Heni Apriyani
Poltekkes Tanjungkarang
Kelainan Retrogresif terdiri dari :
• Atrofi
• Degenerasi
• Infiltrasi
• Nekrosis
• Penimbunan pigmen, mineral
• Gangguan metabolisme
• Defisiensi
Atrofi
• Mengecilnya ukuran organ/ jaringan akibat mengecilnya
ukuran sel atau jumlah sel.
• Terjadi karena sel-sel parenkim mengecil.
• Dapat berupa :
1. Fisiologik
- atrofi thymus setelah usia 40 th.
- orang tua : atrofi uterus, testis,
mammae.
2. Patologik
Terjadi pd keadaan :
- fungsi berkurang/ disuse atrofia
- hilang rangsang endokrin/ pasokan darah/ inervasi
- adanya rangsang hormon, tekanan
- kurang makan.
- kurang latihan
Events in cell atrophy
Gangguan metabolisme
karbohidrat, protein & lemak
dalam sel
Jejas seluler
Degenerasi
Jenis-jenis :
- Degenerasi bengkak keruh (cloudy swelling,
degenerasi albumin)
- Degenerasi hidrofik atau degenerasi vakuoler.
- Perlemakan/ Degenerasi lemak (fatty
deposition, fatty change, steatosis)
- Degenerasi hialin
- Degenerasi zenker
- Amiloidosis
Degenerasi bengkak keruh
• Mrp perubahan kemunduran akibat jejas yg tidak keras.
• Ditandai oleh adanya sel yg membengkak disertai sitoplasma
yg bergranula, sehingga jaringan nampak keruh.
• Sering terjadi pada sel tubulus ginjal, sel hati dan sel otot
jantung.
• Pembengkakan pada mitokondria dan retikulum endoplasma.
• Organ tubuh yg terkena menjadi besar, padat, dan pucat.
• Penyebab : infeksi, demam, keracunan, suhu rendah or tinggi,
anoxia, gizi buruk dan gangguan sirkulasi.
Degenersi hidrofik
• Hampir mirip dengan degenerasi bengkak
keruh namun intensitas lebih tinggi.
• Pembengkakan terjadi pada semua bagian sel.
• Secara mikroskopik semua bagian sel
membesar dan mendesak inti sel ke pinggir.
Degenerasi lemak
• Terjadi penumpukan lemak secara abnormal pada
parenkim.
• Disebut degenerasi lemak jika dalam sel terjadi
pengumpulan lemak yg dianggap akibat jejas sel.
• Sering disebut infiltrasi lemak jika sebelumnya sel yg
sehat ditimbun oleh lemak berlebihan. Ex : pada hati.
• Pada degenerasi lemak, vakuola lemak kecil-kecil.
Sedangkan pada infiltrasi lemak, vakuola lemak
besar-besar dan soliter.
Patogenesis Perlemakan
1. Degenerasi dan infiltrasi lemak sulit saling
dipisahkan, karena itu pakar menyebutnya fatty
change atau fatty methamorphosis.
2. Vakuola lemak yg besar atau kecil menunjukkan
bertambahnya lemak dalam sel.
3. Penyebab bermacam-macam, tetapi semuanya
menyebabkan jejas pada sel.
4. Sering diawali oleh bengkak keruh.
5. Bersifat reversibel, akan tetapi pada kasus yg berat
dapat menimbulkan nekrosis.
Cara terjadinya Perlemakan :
1. Transport lemak berlebihan yang diangkut
dari luar ke dalam hati.
2. Mobilisasi lemak yg menurun di dalam hati.
3. Penggunaan lemak yg menurun.
4. Sintesis lemak yg bertambah di hati.
Perlemakan Hati
Dapat terjadi pada :
- Alkoholisme dan Gizi buruk (ex : Kwashiorkor),
karena kekurangan Kolin dan Methionin (zat
lipotropik).
- Kolin & Methionin diperlukan untuk sintesa
fosfolipid, transportasi dan mobilisasi lemak.
Defisiensi menyebabkan penumpukan lemak.
- Sebaliknya, perlemakan hati dapat terjadi
pada kondisi makan berlebihan (excessive
overeating) atau orang yg kelaparan.
Perlemakan Hati
Secara normal, lemak dalam sel dapat
berbentuk :
1. miseler, seperti mitonondria, dan tidak
dapat dilihat secara optik.
2. globul, dapat dilihat secara optik dibawah
mikroskop.
Perlemakan Hati
• Perubahan keseimbangan antara lemak netral,
fosfolipid, protein dan kolesterol akan
mengubah lemak miseler yg tidak kelihatan
(invisible) menjadi lemak yg dapat dilihat
(visible) : globuler.
• Perubahan keseimbangan terjadi karena :
defisiensi faktor lipotropik, oksigenasi sel yg
kurang, peningkatan kadar kolesterol.
Perlemakan Hati
• Dapat muncul pada keadaan : infeksi disertai
demam, keracunan zat kimia, hepatitis
infectiosa, penyakit metabolik, gizi buruk, DM
dan alkoholisme.
• Pada kondisi ringan dapat reversibel
(dimobilisasi).
• Perlemakan lemak di hati dapat menyebabkan
sirosis hati.
• Di ginjal akan mengganggu
kerja tubulus.
Stromal fatty infiltration (fatty ingrowth)
• Terjadi pengumpulan lemak dalam organ,
tetapi tidak mengenai jaringan parenkim.
• Banyak ditemukan di hati dan pankreas.
• Umumnya terjadi pada obesitas, meskipun
orang yg tidak gemuk dapat juga terkena.
Degenerasi/ infiltrasi Glikogen
• Terjadi karena glukosa berlebihan sehingga
terbentuk banyak glikogen.
• Atau terjadi gangguan mobilisasi atau
penggunaan glikogen, pada hati, otot,
jantung, ginjal.
• Pada penyakit Von Gierke, terjadi defisiensi
glucose-6-fosfatase