakteri saprofit.
e) Pancreatitis akut hemoragia termasuk  Nekrosis  Enzimatik

4. Pigmentasi Dan Penimbunan Mineral

 Pigmentasi : penimbunan pigmen


 Pigmen berdasar asalnya :

 Eksogen  : debu carbon, perak, tatto / rajah.


 Endogen : lipopigmen, melanin, peruntuhan hemoglobin (Hemosiderin ,
hematoidin, Hematin , Porpyrin )

 Terjadinya penimbunan mineral dapat mengakibatkan gangguan metabolisme dan


memicu timbulnya beberapa jenis penyakit.
 Contoh : mineral Ca (kalsium). Sumber : susu, telur . Dipengaruhi : vit D.
Penyimpanan : tulang. Ketakseimbangan kalsium akan mengakibatkan :

 Kalsifikasi metastatik pada : Hiperparatiroidisme, Tumor tulang,


Hipervitaminosis D
 Calsinosis : pengendapan pada kulit
 Lithiasis (batu urin)
 Kalsifikasi arteri (pengerasan pembuluh nadi). 

5. Defisiensi
 = Kekurangan
 Defisiensi protein, vitamin dan mineral akibat ketidak seimbangan asupan
nutrisi dapat mengganggu sel.
 Contoh : Kekurangan protein yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi
menimbulkan penyakit marasmus atau kwashiorkor.

Anda mungkin juga menyukai