Anda di halaman 1dari 35

ADAPTASI

DAN
KEMATIAN
SEL
Sit Dolor Amet

PATO/SMT2/2021 1
ADAPTASI SEL
a. Adalah penyesuaian sel atau jaringan yang bersifat reversible
akibat adanya suatu jejas (injuri)
b. Meliputi : perubahan fungsi atau anatomi sel atau jaringan
c. Fungsi dan morfologi sel normal, tidak kaku dapat mengikuti
perubahan struktur dan fungsi cairan yang mencerminkan
perubahan tantangan hidup:
d. Misal : Tekanan sel menyesuikan diri sel hidup dalam
lingkungan yang berubah

PATO/SMT2/2021 2
MACAM – MACAM ADAPTASI SEL
ATROPI
HIPERTROPI
HIPERPLASIA
METAPLASIA
DISPLASIA

PATO/SMT2/2021 3
PENGERTIAN
• Pengertian Atrofi
Adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf.
Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang buruk,
kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai saraf,
tidak digunakan atau penyakit.
• Pengertian Atrofi Vagina
Adalah pengeringan dan penipisan jaringan pada vagina dan uretra.
Hal ini dapat menyebabkan dispareunia (sakit saat hubungan seksual)
serta vaginitis, sistitis, dan infeksi saluran kemih. Seringkali
merupakan gejala menopause.

PATO/SMT2/2021 4
• Pengertian Atrofi Neovaskular
mengacu pada kematian atau kerusakan pembuluh darah.
• Pengertian Atrofia
adalah suatu pengecilan jaringan, organ atau seluruh tubuh;
disebabkan oleh kematian dan resorpsi sel, proliferasi sel
berkurang, tekanan, iskemia, malnutrisi, penurunan fungsi
atau perubahan hormon.
• Pengertian Atrofik
Definisi Atrofik (kata sifat dari atrofi) adalah bersifat
menyusutkan otot atau saraf

PATO/SMT2/2021 5
ATROFI
• Ditandai : menurunnya ukuran masing-masing sel / menurunnya
jumlah jaringan setelah sel tersebut mencapai ukuran / jumlah normal
• Akibat : kehilangan bahan sel

PATO/SMT2/2021 6
PENYEBAB ATROFI
• Berkurangnya beban kerja
• Hilangnya persarafan
• Berkurangnya perbekalan darah ( kelainan Vakularisasi
• Nutrisi yang tidak memadai
• Hilangnya rangsangan hormonal atropi
• Tekanan yang lama Tumor
Organ lama sudah tidak dipakai (disuse Atropi )
• Usia tua Kejadian yang fisiologis (senile Atropi)
• Sel mengandung sedikit mitokondria serta pengurangan reticulum endoplasma

PATO/SMT2/2021 7
• Brown Atrophy : Atrofi yang disertai dengan penumpukan Pigmen
Lipofusin, Pigmen yang tidak larut. Terjadi pada Usia lanjut dan jejas
kronik, missal… hati dan jantung
• Pada sediaan potongan jaringan tampak sebagai pigmen
intrasitoplasma bergranula halus kuning coklat
• Contoh Usia lanjut ;
- Usia tua otak pria usia 82 th < dari otak pria 35 tahun
(fisiologis)
- Otot lurik ( seratnya menipis, Bervakuol, pucat, lebih sedikit
miofilamen, kadang dditemukan Brown Atrofi

PATO/SMT2/2021 8
HIPERTROFI
• Pengertian Hipertropi : yaitu pembesaran sel akibat dari bertambahnya
ukuran sel. , peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran
komponen sel.
• Hipertrofi adalah suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai
akibat katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra.
Akibatnya, saat tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen
(O2) terhadap jaringan.
• Harus dibedakan dengan hiperplasia, yang dalam kondisi ini ukuran sel
tetap akan tetapi jumlah sel yang bertambah. Meskipun hipertropi dan
hiperplasia adalah dua proses yang berbeda, sering kali muncul bersamaan,
seperti dalam kasus proliferasi yang dirangsang hormon serta perbesaran
sel pada rahim saat kehamilan.

PATO/SMT2/2021 9
HIPERTROFI
• DITANDAI
 Bertambah besarnya ukuran sel karena bertambahnya ukuran
ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya
cairan dalam sel
Meningkatnya ukuran sel meningkatkan ukuran alat tubuh
Hipertrophi sering terjadi pada
 Otot skelet
Otot Jantung

PATO/SMT2/2021 10
PATO/SMT2/2021 11
• Oleh karenanya keduanya tidak mampu meningkatkan
metabolism untuk melakukan mitosis dan pembentukan
lebih banyak sel untuk menghadapi kerja
• Pada kasus Hipertrophi batas yaitu mekanisme
hipertrofi , akhirnya mencapai batas dimana dibawah batas
ini pembesaran massa otot tidak mampu lagi memberi
kompensasi pada kenaikan beban
• Hukum Starling : “ Apabila suatu otot diregang melebihi
batas ambang regang, otot tersebut akan berhEnti meregang
dan apabila tetap diregang otot akan PUTUS

PATO/SMT2/2021 12
Penyebab Hipertrofi
• Penyebab dari Hipertrofi :
1. Kenaikan tantangan fungsi Dapat terjadi secara
2. Rangsangan hormaon khas fisiologis dan patologis
Contoh Hipertrofi
1. Pertumbuhan uterus semasa kehamilan Hipertrofi dan
hyperplasia hormone estrogen melalui interaksi hormone
dengan DNA inti peningkatan sintesis protein otot polos dan
penambahan ukuran sel

PATO/SMT2/2021 13
• 2 Jantung Hipertensive Heart Failure (HHF)
• Jantung membesar akibat teekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
• Bila tetap tidak dikontrol dengan obat maka penderita akan jatuh pada
keadaan CHF (Congestive Heart Failure)
 Pembengkakan Liver dan Paru
Akbat jantung sudaah tidaak mampu lagi menjalankan fungsinya
sebagai pemompa darah terjadi Stagnasi darah dimana – mana

3. OTOT Lurik : gambaran secara mikroskopik :


 Potongan Longitudinal ( Tampak tebal, Eosinofilik, Inti membesar)
 Potongan Melintang : Inti serat otot tampak membesar dan berbentuk
tidak teratur
PATO/SMT2/2021 14
HIPERPLASIA
• Hiperplasia atau “hipergenesis” mengacu pada peningkatan
jumlah sel dalam jaringan tertentu sebagai hasil dari
proliferasi sel.
• Karena hiperplasia mengacu pada peningkatan jumlah sel,
ukuran sel tampak normal, tetapi dapat menyebabkan
pembesaran organ atau jaringan.
• Proliferasi tersebut terjadi sebagai respons terhadap stimulus
tertentu dan tetap berada di bawah mekanisme regulasi oleh
sel.

PATO/SMT2/2021 15
HIPERPLASIA
• Ditandai :
• Bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan proliferasi akibat
beban kerja yang bertambah sel lebih banyak dalam ukuran
yang normal
• Secara makroskopis :
• Penambahan volume (hyperplasia) tidak dapat dibedakan dengan
penambahan volume (hipertrofi)
• Sering terjadi pada otot polos myometrium, hati, ginjal daan prostat
• Hiperplasia dibagi menjadi :

PATO/SMT2/2021 16
1. HIPERPLASIA HORMONAL
• Proliferasi kelenjar payudara wanita selama pubertas
• Kehamilan dan laktasi
• Sel otot polos uterus hamil (hyperplasia + hipertrofi )
meningkatnya kadar steroid ovarium dalam darah

PATO/SMT2/2021 17
2. HIPERPLASIA TERKOMPENSASI
• Pada ginjal yang tersisa, bila ginjal sebelah diangkat atau rusak karena
penyakit pembesaran ginjal : bertambah ukuran tiap-tiap nefron
 Hiperplasia sel epitel tubulus
 Pembesaran glomerulus ( tidak terbentuk nefron baru / glomerulus
baru) disebabkan beban kerja pada ginjal yang tertinggal

PATO/SMT2/2021 18
HIPERPLASIA PATOLOGIK
A. Hiperplasia Endometrium akibat stimulus estrogen yang
berlebihan disebabkan
o Disfungsi Ovarium : Ketidak seimbangan antara sintesis estrogen dan
progesteron
o Neoplasma Ovarium Estrogen
o Pemakaian obat-obat estrogenic dalam jangka waktu lama

b. Hiperplasia Tiroid
Hipertiroidisme primer = Graves, suatu anti bodi yang merangsang
tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid yang berlebihan

PATO/SMT2/2021 19
Ovarium

PATO/SMT2/2021 20
3. Hiperplasia Epidermis
• Iritasi kronik / lecet kulit
Menyebabkan sel epitel permukaan hilang disusul oleh
regenerasi yang cepat penebalan berlebihan

Semua berbantuk hyperplasia patologik proliferasi yang masih


terkendali berhenti bila stimulus pencetusnya menghilang
Tetapi tergantung hebatnya proses Neolasma

PATO/SMT2/2021 21
BPH (BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA)
• Hiperplasia prostat jinak, Laki laki berusia 60 tahun
• Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid hiperplastik tetapi jinak dan sel
basal normal

PATO/SMT2/2021 22
Pengertian Metaplasia
• Metaplasia adalah proses reversibel di mana jenis sel yang
terdiferensiasi dengan baik digantikan oleh jenis sel lain yang
berbeda dari germline yang sama.
• Ini bisa menjadi perubahan fisiologis normal dalam tipe sel
seperti pengerasan tulang rawan ke tulang.
• Ini juga bisa menjadi respon terhadap stimulus eksternal seperti
perubahan epitelium pernapasan perokok kronis menjadi epitel
skuamosa karena iritasi.
• Ini berarti metaplasia melibatkan perubahan dalam tipe sel
tergantung pada kondisi tubuh.
PATO/SMT2/2021 23
METAPLASIA
• Ditandai :
• Berubahanya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe sel dewasa
yang lain dan bersifat reversible sehingga fungsi sel juga ikut
berubah pertumbuhan abnormal sel yang terkendali
• Terjadi pada :
 mesebkimal / penyangga (otot, lemak, tulang)
 Jaringan epitel penutup
 jaringan epitel kelenjar

PATO/SMT2/2021 24
• Contoh :
• 1. Transformasi Epitel Kolumnar / silindris epitel skuamus
Pola metaplasia ini dapat dilihat pada :
- Kantung empedu, trachea, bronkus, bronkiolus, kelenjar endoserviks
dan ductus ekskretorius kelenjar dalam tubuh bila tempat tersebut
terjadi radang atau iritasi kronis.
Misal ; Metaplasia cervix uteri
Epitel silindris pada kelenjar endoserviks yang normal diganti dengan epitel
skuamus berlapis
Dikarenakan adanya peradangan (injuri) kronis seperti Cerviccitis Chronica)
 Terlalu banyak anak
 Terlalu banyak berhhubungan seksual
PATO/SMT2/2021 25
2. Transformasi Epitel Skuamus epitel silindris intenstinal
Misalnya : Metaplasia oesophagus
Epitel skuamus normal pada oesophagus diganti epitel usus (selapis silindris / intestinal)
refluks getah lambung kronis (Esophagus Bareet)

3. Transformasi serat otot lintang TULANG


Misal : Metaplasia otot lurik
Otot sera t lintang di ganti jaringan fibrosa yang mengandung trabekula tulang (Miositis
Ossifikans ) Jejas Traumatik otot yang menimbulkan lesi
Metaplasia epitel hamper selalu reversible tetapi metaplasia jringan ikat yang membentuk
tuulang biasanya irreversible dan meninggalkan bekas menetap pada tempat jejas yang
terdahulu.

PATO/SMT2/2021 26
PATO/SMT2/2021 27
METAPLASIA ATIPIK
• Merupakan peralihan antara metaplasia (pola teratur) dengan
dysplasia (pola tidak teratur )
• Misal : Metaplasia skuamusa atipik epitel Bronkus pada perokok
sigaret sering merupakan pendahulu karsinoma bronkogenik
sel Skuamosa

PATO/SMT2/2021 28
DISPLASIA
• Bukan merupakan suatu proses adaptasi tetapi erat hubungannya dengan
metaplasia Metaplasia Atipik
• Displasia :
• Hilanggnya orientasi susunan sel-sel tersebut
1. Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam ukuran , bentuk dan
susunannya
2. Mempunyai inti sel berwarna gelap, ukurannya lebih besar dan
abnormal
3. Mitosis lebih banyak dijumpai pada tempat abnormal diantara
sel-sel epitel

PATO/SMT2/2021 29
4. Displasia = pertumbuhan yang kacau
5. Berhubungan erat dengan iritasi / radang kronik yang
berkepanjjangan
6. Proses reversible
7. Permulaan dari timbulnya keganasan (pendahulu kanker)
Displasia dapat dijumpai pada :
• Serviks
• Saluran pernafasan Bronkhitis kronik dan bronkietasis
(perokok siigaret
• Rongga mulut
• Kantung empedu

PATO/SMT2/2021 30
Persamaan Antara Metaplasia dan
Displasia
• Metaplasia dan displasia adalah dua jenis perubahan seluler
yang terjadi di bawah pengaruh berbagai faktor.
• Keduanya merupakan perubahan abnormal dalam sifat jaringan.

PATO/SMT2/2021 31
Persamaan Antara Metaplasia dan Displasia
• Definisi
• Metaplasia: Metaplasia mengacu pada konversi sel matang, yang
terdiferensiasi menjadi bentuk lain dari tipe sel dewasa, sering setelah cedera.
• Displasia: Displasia mengacu pada pengembangan jenis abnormal sel dalam
jaringan, yang dapat menandakan tahap yang mendahului perkembangan
kanker.
• Jenis perubahan
• Metaplasia: Metaplasia adalah konversi dalam tipe sel.
• Displasia: Displasia adalah perubahan fenotipe sel atau jaringan.
• Terjadi pada
• Metaplasia: Metaplasia terjadi di berbagai jenis jaringan.
• Displasia: Displasia terutama terjadi di epitel.

PATO/SMT2/2021 32
• Penyebab
• Metaplasia: Metaplasia adalah proses adaptif yang terjadi karena
stimulus eksternal.
• Displasia: Displasia terjadi karena perubahan materi genetik.
• Reversibilitas
• Metaplasia: Metaplasia adalah proses reversibel.
• Displasia: Displasia tingkat tinggi adalah proses yang tidak dapat
diubah.
• Keganasan
• Metaplasia: Metaplasia tidak mengarah pada pembentukan kanker.
• Displasia: Displasia dapat menyebabkan kanker.
PATO/SMT2/2021 33
Kesimpulan
• Metaplasia adalah konversi dari satu bentuk sel yang
terdiferensiasi menjadi bentuk lain dari sel yang terdiferensiasi
sebagai respons terhadap stimulus eksternal.
• Di sisi lain, displasia adalah bentuk pertumbuhan abnormal dari
epitel, yang dapat menjadi pra-kanker dalam kondisi tingkat
tinggi.
• Perbedaan utama antara metaplasia dan displasia adalah jenis
transformasi.

PATO/SMT2/2021 34
Terimakasih

https://www.slideshare.net/faridafsihotang/adaptasi-sel?next_slidesho
w=1

PATO/SMT2/2021 35

Anda mungkin juga menyukai