Contoh : pasien geriatri dengan pneumonia gejala demam, sesak napas, batuk serin
g tidak sebagai gejala yang dikeluhkan atau dirasakan atau tidak terdapat gejala
- gejala tersebut. Gejala dapat berupa tidak mau makan atau nafsu makan menurun,
tidak mau bergerak dan jatuh.
Hubungan antara Masalah Organobiologik dan Psikososial
Psikologik
fungsi Organobiologik atau fisik Sosial Ekonomi
Keterkaitan sangat erat Masalah fisik organobiologik sering menyebabkan masalah
di bidang psikologik atau sosial, masalah psikologik sering menyebabkan masalah
fisik organobiologik atau sosial begitu juga masalah sosial ekonomi sering menye
babkan masalah psikologik atau organobiologik
1.
2.
3.
Contoh : Pasien Cerebro Vascular Disease / CVD atau strok sering mengalami depre
si akibat penyakitnya atau menimbulkan masalah sosial dalam perawatan jangka pan
jang d rumah ( biaya, pelaku rawat dll ) Masalah keluarga seperti anak atau fina
nsial dapat menjadi pencetus depresi yang selanjutnya atau menyebabkan penyakit
menjadi berat Demensia akan menjadi faktor risiko masalah fisik seperti malnutri
si atau menyebabkan masalah sosial dalam perawatan di rumah.
Sindrom Geriatri
Sindrom = kumpulan gejala Banyak dialami oleh pasien geriatri Berkaitan dengan p
roses menua dan multipatologi Tidak hanya berkaitan dengan masalah fisik organob
iologik tapi juga psikologik dan sosial ekonomi
14 i
Immobility (imobilitas) Instability (instabilitas) Incontinence (inkontinensia u
rine dan alvi) Intelectual impairment (gangguan fungsi intelektual dan kognitif,
seperti demensia) Infection (infeksi) Impairment of vision and hearing (ganggua
n penglihatan dan pendengaran) Iritable colon (iritasi usus perdarahan besar sal
uran cerna atau diare) Isolation (isolasi diri depresi) Inanition (malnutrisi) I
mpecunity (kemiskinan atau finansial yang berkurang) Iatrogenesis (misalnya poli
farmasi) Insomnia (gangguan tidur) Immune deficiency (defisiensi sistem imun) Im
potence (disfungsi ereksi)
Imobilitas
Berkurangnya kemampuan gerak atau ketidakmampuan untuk bergerak Tirah baring leb
ih dari 3 hari Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi gejala per
tama yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga kunci untuk mengetahui masalah at
au penyakit Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronik,
gagal jantung, osteoartritis, osteoporosis, depresi, malnutrisi, Peripheral Arte
rial Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek obat, dan lain lain Akibat
atau dampak juga fatal, seperti tromboemboli paru, pneumonia orthostatik, infeks
i saluran kemih, ulkus dekubitus, atrofi otot, gangguan metabolik seperti balans
nitrogen negatif, toleransi glukosa terganggu inkontinensia, dan lain - lain
Pengelolaan adalah dengan mengobati penyakit atau masalah yang menjadi penyebab,
rehabilitasi dengan fisioterapi dan pencegahan terjadinya komplikasi atau dampa
k Misalnya ; sekarang sudah rutin diberikan antikoagulan pada pasien rawat yang
mengalami imobilitas lebih dari 3 hari.
INSTABILITAS
Instabilitas dan jatuh Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi ge
jala pertama yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga kunci untuk mengetahui ma
salah atau penyakit Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik, gagal jantung, osteoartritis, osteoporosis, depresi, malnutrisi, Periphe
ral Arterial Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek obat dll Akibat ata
u dampak adalah cedera seperti fraktur dan imobilitas
Inkontinensia
Inkontinensia urin Keluhan dirasakan sebagai mengompol, berkemih tidak lancar at
au mengedan saat berkemih, dll Bukan proses menua normal tapi ada penyakit atau
masalah kesehatan yang menjadi penyebab Bisa sementara atau menetap sementara :
misalnya pada pasien yang sakit berat tidak dapat pergi ke toilet atau tidak sad
ar persisten atau menetap tipe urgensi, stress atau overflow
Malnutrisi
Kekurangan nutrisi termasuk cairan Gejala tidak mau atau berkurangnya makan dan
minum Tanda dari penyakit penyerta lain Kalori, protein, lemak, cairan dan elekt
rolit Penyebab antara lain : demensia, infeksi, gangguan saluran cerna, depresi,
pengaruh obat obatan termasuk pemakaian obat yang banyak ( polifarmasi )
Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif bukan proses menua normal Demensia Alzheimer, demensia vaskula
r, demensia fronto temporal, lewi bodies, trauma, keganasan, infeksi susunan sar
af pusat, alkohol dan lain lain Gejala dan tanda antara lain: gangguan memori, g
angguan fungsi eksekusi, afasia, agnosia, apraksia, dan lain - lain
Penyebab antara lain : Infeksi saluran kemih, diabetes melitus, gangguan tulang
belakang seperti fraktur, strok, pengaruh obat obatan seperti diuretik, hipertro
fi prostat, sindrom delirium akut, demensia, penyakit berat, imobilitas, terlalu
banyak minum, jumlah anak yang banyak, impaksi fekal, dan lain - lainnya
Depresi
Isolasi atau merasa terisolasi pada usia lanjut : late life depression Gejala at
au tanda dari penyakit lain Penyebab antara lain: penyakit kronik ( seperti kank
er, diabetes melitus, strok ), obat obatan, kehilangan kemampuan untuk melakukan
fungsi hidup atau aktivitas / pekerjaan, masalah sosial ekonomi ( seperti finan
sial dan keluarga ), dan lain lain Gejala gejala antara lain: rasa lemah, tidak
bersemangat, gangguan tidur, tidak mau makan, tidak mau beraktivitas termasuk im
obilitas, rasa bersalah, rasa ingin bunuh diri, dan lain lain.
IATROGENIK
Kasus yang sering terjadi terutama dalam hal obat obatan Pemakaian obat obatan y
ang berlebihan ( polifarmasi ) atau penggunaan obat yang tidak tepat atau tidak
sesuai indikasi atau terdapat kontra indikasi Pengkajian dari terapi, edukasi te
rhadap pasien dan keluarga
Kesimpulan
Pasien geriatri adalah pasien usia lebih dari 60 tahun dengan lebih dari 2 macam
penyakit atau masalah kesehatan atau didapatkan hendaya Pasien geriatri mempuny
ai karakteristik yang berbeda dibandingkan pasien usia dewasa Proses menua adala
h proses perubahan normal yang akan dialami oleh setiap individu Proses menua da
n multipatologi menyebabkan pasien usia lanjut menjadi lebih rapuh dibandingkan
pasien dewasa Sindrom geriatri perlu diketahui untuk mengetahui lebih dini dari
penyakit atau masalah kesehatan, mencari penyakit yang menjadi penyebab atau yan
g mendasarinya sehingga dapat dilakukan pengelolaan yang menyeluruh dan terpadu
serta menghindari dampak atau komplikasi yang mungkin terjadi