Analgetik - Antipiretik
Analgetik - Antipiretik
ANALGETIK -
ANTIPIRETIK
ZEDNY NORACHURIYA
2
Analgetik
analgetik nyeri
Nyeri 3
narkotika
Jenis
analgetik Non
narkotika
Analgetik narkotika 8
Turunan opium yang berasal dari tumbuhan Papaver somniferum atau dari senyawa sintetik.
Meredakan nyeri hebat dan nyeri yang berasal dari organ visceral
Penggunaan yang berulang dan tidak sesuai dengan aturan dapat menyebabkan toleransi dan ketergantungan
Mengurangi nyeri dengan menurunkan persepsi nyeri atau menaikan nilai ambang rasa sakit
Tidak mempengaruhi saraf perifer
Contoh yang digunakan di Indonesia :
1. Morfin HCl
2. Kodein
3. Fentanil HCl
4. Petidin
5. tramadol
Mekanisme Analgesic Opioid 9
Nyeri neuropati (rasa nyeri akibat tertembak,
terbakar) disebabkan oleh kerusakan neuron
pada jalur nyeri dan sering tidak merespon
terhadap opioid
Aktivitas neuron relay kornu posterior
dimodulasi beberapa input inhibisi salah
satunya interneuron local yang melepaskan
peptide opioid (terutama dinorfin) dan serabut
enkifali energik.
Peptida opioid yang dilepasakan pada batang
otak maupun medulla spinalis dapat
menurukan aktivitas neuron relay kornu
posterior dan dapat menyebabkan analgesia.
Lanjutan. 10
Reseptor opioid terdistribusi luas di system saraf pusat. Terbagi menjadi 3 yaitu :
µ, δ, қ
Reseptor µ mempunyai konsentrasi paling tinggi, berinteraksi dengan sebagian
besar analgesic opioid (misalnya morfin)
Aktivasi reseptor қ (misalnya oleh pentazolin, nalbufin) juga menghasilkan
analgesia tetapi berlawana dengan agonis µ yang menyebabkan euphoria, agonis қ
menyebabkan disforia
Analgesik non narkotik 12
AINS contoh analgesic non narkotika yang paling banyak digunakan sebagai
analgesic, antipiretik dan antiinflamasi
Beberapa AINS sebagai analgesic-antipiretik, dan sebagian yang lain dapat
sebagai analgetik-antipiretik-antiinflamasi
Demam 13
Analgetik-antipiretik
Penggolongan Obat Analgesik dan 15
Antipiretik
1. Gol. Nonsteroid :
Turunan : asam salisilat, para-aminofenol, asam asetat, fenamat, asam
propionat, enolat.
Inhibitor COX-2 selektif
2. Gol Steroid
Mekanisme AINS 16