Anda di halaman 1dari 32

PENYAKIT DEGENERATIF

Sjamsu Umar
Penyakit degenerative adalah penyakit yang
menyebabkan terjadinya kerusakan atau
penghancuran terhadap jaringan atau organ
tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat
disebabkan oleh penggunaan seiribf dengan
usia maupun dengan perubahan gaya hidup.
• Di dunia angka kejadian penyakit degeneratif
semakin meningkat terutama di Negara maju.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya angka
harapan hidup, gaya hidup tidak sehat, dan
tingkat kesembuhan terhadap penyakit infeksi
yang semakin tinggi. Di Indonesia, pemyakit
degenerative mulai menjadi perhatian karena
meningkatnya angka kejadian dan kematian.
Beberapa contoh penyakit degenerative yang
serring di temui:
• DM
• Osteoarthritis
• Osteoporosis
• Penyakit jantung koroner
DIABETES MELLITUS
• Diabetes mellitus adalah penyakit yang
ditandai dengan peningkatana kadar glukosa
dalam darah yang disebabkan glukosa darah
tidak dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh tubuh.
Gejala klasik:
• Cepat haus
• Sering BAK
• Cepat merasa lapar
• Kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
• Penglihatan menjadi buram
• Luka yang sulit sembuh.
Pathogenesis diabetes mellitus

Diabetes mellitus type 1


• DM type 1 berkembang sebagai akibat dari
faktor genetic, limgkungan dan faktor
immunologi yang menghancurkan sel beta
pankreas. DM type ini sangat bergantung pada
terapi insulin karena jika tidak mendapatkan
insulin, penderita akan mengalami komplikasi
metabolic serius berupa ketoasidosis dan
koma.
Faktor resiko yang menyebabkan penyakit DM:
• Kebiasaan makan makanan manis
• Kelebihan berat badan
• Genetic
• Jarang olahraga
Fungsi utama hormone insulin dalam
menurunkan kadar gula darah secara alam
dengan 3 cara:
• Meningkatkan jumlah gula yang disimpan
dalam hati
• Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula
• Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak
gula
• Jika insulin berkurang, kadar gula dalam darah
akan meningkatkan. Gula dalam darah berasal
dari makanan yang diolah secara alami oleh
hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi
digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi
hormone insulin sebagai stabilizer alami
terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika
terjadi gangguan sekresi insulin atau terjadi
gangguan pada proses penyerapan hormone
insulin pada sel darah, maka potensi terjadi
diabetes sangat besar sekali.
• Diabetes type 2
• Retensi insulin dan sekresi insulin yang tidak
normal menjadi kunci dari berkembangnya
DM type 2. Obesitas, terutama tipe sentral
sering ditemukan pada DM type 2.pda tahap
awal, toleransi glukosa hampir normal kearena
sel B pankreas mengkompensasi dengan
meningkatkan produksi insulin. Ketika retensi
insulin dan hiperinsulinemia kompesnsatorik
terus terjadi, pamkreas tidak mampu
mempertahankan keadaan hiperinsulinemia
tersebut.
Ada 4 karakteristik penyebab DM type 2:
• Retensi insulin
• Berkurangnya sekresi insulin
• Meningkatnya glukosa hati
• Metabolism lemak yang abnormal
OSTEOARTHRITIS
• OA merupakan penyakit sendi degenaratif yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki
paling sering terkena OA. Pasien OA biasanya
mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas
atau jika ada pembebanan pada sendi yang
terkena. Pada derajat yang lebih berat, nyeri
dapat dirasakan terus menerus sehingga dapat
mengganggu mobilitas pasien. Karena pravelensi
yang cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-
progresiv
PATOGENESIS OA
• Berdasarkan patogenesisnya OA dibedakan
menjadi 2 yaitu OA primer dan OA sekunder.
Osteoarthritis primer disebut juga OA
idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak
diketahui dan tidak ada hubungannya dengan
penyakit sistemik maupun proses perubahan
local pada sendi.
• OA sekunder adalah OA yang didasari oleh
adanya kelainan endokrin, inflamasi,
metabolic, pertumbuhan, herediter, jejas
mikro dan makro, serta imobiliasasi yang
terlalu lama. OA primer lebih sering
ditemukan dibanding dengan OA sekunder.
KELAINAN DISEKITAR RAWAN SENDI
Kelainan disekitar rawan sendi tergantung
pada sendi yang terkena, tetapi prinsipnya
adalah adanya tanda-tanda inflamasi sendi,
perubahan fungsi dan struktur rawan sendi
seperti persambungan sendi tidak normal,
gangguan fleksibilitas, pembesaran tulang
serta gangguan fleksi dan eksitensi, terjadinya
instabilitas sendi, timbulnya krepitasi baik
pada gerakan aktif maupun pasf.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO OA
• Umur
• Jenis kelamin
• Suku bangsa
• Genetik
• Kegemukan dan penyakit metabolic
• Cedera sendi, olahraga dan pekerjaan
• Kelainan pertumbuhan
SENDI-SENDI YANG TERKENA
• Adanya predileksi OA pada sendi-sendi
tertentu adalah nyata sekali. Sebagai
perbandingan OA siku, pergelagan tangan,
glenohumeral atau pergelangan kaki jarang
sekali dan terutama terbatas pada orang tua.
Osteoporosis
• Osteoporosis adalah penyakit degenerative
pada tulang yang ditandai dengan rendahnya
massa tulang dan penipisan jaringan tulang.
Hal tersebut dapat menyebabkan tulang
menjadi rapuh dan mudah patah.
• Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa
tulang. Disebut osteoporosis apabila massa
tulang kurang dari -2,5 standar deviasi massa
tulang normal dan disebut osteopenia apabila
massa tulang antara -1 hingga -2,5 SD. Karena
penyakit ini tidak memebrikan gejala hingga
patah tulang terjadi, maka penting untuk
dilakukan skrinning untuk mencegah penyakit
ini. Selain itu, penderita juga harus menjaga
diri agar tidak mudah jatuh.
Patogenensis osteoporosis

• Puncak massa tulang sebagian besar


ditentukan oleh faktor genetic, status gizi,
status endokrin, aktivitas fisik dan kesehatan
selama pertumbuhan.
• Proses remodeling tulang bertujuan untuk
mempertahankan tulang yang sehat dengan
menghilangkan tulang tua dan
menggantikannya dengan yang baru.
Kehilangan tulang terjadi ketika keseimbangan
ini berubah, sehingga pemindahan tulang
berjumlah lebih besar daripada penggantian
tulang. Ketidakseimbangan ini dapat terjadi
karen adanya menopause dan bertambahnya
usia.
Patofisiologi osteoporosis
• Penyebab utama osteoporosis adalah
gangguan dalam remodeling tulang sehingga
mengakibatkan kerapuhan tulang. Terjadinya
osteoporosis secara seluler disebabkan oleh
karena jumlah dan aktivitas sel osteoklas
melebihi dari jumlah dan aktivitas sel
osteoblas (sel pembentukan tulang).
• Keadaan ini mengakibatkan penurunan massa
tulang. Selama pertumbuhan, rangka tulang
meningkat dalam ukuran dengan
pertumbuhan linier dengan aposisi dari
jaringan tulang baru pada permukaan luar
korteks.
Penyakit jantung koroner (PJK)

• Penyakit jantung koroner adalah penyakit


jantung yang disebabkan oleh adanya
sumbatan pada pembuluh darah koroner.
Pembuluh darah koroner adalah pembuluh
darah yang memperdarahi jantung. Sumbatan
dari pembuluh darah tersebut disebabkan
oleh adanya proses aterosklerosis atau
pemumpukan lemak/plak di pembuluh darah
sehingga diameter pebuluh darah makin kecil
dan mengeras.
• Proses ateroslerosis terjadi perlahan-lahan
seiring waktu. Tetapi pada orang dengan kadar
lemak darah yang tinggi, proses ini di
pembuluh darah menjadi semakin banyak dan
cepat.
Sumbatan pada pembuluh darah dapat
bersifat:
• Parsial. Dimana pembuluh darah masih dilalui
oleh darah walaupun alirannya sudah
mengecil. Keluhan dapat dirasakan pada saat
terjadi kebutuhan akan oksigen meningkat.
• Total. Dimana pembuluh darah sudah tidak
dapat dilalui oleh darah karena tertutup total.
Penutupan total tersebut dapat disebabkan
oleh lepasnya tumpuka lemak di pembuluh
darah dan menyumbat di pembuluh darah
dan menyumbat di pembuluh darah yang
lebih kecil. Sumbatan total meyebabkan
keluhan nyeri dada yang dirasakan lebih berat
dan tajam seperti dada dihimpit benda berat.
• Pembuluh darah jantung yang tersumbat
dapat menyebabkan kematian dari sel jantung
karena tidak mendapatkan asupan nutrisi dan
oksigen yang cukup. Sel jantung yang sudah
mati tidak dapat diperbaiki lagi.
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit
ini:
• Nyeri dada, dengan ciri khas nyeri yang
menjalar ke lengan kiri. Pada beberapa kasus
dapat bersifat tidak khas seperti nyeri ulu hati,
nyeri menjalar ke punggung dan nyeri yang
menjalar ke lengan kanan.
• Sensasi berat di dada seperti ditimpa benda
berat, nyeri yang tajam dan menusuk di dada
seperti diremas-remas
• Jantung berdebar-debar
• Nyeri dan sesak nafa timbulapabila
beraktivitas berat dan mereda setelah
istirahat.
• Kadang pada awalnya penderita tidak sadar
mengalami PJK karena nyeri yang dirasakan
hanya sebentar dan hilang setelah istirahat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai